LAUT, PESISIR DAN PANTAI

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012 II- 45 - karena 4 empat parameter yang diukur masih berada dibawah baku mutu yang dipersyaratkan. Konsentrasi SO 2 berkisar 22 – 45 gm 3 dengan baku mutu 900 gm 3 . Kadar CO yang terukur 4.216 - 19.265 gm 3 . Nilai ini masih dibawah baku mutu 30.000 gm 3 . Kadar NO 2 terukur antara 16,8 – 21,6 gm 3 . Sedangkan konsentrasi ozon, O 3 antara 36 – 78 gm 3 . Dari ketiga titik pantau, Pasar Sentral memiliki nilai tertinggi untuk semua parameter baik SO 2 , CO, NO 2 dan O 3 . Tingginya semua nilai parameter di Pasar Sentral Kota Gorontalo karena merupakan salah pusat perdagangan yang paling sibuk dan berdekatan dengan terminal Angkutan Kota. Pasar Sentral juga dilewati jalan yang ramai dilalui kendaraan. Sedangkan kompleks Kantor Walikota memiliki nilai tertinggi yang sama dengan pasar Sentral untuk dua parameter, yaitu parameter NO 2 dan SO 2 . Secara umum kualitas udara ambien di Kota Gorontalo masih berada dibawah baku mutu sehingga masih memenuhi syarat.

E. LAUT, PESISIR DAN PANTAI

Wilayah Provinsi Gorontalo memiliki dua wilayah pesisir pantai, yaitu pesisir selatan yang mengahadap perairan Teluk Tomini dan pesisir utara menghadap ke perairan Laut Sulawesi. Pantai utara memiliki panjang garis 217.7 km dan pantai selatan memiliki panjang garis pantai 438.1 km. Gambar 2.15. Peta sebaran terumbu karang di Perairan Provinsi Gorontalo Sumber: Peta Sebaran Terumbu Karang, Bakosurtanal 2009 Salah satu potensi pesisir di Provinsi Gorontalo adalah terumbu karang. Sumberdaya pesisir ini diperkirakan berada dalam ambang kerusakan. Tingkat kerusakan diperkirakan mencapai 40. Apabila tidak dilakukan tindakan konservasi secepatnya 2012 STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I- 46 - maka kerusakan akan semakin meluas. Terumbu karang di bagian selatan Provinsi Gorontalo yang berada di Teluk Tomini terdiri dari 2 dua jenis, yaitu terumbu karang tepian fringing reef dan terumbu karang cincin atol. Terumbu karang di bagian tengah mencakup wilayah di selatan Boliohuto kemudian sebelah selatan Paguat hingga sebelah selatan Marisa. Jenis terumbu karang terdiri atas terumbu karang tepian fringing reef, baik yang berada di tepian daratan Pulau Sulawesi maupun di pulau-pulau. Terumbu karang tepian daratan tersebar di sepanjang pantai selatan daratan Pulau Sulawesi. Terumbu karang tepian terdapat hampir di semua pulau-pulau lito yaitu: Batade, Dulupi, Lahengo, Wulungiyo Ombulo, Wulungiyo Tambe, Wulungiyo Olikani, Libuiyo Tilamuta, Mohupombo Daa, Mohupombo Kiki, Molopinggulo, Lipo Biato, Montuli, Bitila, Puntu, Pomolia Kiki, Pomolia Daa, Lolahe, Taludahe, Dulawono, Tomelo. Di setiap pulau selain terumbu karang terdapat pula pasir yang cukup luas sedangkan lamun relatif sedikit. Secara umum kondisi terumbu karang di wilayah ini relatif masih baik. Terumbu karang di bagian barat mencakup wilayah di selatan Wulungiyo Wonggarasi kemudian sebelah selatan Lemito hingga sebelah selatan Wulungiyo Alumbanga. Terumbu karang tepian fringing reef, terdapat di tepian daratan Pulau Sulawesi dan di pulau-pulau. Terumbu karang tepian daratan tersebar di selatan Wonggarasi hingga di selatan Yiliyala. Terumbu karang tepian pulau terdapat hampir di semua pulau lito yaitu: Limboku Kiki, Monji Kiki, Banggo Daa, Banggo Kiki, Puntu Daa, Molioto, Olinggobe, Imama, Keakease, Samauna, Huliahedaa, Payata, Lamua Kiki, Lamua Daa, Dudepo, Pasigiogo, Paniki, Ulipan, Putia, Ngeo, Burung, Maraati, dan Pajongge Daa. Disetiap pulau selain terumbu karang terdapat pula pasir yang cukup luas dan lamun relatif sedikit. Secara umum kondisi terumbu karang di wilayah ini juga relatif masih baik. Tabel 2.16. Kondisi Terumbu Karang di Provinsi Gorontalo STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012 II- 47 - No. Lokasi Terumbu Karang Kondisi TutupanKarang 1. Payunga 30 – 40 2. Saronde 30 – 50 3. Pulau Dulupi 50 – 70 4. Pulau Asiangi 50 – 80 5. Pulau Lamua Daa 50 – 80 6. Pulau Raja 50 – 80 7. Pulau Popaya 50 – 80 8. Teluk Kwandang 10 -20 9. TPI Tilamuta 10 10. Torsiaje 10 11. Pantai Massa 15 -30 12. Taman Laut Olele 58 Sumber: Balihristi, 2009 Gambar 2.16. Kondisi terumbu karang Teluk Tomini di Provinsi Gorontalo 2012 STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I- 48 - Kondisi terumbu karang di sekitar pulau-pulau masih relatif baik dibandingkan dengan di daerah pesisir yang berdekatan dengan massar daratan utama. Kondisi karang di Pulau Payunga dan Pulau Saronde misalnya, menunjukkan kondisi karang yang termasuk sedang dengan tingkat penutupan karang hidup berkisar 30-60. Kondisi karang di teluk Kwandang tingkat sedimentasinya relatif cukup tinggi. Hal ini menunjukkan nilai penutupan karang hidup yang relatif rendah sekitar 10-20. Terumbu Karang di Laut Sulawesi Terumbu karang di Bagian Utara Provinsi Gorontalo yaitu yang berada di Laut Sulawesi terdiri dari 2 dua jenis, yaitu terumbu karang tepian fringing reef dan terumbu karang cincin atol. Terumbu karang di bagian timur mencakup wilayah sekitar Pelabuhan Kwandang. Jenis terumbu karang yaitu terumbu karang tepian fringing reef. Terumbu karang tersebar di pantai pulau-pulau yang ada di sebelah utara Pelabuhan Kwandang maupun di sepanjang pantai daratan Pulau Sulawesi. Terumbu karang antara lain terdapat di pulau-pulau lito: Botubotuo, Limboso-1, Limboso 2, Kamposo, Manggala, Bohu, Otilade, Saaronde, Bogisa, Mohinggito, Huliahu Daa, Huliahu Bunggu, dan Huha. Selain terumbu karang terdapat pula material pasir dalam sebaran sedang dan lamun seagrass dalam sebaran relatif sedikit. Berdasarkan sebaran pasir yang merupakan pecahan karang yang hanya sedang, maka diperkirakan kondisi terumbu karang di wilayah ini relatif sedang hingga baik. Terumbu karang di utara bagian barat mencakup wilayah di utara Bolontio Barat. Jenis terumbu karang terdiri atas terumbu karang tepian dan terumbu karang cincin. Terumbu karang tepian tersebar di sepanjang pantai daratan Pulau Sulawesi dalam luasan relatif sempit. Adapun terumbu karang cincin atol dijumpai jauh dari pantai sebanyak 2 buah. Material pasir yang cukup luas terdapat di sekitar atol tersebut, sedangkan lamun seagrass dalam jumlah relatif sedikit. Di sekitar karang dekat dengan pantai hampir tidak terdapat lamun. Hal ini karena laut di sekitar pantai tersebut cukup curam dan dalam. Secara umum kondisi terumbu karang di wilayah utara bagian barat ini relatif masih baik. STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012 II- 49 - Table 2.17 Status Mutu Air Laut di Perairan Terumbu Karang di Kawasan Teluk Tomini Tahun 2010 Titik Pantau Lokasi Status Mutu Air Nilai IP Ket TPK 2 TPK 3 Desa Bajo Tilamuta Kab. Boalemo Pantai Wisata Olele Kab. Bone Bolango 6,3576 8,03 Cemar Sedang Cemar Sedang Sumber: Hasil perhitungan status mutu air sesuai dengan pedoman yang tercantum dalam keputusan MENLH No.115 tahun 2003 Hutan Mangrove Kondisi ekosistem mangrove mengalami nasib yang sama dengan terumbu karang. Pengamatan penutupan tajuk dan kerapatan pohon mangrove di beberapa lokasi pemantauaan di Gorontalo menunjukkan kondisi hutan mangrove mengalami perusakan. Sebagian dari wilayah Provinsi Gorontalo diarahkan untuk kawasan hutan mangrove. Kawasan hutan mangrove ditetapkan berdasarkan penyebaran hutan mangrove saat ini ditambah dengan areal-areal yang dinilai baik ditumbuhi mangrove. Tahun 2010, berdasarkan SK Menhut No 325 Tahun 2010 Hutan Mangrove di Provinsi Gorontalo seluas 13.645 ha. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa pantai selatan Provinsi Gorontalo masih memiliki kondisi hutan mangrove yang relatif baik, dimana jenis yang paling dominan adalah xylocarpus sp dan Rhizopora mucronata. Berdasarakan hasil kajian kerapatan jenis untuk tingkat pohon adalah 10.294 indha. Jenis-jenis mangrove lainnya yang ditemukan adalah Ceriops, Brugeria gymnorhiza, Excocaria, Rhizopora stylosa, Rhizopora apiculata, Avicennia marina, dan Avicennia alba. Plot kawasan hutan mangrove ini selain dikaitkan dengan kebutuhan konservasi dan sejalan dengan rencana pengembangan tambak. Kawasan hutan mangrove terutama menyebar di wilayah pantai selatan Kabupaten Boalemo seluas 2.412 ha, di Kabupaten Pohuwato 7.786 ha dan sebagian di pantai Utara Kabupaten Gorontalo seluas 3.447 ha. Luas total area hutan mangrove di seluruh Gorontalo sekitar 13.645 ha. Kawasan mangrove ini sangat penting untuk mendukung pengembangan perikanan tambak yang akan menjadi salah satu andalan perekonomian Provinsi Gorontalo. Kawasan mangrove ini juga diperlukan untuk menjaga kelestarian potensi wilayah pantai dan meredam proses abrasi pantai. 2012 STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I- 50 - Kondisi mangrove di daerah Kwandang masih relatif baik khususnya pada kawasan green belt, walaupun sebagian telah dibabat menjadi tambak. Masyarakat setempat juga masih memanfaatkan pohon bakau sebagai bahan bangunan untuk rumah, pagar dan juga digunakan sebagai kayu bakar. Beberapa daerah seperti di Kecamatan Anggrek, masyarakat juga telah mencoba untuk melakukan penanaman magrove dari jenis Rhizopora apiculata untuk mereboisasi kawasan pesisir yang dulu mangrovenya telah dibabat. Dampak aktivitas pembangunan di kawasan pantai utara ini perlu diantisipasi agar tidak selalu mengorbankan ekosistem pesisir yang ada. Di Kecamatan Tilamuta, kondisi sebagian besar mangrove yang masih tersisa masih dalam kondisi baik, walaupun sudah mengalami pembabatan pada beberapa daerah. Jenis yang paling dominan adalah jenis Rhizophora mucronata, yang secara nyata melindungi kawasan pantai dari hempasan gelombang yang kemungkinan menyebabkan abrasi. Kondisi mangrove di Torsiaje juga masih relatif baik khususnya pada kawasan green belt, walaupun sebagian telah dibabat menjadi tambak. Masyarakat setempat juga masih memanfaatkan pohon bakau sebagai bahan bangunan untuk rumah, pagar dan juga digunakan sebagai kayu bakar. Kondisi mangrove di Pantai Utara juga sebagian masih relatif baik, namun pembukaan tambak nampaknya semakin meluas dan perlu segera diatur dengan kebijakan yang ketat agar tidak menyebabkan kerusakan yang semakin parah. Jenis manggrove yang dominan di pantai utara adalah Rhizophora apiculata dan Aegiceras corniculatum. Beberapa daerah seperti di Kecamatan Anggrek, masyarakat juga telah mencoba untuk melakukan penanaman magrove dari jenis Rhizopora apiculata untuk mereboisasi kawasan pesisir yang dulu mangrovenya telah dibabat. Dampak aktivitas pembangunan di kawasan pantai utara ini perlu diantisipasi agar tidak selalu mengorbankan ekosistem pesisir yang ada. STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012 II- 51 - Table 2.18. Status Mutu Air Laut di Perairan Ekosistem Mangrove di Kawasan Teluk Tomini 2010 Titik Pantau Lokasi Status Mutu Air Nilai IP Ket TPM 5 TPM 6 Desa Lamu Botumoito Kab. Boalemo Desa Bajo Torosiaje Kab. Pohuwato 7,96638 7,0592 Cemar Sedang Cemar Sedang Sumber: Hasil perhitungan status mutu air sesuai dengan pedoman yang tercantum dalam keputusan MENLH No.115 tahun 2003 Padang Lamun Padang lamun adalah ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan dasar pasir dan didominasi tumbuhan lamun , sekelompok tumbuhan anggota bangsa Alismatales yang beradaptasi di air asin. Padang lamun hanya dapat terbentuk pada perairan laut dangkal kurang dari tiga meter namun dasarnya tidak pernah terbuka dari perairan selalu tergenang. Ia dapat dianggap sebagai ekosistem antara ekosostem mangrove dan terumbu karang. Lamun sea grass adalah tumbuhan berbunga yang telah menyesuaikan diri hidup di bawah permukaan air laut. Lamun tumbuh tegak, berdaun tipis yang bentuknya seperti pita dan berakar jalar. Tunas-tunas tumbuh dari rhizoma, yaitu bagian rumput yang tumbuh menjalar di bawah permukaan dasar laut. Secara umum, kondisi pada lamun di Provinsi Gorontalo masih tergolong cukup baik, terutama di daerah pulau-pulau dimana kondisi kualitas airnya masih relatif baik. Misalnya di Pulau Payunga dan Pulau Saronde, ditemukan ada beberapa jenis vegetasi lamun yang termasuk dalam kondisi yang sangat baik, yang pada umumnya didominasi oleh Enhalus dan Thallasia. Di Pulau Saronde juga ditemukan jenis Cymodocea serrulata. Di Desa Bajo dan di Desa Torsiaje ditemukan padang lamun dalam bentuk hamparan yang cukup luas dengan kerapatan yang masih relatif baik. Namun demikian pada lokasi seperti teluk di Kwandang dan sekitar TPI Tilamuta kondisi 2012 STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I- 52 - padang lamunnya sudah termasuk kategori jelek dengan kepadatan rendah. Suspensi parikel-partikel yang cukup tinggi di perairan pada kawasan ini bukan hanya mengurangi tingkat kecerahan perairan, tetapi juga secara langsung menutupi permukaan daun vegetasi lamun sehingga menyebabkan lamun tersebut mengalami kematian atau tidak bisa berkembang dengan baik. Table 2.19. Status Mutu Air Laut di Perairan Padang Lamun di Kawasan Teluk Tomini 2010 Titik Pantau Lokasi Status Mutu Air Nilai IP Ket TPL 2 TPL 3 Desa Bajo Tilamuta Kab. Boalemo Pantai Wisata Bolihutuo Kab. Boalemo 6,7766 6,552 Cemar Sedang Cemar Sedang Sumber: Hasil perhitungan status mutu air sesuai dengan pedoman yang tercantum dalam keputusan MENLH No.115 tahun 2003 Status Mutu Air Laut Teluk Tomini Kualitas lingkungan pesisir laut Teluk Tomini juga sangat dipengaruhi oleh kondisi kualitas lingkungan DAS yang ada di sekitarnya. Hasil pemantauan kualitas air laut di wilayah Teluk Tomini di Provinsi Gorontalo tahun 2008 menunjukkan bahwa Jumlah Coliform total untuk lokasi Pelabuhan Kota Gorontalo sebesar 2500 MPN100 mL, nilai tersebut melebihi baku mutu Kep Men LH No. 51 tahun 2004 tentang Pengendalian Pencemaran danatau Perusakan Laut untuk kualitas air laut untuk perairan pelabuhan yaitu 1000 MPN100 mL. Konsentrasi DO di lokasi Muara Sungai Bone, daerah wisata olele dan di muara Sungai Paguyaman yaitu masing-masing 4,8 mgL, 4,5 mgL dan 4,5 mgL, tidak memenuhi baku mutu Kep Men LH No. 51 tahun 2004 tentang Pengendalian Pencemaran danatau Perusakan Laut untuk kualitas air laut untuk wisata bahari yaitu 5 mgL. Konsentrasi BOD di masing-masing lokasi tersebut adalah 11,5 mgL, 12,5 mgL dan 10,5 mgL, dimana nilai-nilai tersebut STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012 II- 53 - Gambar 2. 18 Lokasi-Lokasi Pemantauan Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir Laut Teluk Tomini yang terdapat di Provinsi Gorontalo diatas baku mutu Kep Men LH No. 51 tahun 2004 tentang Pengendalian Pencemaran danatau Perusakan Laut untuk kualitas air laut untuk wisata bahari yaitu 10 mgL. Kadar pH, warna, kekeruhan dan TSS untuk semua lokasi terdeteksi, dimana nilai pH berkisar 7,5 – 7,8, warna 5,5 – 16,7, kekeruhan 2,5 – 3,8 dan TSS 17,5 – 19,5 mgL, tetapi nilai-nilai tersebut masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan pH=6,5 – 8,5, warna = 30 mgL, kekeruhan = 5 dan TSS = 5 mgL. Nilai TSS erat kaitannya dengan kekeruhan, untuk lokasi titik 5 yang mempunyai nilai TSS tinggi 19,5 mgL ternyata mempunyai nilai kekeruhan 3,8 NTU. Kadar pH, warna, kekeruhan dan TSS untuk semua lokasi terdeteksi, dimana nilai pH berkisar 7,5 – 7,8, warna 5,5 – 16,7, kekeruhan 2,5 – 3,8 dan TSS 17,5 – 19,5 mgL, tetapi nilai-nilai tersebut masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan pH=6,5 – 8,5, warna = 30 mgL, kekeruhan = 5 dan TSS = 5 mgL. Nilai TSS erat kaitannya dengan kekeruhan, untuk lokasi titik 5 yang mempunyai nilai TSS tinggi 19,5 mgL ternyata mempunyai nilai kekeruhan 3,8 NTU. 2012 STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO I- 54 - Kadar pH, warna, kekeruhan dan TSS untuk semua lokasi terdeteksi, dimana nilai pH berkisar 7,5 – 7,8, warna 5,5 – 16,7, kekeruhan 2,5 – 3,8 dan TSS 17,5 – 19,5 mgL, tetapi nilai-nilai tersebut masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan pH=6,5 – 8,5, warna = 30 mgL, kekeruhan = 5 dan TSS = 5 mgL. Nilai TSS erat kaitannya dengan kekeruhan, untuk lokasi titik 5 yang mempunyai nilai TSS tinggi 19,5 mgL ternyata mempunyai nilai kekeruhan 3,8 NTU. Konsentrasi DO dan BOD di semua lokasi di daerah wisata bahari terdeteksi. Kadar DO terendah dan BOD 5 tertinggi adalah di lokasi titik 3, 4 dan 5 dengan kadar DO berkisar antara 4.5 mgL sampai 4.8 mgL dan kadar BOD 5 berkisar antara 10.5 mgL sampai 12.5 mgL. Konsentrasi DO untuk lokasi tersebut tidak memenuhi persyaratan baku mutu yaitu 5 mgL dan konsentrasi BOD untuk ke 3 lokasi tersebut diatas baku mutu yang dipersyaratkan yaitu 10 mgL. Table 2.20. Status Mutu Air Laut di Perairan Kawasan Pelabuhan di Kawasan Teluk Tomini Tahun 2010 Titik Pantau Lokasi Status Mutu Air Nilai IP Ket TPP 2 TPP 3 Pelabuhan Kota gorontalo Pelabuhan TPI Tilamuta Kab. Boalemo 1,6439 1,9481 Cemar Ringan Cemar Ringan Sumber: Hasil perhitungan status mutu air sesuai dengan pedoman yang tercantum dalam keputusan MENLH No.115 tahun 2003 STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012 II- 55 - Table 2.21. Status Mutu Air Laut di Perairan Wisata Bahari di Kawasan Teluk Tomini Tahun 2010 Titik Pantau Lokasi Status Mutu Air Nilai IP Ket TPW 2 TPW 3 Pantai Wisata Olele Kab. Bone Bolango Pantai Wisata Bolihutuo Kab. Boalemo 6,3265 6,356 Cemar Sedang Cemar Sedang Sumber: Hasil perhitungan status mutu air sesuai dengan pedoman yang tercantum dalam keputusan MENLH No.115 tahun 2003

F. IKLIM