Cara Mendapatkan Kesimpulan Hasil Penelitian

Tabel 4.4 Massa air yang menguap dari kaos kaki M 1 Perlakuan Jumlah kaos kaki pasang Massa total awal kaos kaki kering Massa total awal kaos kaki basah kg kg Perasan tangan 25 0,97 2,27 Perasan mesin cuci 25 0,97 1,09 Panas matahari 25 0,97 2,3 Tabel 4.4 Lanjutan massa air yang menguap dari kaos kaki M 1 Massa kaos kaki basah setelah mengalami proses pengeringan selama t menit, kg Massa air keluar dari kaos kaki selama proses pengeringan Menit ke - 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 Δm, kg 2,03 1,82 1,67 1,55 1,34 1,15 1,05 0,98 0,94 - 1,33 0,96 0,92 - - - - - - - - 0,17 2,12 1,96 1,84 1,66 1,52 1,35 1,2 1,08 0,99 0,95 1,35 b. Suhu kerja kondensor T kond dan suhu kerja evaporator T evap Suhu kerja kondensor T kond dan suhu kerja evaporator T evap dapat dicari menggunakana P-h diagram. Dengan diketahui tekanan refrigeran yang masuk ke dalam kompresor dan tekanan refrigeran keluar kompresor maka dapat diketahui suhu kerja evaporator dan suhu kerja kondensor : P 1 = 35 psig + 14,7 psi x 0,0069 = 0,342 MPa P 2 = 225 psig + 14,7 psi x 0,0069 = 1,653 MPa 5 4 Gambar 4.1 Suhu kerja kondensor Tkond dan suhu kerja evap Tevap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari Gambar 4.1 untuk tekanan kerja evaporator tekanan rendah P 1 = 0,341 MPa suhu kerja evaporator T evap sebesar 2 ᵒC dan untuk tekanan kerja kondensor tekanan tinggi P 2 = 1,653 MPa suhu kerja kondensor T kond sebesar 54,3 ᵒC. c. Kelembaban spesifik setelah melewati kondensor w F dan kelembaban spesifik setelah keluar dari lemari pengering w H . Kelembaban spesifik setelah melewati kondensor w F dan kelembaban spesifik setelah keluar dari lemari pengering w H dapat dicari dengan menggunakan psychrometric chart. Kelembaban spesifik setelah melewati kondensor w F dapat diketahui melalui garis kelembaban spesifik pada titik F atau suhu udara setelah melewati kondensor. Kemudian kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w H dapat diketahui melalui garis kelembaban spesifik pada titik H atau suhu setelah udara melewati pakaian basah. Sebagai contoh menentukan kelembaban spesifik setelah melewati kondensor w F dan kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin spesifik w H untuk proses pengeringan kaos kaki dengan perasan tangan pada menit ke-60 adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 6 Gambar 4.2 Psychrometric chart perasan tangan, 60 menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan pada Gambar 4.2 : Titik A : Kondisi usara luar Titik B : Suhu udara setelah melewati evaporator, T 1 Titik C : Suhu kerja evaporator Titik D : Suhu udara setelah melewati kompresor, T 2 Titik E : Suhu kerja kondensor Titik F : Suhu udara setelah melewati kondensor, T 3 Titik G : Suhu udara masuk lemari pengering, T 4 Titik H : Suhu udara keluar lemari pengering, T 5 d. Menghitung massa air yang berhasil diuapkan Δw Massa air yang berhasil diupkan Δw dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.1 . Massa air yang berhasil diuapkan Δw adalah kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w H dikurangi kelembaban spesifik setelah melewati kondensor w F . Sebagai contoh perhitungan massa air yang berhasil diua pkan Δw pada proses pengeringan kaos kaki dengan perasan tangan pada menit ke-60 adalah sebagai berikut : Δw = w H – w F = 0,0228 – 0,0127 kg air kg udara = 0,0101 kg air kg udara e. Perhitungan laju aliran massa udara pada saluran masuk lemari pengering ṁ