Produk Place Price Bahan Baku dan Bahan Penolong

a. Produk

Produk – produknya terdiri dari : 1. mie aceh: mie goreng, mie tumis, mie kuah dan goreng basah. Yang semuanya ini ditambah dengan daging, kepiting dan udang kelong. 2. Jus buah : jus jeruk, jus alpukat, jus mangga, jus melon, jus sirsak, jus nanas 3. teh manis, kopi khas aceh ulee kareng.

b. Place

Lokasi yang dipilih cukup strategis yaitu di di kawasan Jalan pasar 3, karena mempertimbangkan kedekatan lokasi usaha dengan pasar sasaran yaitu para pelajar, karyawan dan masyarakat umum di sekitar lokasi.

c. Price

Harga yang kami tetapkan termasuk harga yang terjangkau sesuai dengan bahan-bahan pokok yang dipakai dan cukup bersaing dengan bisnis sejenis lainnya.

d. Promotion

Promosi yang kami gunakan adalah memasang spanduk untuk mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi mie aceh juga menyebarkan brosur di sepanjang jalan pasar 3 dan kantor-kantor. Universitas Sumatera Utara

2. Keunggulan Kompetitif Produk Mie Aceh

1. Menggunakan bahan- bahan alami. 2. Kebersihan dan kenyamanan yang terjamin. 3. Penyajian yang menarik. 4. Harga yang terjangkau. 5. Rasa yang nikmat dan dapat mengenyangkan.

3. Gambaran Pasar

Mie aceh merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia. Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap mie aceh, khususnya mie aceh yang enak, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa produk mie aceh yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh banyak konsumen. Apalagi produk mie aceh yang kami pasarkan memiliki kualitas baik dan enak rasanya sehingga membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa. saya memasarkannya dengan cara membuka di ruko, namun perlulah dilihat lokasi tempat membuka usaha ini. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral dekat sekolah atau wilayah kantor. Universitas Sumatera Utara Adapun jenis- jenis produk yang ditawarkan sebagai berikut : TABEL 2.1 Jenis-Jenis Produk NO NAMA MENU UNIT HARGARp 1 MIE ACEH GORENG DAGING 8000 2 MIE ACEH BASAH DAGING 8000 3 MIE ACEH GORENG KEPITING 15.000 4 MIE ACEH BASAH KEPITING 15.000 5 MIE ACEH GORENG UDANG 15.000 6 MIE ACEH TUMIS UDANG 15.000 7 MARTABAK TELUR 8000 8 NASI GORENG 10.000 9 JUS JERUK 5000 10 JUS SEMANGKA 5000 11 JUS MELON 5000 12 JUS MANGGA 5000 13 JUS SIRSAK 5000 14 JUS KUINI 5000 15 JUS ALPUKAT 5000 16 JUS BUAH SHAKE 5000 17 FRUIT PUNCH 5000 18 MILK SHAKE 5000 19 ES CAMPUR 5000 20 LEMON TEA 4000 21 FANTA 3000 22 TEH BOTOL 3000 23 ES TEH MANIS 2500 25 COCA COLA 3000 26 KOPI ACEH ULEE KARENG 3000 Universitas Sumatera Utara

4. Target Pasar Secara umum target pasar dari usaha” Mie aceh” ini adalah semua

kalangan masyarakat. Tapi disamping itu ada 3 cara dalam melakukan segmentasi diantaranya : 1. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, cafe ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi. 2. Demografi : Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi cafe namun target utamanya didasarkan pada : 1. Usia :15 tahun ke atas 2. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita 3. Tingkat Ekonomi : di fokuskan untuk kalangan rumah tangga, pegawai kantor dan untuk semua kalangan masyarakat.

5. Trend Perkembangan Pasar

Kami membuka cafe ini karena mie aceh merupakan makanan yang memiliki keanekaragaman dan juga sangat terjangkau harganya oleh semua kalangan.Antusias masyarakat terhadap kuliner mie aceh sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap usaha mie aceh kami. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak negatif. Krisis moneter tersebut Universitas Sumatera Utara sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap exist sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnis- bisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis-bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga kini terus berkembang.

6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu tahun, bulan, minggu, hari, atau jam. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Dengan mengambil asumsi bahwa proyek mie aceh ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 100 piring atau bungkusan maka omset yang diharapkan adalah Rp830.000,-hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga mie aceh yang sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Harian “Mie Aceh” No Nama Menu Banyak Unit Jumlah Harga Rp 1 Mie Aceh Goreng Daging 40 8.000 320.000 2 Mie Aceh Basah Daging 20 8.000 160.000 3 Mie Aceh Goreng Udang 10 15.000 150.000 4 Mie Aceh Basah Kepiting 5 15.000 75.000 6 Aneka Minunan 25 5.000 125.000 Total 830.000 Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan Mie Aceh menjual kurang lebih 3000 piring atau bungkus pada bulan pertama penjualan usaha ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan Bulanan “Mie Aceh” No Nama Menu Banyak Unit Jumlah Harga Rp 1 Mie Aceh Goreng Daging 250 Rp. 8.000 Rp.2.000.000 2 Mie Aceh Basah Daging 250 Rp. 8.000 Rp.2.000.000 3 Mie Aceh Goreng Udang 300 Rp.15.000 4.500.000 4 Mie Aceh Basah Kepiting Rp.15.000 2.250.000 5 Aneka Minunan 750 Rp.5.000 3.750.000 Total 15.500.000 Tabel 2.4: Proyeksi Penjualan Mie AcehTahun Untuk Tahun 2012 No Bulan Penjualan Porsi 1 Januari 1500 2 February 1524 3 Maret 1548 4 April 1572 5 Mei 1596 6 Juni 1578 7 Juli 1602 8 Agustus 1626 9 September 1650 10 Oktober 1674 11 November 1698 12 Desember 1722 Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,6 per bulan tetapi sewaktu waktu penjualan dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari masyarakat yang berbeda- beda. Universitas Sumatera Utara Dari gambar table 2.3 di atas memperlihatkan peningkatan permintaan setiap bulannya dari penjualan Mie Aceh ini. Pada bulan Januari permintaan sebanyak 3000 porsi yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 100 porsi dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat disebabkan hadirnya Mie Aceh dengan tampilan dan konsep yang berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis maupun yang berbeda.

E. Analisis Pesaing 1. Ancaman persaingan segmen yang ketat

: sangat kuat karena adanya penjual mie aceh lain. Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan kelezatan rasanya. Untuk usaha mie aceh ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kantor dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

2. Ancaman pendatang baru : Untuk usaha mie aceh ini ancaman akan

masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda, misalnya mie ayam, sate, burger, dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk mie aceh ini.

3. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli : termasuk kecil di

bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh cafe ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli. Universitas Sumatera Utara

4. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok : termasuk rendah,

karena kami dapat membeli bahan baku kami dari berbagai tempat yang dapat kami temui di beberapa tempat sehingga kami tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini kami dapat bebas melakukan pergantian pemasok.

F. Analisis SWOT

Kekuatan Strength : 1. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik. 2. Kami memiliki beraneka ragam menu dengan menggunakan mie dan martabak serta aneka jus dan kopi asal aceh yang sangat nikmat. 3. Tanpa bahan pengawet. 4. Higienis 5. Harga terjangkau dan bersaing. 6. Pramuniaga yang sopan dan ramah. 7. Kecepatan pelayanan 8. Penyajian dari makanan dan minuman yang lezat dan enak 9. Suasana yang nyaman dengan dilengkapi music dan televisi 10. Tenaga kerjaSDM yang sudah terlatih. 11. Suasana yang nyaman dan sejuk dapat menambah selera makan pelanggan. Universitas Sumatera Utara Kelemahan Weakness: 1. Kapasitas tempat parkir yang terbatas. Peluang Opportunity : 1. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis. 2. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. Ancaman Threat : 1. Jumlah pesaing lokal yang relative banyak. 2. Kenaikan bahan baku.

G. Aspek Produksi

Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen. Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain atau produk, kita harus mengetahui atribut produk seperti bentuk produk, warna, bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan Universitas Sumatera Utara memakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya bungkus, merek dagang, dan sebagainya yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial tertentu.

a. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan: Tabel 2.8 Bahan Baku dan PenolongHari No. Uraian Jumlah Harga 1 Mie Rp. 53.950 2 Daging Rp. 126.000 3 Kepiting Rp. 25.000 4 Udang Rp. 25.000 5 Lalapan Rp. 8.000 6 Sayur-sayuran Rp. 16.000 7 Bumbu Masak: -Cabe -Bawang Merah -Bawang Putih -Tomat -Bumbu Lainnya Rp. 18.000 Rp. 27.000 Rp. 6.000 Rp. 8.000 Rp. 6.000 8 Minyak Goreng Rp. 16.500 9 Garam Rp. 200 Total Rp.335.650 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.9 Bahan Baku dan PenolongBulan No. Uraian Jumlah Harga 1 Mie Rp. 3.000.000 2 Daging Rp. 2.000.000 3 Kepiting Rp. 2.000.000 4 Udang Rp. 1.700.000 5 Lalapan Rp.100.000 6 Sayur-sayuran Rp.100.000 7 Bumbu Masak: -Cabe -Bawang Merah -Bawang Putih -Tomat -Bumbu Lainnya Rp.250.000 Rp.250.000 Rp.100.000 Rp.240.000 Rp.200.000 8 Minyak Goreng Rp.200.000 9 Garam Rp. 5.000 Total Rp. 9.575.000 Universitas Sumatera Utara

1. Proses Produksi

Bahan Baku Mmbuat Mie Aceh 1. Mie basahkuning Lo Mie 2. Kaldu sapi 3. Udang basah, bersihkan, buang kulitnya 4. Daging sapi potong dadu 5. Tomat, potong dadu 6. Bawang merah, iris tipis 7. Tauge 8. Kol, iris tipis Gambar 2.6 Struktur Proses Produksi Universitas Sumatera Utara 9. Kecap manis 10. Daun bawang, iris halus 11. Seledri, iris halus 12. Garam 13. Merica 14. Bumbu kari bubuk 15. Minyak goreng untuk menumis Bumbu Halus 1. Bawang merah 2. Bawang putih 3. Cabe merah 4. Cabe rawit 5. Kunyit 6. Jahe 7. Kapulaga 8. Jinten, sangria 9. Adas manis sangria 10. Ketumbar sangrai Pelengkap : 1. Emping goring 2. Acar mentimun 3. Jeruk nipis Universitas Sumatera Utara Cara Membuat 1. Tumis bawang merah dan bumbu halus hingga harum. Masukkan daging, aduk dan masak hingga daging berubah warna. Lalu tambahkan udang dan tomat. 2. Masukkan kaldu, seledri, daun bawang, garam, kari bubuk dan merica. Masak hingga daging matang dan air berkurang sambil sesekali diaduk. 4. Masukkan kol dan tauge, aduk rata. Kemudian tambahkan mi dan kecap manis. Aduk hingga semua bahan tercampur rata dan matang. Angkat. 5. Sajikan dengan acar dan emping goreng serta peraskan jeruk nipis di atas mie goreng. b. Peralatan yang digunakan: Keterangan Unit Harga Per Unit Total Fixed Assets : - - - Raksteling 1 1.500.000 1.500.000 Alat-alat Dapur - - 1.000.000 Kompor Gas 1 350.000 350.000 Kursi Makan 20 50.000 1.000.000 Meja Makan 5 200.000 1.000.000 Meja Kasir 1 500.000 500.000 Kursi Kasir 1 100.000 100.000 Piring Kaca 30 3000 90.000 Gelas Kaca 50 2000 100.000 SendokGarpu 50 2000 100.000 Kain Pembersih meja 5 3000 15.000 Lain-lain - - 245.000 TOTAL 16.000.000 Universitas Sumatera Utara

c. Sarana Penunjang