PENDAHULUAN 1 LANDASAN TEORI GAMBARAN UMUM 15 ANALISIS DATA IMPLEMENTASI SISTEM LANDASAN TEORI ANALISIS DATA

DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN i PERNYATAAN ii PENGHARGAAN iii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR GRAFIK viii

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Batasan Masalah 4 1.4 Tujuan Penelitian 5 1.5 Manfaat Penelitian 5 1.6 Metode Penelitian 5 1.7 Sistematika Penulisan 6

BAB 2. LANDASAN TEORI

8 2.1 Analisa Regresi 8 2.2 Regresi Linier Sederhana 9 2.3 Regresi Linier Berganda 9 2.4 Uji Keberartian Regresi Linier 10 2.5 Uji Koefisien Regresi Linier Ganda 11 2.6 Analisa Korelasi 12 2.7 Koefisien Korelasi 12

BAB 3. GAMBARAN UMUM 15

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara 15 3.1.1 Letak Geografis 17 3.1.2 Luas Wilayah 18 3.1.3 Penduduk Kabupaten Tapanuli Utara 18 3.1.4 Kesehatan dan Keluarga Berencana 19

3.2 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

20 3.2.1 Logo Instansi 21 3.2.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 22 3.2.3 Struktur Organisasi 23

BAB 4 ANALISIS DATA

24 4.1 Pengolahan Data 24 4.2 Membentuk Persamaan Linear Berganda 25 4.3 Uji Keberartian Regresi 28 4.4 Koefisien Determinasi 31 iv Universitas Sumatera Utara 4.5 Koefisien Korelasi 32 4.5.1 Perhitungan Korelasi Antara Variabel 32 Bebas Dan Variabel Terikat 4.5.2 Perhitungan Korelasi Antara Variabel Bebas 33 4.6 Uji Koefisien Regresi Linier Ganda 34

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

37 5.1 Pengertian Implementasi Sistem 37 5.2 Sekilas Tentang Program SPSS 37 5.3 Pengolahan Data Dengan SPSS 38 5.4 Pengolahan Data Dengan Persamaan Regresi 43 5.5 Pengolahan Data Dengan Korelasi 46 5.6 Hasil Pengolahan Data Dalam SPSS 48

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

53 6.1 Kesimpulan 53 6.2 Saran 54 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel Tabel 2.1 Koefisien Korelasi Yang Telah Diinterpretasikan 14 Tabel 4.1 Angka Kelahiran Total, Jumlah Pasangan Usia Subur PUS, Dan Pengguna AlatCara KB Tahun 1998-2012 Di Kabupaten Tapanuli Utara 24 Tabel 4.2 Nilai Koefisien Korelasi 25 Tabel 4.3 Harga ̂ Untuk Uji Korelasi 29 Tabel 5.1 Descriptive Statistics 48 Tabel 5.2 Correlations 48 Tabel 5.3 Variables Entered 48 Tabel 5.4 Model 49 Tabel 5.5 49 Tabel 5.6 49 Tabel 5.7 Casewise 50 Tabel 5.8 Residuals 50 vi Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar Gambar 3.1 Peta Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2014 17 Gambar 3.2 Logo BPS 21 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara 24 Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 17.0 38 Gambar 5.2 Kotak Dialog SPSS For Windows 39 Gambar 5.3 Tampilan Jendela Variabel View Dalam SPSS 40 Gambar 5.4 Tampilan Jendela Pengisian Variabel View 42 Gambar 5.5 Tampilan Jendela Pengisian Data View 43 Gambar 5.6 Kotak Dialog Linier Regression 44 Gambar 5.7 Kotak Dialog Linier Regression:Statistis 44 Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression:Plots 45 Gambar 5.9 Kotak Dialog Linier Regression:Options 46 Gambar 5.10 Tampilan Jendela Editor Correlate 46 Gambar 5.11 Kotak Dialog Bivariate Correlation 47 vii Universitas Sumatera Utara DAFTAR GRAFIK Nomor Judul Halaman Grafik Gambar 5.1 Histogram 51 Gambar 5.2 Scatterplot 1 52 Gambar 5.3 Scatterplot 2 52 viii Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tiga abad yang lalu, masalah kependudukan telah dipelajari oleh para ahli kependudukan tapi berlangsung relatif lama. Namun permasalahan kependudukan baru mendapat perhatian lebih serius ketika dipublikasikannya buah pemikiran Robeth Thomas Malthus pada tahun 1976 yang dikenal dengan ‖Prinsip Kependudukan‖ yang sampai sekarang masih berharga. Di Indonesia, dewasa ini semarak dengan masalah pertumbuhan penduduk karena pertumbuhan penduduk ini adalah masalah penting yang sangat membutuhkan perhatian dan pembahasan yang serius dari peminat dan ahli kependudukan. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, cepat dan tidak seimbang akan mengakibatkan terjadinya tekanan-tekanan berat pada sektor pangan, pendidikan, fasilitas kesehatan, kesempatan kerja, tempat tinggal dan lingkungan hidup dan lain-lain. Hal ini diperkuat oleh teori Malthus yang mengatakan: Apabila tidak ada pengekangan, pengendalian, jumlah penduduk cenderung berkembang jauh lebih cepat dibanding kebutuhan kehidupan khususnya pangan. Dalam arti jumlah penduduk bertambah menurut deret ukur sedangkan kebutuhan kehidupan khususnya pangan bertambah menurut deret hitung. Pada hakekatnya pertumbuhan penduduk Indonesia dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu tingkat kelahiran fertilisasi, tingkat kematian mortalitas, dan migrasi. Dalam skala makro dan nasional pengaruh migrasi dapat dikatakan nihil Universitas Sumatera Utara tetapi tingkat kelahiran dan kematian sangat besar pengaruhnya bagi laju pertumbuhan penduduk. Seperti yang diuraikan di atas salah satu pengaruh laju pertumbuhan penduduk adalah fertilisasi. Fertilisasi adalah jumlah anak lahir hidup dan lebih dihitung untuk wanita karena wanitalah yang melahirkan anak. Suatu kelahiran disebut dengan lahir hidup apabila waktu lahir terdapat tanda-tanda kehidupan dan apabila tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati yang dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk harus dilakukan penurunan, pengendalian fertilisasi. Hal ini disebabkan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk yang merupakan tujuan penting yang harus dicapai oleh setiap negara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat kebijakan-kebijakan penting dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan penduduk. Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama yang harus dicapai oleh setiap negara tak terkecuali Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan segenap tumpah darahnya serta memajukan kesejahteraan umum. Dan didukung oleh ketetapan MPR No. IVMPR1978 yang berbunyi: ”Agar pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dapat terlaksana dengan cepat, harus dibarengi dengan pengaturan pertumbuhan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana yang mutlak harus Universitas Sumatera Utara dilaksanakan dengan berhasil, karena kegagalan keluarga berencana akan mengakibatkan hasil usaha pembangunan menjadi tidak berarti dan dapat membahayakan generasi yang akan datang”. Bertolak dari pemikiran tersebut maka ditetapkan bahwa tujuan program keluarga berencana di Indonesia adalah mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang merupakan Sumber Daya Manusia dengan mengendalikan kelahiran dalam rangka menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk Indonesia David Lucas, 1995. Di berbagai daerah berkembang perasaan malu bagi orangtua bila seorang anak yang sudah cukup umur belum melangsungkan pernikahan. Tetapi ada suatu anggapan bila anak yang masih usia remaja sudah menikah mempunyai nilai tersendiri, karena menunjukkan kekayaan, kehormatan, dan kebanggaan bagi orangtua yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan wanita yang sudah kawin lebih tinggi statusnya dalam pandangan masyarakat. Untuk menghindari kejadian di atas, pemerintah melakukan suatu kebijakan dengan membuat undang-undang pernikahan No. 1 tahun 1974 pasal 6 ayat 2 yang menyatakan bahwa ‖Yang melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin dari kedua orangtua‖ dan pasal 7 ayat 1 yang berisikan ‖perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria berusia 19 tahun dan wanita sudah mencapai 16 tahun‖. Undang-undang dan kebijakan pemerintah ini bertujuan untuk menghindari kawin muda pendewasaan usia perkawinan yang dianggap sebagai pasangan subur yang paling berpeluang melahirkan banyak anak dan apabila usia kawin yang lebih tua yang dapat mempengaruhi fertilitas secara langsung maupun tidak langsung, pengaruh langsung adalah makin singkatnya Universitas Sumatera Utara wanita mengalami risiko melahirkan anak, pengaruh tidak langsung dapat merupakan penurunan fertilitas yang disebabkan sikap-sikap itu baru terhadap perkawinan dan keluarga. Sikap-sikap baru ini dapat menyebabkan seorang wanita kawin pada umur yang lebih tua dan mungkin juga menyebabkan pembatasan kelahiran dikarenakan resiko untuk melahirkan terlalu besar Algiers Rachim, 1990. Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintah harus diikutsertakan dengan peran serta masyarakat untuk mendukung tujuan tersebut. Sehingga pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk merangsang timbulnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggungjawab sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi dengan penuh perhatian dan memungkinkan setiap masalah dapat dicegah dan dihindari. Kesadaran masyarakat dan perhatian untuk ikut serta dalam mewujudkan kesadaran masyarakat dapat menanggulangi masalah pertumbuhan penduduk. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui respon masyarakat dalam penurunan fertilitas. Dan sejauh manakah pengaruh pasangan usia subur dan penggunaan alatcara KB terhadap angka kelahiran sehingga dapat menekan angka pertumbuhan penduduk agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Untuk itu penulis mengambil judul tulisan:PENGARUH PASANGAN USIA SUBUR DAN PENGGUNA ALATCARA KB TERHADAP ANGKA KELAHIRAN DI KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 1998-2012. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan masalah

Sebagai rumusan masalah yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah jumlah pasangan usia subur PUS dan jumlah pengguna alatcara KB memiliki hubungan yang signifikan terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara? 2. Apakah jumlah pasangan usia subur PUS dan jumlah pengguna alatcara memiliki pengaruh yang besar terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara? 3. Variabel manakah yang lebih mempengaruhi angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara?

1.3 Batasan masalah

Untuk memperjelas dan untuk lebih memudahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, penulis hanya meneliti pengaruh jumlah pasangan usia subur PUS dan jumlah pengguna alatcara KB terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara diluar faktor lain yang mungkin mempengaruhi. Metode analisa data dengan menggunakan Metode Regresi Berganda. Data kuantitatif yang digunakan adalah data angka kelahiran, jumlah pasangan usia subur PUS , dan jumlah pengguna alatcara di kabupaten Tapanuli Utara tahun 1998-2012. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah secara signifikan meyakinkan terdapat korelasi positif, negatif ataupun tidak berkorelasi antara pasangan usia subur dan pengguna alatcara KB terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara tahun 1998-2012.

1.5 Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah: 1. Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang diteliti. 2. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis yaitu memperluas dan memperdalam pemahaman penulis dalam bidang statistika, serta melatih penulis dalam membuat sebuah karya ilmiah, dan melalui penelitian ini penulis dibiasakan untuk lebih banyak membaca. 3. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pendukung dalam pengembangan dari teori-teori yang ada.

1.6 Metode penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah: a. Lokasi Penelitian Universitas Sumatera Utara Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian dan pengumpulan data pada Kantor Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara, di jalan Asrama no.179 Medan. Kemudian penelitian dilanjutkan di perpustakaan USU dan perpustakaan FMIPA USU untuk mencari buku penunjang untuk keperluan menganalisis data dan menyelesaikan tugas akhir ini. b. Studi Kepustakaan Library Research Studi pustaka merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, jurnal-jurnal ataupun sumber terbitan lainnya dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan penulisan tugas akhir ini. c. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan penulis dengan mengumpulkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik BPS provinsi Sumatera Utara. Pengumpulan data yang diambil melalui data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diperoleh dari sumber-sumber yang tercetak, dimana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Sumber data sekunder adalah buku, laporan perusahaan, jurnal, internet dan lain sebagainya. Dalam hal ini penulis merangkum data berdasarkan data yang telah tersedia atau disusun oleh BPS. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, Universitas Sumatera Utara disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

1.7 Sistematika penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membagi menjadi enam bab dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB 1:PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB 2:LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang konsep dan defenisi tentang analisis regresi berganda dan analisis korelasi. BAB 3:GAMBARAN UMUM Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan dan gambaran umum kabupaten Tapanuli Utara.

BAB 4:ANALISIS DATA

Universitas Sumatera Utara Bab ini merupakan bab yang berisikan mengenai proses pembentukan analisis linier berganda dan analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB 5:IMPLEMENTASI SISTEM