Susunan Wenner Sistem pembumian tipe elektroda ditanam vertikal Sistem pembumian Tipe rod

7

2.4 Metode Pengukuran Tahanan Jenis Tanah

2.4.1 Susunan Wenner

Dalam Metode Wenner, ke empat elektroda untuk masing-masing tes direnggangkan dengan setiap pemasangan masing-masing berukuran sama secara berdekatan. Susunan Wenner mempunyai dua perspektif pelaksanaan. Pada sisi negatifnya metode ini membutuhkan kabel yang panjang, elektroda yang besar dan setiap jarak renggangnya membutuhkan satu orang per elektroda untuk melengkapi penelitian sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Dan juga karena ke empat elektroda yang dipindahkan itu mudah terbaca dengan berbagai macam pengaruh. Sedangkan sisi positifnya susunan ini sangat cocok dan efisien untuk mengetahui perbandingan tegangan yang masuk per unitnya dari arus yang mengalir. Pada kondisi yang tidak baik seperti, tanah kering atau tanah padat membutuhkan wahtu yang lama untuk mengetahui kontak tahanan antara elektroda dengan tanah. Tahanan Jenis Tanah dengan metode Wenner dapat dihitung dengan persamaan berikut : ...........................................2.1 Dimana : ρa = Tahanan jenis tanah Ω.m R = Tahanan yang terukur Ω a = Jarak antara elektroda m b = Elektroda yang tertanam m 8 Gambar 2.4 Susunan Wenner

2.4.2 Sistem pembumian tipe elektroda ditanam vertikal Sistem pembumian Tipe rod

Pembumian elektroda tipe rod merupakan pembumian dengan penanaman batang-batang elektroda kedalam tanah secara tegak lurus. Untuk memperkecil tahanan pembumian maka jumlah batang-batang elektroda yang ditananam diperbanyak dan antara ujung-ujung elektroda dihubungkan dengan ground bus. Pembumian dengan elektroda yang ditanam vertikal rod tidak cocok untuk tanah berbatu atau tanah terlalu keras. karena sulit untuk penanamannya. Persamaan untuk pembumian tipe rod adalah : Ω … … … … … … … … . Untuk n batang pembumian berlaku persamaan berikut : Ω Dimana : R = Tahanan pentanahan Ω = Tahanan jenis tanah Ω-M L = Panjang elektroda pentanahan Ω a = Jari-jari elektroda pentanahan Ω = Koefisien kombinasi 9 n = Banyaknya elektroda pentanahan Gambar 2.5 Metode Driven Rod

2.4.3 Sistem pembumian tipe pelat