[ES] [EI]
[EIS] V
K
m
V
maks
[s] I
n 2
EIS 1
V
maks
K
m
1 1
1 I
n 1
i. E + S E + P
ii. E + I iii. S + EI
Dengan kurva Lineweaver-Burk: Km tetap, Vmaks berubah, slope berubah
c. Und kompetitiv inhibitor
Adalah senyawa yang dapat mengikat kompleks enzim-substrat menjadi kompleks baru yang tidak dapat bersenyawa lagi, tempat ikatan belum
diketahui. Ada pendapat: Inhibitor mol besar sehingga menutupi semua.
ES ESI
i. E + S E + P
ii. ES + I
V
K
m
V
maks
[s] I
n 2
1 V
maks
K
m
1 1
1 I
n 1
Dengan kurva Lineweaver-Burk: Km tetap, Vmaks berubah, slope berubah
Struktur enzim International Union of Biochemistry IUB telah mendasarkan penggolongan enzim
pada 4 pokok: 1.
Berdasar reaksi kimia, telah dikelompokkan menjadi 6 golongan besar enzim, masing-masing dikelompokkan dalam 4-13 sub-golongan.
2. Penamaan enzim dengan nama substrat ditambah
–ase. 3.
Informasi pelengkap ditempatkan di belakang nama enzim dalam kurung. Contoh:
Nad-oksido reduktase decarboxylating.
4. Sistem kode angka sebanyak 4 angka E.C
Angka I : Jenis reaksi sebagai kelas Angka II : Sub-kelas
Angka III : Sub-sub-kelas Angka IV : Untuk enzim spesifik
Misal: E.C 2, 7, 1, 1: Kelas 2 transfarase, sub-kelas 7 pemindahan fosfat, sub-sub-
kelas 1 alkohol berfungsi sebagai akseptor fosfat, digit terakhir menyatakan enzim heksokinase atau ATP: D. heksosa 6 fosfotransfarase. Enzim yang
mengkatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus OH pada karbon 6 glukosa.
Berdasar ke-4 konsep tadi maka IUB mengklasifikasikan enzim ke dalam 6 golongan besar:
1.
Oksidoreduktase Enzim yang berfungsi dalam reaksi-reaksi oksidasi dehidrogenase dan
oksidase.
2. Transfarase
Enzim yang bekerja dalam reaksi-reaksi transfer gugus. 3.
Hidrolase Enzim yang bekerja pada hidrolisis ester, peptida, glikosa dan lain-lain.
4. Liase
Enzim yang menghilangkan gugus tertentu dari substrat dengan mekanisme yang lain dari hidrolisis, misal enzim untuk menarik air dari gugus alkohol
sehingga terbentuk ikatan rangkap.
5. Isomerase
Enzim yang berfungsi merubah posisi optik dalam isomer. 6.
Ligase Enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi penggabungan 2 mol dan
pemutusan ikatan pirofosfat dalam ATP. Ikatan yang terbentuk adalah C
– O, C
– S, C – N, C – C. Aktivitas spesifik adalah jumlah unit aktivitas enzim per miligram protein atau
jumlah katalis per kilogram protein atau mol substratmenmg protein enzim. Angka pergantian turnouder number adalah angka yang menunjukkan
jumlah molekul substrat yang ditransformasikan per satuan waktu oleh satu molekul enzim.
Aktivitas total adalah jumlah mol substrat yang diubah oleh enzim tersebut per menit per gram atau jumlah berat tertentu bahan yang digunakan untuk sampel
enzim. Mekanisme aksi enzim
Enzim mempunyai bagiansisi aktif yang dapat mengikat substrat , ini terdiri residu asam amino tertentu, sengan ikatan peptida yang dapat mengadakan kontak
dengan substrat. Ada beberapa teori: 1.
Hipotesa Lock and Key lubang kunci dan anak kunci menurut Fischer 1913. 2.
Induced fit theory Pengikatan enzim dan substrat merubah konformasi enzim sehingga enzim baru
dapat aktiv mengerjakan substrat. Vitamin dan koenzim
Vitamin adalah senyawa organik tertentu yang merupakan faktor diit esensial yang diperlukan dalam jumlah kecil, untuk berlangsungnya metabolisme dan fungsi
metabolisme tubuh. Vitamin kebanyakan tidak dapat disintesis tubuh, sehingga tubuh harus
memperoleh vitamin dari bahan makanan.
Menurut Warburg 1932-1935 mengenai koenzim menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia dengan koenzim.
1.
Nikotinamida niasin dan asam nikotinat
N COOH
N CONH
2
Koenzim: a.
Nikotinamida adenin dinukleotida NAD
+
. b.
Nikotinamida adenin dinukleotida fosfat NADP
+
. Fungsi:
a.
Sebagai dehidrogenase. Misal:
asam laktat laktat dehidrogenase
asam piruvat NAD
+
NADH + H
+
asam isositrat isositrat dehidrogenase
ketoglutarat NADP
+
NADPH + H
+
b. Sebagai pereduksi.
Misal: FAD + NADH + H
+
→ FADH
2
+ NAD
+
Kekurangan : Gejala penyakit pellagra dermatitis, diarhe, demensia. Sumber
: Makanan kaya protein hewani, biji-bijian. 2.
Riboflavin Vitamin B
2
Sebagai koenzim FMN. Fungsi
: Dehidrogenase. Misal
:
suksinat suksinat dehidrogenase
fumarat FAD
FADH
2
Kekurangan
: Terjadi cheilosis kerak pada sudut mulut, keratosis lidah. Sumber
: Susu, daging, telur, ikan, biji-bijian. 3.
Biotin Sebagai kofaktor terikat kuat pada protein enzim BCCP.
Fungsi
: Karboksilasi dan transkarboksilasi. Misal
:
ATP + HCO
3 -
+ BCCP karboksilase biotin
BCCP - CO
2
+ ADP + Pi
Kekurangan
: Kulit bersisik, kurang selera makan anoreksia, HB turun,
kolesterol naik, urat sakit. Sumber
: Daging, kuning telur, biji-bijian. 4.
Thiamin Vitamin B
1
Sebagai koenzim TPP. Fungsi:
a.
Dekarboksilasi asam a keto. b.
Oksidasi asam a keto. c.
Transketolasi. d.
Fosfoketolasi. Kekurangan
: Beri-beri, muntah-muntah, diarhe, akibat alkoholisme. Sumber
: Biji-bijian, daging, telur, susu, kacang-kacangan. 5.
Vitamin B
6
Piridoksin, piridoksal, piridoksamin Sebagai koenzim:
a.
Piridoksal fosfat. b.
Piridoksamin fosfat. Fungsi:
a.
Transaminasi. b.
Dekarboksilasi. c.
Rasemasi. Misal:
asam glutamat + asam oksaloasetat glutamat aspartat transaminase
asam keto glutamat + asam aspartat
Kekurangan
: Borok kulit, lemah, letih, lesu, nervous. Sumber
: Protein hewani, biji-bijian, ubi-ubian. 6.
Asam folat Sebagai koenzim.
Fungsi
: Reduksi, sumber H
+
, C pada sintesa CH
3
. Kekurangan
: Megaloblastik ademi, diarhe. Sumber
: Protein hewani, biji-bijian, sayur hijau. 7.
Asam pantotenat Sebagai koenzim : Koenzim A.
Fungsi
: Pentransfer gugus asil.
CH
2
R C
O OH
KoASH CH
2
R C
O S
KoA H
2
O
Kekurangan : Selera makan berkurang, depresi mental, kram,
insomnia, gangguan pencernaan.
Sumber
: Semua makanan dari hewan, biji-bijian, polong-polongan.
8. Vitamin C