tepung hanya membutuhkan air relative sedikit dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembuatan pati Hendrasty, 2003.
2.5. Tepung
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung proses penggilingannya. Biasanya digunakan untuk keperluan
penelitian, rumah tangga dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari
jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan. Syarat mutu tepung, sebagai contoh tepung terigu dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Syarat mutu terigu untuk bahan makanan SNI No. 01-3751-2000
No Jenis Uji
Satuan Persyaratan
1
Keadaan
1.1 Bentuk
- serbuk
1.2
Bau -
normal bebas dari bau asing
1.3
Rasa -
normal bebas dari bau asing putih, khas terigu
1.4
Warna -
2
Benda Asing -
tidak boleh ada
3
Serangan dalam semua bentuk stadia dan potongan-potongannya yang tampak
- tidak boleh ada
4 Kehalusan, lolos ayakan 212 milimikron
- min. 95
5 Air
, bb maks. 14,5
6 Abu
, bb maks. 0,6
7 Proteian N x 5.7
, bb min. 7,0
8 Keasaman
MgKOH100 g maks. 50100 g contoh
9 Falling number
Detik min. 300
10 Besi Fe
mgkg min. 50
11 Seng Zn
mgkg min. 30
12 Vitamin B
1
thiamin mgkg
min. 2,5
13 Vitamin B
2
riboflavin mgkg
min. 4
14 Asam folat
mgkg min. 2
15 Cemaran logam
15.1
Timbal Pb mgkg
maks. 1,10
15.2 Raksa Hg
mgkg maks. 0,05
15.3 Tembaga Cn
mgkg maks. 10
16 Cemaran arsen
mgkg maks. 0,5
17 Cemaran mikroba
17.1 Angka lempeng total
Kolonig maks. 10
6
17.2
B. coli AMPg
maks. 10
17.3 Kapang
Kolonig maks. 10
4
Sumber : SNI Terigu 2000
2.6. Beta Karoten
Beta Karoten sama dengan Karotenoid yang lain, yaitu pigmen alami yang larut lemak yang secara umum ditemukan pada tanaman, Alga dan sintesis
mikroorganisme. Beta karoten memiliki peran bagi kesehatan salah satunya mempunyai aktivitas sebagian antioksidan, meningkatkan komunikasi interselular,
immunodulator dan antikarsinogenik. Kemampuan beta karoten sebagai antioksidan ditunjukkan oleh mengikat oksigen O
2
, menangkal radikal peroksil dan menghambat oksidasi lipid. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa
rendahnya betakaroten plasma dan konsentrasi karotenoid berhubungan dengan meningkatnya resiko kanker esophagus, lambung dan kanker kulit seperti halnya
penyakit kardiovaskuler Kritchevsky,1999.
2.7. Pengeringan