Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Silvia Safitri Hasibuan 2007 adapun faktor-faktor yang memepengaruhi wanita usia subur WUS tidak menjadi akseptor
KB adalah efek samping, pengetahuan, pendapatan, dan agama. Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 79 responden terdapat 74 responden 93,70 yang mengatakan
penggunaan KB dilarang dalam agama. Dari hasil pencatatan BKKBN Sumatra Utara Juni 2010 masih ditemukan unmet
need pasangan yang tidak berniat mempunyai anak lagi, namun tidak ber KB sebesar 8,93. Dari data ini ada pasangan usia subur PUS yang tidak ingin punya anak tapi
belum terlindungi alat kontrasepsi ini bisa menjadi masalah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, pengaturan jarak kelahiran yang terlalu dekat sehingga bisa
menimbulkan resiko bagi Ibu, anak dan keluarga BKKBN, 2010, hal 16. Pelajar pesantren memiliki dasar agama yang kuat dibandingkan pelajar lainnya.
Pengetahuan pelajar pesantren tentang program KB merupakan hal yang penting karena mereka merupakan calon – calon pengguna kontrasepsi di masa mendatang. Dan dalam
Islam KB diperbolehkan tetapi sebagian ulama masih ada yang menentang praktik KB, Sehingga bisa mempengaruhi perkembangan KB. Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan sikap pelajar pesantren Aliyah tentang KB.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan perumusan masalah yaitu “Apakah Ada Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pelajar
Pesantren Aliyah tentang KB di Pondok Pesantren Darul Mukhlisin Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap pelajar Pesantren Aliyah tentang KB di Pondok Pesantren Darul Mukhlisin Serdang Bedagai.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pelajar Pesantren Aliyah tentang KB
b. Untuk mengetahui sikap pelajar Pesantren Aliyah tentang KB
D. Manfaat penelitian a. Bagi Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi bahan masukan bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam rangka meningkatkan pelayanan KB dengan
memperhatikan nilai-nilai budaya dan agama.
b. Bagi Responden
Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi bahan masukan bagi responden dalam rangka mendukung program KB. Dan dapat memberikan berpandangan
lebih luas kepada responden tentang tujuan dan manfaat dari program KB.
c. Bagi Peneliti
Menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman dalam penerapan ilmu yang telah di dapat selama perkuliahan terutama tentang kontrasepsi. Memberikan
gambaran tentang pandangan agama Islam tentang KB.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana KB
1. Pengertian
Keluarga berencana menurut UU No. 10 tahun 1992 adalah upaya untuk peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan PUP, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera Arum sujiyatni, 2009, hal. 28
Keluarga berencana menurut WHO Expert Comite, 1970 adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif
tertentu, menghindarkan kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kalahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kelahiran, mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga Sahora, 2009, hal. 188.
Keluarga Berencana KB adalah mengatur jumlah anak sesuai dengan keinginan dan menentukan kapan ingin hamil Burns, 2009, hal 47 .
2. Tujuan Program KB
Adapun tujuan program dari keluarga berencana dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Tujuan Umum
Untuk mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa
mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.
5
Universitas Sumatera Utara