digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
meningkatkan keyakinan akan kemampuan diri sedangkan suasana hati yang negatif akan menurunkan kepercayaan diri seseorang, karena individu yang
berada dalam suasana hati yang buruk cenderung akan meragukan kemampuan yang dimilikinya.
Guna untuk mengatasi suasana hati tersebut individu dituntut untuk dapat memiliki kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional didefinisikan
oleh Cooper dan Sawaf 2001 dalam Fitri dan Zulkaida 2011 sebagai kemampuan untuk merasakan, memahami dan secara selektif menerapkan
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi. Kecerdasan emosional menuntut pemilik perasaan untuk dapat menanggapi dengan tepat emosi
yang sedang dirasakan, kemudian kehidupan sehari-hari. Salah satu komponen dari kecerdasan emosional adalah motivasi diri.
Menurut Goleman 2005 dalam Fitri dan Zulkaida 2011 motivator yang paling berdaya guna adalah motivator dari dalam diri sendiri. Individu
yang memiliki motivasi dapat mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif serta dapat bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. Hal tersebut
tentu berpengaruh terhadap keyakinan diri individu tersebut sehingga dapat menimbulkan sikap yang optimis dan dorongan untuk memenuhi standar
keberhasilan. Dijelaskan juga menurut Boyatzis, Goleman Hay 2002 dalam Prastadila dan Paramita 2013 bahwa seseorang yang memiliki
kecerdasan emosional juga akan memiliki kompetensi seperti self- confidence dimana seseorang tersebut memiliki keyakinan yang kuat
mengenai dirinya dan kemampuannya maka akan mempengaruhi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keyakinannya juga dalam menyelesaikan tugas serta untuk mengh asilkan Permormance yang mempengaruhi kehidupannya yang disebut self-efficacy.
Hal ini senada dengan hasil penelitian Yapono dan Suharnan 2013 yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional yang berkembang dengan
baik akan mempertinggi tingkat Self efficacy yang dimiliki seseorang. Dalam penelitian Prastadila dan Paramitha 2013 juga dijelaskan bahwa
terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan self efficacy yang artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka
semakin tinggi pula self efficacy nya. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya dan didukung
oleh teori-teori yang sejalan dengan penelitian kali ini terbukti bahwa hasil penelitian ini menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara
kecerdasan emosi dengan self efficacy pada mahasiswa PBSB UIN Sunan Ampel Surabaya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
kecerdasan emosi dengan self efficacy pada mahasiswa PBSB UIN Sunan Ampel Surabaya.
Harga korelasi dari hasil analisis data bersifat positif, jadi menunjukkan adanya arah hubungan yang berbanding lurus. Artinya semakin tinggi
kecerdasan emosi akan diikuti dengan semakin tinggi pula self efficacy pada mahasiswa PBSB UIN Sunan Ampel. Sebaliknya, semakin rendah harga
kecerdasan emosi akan diikuti dengan semakin rendah pula self efficacy pada mahasiswa PBSB UIN Sunan Ampel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa PBSB yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan memiliki self efficacy yang tinggi pula. Begitupun sebaliknya apabila mahasiswa PBSB
memiliki kecerdasan emosi yang rendah maka mahasiswa PBSB juga akan memiliki self efficacy yang rendah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa PBSB UIN Sunan Ampel
Bagi mahasiswa PBSB diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan emosi yang dimiliki agar semakin meningkat pula self efficacy yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dimiliki mahasiswa PBSB. Jika kecerdasan emosi dan self efficacy yang dimiliki semakin meningkat semakin membantu mengoptimalkan potensi
serta kemampuan yang dimiliki. Mahasiswa juga dapat terhindar dari permasalahan-permasalahan akademik karena tidak akan mudah stress dan
frustasi ketika mendapat masalah atau tugas yang cukup berat. 2.
Bagi peneliti selanjutnya a.
Penelitian ini hanya meninjau sebagian hubungan saja, sehingga bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengadakan penelitian dengan topic
yang sama diharapkan dapat memperluas ruang lingkup misalnya dengan menambah variabel-variabel yang lain agar hasil yang didapat
lebih bervariasi dan beragam serta memperhatikan faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi self efficacy misalnya pengalaman
keberhasilan, persuasi sosial dan lain-lain. b.
Peneliti selanjutnya diharapkan memasukkan latarbelakang subjek, misalnya tempat tinggal, asal pondok, dll, agar dapat mengetahui
perbandingan dari sebab-sebab yang melatarbelakangi sikap mahasiswa PBSB atau sebab-sebab tingginya self efficacy.
c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi dan
memperbanyak sampel, agar ruang lingkup dan generalisasi penelitian menjadi lebih luas sehingga kesimpulan yang diperoleh lebih
menyeluruh dan komprehensif.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Andi. 2013. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kecemasan Pada Mahasiswa Stikes Nani Hasanuddin Makassar yang Sedang Menyusun
Skripsi. Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 2 No. 1. ISSN : 2302-172. Alwisol, 2011. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Artha, Isna Ni Made Supriyadi. 2013. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Self Efficacy dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal.
Jurnal Psikologi Udayana. Vol. 1, No. 1, 190-202. Azwar, Saifuddin. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2011. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandura, Albert. 1986. Social Foundation Of Thought and Action: a Social Cognitive Theory. Englewood Cliffs. New York: Pretice Hall.
Cervone, Daniel Pervin, Lawrence A. 2012. Kepribadian: Teori dan Penelitan. Jakarta: Salemba Humanika.
Hastuti, Theresia Dwi. 2003. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akutansi. Jurnal Akutansi Bisnis,
Vol II No. 3. Fadilah, Amalia Erit Rina. 2013. Stres Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa
Psikologi Universitas Mulawarman Yang Sedang Menyusun Skripsi. eJournal Psikologi, Vol. 1, No. 3.
Fitri, nur Kenny Zulkaida, Anita. 2011. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Self-Efficacy Belief Dalam Penyelesaian Tugas Akhir
Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, Vol. 4 oktober 2011. ISSN: 1858-2559. Friedman, Howard S. Schustack, M. 2006. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset
Modern. Jakarta: Erlangga. Goleman, Daniel. 1997. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. Gufron, M. Nur, Rini Risnawita, S. 2011. Teori-Teori Psikologi. Yogjakarta :
Ar-ruzz Media. Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset
Ifham, Ahmad Helmi, Avin F. 2002. Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, NO. 2, 89
– 111 ISSN : 0215
– 8884. Jannah, Ema Uzlifatul. 2013. Hubungan antara Self Efficacy dan Kecerdasan
Emosional dengan Kemandirian pada Remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 2, No. 3, hal 278
– 287. Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.