Kabinet Natsir 6 September 1950 – 21 Maret 195 Kabinet ini runtuh karena kegagalan Kabinet Ali Sastroamijoyo 31 juli 1953 – 12 Agustus 1955. Kabinet ini runtuh karena: Kabinet Burhanuddin Harahap 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956. Kabinet ini jatuh Kabinet
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah dikeluarkannya Undang-undang tersebut banyak negara-negara bagian yang menyatakan bergabung dengan NKRI, seperti :
1. Negara Jawa Timur 2. Negara Pasundan
3. Negara Sumatera Selatan 4. Negara Kalimantan Timur, Tenggara dan Dayak
5. Daerah Bangka dan Belitung 6. Daerah Riau
Beberapa daerah seperti Padang masuk ke daerah Sumatera Barat. Sabang sebagai daerah Aceh. Kotawaringin masuk ke wilayah Rl. Sampai dengan tanggal 5 April 1950, di
Indonesia hanya tinggal tiga negara bagian, yaitu : 1. Negara Repbulik Indonesia Rl
2. Negara Sumatera Timur NST 3. Negara Indonesia Timur NIT
Pada tanggal 19 Mei 1950 diadakan perundingan RI-RIS membahas prosedur pembentukan negara kesatuan. Pihak RlS diwakili PM Moh. Hatta dan pihak Rl diwakili PM
dr. Abdul Halim. Perundingan tersebut menyetujui pembentukan Negara Kesatuan Republik lndonesia NKRI di Yogyakarta. Untuk mewujudkan rencana itu dibentuklah Panitia
Gabungan RI-RlS yang bertugas merancang UUD Negara Kesatuan Rl. Panitia Perancang UUDS NKRI ini diketuai oleh Menteri Kehakiman RIS, Prof. Dr. Mr. Supomo. Panitia ini
berhasil menyusun Rancangan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 20 Juli 1950. Kemudian rancangan UUD ini diserahkan kepada perwakilan negara-negara bagian
untuk disempurnakan. Pada tanggal 14 Agustus 1950 rancangan UUD itu diterima dengan baik oleh senat dan parlemen RIS serta KNIP. Pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden
menandatangani Rancangan UUD tersebut menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia UUDS 1950. Pada tanggal 17 Agustus 1950 secara resmi RIS
dibubarkan dan dibentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
PEMERINTAHAN PADA MASA BERLAKUNYA UUDS 1950
Setelah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pihak Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949, Indonesia berdiri sebagai negara federal RIS. Seorang yang di-
tunjuk sebagai perdana menterinya adalah Mohammad Hatta. Pemerintahan RIS tidak mampu bertahan lama. Pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali ke negara kesatuan dengan
berdasarkan kepada UUDS 1950. Dengan UUDS 1950 tersebut, Indonesia menganut sistem pemerintahan Liberal – Parlementer. Selama berlakunya UUDS 1950 1950 – 1959 Negara
Kesatuan Republik Indonesia NKRI diwarnai dengan pergantian tujuh kabinet, sebagai berikut :
1. Kabinet Natsir 6 September 1950 – 21 Maret 1951. Kabinet ini runtuh karena kegagalan
dalam merintis perundingan masalah pengembalian Irian Barat dengan Belanda.
2. Kabinet Sukiman 27 April 1951 – 3 April 1952. Kabinet ini jatuh karena masalah per- tukaran nota antara Menlu Subarjo dengan Duta Besar Amerika Merle Cochran, menge-
nai bantuan ekonomi dan militer berdasarkan ikatan Mutual Security Act MSA dari pe- merintah Amerika kepada pemerintah Indonesia.
3. Kabinet Wilopo 3 April 1952 – 3 Juni 1953. Kabinet ini runtuh karena : a. Adanya Peristiwa 17 oktober 1952, mengenai pergantian KSAD, Kolonel A.H. Nasu-
tion, yang dianggap menyimpang dari norma- norma dan disiplin militer.
b. Adanya Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu pengusiran penghuni liar di tanah perke- bunan di Sumatera Utara yang didalangi oleh PKI, sehingga beberapa orang petani
tewas.