DAFTAR ISI
Halaman PERSETUJUAN
i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR GRAFIK viii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Tujuan Penelitian 5
1.5 Manfaat Penelitian 5
1.6 Metode Penelitian 5
1.7 Sistematika Penulisan 6
BAB 2. LANDASAN TEORI
8 2.1 Analisa Regresi
8 2.2 Regresi Linier Sederhana
9 2.3 Regresi Linier Berganda
9 2.4 Uji Keberartian Regresi Linier
10 2.5 Uji Koefisien Regresi Linier Ganda
11 2.6 Analisa Korelasi
12 2.7 Koefisien Korelasi
12
BAB 3. GAMBARAN UMUM 15
3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara 15
3.1.1 Letak Geografis 17
3.1.2 Luas Wilayah 18
3.1.3 Penduduk Kabupaten Tapanuli Utara 18
3.1.4 Kesehatan dan Keluarga Berencana 19
3.2 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
20 3.2.1 Logo Instansi
21 3.2.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
22 3.2.3 Struktur Organisasi
23
BAB 4 ANALISIS DATA
24 4.1 Pengolahan Data
24 4.2 Membentuk Persamaan Linear Berganda
25 4.3 Uji Keberartian Regresi
28 4.4 Koefisien Determinasi
31
iv
Universitas Sumatera Utara
4.5 Koefisien Korelasi 32
4.5.1 Perhitungan Korelasi Antara Variabel 32
Bebas Dan Variabel Terikat 4.5.2 Perhitungan Korelasi Antara Variabel Bebas
33 4.6 Uji Koefisien Regresi Linier Ganda
34
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
37 5.1 Pengertian Implementasi Sistem
37 5.2 Sekilas Tentang Program SPSS
37 5.3 Pengolahan Data Dengan SPSS
38 5.4 Pengolahan Data Dengan Persamaan Regresi
43 5.5 Pengolahan Data Dengan Korelasi
46 5.6 Hasil Pengolahan Data Dalam SPSS
48
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
53 6.1 Kesimpulan
53 6.2 Saran
54
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman Tabel
Tabel 2.1 Koefisien Korelasi Yang Telah Diinterpretasikan
14 Tabel 4.1
Angka Kelahiran Total, Jumlah Pasangan Usia Subur PUS, Dan Pengguna AlatCara KB
Tahun 1998-2012 Di Kabupaten Tapanuli Utara 24
Tabel 4.2 Nilai Koefisien Korelasi
25 Tabel 4.3
Harga ̂ Untuk Uji Korelasi
29 Tabel 5.1
Descriptive Statistics 48
Tabel 5.2 Correlations
48 Tabel 5.3
Variables Entered 48
Tabel 5.4 Model
49 Tabel 5.5
49 Tabel 5.6
49 Tabel 5.7
Casewise 50
Tabel 5.8 Residuals
50
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman Gambar
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2014
17 Gambar 3.2
Logo BPS 21
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Utara 24
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 17.0
38 Gambar 5.2
Kotak Dialog SPSS For Windows 39
Gambar 5.3 Tampilan Jendela Variabel View Dalam SPSS
40 Gambar 5.4
Tampilan Jendela Pengisian Variabel View 42
Gambar 5.5 Tampilan Jendela Pengisian Data View
43 Gambar 5.6
Kotak Dialog Linier Regression 44
Gambar 5.7 Kotak Dialog Linier Regression:Statistis
44 Gambar 5.8
Kotak Dialog Linier Regression:Plots 45
Gambar 5.9 Kotak Dialog Linier Regression:Options
46 Gambar 5.10
Tampilan Jendela Editor Correlate 46
Gambar 5.11 Kotak Dialog Bivariate Correlation
47
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GRAFIK
Nomor Judul Halaman Grafik
Gambar 5.1 Histogram
51 Gambar 5.2
Scatterplot 1 52
Gambar 5.3 Scatterplot 2
52
viii
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tiga abad yang lalu, masalah kependudukan telah dipelajari oleh para ahli kependudukan tapi berlangsung relatif lama. Namun permasalahan kependudukan
baru mendapat perhatian lebih serius ketika dipublikasikannya buah pemikiran Robeth Thomas Malthus pada tahun 1976 yang dikenal dengan ‖Prinsip
Kependudukan‖ yang sampai sekarang masih berharga. Di Indonesia, dewasa ini semarak dengan masalah pertumbuhan penduduk karena pertumbuhan penduduk
ini adalah masalah penting yang sangat membutuhkan perhatian dan pembahasan yang serius dari peminat dan ahli kependudukan. Pertumbuhan penduduk yang
tidak terkendali, cepat dan tidak seimbang akan mengakibatkan terjadinya tekanan-tekanan berat pada sektor pangan, pendidikan, fasilitas kesehatan,
kesempatan kerja, tempat tinggal dan lingkungan hidup dan lain-lain. Hal ini diperkuat oleh teori Malthus yang mengatakan: Apabila tidak ada pengekangan,
pengendalian, jumlah penduduk cenderung berkembang jauh lebih cepat dibanding kebutuhan kehidupan khususnya pangan. Dalam arti jumlah penduduk
bertambah menurut deret ukur sedangkan kebutuhan kehidupan khususnya pangan bertambah menurut deret hitung.
Pada hakekatnya pertumbuhan penduduk Indonesia dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu tingkat kelahiran fertilisasi, tingkat kematian mortalitas, dan
migrasi. Dalam skala makro dan nasional pengaruh migrasi dapat dikatakan nihil
Universitas Sumatera Utara
tetapi tingkat kelahiran dan kematian sangat besar pengaruhnya bagi laju pertumbuhan penduduk.
Seperti yang diuraikan di atas salah satu pengaruh laju pertumbuhan penduduk adalah fertilisasi. Fertilisasi adalah jumlah anak lahir hidup dan lebih
dihitung untuk wanita karena wanitalah yang melahirkan anak. Suatu kelahiran disebut dengan lahir hidup apabila waktu lahir terdapat tanda-tanda kehidupan dan
apabila tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati yang dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Untuk mengurangi laju
pertumbuhan penduduk harus dilakukan penurunan, pengendalian fertilisasi. Hal ini disebabkan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk yang
merupakan tujuan penting yang harus dicapai oleh setiap negara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat kebijakan-kebijakan penting
dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan penduduk.
Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama yang harus dicapai oleh setiap negara tak terkecuali
Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia bertujuan untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan segenap tumpah darahnya serta memajukan kesejahteraan umum. Dan didukung oleh ketetapan MPR No. IVMPR1978 yang berbunyi:
”Agar pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dapat terlaksana dengan cepat, harus dibarengi dengan pengaturan pertumbuhan
jumlah penduduk melalui program keluarga berencana yang mutlak harus
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan dengan berhasil, karena kegagalan keluarga berencana akan mengakibatkan hasil usaha pembangunan menjadi tidak berarti dan dapat
membahayakan generasi yang akan datang”.
Bertolak dari pemikiran tersebut maka ditetapkan bahwa tujuan program keluarga berencana di Indonesia adalah mewujudkan keluarga kecil yang bahagia
dan sejahtera yang merupakan Sumber Daya Manusia dengan mengendalikan kelahiran dalam rangka menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk
Indonesia David Lucas, 1995. Di berbagai daerah berkembang perasaan malu bagi orangtua bila seorang
anak yang sudah cukup umur belum melangsungkan pernikahan. Tetapi ada suatu anggapan bila anak yang masih usia remaja sudah menikah mempunyai nilai
tersendiri, karena menunjukkan kekayaan, kehormatan, dan kebanggaan bagi orangtua yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan wanita yang sudah kawin lebih
tinggi statusnya dalam pandangan masyarakat. Untuk menghindari kejadian di atas, pemerintah melakukan suatu kebijakan dengan membuat undang-undang
pernikahan No. 1 tahun 1974 pasal 6 ayat 2 yang menyatakan bahwa ‖Yang melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21
tahun harus mendapat izin dari kedua orangtua‖ dan pasal 7 ayat 1 yang berisikan ‖perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria berusia 19 tahun dan wanita sudah
mencapai 16 tahun‖. Undang-undang dan kebijakan pemerintah ini bertujuan untuk menghindari kawin muda pendewasaan usia perkawinan yang dianggap
sebagai pasangan subur yang paling berpeluang melahirkan banyak anak dan apabila usia kawin yang lebih tua yang dapat mempengaruhi fertilitas secara
langsung maupun tidak langsung, pengaruh langsung adalah makin singkatnya
Universitas Sumatera Utara
wanita mengalami risiko melahirkan anak, pengaruh tidak langsung dapat merupakan penurunan fertilitas yang disebabkan sikap-sikap itu baru terhadap
perkawinan dan keluarga. Sikap-sikap baru ini dapat menyebabkan seorang wanita kawin pada umur yang lebih tua dan mungkin juga menyebabkan
pembatasan kelahiran dikarenakan resiko untuk melahirkan terlalu besar Algiers Rachim, 1990.
Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintah harus diikutsertakan dengan peran serta masyarakat untuk mendukung tujuan tersebut. Sehingga
pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk merangsang timbulnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggungjawab sehingga
masalah-masalah yang ada dapat diatasi dengan penuh perhatian dan memungkinkan setiap masalah dapat dicegah dan dihindari. Kesadaran
masyarakat dan perhatian untuk ikut serta dalam mewujudkan kesadaran masyarakat dapat menanggulangi masalah pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui respon masyarakat dalam penurunan fertilitas. Dan sejauh manakah pengaruh pasangan usia subur
dan penggunaan alatcara KB terhadap angka kelahiran sehingga dapat menekan angka pertumbuhan penduduk agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat
seperti yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Untuk itu penulis mengambil
judul tulisan:PENGARUH PASANGAN USIA SUBUR DAN PENGGUNA ALATCARA KB TERHADAP ANGKA KELAHIRAN DI KABUPATEN
TAPANULI UTARA TAHUN 1998-2012.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan masalah
Sebagai rumusan masalah yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah jumlah pasangan usia subur PUS dan jumlah pengguna alatcara KB memiliki hubungan yang signifikan terhadap angka kelahiran di kabupaten
Tapanuli Utara? 2. Apakah jumlah pasangan usia subur PUS dan jumlah pengguna alatcara
memiliki pengaruh yang besar terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara?
3. Variabel manakah yang lebih mempengaruhi angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara?
1.3 Batasan masalah
Untuk memperjelas dan untuk lebih memudahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, penulis hanya meneliti pengaruh jumlah
pasangan usia subur PUS dan jumlah pengguna alatcara KB terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara diluar faktor lain yang mungkin
mempengaruhi. Metode analisa data dengan menggunakan Metode Regresi Berganda. Data kuantitatif yang digunakan adalah data angka kelahiran, jumlah
pasangan usia subur PUS , dan jumlah pengguna alatcara di kabupaten Tapanuli
Utara tahun 1998-2012.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah secara signifikan meyakinkan terdapat korelasi positif, negatif ataupun
tidak berkorelasi antara pasangan usia subur dan pengguna alatcara KB terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara tahun 1998-2012.
1.5 Manfaat penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:
1. Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang
sedang diteliti. 2. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis yaitu memperluas dan memperdalam
pemahaman penulis dalam bidang statistika, serta melatih penulis dalam membuat sebuah karya ilmiah, dan melalui penelitian ini penulis dibiasakan
untuk lebih banyak membaca. 3. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pendukung dalam pengembangan
dari teori-teori yang ada.
1.6 Metode penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah:
a. Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian dan pengumpulan data pada Kantor Badan Pusat Statistik BPS Provinsi
Sumatera Utara, di jalan Asrama no.179 Medan. Kemudian penelitian dilanjutkan di perpustakaan USU dan perpustakaan FMIPA USU untuk
mencari buku penunjang untuk keperluan menganalisis data dan menyelesaikan tugas akhir ini.
b. Studi Kepustakaan Library Research
Studi pustaka merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan
membaca buku-buku, jurnal-jurnal ataupun sumber terbitan lainnya dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan
penulisan tugas akhir ini. c.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan
penulis dengan mengumpulkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik BPS provinsi Sumatera Utara. Pengumpulan data yang diambil melalui
data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diperoleh dari sumber-sumber yang tercetak, dimana data tersebut telah
dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Sumber data sekunder adalah buku, laporan perusahaan, jurnal, internet dan lain sebagainya. Dalam hal
ini penulis merangkum data berdasarkan data yang telah tersedia atau disusun oleh BPS. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur,
Universitas Sumatera Utara
disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
1.7 Sistematika penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membagi menjadi enam bab dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisannya
adalah sebagai berikut: BAB 1:PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,
sistematika penulisan.
BAB 2:LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang konsep dan defenisi tentang analisis regresi
berganda dan analisis korelasi. BAB 3:GAMBARAN UMUM
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan dan gambaran umum kabupaten Tapanuli
Utara.
BAB 4:ANALISIS DATA
Universitas Sumatera Utara
Bab ini merupakan bab yang berisikan mengenai proses pembentukan analisis linier berganda dan analisis korelasi yang digunakan dalam
penelitian ini.
BAB 5:IMPLEMENTASI SISTEM