1.6. Pendekatan dan Metodologi
Adapun pendekatan dan metodologi yang akan digunakan adalah : a. Corporate re-enginering approach
Kegiatan utamanya mengevaluasi berbagai proses dan organisasi aktivitas yang ada. Melalui cara ini diharapkan sistem yang terbangun dapat secara
optimum mendukung semua lingkup kegiatan dan tingkatan manajemen. b. Open system architecture
Dengan pendekatan ini, maka kegiatan pengembangan Sistem Informasi tidak terhambat oleh ketergantungan terhadap suatu produk, platform, atau
merek tertentu. Ini akan memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan maupun penambahan kebutuhan di masa depan.
c. Clientserver computing Pendekatan ini memberikan sinergi yang baik dalam pelaksanaan
pemrosesan data. Dengan teknologi clientserver ini beban terdistribusi antara client dan server; tetapi pada saat dibutuhkan computing power
yang tinggi, maka suatu instalasi yang besar akan membantu pekerjaan komputasi dari instalasi lain yang membutuhkannya. Keuntungan lain
yang diperoleh adalah lebih rendahnya biaya implementasinya dibanding dengan multi-user computing yang memerlukan komputer skala besar
sebagai sentral komputasi. Termasuk dalam keuntungan melalui cara ini adalah menurunnya kompleksitas sistem.
d. Rightsizing hardware platform Tujuan utama dari pendekatan ini adalah menyediakan infrastruktur yang
sesuai dengan keadaan dan masalah yang dihadapi masing-masing unit departemen. Penerapan Open System yang memberikan fasilitas
skalabilitas, portabilitas dan interoperabilitas menyebabkan pendekatan ini dengan mudah dapat dilaksanakan dan pada gilirannya menyebabkan
dapat ditekannya berbagai biaya; karena memungkinkan tidak terbuangnya berbagai perangkat yang telah ada sebelumnya.
10
e. Top-down planning, bottom-up implementation Pendekatan ini memungkinkan adanya sebuah kerangka acuan global pada
waktu implementasi. Kerangka ini disusun secara global meliputi semua tingkatan dan unit kerja yang ada di lembaga yang bersangkutan.
Penyusunan rencana secara top-down ini memungkinkan terbentuknya sebuah peta road map teknologi informasi. Namun meskipun dibuat
secara top-down, peta ini harus dapat dibangun secara bertahap bottom- up sesuai dengan skala prioritas dan kebutuhan lingkup dan tingkatan
manajemen. Kemampuan pembangunan bertahap ini juga mendukung user-driven computing, di mana penggunalah yang langsung menentukan
kebutuhannya sendiri.
11
II. KRITERIA APLIKASI