Menentukan Laba Bersih Sebelum Biaya Pemasaran Tidak Langsung Kepada Setiap Pelanggan.

5. Menentukan Laba Bersih Sebelum Biaya Pemasaran Tidak Langsung Kepada Setiap Pelanggan.

Perhitungan laba bersih sebelum biaya pemasaran tidak langsung untuk setiap pelanggan diperoleh dengan cara mengkurangkan laba kotor dari masing- masing pelanggan dengan biaya pemasaran langsung dari masing-masing pelanggan. 6. Identifikasi dan Alokasi Biaya Pemasaran Tidak Langsung dan Administrasi Umum Kepada Setiap Pelanggan. Biaya yang terjadi dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemasaran yang dapat digolongkan menjadi biaya pemasaran tidak langsung selama tahun 2011 disajikan pada tabel 4.7 berikut Tabel 4.7 Biaya Pemasaran Tidak Langsung Tahun 2011 Biaya Jumlah Rp Gaji Karyawan Supplies Kantor Contoh Produk Biaya Penyusutan mobil Komunikasi: - Telepon - Internet Listrik 18.000.000 750.000 4.600.000 24.000.000 3.600.000 1.200.000 255.150 Sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah. Oleh karena tidak dapat dibebankan secara langsung kepada setiap pelanggan, maka biaya-biaya pemasaran yang termasuk dalam biaya tidak langsung pelanggan akan dibebankan kepada fungsi-fungsi pemasaran yang ada di perusahaan terlebih dahulu untuk kemudian dibebankan kepada masing-masing pelanggan. Pembebanan biaya pemasaran tidak langsung pelanggan kepada setiap fungsi pemasaran dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung.Pembebanan secara tidak langsung berdasarkan dasar alokasi driver yang mencerminkan hubungan sebab akibat terjadinya biaya. Biaya-biaya yang dapat secara langsung dibebankan kepada setiap fungsi pemasaran, yaitu: 1. Gaji karyawan Total biaya gaji karyawan bagian penjualan dan pengiriman, selama tahun 2011 adalah Rp 18.000.000,-. Biaya gaji yang dikonsumsi oleh masing-masing fungsi pemasaran dapat diketahui dengan penelusuran terhadap daftar gaji dan upah. 2. Supplies kantor Seluruh biaya untuk pengadaan supplies kantor fungsi pemasaran selama tahun 2011 adalah Rp 750.000,-. Biaya untuk supplies kantor dapat dibebankan kepada setiap fungsi pemasaran dengan melihat catatan mengenai penggunaan supplies oleh bagian promosi atau penjualan. 3.Contoh produk sample Contoh produk dalam kasus ini adalah selama tahun 2011 Home Industry Ini melakukan study banding di daerah Yogyakarta sebanyak 3 kali untuk mendapatkan informasi terbaru berkaitan dengan inovasi produknya. Biaya untuk pengadaan contoh produk kerajinan enceng gondok selama tahun 2011 sebesar Rp 4.600.000 dapat dengan mudah dibebankan kepada fungsi promosi dan penjualan, karena contoh produk digunakan oleh fungsi promosi dan penjulan guna untuk mendukung kegiatan promosi. 4.Beban penyusutan peralatan Mobil sebagai peralatan kantor yang digunakan untuk melakukan kegiatan promosi dan penjualan memiliki umur ekonomis 5 tahun, sehingga beban penyusutannya sebesar Rp 24.000.000. 5.Biaya Komunikasi Biaya komunikasi terdiri dari biaya internet dan biaya telepon. Kedua biaya tersebut dapat secara langsung dibebankan kepada fungsi pemasaran. Seluruh biaya telepon selular yang dikeluarkan untuk fungsi pemasaran bagian promosi penjualan dan bagian pengiriman adalah Rp 3.600.000 setiap tahunnya. Dengan pembagian Rp 1.800.000 untuk bagian promosipenjualan dan Rp 1.800.000 untuk bagian pengiriman setiap tahunnya. Sedangkan biaya internet untuk bagian promosi setiap tahunnya sebesar Rp 1.200.000. Biaya- biaya yang membutuhkan dasar alokasi driver dalam pembebanannya kepada setiap fungsi pemasaran, yaitu: 1. Biaya Listrik Bagian produksi: Dayawatt 1 alat las 900 1 kompresor 1500 1 kompresor 1500 1 pasah listrik 710 3 lampu 20 watt 60 TOTAL 4670 Bagian Promosi: 7 lampu untuk display 25watt 175 TV 150 TOTAL 325 Bagian Adm: 2 lampu 25 watt 50 Laptop 80 Printer 80 TOTAL T OTAL DAYA 5205 210 Total biaya listrik yang terjadi pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 4.252.500,- Biaya listrik yang digunakan untuk aktivitas produksi, promosi dan administrasi dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut : Perhitungan biaya listrik yang digunakan untuk kegiatan produksi adalah sbb: - Total daya untuk kegiatan produksi Total daya X Total biaya listrik 4670 5205 X Rp 4.252.500,- = Rp 3.827.250,- Perhitungan biaya listrik yang digunakan untuk kegiatan promosi adalah sbb: - Total daya untuk kegiatan promosi Total daya X Total biaya listrik 325 5205 X Rp 4.252.500,- = Rp 255.150,- Perhitungan biaya listrik yang digunakan untuk kegiatan administrasi adalah sbb: - Total daya untuk kegiatan administrasi Total daya X Total biaya listrik 210 5205 X Rp 4.252.500,- = Rp 170.100,- Pembebanan biaya pemasaran tidak langsung pelanggan kepada setiap fungsi pemasaran yang menikmatinya dan biaya administrasi umum dapat dilihat di tabel 4.8 dan 4.9 sebagai berikut. Tabel 4.8 Pembebanan Biaya Tidak Langsung Kepada Fungsi Pemasaran Tahun2011 dalam Rupiah Biaya Resource Driver Resource Driver Rate Fungsi Penjualan dan Promosi Pengiriman -Gaji Karyawan -Supplies kantor -Contoh produk -Penyusutan mobil Komunikasi -Internet -Telepon HP -Listrik Direct Tracing Direct Tracing Direct Tracing Direct Tracing Direct Tracing Daya watt Rp 9.000.000,- Rp 750.000,- Rp 4.600.000,- Rp 24.000.000,- Rp 1.200.000,- Rp 1.800.000,- Rp 255.150,- Rp 9.000.000,- Rp 1.800.000,- Rp 10.800.000,- TOTAL Rp 41.605.150,- sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah. Pembebanan biaya administrasi umum dapat dilihat di tabel 4.9 sebagai berikut. Tabel 4.9 Pembebanan Biaya Administrasi Umum Tahun2011 dalam Rupiah Biaya Resource Driver Resource Driver Rate Fungsi Administrasi dan umum -Gaji karyawan -Supplies kantor -Internet -Telepon -Listrik untuk pemakaian Komputer, Printer, Lampu Direct Tracing Direct Tracing Direct Tracing Direct Tracing Dayawatt Rp 9.000.000,- Rp 225.000,- Rp 1.200.000,- Rp 1.837.000,- Rp 170.100,- TOTAL Rp12.432.100,- sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah Setelah membebankan biaya-biaya pemasaran tidak langsung ke dalam setiap fungsi pemasaran, langkah selanjutnya adalah membebankan biaya-biaya setiap fungsi kepada masing-masing pelanggan. Dalam membebankan biaya yang terjadi di setiap fungsi kepada masing-masing pelanggan digunakan dasar alokasi satuan pengukur jasa atau driver. a. Promosi dan penjualan Biaya yang terjadi pada fungsi promosi dan penjualan selama tahun 2011 adalah sebesar Rp 41.605.150 -.Untuk membebankan biaya yang terjadi pada fungsi promosi dan penjualan digunakan dasar alokasi jumlah penjualan masing-masing pelanggan selama tahun 2011. Total penjualan tahun 2011 adalah Rp 1.226.500.000,- sehingga tarif pembebanan biaya fungsi promosi dan penjualan kepada setiap pelanggan adalah jumlah penjualan dari masing-masing pelanggan dibagi dengan total penjualan tahun 2011 dikalikan dengan biaya yang terjadi pada fungsi promosi dan penjulan selama tahun 2011 yaitu Rp 41.605.150,- Tabel 4.10 Alokasi Biaya Fungsi Promosi dan Penjualan per-Pelanggan Tahun 2011 Nama Pelanggan Total Penjualan Rp Biaya fungsi Promosi dan Penjualan Rp Toko Pandanaran Rp252.500.000 Rp8.565.267 CV.Patma Indo Raya Rp274.250.000 Rp9.303.068 Bapak Rukin Rp255.750.000 Rp8.675.513 Bapak Sugeng Iriyanto Rp211.000.000 Rp7.157.511 Istana Rotan Rp233.000.000 Rp7.903.791 Sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah. b. Pengiriman Jumlah biaya yang dikonsumsi oleh fungsi pengiriman adalah sebesar Rp 10.800.000,-. Pembebanan biaya yang dikonsumsi oleh fungsi pengiriman kepada setiap pelanggan dilakukan berdasarkan frekuensi pengiriman sebagai dasar alokasi. Karena selama tahun 2011 terjadi 22 kali pengiriman, maka tarif pembebanan biaya fungsi pengiriman kepada setiap pelanggan adalah Rp490.909,- per pengirimanRp 10.800.000÷ 22. Tabel 4.11 Alokasi Biaya Fungsi Pengiriman per-Pelanggan Tahun 2011 Nama Pelanggan Frekuensi Pengiriman Biaya Fungsi Pengiriman Rp Toko Pandanaran 5 Rp 2.454.545 CV.Patma Indo Raya 7 Rp 3.436.364 Bapak Rukin 4 Rp 1.963.636 Bapak Sugeng Iriyanto 3 Rp 1.472.727 Istana Rotan 3 Rp 1.472.727 Sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah. c. Administrasi dan Umum. Fungsi administrasi dan umum perusahaan pada tahun 2011 menggunakan biaya dengan jumlah total Rp 12.432.100,-. Biaya tersebut dibebankan kepada masing-masing pelanggan dengan menggunakan dasar alokasi frekuensi order atau pemesanan. Sepanjang tahun 2011, Home Industry Aryani Art Tuntang menerima 28 order, maka tarif pembebanan biaya fungsi administrasi penjualan kepada setiap pelanggan adalah Rp 388.503,- per order Rp 12.432.100 ÷ 32 order Tabel 4.12 Alokasi Biaya Fungsi Administrasi Umum per-Pelanggan Tahun 2011 Nama Pelanggan Frekuensi Order Biaya Adm.Umum Rp Toko Pandanaran 5 Rp1.942.516 CV.Patma Indo Raya 8 Rp3.108.025 Bapak Rukin 5 Rp1.942.516 Bapak Sugeng Iriyanto 5 Rp1.942.516 Istana Rotan 9 Rp3.496.528 Sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah. Rangkuman pembebanan biaya setiap fungsi pemasaran dan administrasi umum kepada masing-masing pelanggan disajikan pada tabel 4.13. Sementara, rangkuman pembebanan seluruh biaya pemasaran baik biaya fungsi pemasaran maupun biaya langsung pelanggan disajikan pada tabel 4.14. Tabel 4.13 Pembebanan Biaya Tidak Langsung Kepada Setiap Pelanggan Tahun 2011 dalam Rupiah Biaya Fungsi Satuan Pengukur Jasa Pelanggan Toko Pandanaran CV.Patma Indo Raya Bapak Rukin Bapak Sugeng Iriyanto Istana Rotan Biaya Fungsi Promosi dan Penjualan Rupiah hasil penjualan Rp8.565.267 Rp9.303.068 Rp8.675.513 Rp7.157.511 Rp7.903.791 Biaya Fungsi Pengiriman Frekuensi Pengiriman Rp2.454.545 Rp3.436.364 Rp1.963.636 Rp1.472.727 Rp1.472.727 Biaya Fungsi Adm dan Umum Frekuensi Order Rp1.942.516 Rp3.108.025 Rp1.942.516 Rp1.942.516 Rp3.496.528 Tabel 4.14 Pembebanan Biaya Pemasaran Langsung dan Biaya Pemasaran Tidak Langsung Kepada Setiap Pelanggan Tahun 2011 dalam Rupiah Biaya Pelanggan Toko Pandanaran CV.Patma Indo Raya Bapak Rukin Bapak Sugeng Iriyanto Istana Rotan Biaya Langsung Pelanggan Ongkos Jasa Ekspedisi Rp7.788.000 Rp21.370.000 Rp8.535.000 Rp5.010.500 Rp5.710.000 Supplies Pengepakan Rp1.050.000 Rp1.144.500 Rp1.011.500 Rp843.500 Rp864.500 Biaya Tidak Langsung Pelanggan Biaya Fungsi Promosi dan Penjualan Rp8.565.267 Rp9.303.068 Rp8.675.513 Rp7.157.511 Rp7.903.791 Biaya Fungsi Pengiriman Rp2.454.545 Rp3.436.364 Rp1.963.636 Rp1.472.727 Rp1.472.727 Biaya Fungsi Adm dan Umum Rp1.942.516 Rp3.108.025 Rp1.942.516 Rp1.942.516 Rp3.496.528 Sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah. Perhitungan biaya pemasaran diatas adalah perhitungan terhadap biaya pemasaran langsung dan biaya pemasaran tidak langsung yang dikelompokkan menurut fungsinya. Biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk melakukan pelayanan pada masing-masing pelanggan berbeda-beda. Perbedaan pembebanan biaya pelayanan yang dikeluarkan perusahaan untuk tiap pelanggan tersebut terjadi karena tidak semua biaya yang terjadi dikonsumsi oleh setiap pelanggan secara merata. Perbedaan konsumsi biaya disebabkan perbedaan karakteristik pelanggan. Terdapat pelanggan yang frekuensi pemesanannya dalam satu tahun jarang, namun unit yang dipesan dalam satu kali pemesanan berjumlah besar. Sementara ada pelanggan yang frekuensi pemesanannya dalam satu tahun lebih sering namun dengan unit dipesan yang lebih sedikit. Toko Pandanaran pada tahun 2011 melakukan lima kali pemesanan dengan jumlah rata-rata dipesan 80 pcs. Berbeda dengan pelanggan lain seperti Istana Rotan yang lebih sering melakukan pemesanan kepada perusahaan namun jumlah unit yang dipesan lebih sedikit. Perbedaan frekuensi pemesanan berpengaruh pada aktivitas pelayanan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menangani pesanan tersebut. Frekuensi pemesanan order yang tinggi akan menambah biaya pelayanan karena bertambahnya aktivitas pelayanan. Hasil dari perhitungan pada tabel 4.14 kemudian dihitung total biaya pemasaran dan adm umum masing-masing pelanggan. Total biaya dan persentase biaya pemasaran dan adm umum per pelanggan disajikan pada tabel 4.15 berikut ini. Tabel 4.15 Persentase Total Biaya Pemasaran dan Biaya Adm Umum per Pelanggan Tahun 2011 Nama Pelanggan Total Biaya Persentase Toko Pandanaran Rp21.800.328,41 18,45 CV.Patma Indo Raya Rp38.361.956,22 32,46 Bapak Rukin Rp22.128.165,33 18,73 Bapak Sugeng Iriyanto Rp16.426.753,42 13,90 Istana Rotan Rp19.447.546,63 16,46 Total Rp118.164.750,00 100 Sumber: Data Home Industry Aryani Art 2011 yang diolah.

7. Perhitungan Laba Bersih Setiap Pelanggan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang)

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang) T1 232008031 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang) T1 232008031 BAB II

0 4 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang) T1 232008031 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Laba Pelanggan (Studi Kasus pada Home Industry Aryani Art, Tuntang)

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art T1 232008030 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art T1 232008030 BAB II

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art T1 232008030 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Biaya Kualitas Studi Kasus pada Home Industri Aryani Art T1 232008030 BAB V

0 0 3