WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD.

(1)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Periode Februari 2016

WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD

Oleh :

IDA BAGUS GEDE EKA ARIMBAWA

1204205118

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)


(2)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Periode Februari 2016

WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD

Oleh :

IDA BAGUS GEDE EKA ARIMBAWA 1204205118

Dosen Pembimbing:

1. Dr. Ir. Ida Bagus Gde Wirawibawa, MT. 2. Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)

2016


(3)

(4)

(5)

(6)

SEMINAR TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD

ABSTRACT

There are a lot of nature panorama scenery that is located in Ubud, specially the rice fields with architectural design that is very potential for nature-based tourism destination. But, it is unfortunate that the rice fields in Ubud only used as view by investors and for building villa or even hotel. This condition will affect the rice fields in Ubud. If this phenomenon continues, then maybe in the future Ubud will lose its beautiful rice fields. By predicting the future, it is necessary to do some effort to save the rice fields in Ubud, in choosing Ubud as a nature-based tourism destination that is completed with good facilities, well-organized, comfortable, beautiful and the harmony between the architecture and nature. This nature-based tourism destination could be in a form of tracking, recreation, and also education above a plain land surrounding by rice firlds 1.7 hectare in total will surely give positive impact for the rice fields or farmers to maintain the beautiful view of rice fields in Ubud.

Keywords: nature-based tourism destination, rice fields, harmony, Ubud

ABSTRAK

Sangat banyak panorama alam yang terdapat di Ubud khususnya persawahan yang berpotensi sebagai wisata alam dan ditambah dengan desain arsitektur yang bisa meningkatkan potensi dari wisata alam persawahan tersebut. Tetapi sangat disayangkan persawahan di Ubud hanya dijadikan view oleh investor dan sebagai tempat untuk dibangun villa maupun hotel. Keadaan ini akan berakibat kepada persawahan di Ubud. Apabila fenomena ini terus berlanjut maka mungkin di masa depan Ubud akan kehilangan sawahnya. Melihat kenyataan tersebut maka perlu adanya upaya untuk mempertahankan persawahandi Ubud, dengan menjadikan ubud sebagai wisata alam yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, pengelolaan yang baik, memberikan kenyamanan, keindahan, dan keharmonisan antara arsitektur dengan alam. Wisata ini berupa tracking, rekreasi, dan edukasi di atas lahan kosong serta persawahan dengan luas 1.7 hektar yang akan memberikan dampak positif pada persawahan serta petani untuk menjaga keasrian persawahan di Ubud.


(7)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir yang berjudul

“Wisata Alam Persawahan di Ubud” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir ini terdiri lima buah bahasan yang terdiri dari atas BAB I dijabarkan penjelasan awal mengenai latar belakang penyusunan judul terpilih, BAB II dijabarkan mengenai pemahaman terhadap proyek, BAB III dijabarkan potensi dan permasalahan proyek, BAB IV dijabarkan pemrograman, BAB V dijabarkan mengenai konsep perancangan. Pada akhir dari laporan telah dilengkapi dengan hasil dari proses Studio Tugas Akhir yang terdiri atas trasformasi konsep, perancangan tapak (site planning), perancangan bangunan (building design) dan persefektif berupa gambar tiga dimensi.

Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan dan penulisan tugas ini. Terima kasih secara khusus disampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT, Ph.D., Selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana

2. Ibu Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., Selaku Ketua

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

3. Bapak I Wayan Yuda Manik, ST., MT., Selaku Pembimbing Akademik, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP. Selaku Dosen Koordinator Seminar Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

5. Bapak Ir. I Nyoman Surata, MT., Selaku Dosen Koordinator Studio Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 6. Bapak Dr. Ir. Ida Bagus Gde Wirawibawa, MT. Selaku Dosen


(8)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD ii

7. Bapak Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT. Selaku Dosen Pembimbing II Seminar dan Studio Tugas Akhir

8. Bapak dan Ibu Pegawai Tata Usaha Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

9. Bapak dan Ibud Pegawai Perpustakaan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

10.Kedua Orang Tua, saudara, kerabat yang telah mendukung dalam hal moral maupun financial, serta kepada seluruh pihak yang memberikan dorongan dan semangat dalam proses penyelesaian seminar dan studio tugas akhir ini.

Sangat disadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, sehingga diharapkan adanya masukan baik berupa kritik maupun saran untuk penyusunan didalam tugas ini. Semoga tugas ini nantinya bermanfat bagi semua pihak.

Denpasar, Pebruari 2016 Penulis

I.B. Gede Eka Arimbawa (1204205118)


(9)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan dan Sasaran ... 3

1.4.Metode Penelitian ... 4

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WISATA ALAM PERSAWAHAN 2.1. Pemahaman Terhadap Wisata ... 7

2.1.1.Pengertian Wisata ... 7

2.1.2.Faktor Dasar Pengertian Pariwisata ... 8

2.1.3.Ragam Pariwisata ... 9

2.1.4.Elemen Pariwisata ... 10

2.1.5.Daerah Tujuan Wisata ... 11

2.1.6.Konsep Perancangan Pariwisata ... 16

2.2. Pemahaman Terhadap Alam ... 17

2.2.1.Pengertian Alam ... 17

2.2.2.Pengertian Wisata Alam ... 17

2.2.3.Jenis-jenis Kegiatan Wisata Alam ... 18

2.2.4.Unsur Daya Tarik Wisata Alam ... 18

2.2.5.Sifat atau Karakter Objek dan Daya Tarik Wisata Alam ... 18

2.3. Pemahaman Terhadap Persawahan ... 19

2.3.1.Pengertian Persawahan ... 19


(10)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD iv

2.4. Persyaratan Ruang ... 21

2.4.1.Restoran ... 21

2.4.2.Kntor Pengelola ... 23

2.4.3.Jalur Tracking ... 24

2.4.4.Lobby ... 24

2.4.5.Retail ... 25

2.4.6.Ruang Clening Servis ... 25

2.4.7.Parkir ... 25

2.5. Kajian Fasilitas Sejenis ... 25

2.5.1.Wisata Jatiluwih, Tabanan ... 26

2.5.2.Desa Kertalangu, Jln By Pass Ngurah Rai ... 29

2.5.3.Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar ... 34

2.5.4.Kesimpulan Terhadap Objek Sejenis ... 40

2.6. Spesifikasi Umum Wisata Alam Persawahan ... 41

BAB III STUDI PENGADAAN PROYEK WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 3.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Kabupaten Gianyar ... 44

3.1.1Kondisi Sosial Kabupaten Gianyar ... 45

3.1.2Kepariwisataan Kabupaten Gianyar ... 46

3.1.3Peraturan RTRW Kabupaten Gianyar ... 49

3.2 Studi Kelayakan Wisata Alam Persawahan di Ubud ... 51

3.2.1Analisa SWOT ... 51

3.2.2Hubungan Antar Komponen SWOT ... 52

3.2.3Kesimpulan Dari Komponen SWOT ... 54

3.3 Spesifikasi Khusus Wisata Alam Persawahan di Ubud ... 56

3.3.1Pengertian ... 56

3.3.2Fungsi ... 56

3.3.3Tujuan dan Sasaran ... 56

3.3.4Kegiatan Yang di Wadahi ... 57

3.3.5Klasifikasi Fasilitas ... 58

3.3.6Struktur Organisasi ... 60


(11)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD v

3.3.8Waktu Oprasional ... 60

3.3.9Persyaratan Lokasi ... 61

BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN 4.1Tema ... 62

4.1.1Pendekatan Tema ... 62

4.1.2Elaborasi Tema ... 63

4.1.3Perwujudan Tema Perancangan ... 64

4.2Program Fungsional ... 65

4.2.1Pelaku Kegiatan ... 65

4.2.2Rekapitulasi Kebutuhan Ruang ... 72

4.2.3Studi Kapasitas Pelaku ... 73

4.3Program Performansi ... 75

4.3.1Kebutuhan Ruang ... 75

4.3.2Tuntutan dan Persyaratan Ruang ... 76

4.4Program Arsitektur ... 81

4.4.1Pengelompokan Ruang ... 88

4.4.2Analisa Hubungan Ruang ... 90

4.4.3Analisa Sirkulasi Ruang ... 92

4.4.4Analisa Organisasi Ruang ... 93

4.5Program Tapak ... 94

4.5.1Kebutuhan Tapak ... 94

4.5.2Penentuan Lokasi ... 94

4.5.3Analisa Tapak Terpilih ... 97

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1Konsep Perancangan Site... 107

5.1.1Konsep Entrance Site ... .107

5.1.2Konsep Zoning Site ... .110

5.1.3Konsep Bentuk Massa ... .112

5.1.4Konsep Pola Massa ... .114

5.1.5Konsep Sirkulasi Site ... .116


(12)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD vi

5.1.7Konsep Ruang Luar ... .118

5.1.8Konsep Parkir ... .122

5.1.9Konsep Utilitas Site ... .124

5.2Konsep Perancangan Bangunan ... 126

5.2.1Konsep Entrance Bangunan ... 12

6 5.2.2Konsep Zoning Bangunan ... 12

8 5.2.3Konsep Ruang Dalam ... 13

0 5.2.4Konsep Sirkulasi ... 13

1 5.2.5Konsep Tampilan Bangunan ... 13

3 5.2.6Konsep Struktur ... 13

4 5.2.7Konsep Utilitas ... 13

6 DAFTAR PUSTAKA ... 147


(13)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Sistem Kepariwisataan ... 11

Gambar 2.2.Restoran-Cafe ... 22

Gambar 2.3.Restoran-Bar ... 22

Gambar 2.4.Ruang Pengelola Dimensi Besar ... 23

Gambar 2.5.Ruang Pengelola Dimensi Kecil ... 24

Gambar 2.6.Parkir ... 25

Gambar 2.7.Kawasan Jatiluwih, Tabanan ... 26

Gambar 2.8.Restoran Jatiluwih ... 27

Gambar 2.9.Kantor Pengelola ... 27

Gambar 2.10.Parkir Barat ... 27

Gambar 2.11.Parkir Selatan ... 27

Gambar 2.12.Rumah Makan Jatiluwih ... 28

Gambar 2.13.Rumah Makan Jatiluwih ... 28

Gambar 2.14.Persawahan Jatiluwih ... 28

Gambar 2.15.Loket Karcis ... 28

Gambar 2.16.Tracking Jatiluwih ... 28

Gambar 2.17.Desa Budaya Kertalangu ... 29

Gambar 2.18.Kawasan Desa Budaya Kertalangu ... 30

Gambar 2.19.Objek Wisata Sawah Desa Kertalangu ... 31

Gambar 2.20.Tracking Desa Kertalangu ... 31

Gambar 2.21.Bale Bengong Desa Kertalangu ... 31

Gambar 2.22.Parkir Motor dan Mobil Desa Kertalangu ... 31

Gambar 2.23.Parkir Bus Desa Kertalangu ... 31


(14)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD viii

Gambar 2.25.Area Outbound (1) ... 32

Gambar 2.26.Area Outbound (2) ... 32

Gambar 2.27.Toko Souvenir (1) ... 32

Gambar 2.28.Toko Souvenir (2) ... 32

Gambar 2.29.Ruang Pertemuan ... 32

Gambar 2.30.Area Permainan Anak-anak (1) ... 33

Gambar 2.31.Area Permainan Anak-anak (2) ... 33

Gambar 2.32.Restoran (1) ... 33

Gambar 2.33.Restoran (2) ... 33

Gambar 2.34.Kolam Pancing ... 33

Gambar 2.35.Wisata Ceking Terrace ... 34

Gambar 2.36.Kawasan Wisata Ceking Terrace ... 35

Gambar 2.37.Persawahan Wisata Ceking ... 36

Gambar 2.38.Tracking Wisata Ceking ... 36

Gambar 2.39.Toko Souvenir ... 36

Gambar 2.40.Mini Market ... 36

Gambar 2.41.Toko Patung ... 36

Gambar 2.42.Cafe (1) ... 37

Gambar 2.43.Cafe (2) ... 37

Gambar 2.44.Mini Market ... 37

Gambar 2.45.Toko Baju ... 37

Gambar 2.46.Restoran (1) ... 38

Gambar 2.47.Restoran (2) ... 38

Gambar 2.48.Toko Souvenir ... 38

Gambar 2.49.Cafe ... 38


(15)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD ix

Gambar 2.46.Parkir Ceking Terrace ... 39

Gambar 3.1.Peta Pulau Bali ... 45

Gambar 3.2.Peta Kabupaten Gianyar ... 45

Gambar 3.3.Peta Kawasan Pariwisata Kabupaten Gianyar ... 48

Gambar 3.4.Struktur Organisasi Wisata Alam Persawahan ... 60

Gambar 4.1.Pelaku Kegiatan Wisata Alam Persawahan ... 65

Gambar 4.2.Hubungan Kelompok Ruang Makro ... 90

Gambar 4.3.Hubungan Kelompok Ruang Utama ... 90

Gambar 4.4.Hubungan Kelompok Ruang Penunjang ... 91

Gambar 4.5.Hubungan Kelompok Ruang Pengelola ... 91

Gambar 4.6.Hubungan Kelompok Ruang Servis ... 91

Gambar 4.7.Hubungan Kelompok Ruang Luar ... 91

Gambar 4.8.Sirkulasi Ruang Wisata Alam Persawahan ... 92

Gambar 4.9.Organisasi Ruang Wisata Alam Persawahan... 93

Gambar 4.10.Site Alternatif 1 ... 95

Gambar 4.11.Site Alternatif 2 ... 96

Gambar 4.12.Lokasi Tapak ... 97

Gambar 4.13.Bentuk dan Ukuran Tapak ... 98

Gambar 4.14.Topografi ... 99

Gambar 4.15.Vegitasi ... 100

Gambar 4.16.Pohon Yang Terdapat Pada Site ... 101

Gambar 4.17.View Sekitar Tapak ... 102

Gambar 4.18.Kebisingan dan Traffic ... 103

Gambar 4.19.Utilitas ... 104

Gambar 4.20.Jaringan Listrik Pada Site ... 104


(16)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD x

Gambar 4.22.Hasil Analisa Curah Hujan ... 106

Gambar 4.23.Hasil Analisa Pergerakan Angin ... 106

Gambar 4.24.Hasil Analisa Sinar Matahari ... 106

Gambar 5.1.Analisa Perletakan Alternatif Konsep Entrance ... 109

Gambar 5.2.Denah Main Entrance ... 110

Gambar 5.3.Kesimpulan Zoning Site ... 112

Gambar 5.4.Alternatif Bentuk Massa ... 113

Gambar 5.5.Kesimpulan Bentuk Massa ... 114

Gambar 5.6.Analisa Pola Massa Cluster ... 115

Gambar 5.7.Kesimpulan Pola Massa Cluster ... 115

Gambar 5.8.Alur Sirkulasi Site ... 117

Gambar 5.9.Orientasi Massa ... 118

Gambar 5.10.Vegitasi Sebagai Pengarah ... 120

Gambar 5.11.Vegitasi Sebagai Peneduh ... 120

Gambar 5.12.Vegitasi Sebagai Hiasan ... 120

Gambar 5.13.Konsep Ruang Luar (Taman) ... 120

Gambar 5.14.Konsep Ruang Luar (Jalur Tracking) ... 121

Gambar 5.15.Detail Jalur Tracking ... 121

Gambar 5.16.Lampu Jalur Tracking... 121

Gambar 5.17.Analisa Parkir Mobil ... 122

Gambar 5.18.Analisa Parkir Sepeda Motor ... 122

Gambar 5.19.Kesimpulan Parkir Mobil dan Sepeda Motor ... 123

Gambar 5.20.Kesimpulan Utilitas Air Bersih, Kotor, dan Air Bekas ... 125

Gambar 5.21.Kesimpulan Utilitas Site Jaringan Listrik dan Telepon ... 125

Gambar 5.22.Entrance Bangunan ... 127


(17)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD xi

Gambar 5.24.Kesimpulan Bentuk Entrance Bangunan ... 127

Gambar 5.25.Zoning Site ... 128

Gambar 5.26.Kesimpulan Zoning Bangunan ... 129

Gambar 5.27.Kesimpulan Ruang Dalam ... 131

Gambar 5.28.Sirkulasi Bangunan ... 132

Gambar 5.29.Tampilan Bangunan ... 133

Gambar 5.30.Tampilan Bangunan Keseluruhan ... 134

Gambar 5.31.Konsep Upper Struktur ... 135

Gambar 5.32.Konsep Super Struktur ... 135

Gambar 5.33.Konsep Sub Struktur ... 136

Gambar 5.34.Sistem Pengolahan Air Bersih ... 137

Gambar 5.35.Sistem Pengolahan Air Kotor ... 138

Gambar 5.36.Sistem Pengolahan Air Bekas... 138

Gambar 5.37.Sistem Komunikasi ... 139

Gambar 5.38.Sistem Kelistrikan ... 140

Gambar 5.39.Sistem Pencahayaan Buatan ... 142

Gambar 5.40.Down Light ... 142

Gambar 5.41.Sistem Pencahayaan Alami ... 142

Gambar 5.42.Sistem Penghawaan Buatan ... 143

Gambar 5.43.AC Split ... 143

Gambar 5.44.Sistem Penghawaan Alami ... 143

Gambar 5.45.Tabung Pemadam Api ... 144

Gambar 5.46.Smoke Detector ... 144

Gambar 5.47.Sprinkler ... 144

Gambar 5.48.Sistem Pembuangan Sampah ... 145


(18)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Kesimpulan Objek Sejenis dan Pertimbangannya ... 40

Tabel 3.2.Kawasan Pariwisata Kabupaten Gianyar ... 47

Tabel 3.3.Analisa SWOT Pengadaan Proyek ... 51

Tabel 3.4.Hubungan Antar Komponen SWOT Pengadaan Proyek ... 52

Tabel 3.5.Kesimpulan Dari Komponen SWOT Pengadaan Proyek ... 54

Tabel 4.6.Rekapitulasi Kebutuhan Ruang ... 72

Tabel 4.7.Data Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata di Gianyar ... 73

Tabel 4.8.Rekapitulasi Kapasitas Pengelola ... 54

Tabel 4.9.Tuntutan dan Persyaratan Ruang Utama ... 76

Tabel 4.10.Tuntutan dan Persyaratan Ruang Penunjang ... 77

Tabel 4.11.Tuntutan dan Persyaratan Ruang Pengelola ... 78

Tabel 4.12.tuntutan dan Persyaratan Ruang Servis ... 80

Tabel 4.13.Tuntutan dan Persyaratan Ruang Luar ... 81

Tabel 4.14.Program Arsitektural Wisata Alam Persawahan ... 82

Tabel 4.15.Rekapitulasi Kebutuhan Parkir ... 88


(19)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijabarkan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, serta metode penelitian yang digunakan.

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu ( Kodyat, 1983 ). Bali juga termasuk tujuan pariwisata yang sangat dikenal sampai ke mancanegara, karena Bali sangat banyak memiliki potensi wisata yang indah seperti kebudayaanya yaitu tari-tarianya, dan adat istiadatnya, tidak hanya kebudayaan yang terdapat di Bali keindahan alamnya juga tidak kalah indahnya seperti misalnya pantai, dan gunung, selain itu Bali juga menyimpan keindahan alam lainnya yaitu keindahan persawahan dengan terasering-teraseringnya dengan di tambah udara sejuk yang akan menambah keindahan sawah tersebut. Gianyar salah satu kabupaten di Bali yang memiliki potensi pariwisata cukup tinggi baik dari alam maupun budayanya karena Gianyar termasuk kawasan strategis pariwisata yang berada dalam geografis satu atau lebih wilayah administrasi desa/kelurahan yang di dalamnya terdapat potensi daya tarik wisata, aksesibilitas yang tinggi, ketersediaan fasilitas


(20)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 2

umum dan fasilitas pariwisata serta aktivitas social budaya masyarakat yang saling mendukung dalam perwujudan kepariwisataan ( RTRW Kabupaten Gianyar, ketentuan umum, bagian kesatu, pasal satu, no 42 ), salah satunya kecamatan Ubud yang sudah kita ketahui bersama. Luas wilayah 36.800 Ha, 38.35% areanya didominasi persawahan yang indah, menjadikan wilayah ini menjadi salah satu tujuan wisatawan (RTRW Kabupaten Gianyar Tahun 2012-2032 ). Ubud memiliki daya tarik untuk wisatawan baik seni, budaya, maupun alamnya diantaranya taman kemuda saraswati di Desa Ubud, kokokan di Desa Petulu, dan tegal jambangan di Desa Petulu ( kawasan pariwisata alam pasal 50 ayat 1 huruf a ) Selain wisata tersebut Ubud juga memiliki daya tarik pada persawahan yang membentang luas yang sudah dilihat sebagai potensi pariwisata dengan keindahan alamnya.

Keindahan alam khususnya persawahan di Ubud sudah banyak dimanfaatkan oleh investor untuk mengembangkan pariwisatanya di daerah ini. Namun sayangnya pemanfaat ini belum maksimal karena dari beberapa fasilitas pariwisata hanya mengambil sawah sebagai view, selain itu fenomena yang bekembang saat ini adalah sawah yang beralih fungsi karena petani menjual tanah sawah mereka kepada investor yang akan di jadikan sebagai villa maupun hotel. Keadaan ini berakibat kepada berkurangnya persawahan di Ubud. Apabila fenomena ini terus belanjut maka tidak mungkin di masa depan Ubud akan kehilangan sawahnya.

Melihat kenyataan tersebut maka perlu adanya suatu upaya untuk mempertahan alam khususnya persawahan di daerah tersebut namun juga dapat memanfatkan potensi alamnya yang indah. Upaya yang dapat dilakukan berupa menjadikan persawahan di Ubud sebagai eco wisata yang indah mengingat Ubud adalah salah satu kawasan efektif pariwisata. Objek wisata ini berupa tracking di persawahan untuk menikmati udara sejuk persawahan dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap alam khususnya persawahan di Ubud dan juga sebagai sarana pembelajaran terhadap wisatwan yang berkunjung dengan praktek langsung cara menanam padi yang benar di persawahan, diharapkan wisatawan mendapat wawasan tentang cara menanam padi yang benar. Terdapat juga permainan outbond sebagai fasilitas pendukung, dan terdapat restoran sebagai


(21)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 3

fasilitas pendukung untuk menambah suatu desain yang lengkap didalam objek wisata ini.

Diharapkan nantinya bisa menjadi objek wisata alam yang baru dan dapat dikenal oleh banyak wisatawan serta mampu bersaing dengan objek wisata alam yang sudah terkenal khususnya di Bali, dengan fasilitas yang lengkap, tetap menjaga kenyamanan untuk wisatawan. Hal ini diharapkan juga agar bisa memotivasi petani agar lebih menjaga keindahan alamnya khususnya keindahan sawahnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat beberapa permasalahan yang dirumuskan yaitu sebagai berikut.

a. Apa saja fasilitas yang diperlukan dalam perancangan wisata alam persawahan di Ubud?

b. Apakah tema yang menarik yang digunakan dalam perancangan wisata alam persawahan di Ubud tersebut?

c. Bagaimanakah konsep perancangan yang baik dalam perancangan wisata alam persawahan di Ubud?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut.

a. Agar dapat menentukan fasilitas yang ada didalam perancangan wisata alam persawahan di Ubud

b. Agar dapat menentukan tema yang menarik di dalam perancangann wisata alam persawahan di Ubud

c. Agar dapat menentukan konsep perancangan yang baik di dalam suatu perancanagn wisata alam persawahan di Ubud

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan Wisata Alam Persawahan di Ubud terdapat tiga jenis cara, yaitu dengan metode kualitatif,


(22)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 4

metode kuantitatif, dan metode campuran. Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang pemahaman dari ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut:

A. Metode Kualitatif

Metode Kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar focus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

B. Metode Kuantitatif

Metode Kuantitatif adalah penelitian yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya dan definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistic objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel oranh-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk menentkan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. C. Metode Campuran

Metode Campuran adalah metode yang menggabungkan dari metode, filosofi, dan orientasi desain penelitian. Pada dasarnya mengumpulkan dan menganalisis metode kualitatif dan metode kuantitatif secara persuasive dan teliti.

Dari ketiga metode tersebut, metode yang akan digunakan dalam penelitian pada proyek Wisata Alam Persawahan di Ubud adalah metode campuran, yang mengunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Dalam mencari sumber data dan hasil dapat dilakukan dengan berbagai tahapan, yaitu teknik pengumpulan data, metode pengolahan data, dan metode pembahasan.

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data mengenai objek lokasi yang diperlukan untuk pemecahan permasalahn objek wisata alam persawahan di Ubud adalah: A. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya serta semua keterangan yang untuk pertama kalinya diamati dan dicatat oleh peneliti. Data primer ini diperoleh melalui


(23)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 5

Teknik wawancara dilakukan dengan mengumpulkan data/informasi mengenai keadaan persawahan yang ada di Ubud. Wawancara ini lebih banyak dilakukan terhadap petani dan masyarakat Desa yang ada di Ubud sehigga data yang didapatkan dapat dianalisis.

 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan terhadap gejala-gejala yang terjadi sehingga dapat mempersepsikan sendiri apa yang terjadi di lapangan secara actual. Adapun tempat yang dijadikan sebagai objek studi banding adalah:

 Wisata Jatiluwih di Tabanan

 Desa kertalangu di Jln By Pass Ngurah Rai

 Wisata Ceking di Tegallalang B. Data sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, yang artinya data tersebut tidak diusahakan sendiri pengumpulannya.

a. Data Literatur

Pengumpulan data penunjang sebagai bahan pertimbangan proses perencanaan dan perancangan yang terdiri dari buku-buku, jurnal, internet dan lain-lain yang menyangut tentang alam khususnya persawahan dan Ubud sebagai daerah pariwisata.

b. Studi Instansional

Data yang dikutip dari beberapa literature mengenai pertumbuha dan perkembanagan pariwisata dan peraturan daerah pembangunan yang diperoleh dari instansi.

2. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :


(24)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 6

1. Klasifikasi Data

Adalah cara mengelompokkan data yang telah diperoleh kemudian menyeleksinya sesuai dengan spesifikasi dalam tingkat kepentingan pada analisa

2. Analisa Data

Untuk memperoleh hasil uraian dan penjabaran akurat agar dapat dipertanggungjawabkan perlu adanya penguraian data

3. Sintesa Data

Pengurutan penyusunannya, penggabungan, dan perumusan data berdasarkan factor yang mempengaruhi untuk mencari aternatif yang terbaik sebagai tahapan selanjutnya.

4. Metode Penyimpulan

Metode deduksi yang digunakan sebagai penyimpulan data yaitu metode pengambilan kesimpulan dari yang bersifat umum sampai hal yang bersifat khusus.

3. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang dgunakan ada dua yaitu sebagai berikut. 1. Metode Analisa

Metode analisa yaitu mengetahui segala jenis dan detail sebab-akibat dari setiap permasalahan yang ada atas pengelompokan yang dilakukan

2. Metode Sintesa

Metode sintesa yaitu suatu langkah untuk mencari jalan keluar dengan langkah penggabungan dan perumusan dari pengelompokan data serta faktor-faktor pengaruh dan tujuan.


(25)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 7

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP WISATA ALAM

PERSAWAHAN DI UBUD

Pada bab ini akan dijabarkan mengenai pemahaman terhadap judul proyek yang terdiri dari wisata, alam, persawahan, kajian objek sejenis, dan spesifikasi umum tentang wisata alam persawahan.

2.1 Pemahaman Terhadap Wisata

2.1.1 Pengertian Wisata

Kata pariwisata baru popular pada tahun 1958. Sebelum itu digunakan

kata turisme,serapan dari Bahsa Belanda “tourisme”. Sejak 1958 resmilah

kata pariwisata sebagai padanan tourisme (Bld) atau tourism (Ing). Perkembangan dan pengayaan makna selanjutnya adalah hadirnya istilah darmawisata, karyawisata, widyawisata, yang semuanya mengandung unsur

“wisata”. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer atau KBIK (1992), Wisata

berarti: berpergian bersama-sama untuk bersenang-senang dan sebagainya; bertamasya; piknik; wisatawan adalah orang yang berdarmawisata; pelancong; turis. ( Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007 ).

Adapun berbagai definisi “pariwisata” menurut para ahli yaitu:

Wahab (1992) memandangnya sebagai suatu kegiatan kemanusiaan berupa hubungan antar orang baik dari negara yang sama atau antar


(26)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 8

negaraatau hanya dari daerah geografis yang terbatas. Didalamnya termasuk tinggal untuk sementara waktu di daerah lain atau negara lain atau benua lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Schulaland (1910) mengartikan pariwisata adalah gabungan berbagai kegiatan dengan kedatangan, tinggal dan kegiatan pendatang di negara tertentu atau daerah tertentu.

Hans Buchli, mendefinisikan bahwa pariwisata adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan.

Menurut Kurt Morgenroth, pariwisata adalah lalu-lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamanya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan, guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayannya atau keinginan yang beraneka ragam.

Gluckmann, pariwisata diartikan keseluruhan hubungan antara manusia yang hanya berada untuk sementara waktu dalam suatu tempat kediaman dan berhubungan dengan manusia-manusia yang tinggal di tempat itu.

2.1.2 Faktor Dasar Pengertian Pariwisata

Bertolak dari berbagai definisi tentang pariwisata, Yoeti (1982) kemudian mengemukakan empat factor yang menjadi dasar pengertian pariwisata yang murni, yakni:

a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu, sekurang-kurangnya 24 jam dan kurang dari satu tahun.

b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.

c. Perjalanan itu, apapun bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi.

d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mecari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat itu.

Layak diperhatikan bahwa pariwisata adalah suatu industry yang produknya dapat dikonsumsi atau dinikmati hanya di tempat keberadaanya


(27)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 9

sehingga dapat dikatakan sebagai barang ekspor maya. Produk industry pariwisata dapat dinikmati hanya di tempat keberadaanya sehingga konsumen atau wisatwan harus mendatangi atau mengunjungi tempat keberadaan objek. Manfaat pariwisata dapat dirasakan pada kehidupan ekonomi-sosial-budaya masyarakat, karena dalam kunjungan tersebut tersebut terjadi interaksi ekosistem, sosial, dan budaya.

2.1.3 Ragam Pariwisata

Berdasarkan keterlibatan wisatawan dalam berwisata, ditengarai ada dua macam wisata, yakni:

a. Wisatawan aktif, yaitu mereka yang terlibat atau melibatkan diri secara fisik atau ikut serta atau bersentuhan langsung dengan kegiatan pariwisata, menjadi pelaku.

b. Wisatawan pasif, yaitu meraka yang hanya melihat atau menonton, mendengar, merasakan atau menikmati objek dan atraksi pariwisata, mereka hanya terlibat secara emosional.

Batasan wisata sangat luas dan sesuai dengan maksud berwisata atau kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan, maka pariwisata dikategorikan menjadi:

a. Wisata Agro : dapat dikatakan sebagi ragam pariwisata baru yang dikaitkan dengan kegiatan industry pertanian, misalnya wisata durian, wisata tani.

b. Wisata belanja : dilakukan karena kekhasan barang yang ditawarkan atau bagian dari jenis pariwisata lain.

c. Wisata budaya : berkaitan dengan ritual budaya yang sudah menjadi tradisi.

d. Wisata iklim : bagi negara beriklim empat, pada saat tertentu benar-benar dimanfatkan untuk melakukan perjalanan mengunjungi tempat-tempat lain hanya untuk berburu panas sinar matahari.

e. Wisata kerja : kunjungan kerja, yaitu jenis pariwisata yang para wisatawannya berkunjung dengan maksud dinas atau tugas-tugas.


(28)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 10

f. Wisata kesehatan : berbuhungan dengan maksud penyembuhan suatu penyakit.

g. Wisata konvensi : Dilakukan dengan sengaja memilih salah satu DTW sebagai tempat penyelengaraan seminar dikaitkan dengan upaya pengembangan DTW yang bersangkutan.

h. Wisata niaga : berkaitan dengan kepentingan perniagaan (usaha perdagangan).

i. Wisata olahraga: yakni mengunjungi peristiwa penting di dunia olahraga, misalnya pertandingan perebutan kejuaraan.

j. Wisata pelancongan atau pesiar : dilakukan untuk berlibur mencari suasana baru, menikmati keindahan alam, melespaskan ketegangan. k. Wisata petualangan : dilakukan lebih kea rah olahraga yang sifatnya

menantang kekuatan fisik dan mental para wisatawan. l. Wisata Ziarah : dalam kaitan dengan agama dan budaya.

2.1.4 Elemen Pariwisata

Menurut pendapat Mariotti, terdapat tiga hal yang menarik wisatawan berkunjung ke suatu daerah, yakni: 1. Benda-benda yang tersedia di alam semesta, yang dalam kepariwisataan disebut dengan istilah kenikmatan alam, seperti iklim, pemandangan, flora, dan fauna, pusat kesehatan, sumber air mineral, 2. Hasil ciptaan manusia misalnya: monumen bersejarah dan sisa peradabaan masa lampau, museum, gerai seni, perpustakaan, kesenian, kesenian rakyat, acara tradisional, pameran festival, rumah ibadah, 3. Tata cara hidup masyarakat, antara lain: kebiasaan hidup, adat istiadat (Yoeti, 1982).

Dari urain di atas, dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang bisa berupa sasaran atau objek ragawi atau fisik serta pemicu kunjungan destinasi wisata nirragawi. Daya tarik wisata dapat dipilih berdasarkan karakter khasnya.

Gunn (1988) memandang pariwisata sebagai suatu system dan memilahnya dalam sisi permintaan dan sediaan. Komponen permintaan terdiri atas elemen orang, ditengarai oleh hasrat orang melakukan perjalanan


(29)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 11

dan kemampuan melakukannya, sedangkan komponen sediaan adalah daya tarik wisata, serta perangkutan, informasi dan promisi, dan pelayanan. Hubungan antar elemen digambarkan sebagai suatu system kepariwisataan. Bisa dilihat pada gmbar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1. Sistem Kepariwisataan: Model Komponen Fungsional Kunci yang

Membentuk Dinamika dan Sistem Hubungan Kepariwisataan Sumber: Guun, 1988, 68

2.1.5 Daerah Tujuan Wisata

Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi 5 unsur :

1. Objek dan daya tarik wisata 2. Prasarana wisata

3. Sarana wisata 4. Infrastruktur

5. Masyarakat/lingkungan

INFORMASI PROMOSI

PERANGKUTAN VOLUME DAN MUTU

SEMUA MODE

DAYA TARIK WISATA PENGEMBANGAN SUMBER

DAYA DEMI KEPUASAN PENGUNJUNG

PELAYANAN

RAGAM DAN MUTU MAKANAN, PENGINAPAN, PRODUK ORANG

MINAT BERWISATA KEMAMPUAN BERWISATA

PERMINTAAN


(30)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 12

1. Objek dan Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan kesuatu daerah tujuan wisata.

a. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata di kelompokkan kedalam:

 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam

 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya

 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus

Dalam kedudukan yang sangat menentukan itu maka daya tarik wisata harus dirancang dan dibangun atau dikelola secara professional sehingga dapat menarik wisatawan untuk dating. Membangun suatu objek wisata harus dirancang sedemikian berdasarkan kriteria tertentu.

b. Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada:

 Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.

 Adanya aksesibilitas yan tinggi untuk dapat mengunjunginya

 Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka

 Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang dating.

 Objek wisata alam memiliki daya tarik tinggi karena keindahan alam pengunugan, sungai, pantai, pasir, hutan, persawahan, dan sebagainya.

 Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau.

c. Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada potensi daya tarik yang memiliki objek tersebut dengan mengacu pada kriteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan.


(31)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 13

Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-rugi sudah diperkirakan dari awal. Berapa tengang waktu yang dibutuhkan untuk kembali modal pun sudah harus diramalkan.

 Kelayakan sosial ekonomi regional

Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional, dapat menciptakan lapangan kerja, dapat meningkatkan penerimaan devisa, dapat meningkatkan penerimaan pada sector yang lain seperti pajak, perindustrian, perdagangan, pertanian dan lain-lain.

 Kelayakan teknis

Pembangunan objek wisata harus dapat dipertangungjawabkan secara teknis melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan berkurang atau bahkan hilang bila objek wisata tersebut membahayakan keselamatan pariwisata.

 Kelayakan lingkungan

Analisa dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan pembangunannya. Pembangunan objek wisata bukanlah untuk merusak lingkungan tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk kebaikan manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga menjadi keseimbangan, keselarasan dan keserasian hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam, dan manusia dengan tuhannya.


(32)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 14

2. Prasarana Wisata

Prasarana wisata adalah segala sesuatu yang memungkinkan proses kegiatan pariwisata dapat berjalan, misalnya: perangkutan, komunikasi, sumber energy. Prasarana pariwisata merupakan juga prasarana umum, artinya tidak khusus digunakan hanya bagi kepentingan pariwisata prasarana khusus digunakan hanya bagi kepentingan dapat dikatakan tidak ada. Sesuatu yang mungkin dapat dikatakan murni sebagai prasarana pariwisata adalah daya tarik wisata.

Selain prasarana fisik sebagaimana disebutkan di atas, ada factor lain bersifat kualitatif yang menjadi prasyarat pengembagan pariwisata yakni keamanan. Kondisi keamanan dapat dijabarkan dalam prasarana dan serana fisik seperti: keberadaan aparat keamanan, keberadaan pos-pos keamanan, kelengkapan dan perlengkapan keamanan. . (Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah, Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007-hal. 98).

3. Sarana Wisata

Sarana pariwisata adalah segala sesuatu yang melengkapi dan atau memudahkan proses kegiatan pariwisata berjalan, seperti: penginapan, rumah makan, perbelanjaan, biro perjalanan, lembaga keuangan, dll. Calon pengunjung ke suatu DWT selalu akan mempertanyakan banyak hal: 1. Objek apa yang menjadi daya tarik, 2. Apa yang dilihat, dinikmati, dibeli, dan dilakukan selama DTW, 3. Dengan apa menuju DTW, 4. Dimana menginap, 5. Fasilitas apa saja yang tersedia di DWT, 6. Dimana informasi dapat diperoleh dengan mudah, jelas, dan lengkap.

Sarana pariwisata adalah fasilitas yang harus diadakan apabila suatu DTW ingin dikembangkan. Ketersediaan prasarana dan sarana akan mempermudah daya tarik DWT yang bersangkutan, terutama bila diakses ke DWT sangat dipermudah. ( Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007 ).

4. Tata Laksana/Infrastruktur

Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata baik yang berupa system pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah dan di bawah tanah seperti:


(33)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 15  System pengairan, distribusi air bersih, system pembuangan air

imbah yang membantu sarana restoran.

 Sumber listrik dan energy serta jaringan distribusikannya yang merupakan bagian vital bagi terselenggaranya penyediaan sarana wisata yang memadai.

 System jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancer akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata

 System komunikasi yang memudahkan para wisatawan untuk mendapatkan informasi maupun mengirimkan informasi secara cepat dan tepat.

 System keamanan atau pengawasan yang memberikan kemudahan di berbagai sector bagi para wisatawan. Keamanan diterminal, diperjalanan dan di objek wisata, di pusat-pusat perbelanjaan, akan meningkatkan daya tarik suatu objek wisata maupun daerah tujuan wisata.

5. Masyarakat/Lingkungan

Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik wisata akan mengundang kehadiran wisatawan.

 Masyarakat

Masyarakat disekitar objek wisatalah yang akan menyambut kehadiran wisatawan tersebut dan akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Dalam hal ii pemerintah melalui instansi-instansi terkait telah menyelengarakan berbagai penyuluhan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dalam bentuk bina masyarakat sadar wisata. Dengan terbnanya masyarakat yang sadar wisata akan berdampak positif karena meraka akan memperoleh keuntungan dari para wisatawan.

 Lingkungan

Disamping masyarakat di sekitar objek wisata, ligkungan alam disekitar wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tidak rusak dan tercemar.


(34)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 16  Budaya

Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek wisata merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini pun kelestarian tidak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus ditingkatkan kualitas sehingga dapat memberikan kenangan yang mengesankan bagi tiap wisatawan.

2.1.6 Konsep Perancangan Pariwisata

Perecanaan merupakan pengorganisasian masa depan untuk mencapai tujuan tertentu (Inskeep, 1991).

Menurut Sujarto (1986) dalam paturisi, definisi perencanaan adalah suatu usaha untuk memikirkan masa depan secara rasional dan sistematik dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada serta seefensian dan seefektif mungkin.

Menurut Paturisi (2008), suatu perencanaan memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

 Logis, yaitu bisa dimengerti dan sesuai dengan kenyataan yang berlaku

 Luwes, yaitu dapat mengikuti perkembangan

 Obyektif, yaitu didasarkan pada tujuan dan sasaran yang dilandasi pertimbangan yang sistematis dan ilmiah

Menurut Paturisi (2008) orientasi perencanaan ada dua bentuk yaitu:

 Perencanaan berdasarkan pertimbangan target yaitu suatu perencanaan yang mana tujuan ingin dicapai di masa yang akan dating merupakan factor penentu.

Menurut Yoeti (1997), komponen dasar pengembangan pariwisata di dalam proses perencanaan adalah:

 Atraksi wisata dan aktivitasnya


(35)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 17  Fasilitas wisatawan lainnya dan jasa seperti: operasi perjalanan wisata, tourism information, restoran, retail, shopping, bank, money chafer, medical care, public safety dan pelayanan pos

 Fasilitas dan pelayanan transportasi

 Infrastruktur lainnya meliputi persedian air, listrik, pembuangan limbah dan tekomunikasi

 Elemen kelembagaan yang meliputi program pemasaran, pendidikan dan pelatihan, perundang-undangan dan peraturan, kebijakan investasi sector swasta, organisasi structural private dan public serta program sosial ekonomi dan lingkungan.

Perencanaan pariwisata merupakan suatu proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan masa depan suatu tujuan wisata atau atraksi wisata yang merupakan suatu poroses dinamis penentuan tujuan, yang secara sistematis mempertimbangkan berbagai alternative terpilih dan evaluasi. Proses perencanaan pariwisata dengan melihat lingkungan (fisik, ekonomi, sosial, politik ) sebagai suatu komponen yang saling terkait dan saling tergantung satu dengan lainnya ( Paturisi, 2008 ).

2.2Pemahaman Terhadap Alam

2.2.1 Pengertian Alam

Alam dalam arti luas yaitu setara dengan dunia alam, dunia fisik atau dunia materi. Alam juga sering mengacu pada geologi dan satwa liat serta alam bisa merujuk keranah umum dari berbagai jenis tanaman hidup dan hewan, dan dalam beberapa kasus ke proses yang berhubungan dengan benda mati. Seperti cuaca dan geologi dari bumi, dan materi. Hal ini sering diartikan sebagai lingkungan alam.

2.2.2 Pengertian wisata alam

Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relative masih belum terganggu atau tercemari dengan tujuan untuk mempelajarinya, mengaguminya dan menikmati pemandagan. Menurut The Internasional Ecotourism Society (TIES) pada awal tahun 1990 yaitu wisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam


(36)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 18

dan tata lingkungan yang telah ditetapkan sebagai objek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata.

Sedangkan dari Edaran Mendagri No.600.1/836/V/Bangda,2001 wisata alam adalah suatu model pengembangan wisata alam yang bertangung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola secara alami dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahan alam juga melibatkan unsure pendidikan dan dukungan terhadap usaha konservasi serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat.

Wisata alam adalah perjalanan ke suatu tempat yang relative masih asli, dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi, menikmati pemandangan alam, tumbuhan dan binatang liar, serta perwujudan budaya yang ada di tempat tersebut. ( Rahardjo Adisasmita, 2007 ).

2.2.3 Jenis-Jenis Kegiatan Wisata Alam

Jenis-jenis kegiatan wisata alam yang dapat dikembangkan dilokasi atau objek wisata contohnya adalah:

OWA hutan dengan kegiatan antara lain:

 Berkemah

 Mendaki gunung

 Menikmati keindahan alam

 Pengamatan hidupan satwa

 Mengamati tumbuhan anggrek, raflesia

 Tracking

 Lintas alami atau jelajah hutan

 Pengamatan burung

 Mendengar kicauan burung

 Memotret

 Menikmati hamparan persawahan

2.2.4 Unsur Daya Tarik Objek Wisata

 Keindahan alam

 Keunikan sumber daya alam


(37)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 19  Kepekaan sumber daya alam

 Jenis kegiatan wisata alam

 Kebersihan lokasi

 Keamanan kawasan

2.2.5 Sifat atau Karakter Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Alam

Menurut Fandeli (1999), dalam Fandeli (2000), sifat dan karakter kepariwisataan alam terkait dengan ODTW Alam antara lain:

 In Situ; ODTW alam hanya dapat dinikmati secara utuh dan sempurna di ekosistemnya.

 Perishable: suatu gejala atau proses ekosistem hanya terjadi pada waktu tertentu. Gejala atau proses ala mini berulang dalam kurun waktu tertentu, kadang siklusnya beberapa tahun bahkan ada puluhan tahun atau ratusan tahun. ODTW alam yang demikian membutuhkan pengkajian dan pencermatan secara mendalam untuk dipasarkan.

 Non Recoverable; suatu ekosistem alam mempunyai sifat dan perilaku pemulihan yang tidak sama. Pemulhan secara alami sangat tergantung dari faktor dalam dan faktor luar. Pemulihan secara alami terjadi dalam waktu panjang bahkan ada sesuatu objek yang hampir tak terpulihkan.

 Non Substitutable; di dalam suatu daerah atau mungkin kawasan terdapat banyak objek alam, jarang sekali yang memiliki kemiripan yang sama.

Pengelolaan ODTW alam dengan sifat dan katakter in situ, cenderung memiliki daya tarik tersendiri. ODTW ala mini biasanya mempunyai keterikatan yang kuat dengan alam. Pengelolaan dengan pendekatan ekosistem inilah yang perlu dilakukan dalam rangka pelestarian sifat ODTW alam In Situ.


(38)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 20

2.3Pemahaman Terhadap Persawahan

2.3.1 Pengertian Persawahan

Persawahan adalah sebidang lahan pertanian yang kondisinya selalu ada dalam kondisi basah dan kadar air yang dikandungnya selalu di atas kapasitas lapang. Sebidang sawah dicirikan oleh beberapa indicator, yaitu:

 Topografi selalu rata

 Dibatasi oleh pematang

 Diolah selalu pada kondisi berair

 Ada sumber air yang kontinyu, kecuali sawah tandah hujan dan sawah rawa

 Kesuburan tanahnya relative stabil meskipun diusahakan secara intensif

 Tanaman yang utama diusahakan petani padi sawah

2.3.2 Macam-macam Sawah Menurut Sistem Irigasi

1. Sawah pengairan teknis

Sawah yang bersumber pengairanya berasal dari sungai, artinya selalu tersedia sepanjang tahun, dan air pengairanya yang masuk melalui saluran primer, skunder, dan tersier volume terukur. Oleh karena itu pola tanam sawah teknis ini lebih fleksibel dibandingkan dengan sawah lainnya.ciri sawah jenis ini dalam pola tanamnya sebagian besar selalu padi, meskipun ada pola tanam lain biasanya terbatas di daerah-daerah yang petaninya sudah mempunyai orientasi ekonomi tinggi.

2. Sawah pengairan setengah teknis

Sawah yang sumber pengairanya dari sungai, ketersediaan airnya tidak seperti sawah pengairan teknis, biasanya air tidak cukup tersedia sepnjang tahun. Pola tanam sawah ini biasanya padi-palawija atau palawija-padi.

3. Sawah pengairan pedesaan

Sawah yang sumber pengairanya berasal dari sumber-sumber air yang terdapat di lembah-lembah bukit yang ada disekitar sawah yang bersangkutan. Prasarana irigasi seperti saluran, bendungan dibuat oleh


(39)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 21

pemerintah desa dan petani setempat, serta bendungan irigasi umumnya tidak permanen. Pola tanam pada sawah pengairan pedesaan ini biasanya padi-padi, padi-palawija, atau padi-bara.petani yang melakukan padi-padi biasanya terbatas di daerah-daerah yang berdekatan dengan sumber air saja.

4. Sawah tadah hujan

Sawah yang bersumber pengairanya bergantung pada ada atau tidaknya curah hujan. Sawah jenis ini biasanya terdapat di daerah-daerah yang topografinya tinggi dan berada di lereng-lereng gunung atau bukit yang memungkinkan dibuat saluran irigasi.

5. Sawah rawa

Sawah yang airnya tidak dapat diatur. Karena sawah ini kebanyakan terdapat didaerah lembah dan cekungan atau pantai. Kondisinya selalu tergenang air karena airnya tidak dapat dikeluarkan atau diatur sesuai dengan kebutuhan. Ciri utama sawah rawa adalah diolah atau ditanami pada musim kemarau dan dipanen menjelang musim hujan.

2.4Persyaratan Ruang

2.4.1 Restoran

Suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelengarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya, ada beberapa persyaratan restorant yaitu sebuah perencanaan yang terorganisasi cermat harus dilakukan oleh setiap bangunan. Para ahli menambahkan, perencanaan dapur, susunan ruang pendingin, perencanaan listrik, pemanas, pergantian udara, dan perencanaan kesehatan.

 Ketinggian lampu di ruangan pengunjung pada dasarnya adalah 2,50 m

 Standar ukuran area pengunjun 100 m2, 250 m2, 500 m2

 Lebar ruang darurat 1.0 m setiap 150 tergantung dari pemiliknya

 Jalan kecil pada restorant 0.80 m, pintu 0.90, lantai berimbangan 1.0 m


(40)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 22  Tangga untuk toilet, cuci ruang umum dan gudang: lebar ruangan

dapat digunakan 1.10m

 Ketinggian lampu untuk jalan kecil antar meja 2.10 m diukur tegak lurus, jendela 1/10 luas ruang meja makan.

Restorant-café, dengan ruangan minum the, pertokoan kota café menyediakan minuman tak beralkohol, kecuali bir dalam botol, likur, dll. Kue-kue dan makanan kecil dingin dan panas. Ruang minum teh: minuman bebas alcohol, patisserie, sandwich. Dengan kapasitas sekitar 150 tempat duduk. Bisa dilihat pada gambar 2.2 sebagai berikut :

Bar makanan kecil, bar dipojok, cepat saji, restorant. Kapasitas 55-60 tempat duduk (5-6 kali ganti tempat pada siang hari, 2 kali tiap malam). Diwaktu luang tersedia kopi, kue, dan makanan. Dapur sebagian besar dikerjakan dengan peralatan pabrik. Gudang untuk pergantian setiap hari, tidak terlalu besar. Bisa dilihat pada gambar 2.3 sebagai berikut :

Gambar 2.3 Restoran-bar Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2

Gambar 2.2 Restoran-Cafe Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2


(41)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 23

2.4.2 Kantor Pengelola

Kantor pengelola adalah ruangan untuk para karyawan atau staff sebagai tempat untuk menjalankan tugasnya sebagai pengelola didalam suatu pekerjaan agar berjalan dengan lancer.

Ada beberapa standar ruangan untuk para karyawan atau staff. Untuk per karyawan 4 -6 m2 , terdapat juga kebutuhan ruang rata-rata menurut tempat masyarakat berkomunikasi guna simplifikasi administrasi per karyawan 7-12 m2 .

Adapun luas bidang tempat kerja berlndaskan peraturan ketenagakerjaan

 Ruang kerja minimum 8 m2 luas lantai

 Ruang gerak bebas masing-masing karyawan 1.5 m2 atau lebar 1m

 Ruang udara minimum 12 m3 pada aktivitas yang dilakukan sambil duduk, minimum 15 m3 pada aktivitas yang dilakukan sambil duduk

 Ketinggian bebas pada bidang 250 m- 3.25 m

Menurut masukan dari amerika (asuransi jiwa) termasuk bidang dasar dan pelayanan untuk sarana bantu perkantoran (bidang dasar + keliling sekitar 50cm= kebutuhan luas bidang suatu sarana bantu). Bisa dilihat pada gambar 2.4 – 2.5 sebagai berikut :

 Karyawan kantor 1,46 m2

 Sekretaris 6.70 m2

 Pimpinan Bagian 9.30 m2

 Direktur 13.40 m2

 1 wakil direktur 27.89 m2

Gambar 2.4 Ruang pengelola dimensi besar Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2


(42)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 24

2.4.3 Jalur Tracking

Jalur tracking ini termasuk failitas didalam proyek wisata alam persawahan ini, dimana jalur tracking ini difungsikan untuk berjalan-jalan sekitar sawah atu juga bisa dgunakan untuk jogging, jalur tracking yang saya dapat dari hasil studi yaitu dengan panjang lintasan 1 km, dan lebar 1,2 m, dengan kapasitas 2 orang pejalan kaki, dengan sirkulasi manusia 20%.

2.4.4 Lobby

Lobby adalah ruang yang di fungsikan sebagai penghubung dari ruang satu ke ruang lainnya, lobby juga memiliki kapasitas ukuran standar terlihat dari jumlah pengunjung yang datang, sirkulasi 30% dan furniture yang terdapat di lobby, serta standar gerak (buffer sone area)=0.65 m2 maka di temukan luas total standar dari lobby. Dan adapun pencahayaan yang terdapat dilobby seperti pencahayaan buatan mengunakan lampu hias dan downlight.

Gambar 2.5 Ruang pengelola dimensi kecil Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2


(43)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 25 2.4.5 Retail

Retail pada wisata alam disini dfungsikan untuk tempat penyewaan untuk sarana tracking dan rekreasi, dengan standar ukuran yang cukup besar yang bisa dihitung dari furniture yang ada diretail, sirkulasi 30%, kurang lebih ukuran standar retail 900 m2, (dari hasil studi). Serta pencahayaan yang lebih dominan mengunakan pencahayaan buatan.

2.4.6 Ruang Clening servis

Ruang ini di fungsikan untuk pengawai yang menjaga kenyamanan, kebersihan pada wisata alam, dengan memiliki ukuran strandar dari jumlah pengawai clening servis, dengan ditambah gudang peralatan 9 m2 , lalu di kali dengan furniture seperti loker 3.2 m2 dan kursi panjang 3.72 m2 yang ada di dalam ruang cleaning servis, serta di tmbah sirkulasi 30%, maka didapat luas total cleaning servis 19.1 m2

2.4.7 Parkir

Tempat parkir pada umumnya dibatasi dengan gari berwarna putih atau kuning yang terletak disamping dengan lebar 12-20cm. posisinya ditingikan terhadap dinding sampai 1 m agar tampak. parkir motor mengunakan kemiringan 900 , dan mobil 450 , dengan ukuran parkir motor 0.8 m x 1 m dan mobil 2.30 m x 5 m. Bisa dilihat pada gambar 2.6 sebagai berikut :

2.5Kajian Fasilitas Sejenis

Studi banding pada umumnya merupakan objek sejenis sebagai bahan pembanding dalam perencanaan. Dalam kaitannya proyek yang akan direncanakan yaitu wisata alam persawahan di Ubud.

Gambar 2.6 Parkir Sumber: Neufert,edisi 33, Jilid 2


(44)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 26

2.5.1 Wisata JatiLuwih, Tabanan

Desa wisata Jatiluwih yang bertempat di daerah Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Desa Jatiluwih ini sangat dekat dengan Gunung Batur yang terkenal dengan panorama sawah terasering jatiluwih. Di kawasan spot wisata Tabanan ini selalu mempunyai hawa yang sejuk karena Desa Jatiluwih Tabanan berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

(plesiryuk.com/objek-wisata-di-tabanan/daerah-wisata-jatiluwih-tabanan-bali)

Adapun beberapa fasilitas yang terdapat pada objek wisata Jatiluwih Tabanan. Bisa dilihat pada gambar 2.7-2.16 sebagai berikut :

Gambar 2.7 Kawasan Jatiluwih Tabanan Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015 Keterangan:

1. Restoran 5. Kantor Pengelola 2. Parkir pengunjung 6. Rumah Makan 3. Loket Karcis 7. Objek Wisata Sawah 4. Tracking

1

2 3

4

5 6

6 6 2

7


(45)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 27 Gambar 2.8 Restoran Jatiluwih

Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015

Gambar 2.9 Kantor Pengelola Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015

Gambar 2.10 Parkir Barat Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015

Gambar 2.11 Parkir Selatan Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015


(46)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 28 Gambar 2.12 Rumah Makan Jatiluwih (1)

Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015 Gambar 2.13 Rumah Makan Jatiluwih (2) Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015

Gambar 2.14 Persawahan Jatiluwih Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015

Gambar 2.15 Loket Karcis Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015

Gambar 2.16Tracking Jatiluwih Sumber: Observasi, 8 Oktober 2015


(47)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 29

Gambar-gambar diatas termasuk fasilitas yang terdapat pada objek wisata alam Jatiluwih, dimana beberapa fasilitas ini belum tertata rapi seperti pada fasilitas parkir yang kurang pada kawasan jatiluwih ini yang menyebabkan wisatawan yang datang ke Jatiluwih harus parkir didepan-depan restorant atau rumah makan, serta fasilitas tracking yang tidak ditata dengan rapi banyak terlihat pada jalan tracking yang rusak, dimana ii sangat berpengaruh terhadap kenyamanan wisatawan yang datang untuk melihat keindahan persawahan Jadiluwih.

2.5.2 Desa Kertalangu, Jln By Pass Ngurah Rai

Bali merupakan salah satu tujuan wisata dunia yang menawarkan berbagai fasilitas yang mengesankan berstandar internasional dilengkapai dengan budaya dan adat istiadat yang masih terjaga sampai saat ini, dari sekian tujuan wisata di Bali, Desa Budaya Kertalangu adalah salah satunya yang terletak di jalan By Pass, Ngurah Rai No.88x, Kesiman, Denpasar.

(wisatabali.info/2014/06/desa-budaya-kertalangu-bali.html). Bisa dilihat pada gambar Desa Budaya Kertalngu 2.17 seagai berikut :

Gambar 2.17 Desa Budaya Kertalangu Sumber: adipurwantara.com

Kawasan ini berada di tengah areal persawahan seluas 80 Ha yang masih sangat lestari dan hijau di tengah Kota Denpasar. Desa Budaya kertalangu dimanfaatkan sebagai lahan konservasi, pendidikan, penelitian, rekreasi dan pemerdayaan masyarakat. Desa budaya kertalangu juga menerapkan konsep


(48)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 30

tradisional, dan ramuan tradisional khas Bali. (baliwisatamurah.com/tentang-bali/obyek-wisata/desa-budaya-kertalangu.php)

Adapun beberapa potensi dan fasilitas yang terdapat pada Desa Budaya Kertalangu yang bisa dilihat pada gambar kawasan Desa Kertalangu 2.18-2.34 sebagai berikut :

5

7 Keterangan:

1. Parkir 7. Restoran 2. Toko Souvenir 8. Area Outbound 3. Ruang Pertemuan 9. Objek wisata sawah 4. Areal Permainan anak-anak 10. Gazebo

5. Toilet umum 11. Kolam Pancing 6. Tracking

1 3

3

4

5 8

6 9

2

1

Gambar 2.18 Kawasan Desa Budaya Kertalangu Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015

10


(49)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 31 Gambar 2.19 Objek Wisata Sawah

Desa Kertalangu Sumber: www.wego.co.id

Gambar 2.20Tracking Desa Kertalangu

Sumber: Observasi, 9 Oktober 2015

Gambar 2.21 Gazebo Desa Kertalangu Sumber: www.wego.co.id

Gambar 2.22 Parkir Motor dan Mobil Desa Kertalangu

Sumber: www.tripadvisor.co.id

Gambar 2.23 Parkir Bus Desa Kertalangu Sumber: www.tripadvisor.co.id


(50)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 32 Gambar 2.29 Ruang Pertemuan

Sumber: Observasi,9 Oktober 2015

Gambar 2.27Toko Souvenir Sumber: Observasi,9 Oktober 2015

Gambar 2.26 Area Outbound Sumber: Observasi,9 Oktober 2015 Gambar 2.25 Area Outbound

Sumber: Observasi,9 Oktober 2015

Gambar 2.24 Toilet Umum Sumber: Observasi,9 Oktober 2015

Gambar 2.28 Toko Souvenir Sumber: Observasi,9 Oktober 2015


(51)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 33

Gambar 2.30 Area Permainan Anak-anak

Sumber: Observasi,9 Oktober 2015 Gambar 2.31 Area Permainan Anak-anak Sumber: Observasi,9 Oktober 2015

Gambar 2.32 Restorant Sumber: Observasi,9 Oktober 2015

Gambar 2.33 Restorant Sumber: Observasi,9 Oktober 2015

Gambar 2.34 Kolam Pancing Sumber: Panduan Wisata. id


(52)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 34

Kertalangu, dimana fasilitas ini sudah cukup untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan, dari segi areal parkir yang cukup luas, dan terdapat juga toilet umum yang sangat penting untuk wisatawan. Desa wisata kertalangu ini akan digunakan sebagai acuan terhadap proyek wisata alam persawahan.

2.5.3 Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar

Ceking terrace merupakan objek wisata dengan dominan areal persawahan yang berundak-undak, berbukit sehingga system persawahan terasering yang digunakan. Ceking Terrace ini berada di Tegalalang Kabupaten Gianyar. Dengan adanya system terasering ini menjadikan Desa Ceking memiliki keunikan tersendiri. (http://bali.panduanwisata.id/spot-wisata/mengagumi-keindahan-ceking-terrace/). Bisa dilihat pada gambar Wisata Ceking Terrace 2.35sebagai berikut :

Ceking Terrace ini telah menjadi objek wisata alam yang cukup digemari oleh wisatawan terutama mereka yang dating dari kota-kota besar. Dalam setiap harinya mereka dating untuk sekedar menenangkan diri, mengamati keindahan alam, atau mendekatkan diri terhadap alam. Ceking

Gambar 2.35 Wisata Ceking Terrace Sumber: Observasi,7 November 2015


(53)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 35

dijaga keasriannya oleh para petani desa ini sampai sekarang.

Adapun beberapa fasilitas yang terdapat di Wisata Ceking Terrace, yang bisa dilihat pada gambar 2.36 - 2.49 sebagai berikut :

Keterangan:

1. Toko Souvenir 7. Restoran 2. Jalur Tracking 8. Toko Patung 3. Objek Sawah Ceking 9. Mini Market 4. Rumah Makan 10. Toko Baju

5. Café (1) 11. Mini Market

6. Toko Souvenir 12. Café (2)

1 1 2 2

3

4 5 6 7 7 7

8 9

10 11 12 12

Gambar 2.36 Kawasan Wisata Ceking Terrace Sumber: Observasi,7 November 2015


(54)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 36

Gambar 2.37 Persawahan Wisata Ceking Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.38 Tracking Wisata Ceking Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.39 Toko Souvenir Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.40 Mini Market Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.41 Toko Patung Sumber: Observasi,7 November 2015


(55)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 37 Gambar 2.42 Cafe

Sumber: Observasi,7 November 2015 Gambar 2.43 Cafe

Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.44 Mini Market Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.45 Toko Baju Sumber: Observasi,7 November 2015


(56)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 38 Gambar 2.46 Restoran

Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.47 Restoran Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.48 Toko Souvenir Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.49 Cafe


(57)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 39

Fasilitas yang ada pada ceking terrace masih kurang, dimana pada fasilitas-fasilitas ini masih belum terta dengan api, serta untuk parkir sudah tersedia tapi letak parkir jauh dari objek wisata, dan pengunjung lebih banyak memarkirkan kendaraanya di samping sepadan jalan, bisa dilihat pada gambar 2.50 - 2.51 sebagai berikut :

Gambar 2.50 Parkir Ceking Terrace Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.51 Parkir Ceking Terrace Sumber: Observasi,7 November 2015


(58)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 40

2.5.4 Kesimpulan Terhadap Fasilitas Sejenis

Berdasarkan dari tinjauan diatas, kesimpulan dari ketiga objek tersebut menjelaskan fasilitas yang terdapat pada wisata alam, klasifikasi, lokasi, dan manajemen pengelolaan yang dapat dilihat pada table 1 dibawah ini.

Tabel 1. Kesimpulan Objek Sejenis dan Pertimbangannya

No Kriteria Wisata

Jatiluwih

Desa Budaya Kertalangu

Wisata Ceking Pertimbangan

Terhadap Desain

1. Klasifikasi Wisata alam

terasering sawah Wisata alam, penelitian, rekreasi, pemerdayaan masyarakat, pendidikan Wisata alam terasering sawah Wisata alam sawah, rekreasi, pendidikan

2. Lokasi Daerah

Penebel, Kab. Tabanan-Bali

Jln. By Pass Ngurah Rai, Kesiman, Denpasar Tegallalang, Kab. Gianyar Desa Lotunduh-Ubud

3. Fungsi dan

Peranan Sebagai wisata persawahan terasering, Tracking Sebagai Tempat wisata alam tracking, pendidikan, rekreasi, pemerdayaan masyarakat Sebagai wisata alam Terrace Wisata alam persawahan, Tracking, pendidikan, rekreasi

4. Fasilitas Wisata alam

persawahan, tracking, pos ticketing, rumah makan, toko sovenier

Wisata alam

persawahan, tracking, pos

ticketing, pos

satpam, parkir, retail, restoran, outbound, permainan

anak-anak, kolam

Wisata alam

Persawahan, Tracking, café, toko suvenier, rumah makan, parkir

Wisata alam

Persawahan, Tracking, Restoran, Toko Suvenier, outbound, permainan anak-anak, bale bengong, toilet


(59)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 41

pancing, bale

bengong, toilet

umum, kantor

pengelola

umum, retail,

pos satpam,

kantor pengelola, lobby.

5. Manajemen

Pengelolaan

Dikelola oleh

Desa setempat,

Dikelola Pt.

Uber Sari

Dikelola Oleh Desa

Tegallalang

Dikelola oleh

masyarakt Desa setempat, serta Swasta

2.6Spesifikasi Umum Wisata Alam Persawahan

1. Fungsi

Sebagai tempat wisata alam perasawahan yang indah dan proses pembelajaran cara menanam padi yang benar agar bisa menjaga kelestarian alam khususnya persawahan di Ubud serta dengan memberikan fasilitas yang baik dan juga lengkap pada wisata alam persawahan ini.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan

-Menjadi tempat wisata baru di Ubud

-Memberi informasi dan pembelajaran bagaimana cara menanam padi yang benar kepada pengunjung

-Memperkenalkan keindahan alam khususnya persawahan di Ubud

Sasaran dari adanya wisata alam persawahan ini diharapkan semua

orang mengerti bagaimana pentingnya alam khususnya persawahan bagi manusia.

3. Fasilitas

Sesuai dengan fungsi dan sifat kegiatannya, Wisata Alam Persawahan memiliki fasilitas sebagai berikut:

A. Fasilitas Utama

Wisata yang mengarah kepada pemandangan alam persawahan, dengan penataan tracking untuk pejalan kaki dan sepeda di areal sawah serta di tambah bale bengong di setiap titik untuk tempat


(60)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 42

anak-anak, seperti main ayunan, mandi bola, dan berbagai sarana rekreasi lainnya yang menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk kesehatan fisik, serta permainan outbound sederhana.

B. Fasilitas Penunjang

Restoran, Toko Cindermata yang menjual berbagai macam cindermata ataupun souvenir khas Bali, seperti kaos, gantungan kunci, topi, gelas, dll, Retail Shop yang merupakan fasilitas pengunjung untuk menyewa alat-alat dalam melakukan tracking,

seperti sepatu jogging atau pun sepeda. C. Fasilitas Pelayanan

Memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti, kantor pengelola, ATM center, Medic Building,

4. Lingkup Pelayanan

Wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Ubud untuk melihat pemandagan alam persawahanya.

5. Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan dijalankan oleh swasta serta masyarakat Desa dan bekerja sama dengan petani setempat untuk pengelolaan wisata alam persawahan ini

6. Ruang Lingkup

Mencangkup dibidang pariwisata, pengembangan, serta menjaga keindahan alam khususnya persawahan

7. Aktivitas dan Fasilitas

Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

 Kegiatan wisata berupa tracking berjalan kaki dengan menyusuri sawah

 Kegiatan edukasi seperti menanam padi yang benar, yang langsung diajarkan oleh petani

 Kegiatan rekreasi berupa wahana permainan berupa outbound sederhana

Adapun fasilitas yang dibutuhkan secara umum yaitu sebagai berikut:


(61)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 43  Fasilitas Edukasi

 Fasilitas Rekreasi

8. Persyaratan Lokasi

Persyaratan lokasi yang harus dipenuhi dalam perancangan Wisata Alam Persawahan dengan pertimbangan:

1. Lokasi yang dihubungkan dengan nilai dan awig-awig desa tidak menyalahi peruntukan

2. Lokasi yang termasuk kawasan efektif pariwisata

3. Lokasi yang diketahui memiliki pontensi keindahan alamnya khususnya persawahan


(1)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 38 Gambar 2.46 Restoran

Sumber: Observasi,7 November 2015

Gambar 2.47 Restoran Sumber: Observasi, 7 November 2015

Gambar 2.48 Toko Souvenir Sumber: Observasi, 7 November 2015

Gambar 2.49 Cafe


(2)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 39 Fasilitas yang ada pada ceking terrace masih kurang, dimana pada fasilitas-fasilitas ini masih belum terta dengan api, serta untuk parkir sudah tersedia tapi letak parkir jauh dari objek wisata, dan pengunjung lebih banyak memarkirkan kendaraanya di samping sepadan jalan, bisa dilihat pada gambar 2.50 - 2.51 sebagai berikut :

Gambar 2.50 Parkir Ceking Terrace Sumber: Observasi, 7 November 2015

Gambar 2.51 Parkir Ceking Terrace Sumber: Observasi, 7 November 2015


(3)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 40

2.5.4 Kesimpulan Terhadap Fasilitas Sejenis

Berdasarkan dari tinjauan diatas, kesimpulan dari ketiga objek tersebut menjelaskan fasilitas yang terdapat pada wisata alam, klasifikasi, lokasi, dan manajemen pengelolaan yang dapat dilihat pada table 1 dibawah ini.

Tabel 1. Kesimpulan Objek Sejenis dan Pertimbangannya

No Kriteria Wisata

Jatiluwih

Desa Budaya Kertalangu

Wisata Ceking Pertimbangan

Terhadap Desain

1. Klasifikasi Wisata alam

terasering sawah Wisata alam, penelitian, rekreasi, pemerdayaan masyarakat, pendidikan Wisata alam terasering sawah Wisata alam sawah, rekreasi, pendidikan

2. Lokasi Daerah

Penebel, Kab. Tabanan-Bali

Jln. By Pass Ngurah Rai, Kesiman, Denpasar Tegallalang, Kab. Gianyar Desa Lotunduh-Ubud

3. Fungsi dan

Peranan Sebagai wisata persawahan terasering, Tracking Sebagai Tempat wisata alam tracking, pendidikan, rekreasi, pemerdayaan masyarakat Sebagai wisata alam Terrace Wisata alam persawahan, Tracking, pendidikan, rekreasi

4. Fasilitas Wisata alam

persawahan, tracking, pos ticketing, rumah makan, toko sovenier

Wisata alam

persawahan, tracking, pos ticketing, pos satpam, parkir, retail, restoran, outbound, permainan

anak-anak, kolam

Wisata alam

Persawahan, Tracking, café, toko suvenier, rumah makan, parkir

Wisata alam

Persawahan, Tracking, Restoran, Toko Suvenier, outbound, permainan anak-anak, bale bengong, toilet


(4)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 41 pancing, bale

bengong, toilet

umum, kantor

pengelola

umum, retail,

pos satpam,

kantor pengelola, lobby.

5. Manajemen

Pengelolaan

Dikelola oleh Desa setempat,

Dikelola Pt.

Uber Sari

Dikelola Oleh Desa

Tegallalang

Dikelola oleh masyarakt Desa setempat, serta Swasta

2.6Spesifikasi Umum Wisata Alam Persawahan

1. Fungsi

Sebagai tempat wisata alam perasawahan yang indah dan proses pembelajaran cara menanam padi yang benar agar bisa menjaga kelestarian alam khususnya persawahan di Ubud serta dengan memberikan fasilitas yang baik dan juga lengkap pada wisata alam persawahan ini.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan

-Menjadi tempat wisata baru di Ubud

-Memberi informasi dan pembelajaran bagaimana cara menanam padi yang benar kepada pengunjung

-Memperkenalkan keindahan alam khususnya persawahan di Ubud

Sasaran dari adanya wisata alam persawahan ini diharapkan semua orang mengerti bagaimana pentingnya alam khususnya persawahan bagi manusia.

3. Fasilitas

Sesuai dengan fungsi dan sifat kegiatannya, Wisata Alam Persawahan memiliki fasilitas sebagai berikut:

A. Fasilitas Utama

Wisata yang mengarah kepada pemandangan alam persawahan, dengan penataan tracking untuk pejalan kaki dan sepeda di areal sawah serta di tambah bale bengong di setiap titik untuk tempat


(5)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 42 peristirahatan sejenak, dan Dry Park merupakan tempat permainan anak-anak, seperti main ayunan, mandi bola, dan berbagai sarana rekreasi lainnya yang menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk kesehatan fisik, serta permainan outbound sederhana.

B. Fasilitas Penunjang

Restoran, Toko Cindermata yang menjual berbagai macam cindermata ataupun souvenir khas Bali, seperti kaos, gantungan kunci, topi, gelas, dll, Retail Shop yang merupakan fasilitas pengunjung untuk menyewa alat-alat dalam melakukan tracking, seperti sepatu jogging atau pun sepeda.

C. Fasilitas Pelayanan

Memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti, kantor pengelola, ATM center, Medic Building,

4. Lingkup Pelayanan

Wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Ubud untuk melihat pemandagan alam persawahanya.

5. Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan dijalankan oleh swasta serta masyarakat Desa dan bekerja sama dengan petani setempat untuk pengelolaan wisata alam persawahan ini

6. Ruang Lingkup

Mencangkup dibidang pariwisata, pengembangan, serta menjaga keindahan alam khususnya persawahan

7. Aktivitas dan Fasilitas

Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

 Kegiatan wisata berupa tracking berjalan kaki dengan menyusuri sawah

 Kegiatan edukasi seperti menanam padi yang benar, yang langsung diajarkan oleh petani

 Kegiatan rekreasi berupa wahana permainan berupa outbound sederhana

Adapun fasilitas yang dibutuhkan secara umum yaitu sebagai berikut:  Fasilitas Wisata


(6)

TUGAS AKHIR - WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD 43  Fasilitas Edukasi

 Fasilitas Rekreasi

8. Persyaratan Lokasi

Persyaratan lokasi yang harus dipenuhi dalam perancangan Wisata Alam Persawahan dengan pertimbangan:

1. Lokasi yang dihubungkan dengan nilai dan awig-awig desa tidak menyalahi peruntukan

2. Lokasi yang termasuk kawasan efektif pariwisata

3. Lokasi yang diketahui memiliki pontensi keindahan alamnya khususnya persawahan