Rancangan Kegiatan Bercerita Metode Bercerita

32

2. Media Boneka Tangan

a. Pengertian Media

Dalam Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga 2005: 672, dijelaskan bahwa media adalah alat sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Media berasal dari bahasa latin yang berarti perantara, maksudnya segala sesuatu yang membawa pesan dari suatu sumber untuk disampaikan kepada penerima pesan. Jadi media adalah sarana untuk perpanjangan kemampuan komunikasi Suhartono, 2005: 144. Dalam dunia pendidikan banyak ahli yang mengartikan media diantaranya Briggs dalam Suhartono, 2005: 144 mengemukakan bahwa media pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pengajaran. Sedangkan Gagne dalam Suhartono, 2005: 144 memandang bahwa media adalah salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian. Dari definisi tentang pengertian media tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian untuk membawakan atau menyempurnakan isi pengajaran.

b. Fungsi Media

Azhar Arsyad 2006: 15 menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Senada dengan hal tersebut Hamalik dalam Azhar Arsyad, 2006: 15 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan 33 rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap anak. Azhar Arsyad 2006: 26 menyimpulkan beberapa manfaat praktis dari media pembelajaran adalah: 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Jika proses pembelajaran dilakukan tanpa media, anak-anak hanya akan berimajinasi tentang sesuatu hal yang dijelaskan oleh guru. Keadaan tersebut akan memperlambat keberhasilan proses belajar karena ada kemungkinan terjadi kesalahan persepsi. 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara anak dan lingkungannya, serta kemungkinan anak belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Dengan media pembelajaran, anak akan lebih tertarik untuk memperhatikan apa yang disampaikan guru. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Misalnya guru akan menceritakan tentang keluarga, guru tidak mungkin membawa langsung anggota keluarga ke dalam kelas, maka hal tersebut dapat digantikan dengan boneka. Selain itu saat guru akan menceritakan tentang binatang yang besar, guru tidak mungkin membawa binatang tersebut ke dalam kelas, maka hal tersebut dapat digantikan oleh boneka juga. 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan 34 terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata dengan kunjungan ke museum atau kebun binatang. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi media adalah dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi; meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak; mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu; memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka; serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

c. Boneka Tangan

Boneka adalah tiruan anak untuk permainan Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005: 162. Sedangkan tangan adalah anggota badan dari siku sampai ke ujung jari Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005: 1136. Suhartono 2005: 5-6 menyatakan bahwa boneka adalah tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari bentuk binatang. Jadi sebenarnya boneka merupakan salah satu model perbandingan. Boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka. Boneka merupakan model manusia atau yang menyerupai manusia atau hewan. Boneka merupakan alat peraga yang sesuai dengan karakteristik anak usia 4- 5 tahun. Piaget dalam Slamet Suyanto, 2005: 53-67 menyatakan bahwa anak usia 4-5 tahun berada pada masa Praoperasional. Pada masa ini anak mampu mengadakan representatif dunia pada tingkatan yang konkret. Boneka menjadi alat 35 peraga yang dianggap mendekati naturalitas bercerita. Tokoh-tokoh yang diwujudkan melalui boneka berbicara dengan gerakan-gerakan yang mendukung cerita dan mudah diikuti anak. Melalui boneka anak tahu tokoh mana yang sedang berbicara, apa isi pembicaraannya, dan bagaimana pelakunya Tadzkirotun Musfiroh, 2005: 147 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa boneka tangan adalah tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari bentuk binatang yang dimainkan dengan menggunakan anggota badan dari siku sampai ujung jari. Boneka dipilih karena sesuai dengan karakteristik anak usia 4-5 tahun yang mampu mengadakan representasi dunia pada tingkatan yang konkret.

d. Jenis-jenis Boneka

Tadzkirotun Musfiroh 2005: 147-148 mengemukakan bahwa ada beberapa jenis boneka yang dapat digunakan sebagai alat peraga bercerita yakni boneka gagang termasuk di dalamnya wayang, boneka gantung, boneka tangan, dan boneka tempel. Setiap boneka memerlukan tumpuan keterampilan tangan sendiri- sendiri. 1. Boneka gagang mengandalkan keterampilan mensinkronkan gerak gagang dengan tangan kanan dan kiri. Satu tangan dituntut untuk dapat mengatasi tiga gerakan sekaligus sehingga satu adegan guru dapat memainkan dua tokoh sekaligus. 2. Boneka gantung mengandalkan keterampilan menggerakkan boneka dan benang yang diikatkan pada materi tertentu seperti kayu, lidi, atau atap

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Melalui Metode Bercerita Dengan Boneka Tangan Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Pogung 01 Cawas Klaten Tahun Ajaran 20

0 5 11

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Melalui Metode Bercerita Dengan Boneka Tangan Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Pogung 01 Cawas Klaten Tahun Ajaran 20

0 3 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK DENGAN METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN DI TK B Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Dengan Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan Di TK B Pertiwi Kunti Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Perhatian Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Boneka Tangan Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajar

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK Upaya Meningkatkan Perhatian Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Boneka Tangan Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun

0 1 15

MEDIA BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA.

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA JOGOYUDAN YOGYAKARTA.

0 14 122

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA DUKUH GEDONGKIWO, YOGYAKARTA.

2 5 179