Wawancara Observasi Pengembangan Instrumen Penelitin

Novi Nur Halimatussyafi’ah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN D AN KONSELING KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR LEARNING D ISABILITY D I SEKOLAH INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu σ = varians total Uji reliabilitas menggunakan program SPSS Statistic 22.0 dengan metode Alpha. Semakin tinggi koefesien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitas. Menurut Drummond 2010:94 koefesien reliabilitas dibagi beberapa tingkat sebagai berikut: Tabel 3.2 Koefesien Reliabilitas Drummond  Evaluasi Reliabilitas Koefesien Sangat Tinggi 0,90 Tinggi 0,80 – 0,89 Diterima dengan baik 0,70 – 0,79 Sedang 0,60 – 0,69 Rendah 0,59 Hasil Uji reliabilitas menggunakan program SPSS Statistic 22.0. Semakin tinggi koefesien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitas. Hasil reliabilitas pada angket motivasi belajar adalah 0,878 maka, dapat disimpulkan dari koefesien reliabilitas Drummond masuk kedalam kategori tinggi sehingga angket motivasi belajar ini sudah dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

2. Wawancara

Wawancara terdiri dari penyataan lisan yang diajukan oleh interviewer dan respon lisan yang didapatkan dari partisipan penelitian Brog Gall, 2003:222. Wawancara ini digunakan untuk menggali lebih mendalam mengenai anak yang mengalami kesulitan belajar sehingga dapat disesuaikan dengan karateristik anak yang mengalami kesulitan belajar menurut para ahli. Dalam hal ini, wawancara dilakukan bersifat terbuka pada tempat dan waktu yang telah disepakati oleh peneliti dan partisipan. Pedoman wawancara untuk mencari informasi mengenai anak yang mengalami kesulitan belajar serta informasi mengenai program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 8 Depok, dikembangkan dengan daftar sebagai berikut: - Karateristik anak yang mengalami kesulitan belajar Novi Nur Halimatussyafi’ah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN D AN KONSELING KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR LEARNING D ISABILITY D I SEKOLAH INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Rumusan tujuan program bimbingan dan konseling - Rencana tahunan untuk program bimbingan dan konseling dengan tujuan dan sasaran tertulis - Kurikulum bimbingan dan konseling kolaboraif dan metode penerapannya Adapun informan dalam penelitian ini adalah guru-guru yang menangani ME termasuk koordinator inklusif dan guru bimbingan konseling BK. Wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang didapatkan dari hasil angket dan untuk memperjelas hasil yang diinginkan. Lebih lengkap pedoman wawancara yang telah dibuat ada di lampiran 5.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, dapat berupa pengelihatan, penciuman, pendengaran untuk memperoleh informasi untuk menjawab permasalahan penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian Guba Lincoln, 1981:191-193. Metode observasi yang digunakan adalah metode observasi partisipatif, dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari obyek yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian Sugiyono, 2012:310. Pedoman observasi dilakukan untuk melihat gambaran anak yang mengalami kesulitan belajar learning disability termasuk ke dalam kategori gangguan akademik membaca, menulis, atau berhitung. Pedoman observasi dikembangkan dari pendapat beberapa ahli mengenai karateristik anak yang mengalami kesulitan belajar learning disability yang dilakukan oleh guru koordinator inklusif dan guru-guru lainnya kepada sampel penelitian yaitu anak kesulitan belajar learning disability ME. Pedoman observasi sebelum di lakukan terlebih dahulu di konsultasikan kepada pembimbing selaku ahli dalam bidang anak berkebutuhan khusus.

4. Dokumentasi