10
itu untuk menjamin lancarnya arus lintas barang maka perlu diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan barang yang berasal dari supplier,barang yang
dipesan oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh langganan dan penyesuaian-penyesuaian adjusment terhadap barang. Atas dasar
pencatatan tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana yang banyak tertimbun over stock barang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier
karena persediannya sudah menipis, apabila terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka pemesanan ini perlu pula dicatat untuk mendapatkan informasi
tentang inventory yang lengkap, bila segala transaksi yang disebut diatas tidak dicatat dengan baik maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan
inventory secara pasti pada suatu saat misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa jumlah persedian barang yang ada dan yang sudah dipasarkan serta jumlah
barang yang sudah dipesan oleh langganan Quantity Committed dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada supplier Quantity Sold dan informasi
penting lainnya.
2.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram
DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan logis. Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual
data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi- bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk
menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu dikembangkan untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model
yang terdapat di dalamnya.
2.4 Konsep Sistem Informasi
Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu Yogiyanto, 2003. Pendekatan
komponen merupakan pendekatan yang relatip baik digunakan untuk menjelaskan suatu sistem informasi.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Sistem informasi adalah suatu sistem yang menghasilkan
informasi. Sistem informasi sendiri memiliki sejumlah komponen tertentu yang terdiri dari beberapa komponen yang berbeda yaitu, manusia, data, hardware, dan
software . Sebagai suatu sistem, setiap komponen tersebut berinteraksi satu dengan
yang lainnya membentuk satu kesatuan uantuk mencapai sasarannya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat
kepada orangnya atau relevan relevance, tepat waktu timeliness, dan tepat nilainya atau akurat accurate Yogiyanto, 2003.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
2.5 SMS Short Message Service