Rukun Sedekah Hukum Hibah a. Wajib Rukun Hibah dan Syarat-syaratnya

Artinya: “ Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan murka Tuhan dan menghindarkan diri dari mati su’ul khatimah.” H.R. Tirmizdi. Hadis di atas menjelaskan bahwa salah satu manfaat sedekah adalah dapat mencegah murka Allah swt. dan dapat menghindarkan diri dari mati dalam keadaan su’ul khatimah.

4. Rukun Sedekah

Rukun sedekah dan syaratnya masing-masing adalah sebagai berikut: a. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak untuk mentasharrufkan memperedarkannya b. Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak syah memberi kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena keduanya tidak berhak memiliki sesuatu. c. Ijab dan qabul. Ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi sedangkan qabul, ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima pemberian d. Barang yang diberikan, syaratnya adalah barang tersebut yang dapat dijual.

5. Hilangnya Pahala Shadaqah

Bershadaqah haruslah dengan niat yang ikhlas, jangan ada niat ingin dipuji riya atau dianggap dermawan, dan jangan menyebut-nyebut shadaqah yang sudah dikeluarkan, apalagi menyakiti hati si penerima. Sebab yang demikian itu dapat menghapuskan pahala shadaqah. Allah swt. berfirman: ن ك مهلمَاههبب م م ك ت تبَاقهدهههص ه َاوههلتط ب بمتت ل ه َاوههنتمهآ نهيذبههللَا َاههههيلأهَايه ن ت مبؤمههيت ل ه وه س ب َاههنللَا ءهَاههئهرب هتلهَامه ق ت فبنيت ِيذبللَاك ه َىذهل ه َاوه هبههِّيملهعه نةَاوهفمههص ه ل ب ههثهمهك ه هتههلتثهمهفه ربههخبْلَام مبومِّيهلمَاوه هبلللَابب َىههلهع ه ن ه ورتدبقميه ل ه َادةلمص ه هتك ه رهتهفه لعببَاوه هتبهَاص ه أ ه فه بعَارهتت ن ه يربفبَاك ه لمَا مهومقهلمَا ِيدبهميه له هتلللَاوه َاوبتس ه ك ه َاملمب ءةِي م ش ه Artinya : Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan sipenerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih tidak bertanah. Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir QS. AI Baqarah : 264 Dari ayat al-Qur’an di atas, dapat kita ambil pelajaran bahwasnnya pahala shadaqah bisa hilang dikarenakan: a. Menyebut-nyebut shadaqah yang sudah diberikan dalam artian mengungkit-ungkitnya baik kepada si penerimana maupun kepada orang lain. b. Menyinggung hati si penerima shadaqah. c. Riya’ atau mempunyai niat ingin di puji dan disanjung oleh orang lain. 1. Pengertian hibah hukumnya Menurut bahasa hibah artinya pemberian. Sedangkan menurut istilah hibah ialah pemberian sesuatu kepada seseorang secara cuma-cuma, tanpa mengharapkan apa-apa sebagai tanda kasih sayang. Firman Allah swt. : َىتهأهوه ن ه ههبمَاوه ن ب ِّيمك ب َاس ه مهلمَاوهَىمهتهِّيهلمَاوهَىبهرمقتلمَاِىوبذه هببكحتَىلهع ه ل ه َامهلمَا ب ب َاقهركلَاَىفبوه ن ه ِّيملبئبَاس ل لَاوه ل ب ِّيمببس ل لَا Artinya: “Dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta dan memerdekakan hamba sahaya” QS. Al Baqarah : 177 Hukum asal hibah adalah mubah boleh. Tetapi berdasarkan kondisi dan peran si pemberi dan si penerima hibah bisa menjadi wajib, haram dan makruh. Nabi saw bersabda: Manfaat Sedekah Banyak sekali hikmah atau manfaat dari amalan shadaqah, di antaranya: Dapat membantu meringankan beban orang lain Menumbuhkan rasa kasih sayang dan mempererat hubungan antar sesama Sebagai Obat penyakit dan kan dilapangkan rejekinya Dapat meredam murka Allah dan menolak bencana, juga menambah umur.

B. HIBAH

هتللَا َىللص ه هبللَا ل ت ومس ت ره ل ه َاقه : ل ه َاقه ةهرهيمرههت ِيببَاه نمعه ِيقبههِّيمبهلمَا هتَاوهره .َاومبلَاحهته َاومدتَاههته :مهللس ه وه هبِّيملهع ه Artinya: “Diriwayatkan dari abu Hurairah ra, bahwasannya Rasulullah saw bersabda: Saling memberi hadiahlah dia antara kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” HR. Baihaki

2. Hukum Hibah a. Wajib

Hibah suami kepada kepada istri dan anak hukumnya adalah wajib sesuai kemampuannya.

b. Haram

Hibah menjadi haram manakala harta yang diberikan berupa barang haram, misal minuman keras dan lain sebagainya. Hibah juga haram apabila diminta kembali, kecuali hibah yang diberikan orangtua kepada anaknya bukan sebaliknya.

c. Makruh

Menghibahkan sesuatu dengan maksud mendapat imbalan sesuatu baik berimbang maupun lebih hukumnya adalah makruh.

3. Rukun Hibah dan Syarat-syaratnya

Rukun hibah ada empat, yaitu : a. Wahib Wahib adalah pemberi hibah yang menghibahkan barang miliknya. Wahib disyaratkan : 1 Memiliki sesuatu untuk dihibahkan 2 cakap dalam membelanjakan harta, yakni balig dan berakal, 3 Memberi atas dasar kemauan sendiri, 4 Dibenarkan melakukan tindakan hukum . b. Mauhub Lahu Mauhub Lahu adalah penerima hibah, dia disyaratkan disyaratkan sudah wujud ketika akad hibah dilakukan. Apabila tidak ada secara nyata atau hanya ada atas dasar perkiraan, seperti janin yang masih dalam kandungan ibunya maka ia tidak sah dilakukan hibah kepadanya. Atau ada orang yang diberi hibah itu ada di waktu pemberian hibah, akan tetapi dia masih atau gila, maka hibah itu diambil oleh walinya, pemeliharaannya atau orang mendidiknya sekalipun dia orang asing c. Mauhub Mauhub adalah barang yang dihibahkan. Syaratnyasebagai berikut: 1 Milik sempurna wahib. 2 Sudah ada ketika akad hibah dilakukan 3 Memiliki nilai atau harga 4 Berupa barang yang boleh dimiliki menurut agama. 5 Telah dipisahkan dari harta milik penghibah 6 Dapat dipindahkan status kepemilikannya dari tangan pemberi hibah kepada penerima hibah d. Ijab Qabul Penyerahan, misalnya si penerima menyatakan “saya hibahkan atau kuberikan tanah ini kepadamu”, si penerima menjawab, “ya saya terima pemberian saudara”

4. Mencabut Hibah

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24