Novi Nur Halimatussyafi’ah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN D AN KONSELING KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG
MENGALAMI KESULITAN BELAJAR LEARNING D ISABILITY D I SEKOLAH INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar untuk mengukur profil motivasi belajar, wawancara, observasi dan dokumentasi.
1. Angket
a Definisi Operasional Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan daya penggerak peserta didik untuk menjamin keberlangsungan belajar, dan memberikan arah sehingga mencapai tujuan tertentu.
Secara operasional, motivasi belajar dalam penelitian ini adalah indikator untuk menentukan profil motivasi belajarnya. Indikator-indikator dalam variabel motivasi
belajar yaitu: 1 durasi kegiatanfrekuensi kegiatan, 2 dapat mempertahankan pendapat atau keyakinannya, 3 senang memecahkan soal-soal, 4 keuletan dan
kemampuan menghadapi tugas, 5 berkorban untuk mencapai tujuan, 6 penghargaan dalam belajar, 7 melakukan kegiatan menarik dalam belajar, 8
memiliki harapan dan cita-cita di masa depan, 9 menunjukkan minat terhadap suatu kegiatan, 10 senang bekerja secara mandiri.
b Kisi-kisi Angket
Angket dalam penelitian ini menggunakan angket motivasi belajar. tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran motivasi belajar secara umum kelas XI-9 dan
secara khusus gambaran motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar learning disability yaiu ME.
Kisi-kisi angket dikembangkan berdasarkan definisi operasinal. Sebelum uji validitas, kisi-kisi angket motivasi belajar ialah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Sebelum Uji Validitas
No. Variabel
Indikator Pernyataan
Jumlah Soal
Positif Negatif
1. Motivasi
Belajar Durasi Kegiatan Frekuensi
Kegiatan 1, 2, 4
3, 5 5
Dapat mempertahankan pendapat atau keyakinannnya
6, 8, 10 7,9
5 Senang memecahkan soal-soal
12, 14, 15
11,13 5
Keuluten dan kemampuan 18, 19,
16,17 5
Novi Nur Halimatussyafi’ah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN D AN KONSELING KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG
MENGALAMI KESULITAN BELAJAR LEARNING D ISABILITY D I SEKOLAH INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menghadapi tugas 20
Berkorban untuk mencapai tujuan 23, 24,
25 21, 22
5 Penghargaan dalam belajar
28, 29, 30
26, 27 5
Melakukan kegiatan menarik dalam belajar
31, 32, 33
34, 35 5
Memiliki harapan dan cita-cita di masa depan
36, 37, 38
39, 40 5
Menunjukkan minat terhadap suatu kegiatan
43, 44, 45
41, 42 5
Senang bekerja secara mandiri 48, 49,
50 46, 47
5 30
20 50
c Pengujian
Uji Validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini digunakan sebagai alat ukur
instrumen dapat atau tidak menjadi ukuran dalam melihat motivasi belajar peserta didik yang akan menjadi subjek penelitian. Pengertian validitas sendiri
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat valid atau sahih suatu instrumen, sehingga jika validitas instrumen tinggi maka angket tersebut dapat
digunakan sedangkan validitas yang rendah maka angket tersebut tidak dapat digunakan.
Uji validitas butir instrumen dilakukan uji coba untuk menganalisa item instrumen dan membandingkan r
hitung
dan r
tabel
menggunakan rumus Spearman Brown dengan bantuan IBM SPSS Statistic 22.0 dengan alpha
= 0,05, item- item yang valid jika nilai signifikansi alpha
dan tidak valid jika nilai signifikansi alpha
.
2 2
2 2
. Y
Y n
X X
n Y
X XY
n r
xy
Keterangan :
xy
r
= Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
Novi Nur Halimatussyafi’ah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN D AN KONSELING KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG
MENGALAMI KESULITAN BELAJAR LEARNING D ISABILITY D I SEKOLAH INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
n = Jumlah responden
XY
= Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden
X
= Jumlah skor X
Y
= Jumlah skor Y
2
X = Kuadrat jumlah skor X
2
Y = Kuadrat jumlah skor Y
Hasil pengujian validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 22.0 menunjukkan bahwa terdapat 14 pernyataan yang tidak valid dari 50 pernyataan
yang diajukan kepada satu kelas peserta didik, sehingga terdapat 36 pernyataan yang valid yang dapat digunakan untuk mengetahui motivasi belajar dari subjek
penelitian. Valid atau tidaknya pernyataan dilihat dari alpha
= 0,05, item- item yang valid jika nilai signifikansi alpha
dan tidak valid jika nilai signifikansi alpha
. Hasil uji validitas dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran 2 -3.
Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu instrumen menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan dara karena instrumen tersebut sudah baik.
Pengujian reliabilitas alat pengumpul data menggunakan rumus Koefisien Alpha Cronbach dengan rumus berikut
.
r
11
= K
1 -
∑σ² k-1
σ ²
Keterangan : r 11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir soal ∑σ 2 = jumlah varians butir
Novi Nur Halimatussyafi’ah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN D AN KONSELING KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG
MENGALAMI KESULITAN BELAJAR LEARNING D ISABILITY D I SEKOLAH INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
σ = varians total
Uji reliabilitas menggunakan program SPSS Statistic 22.0 dengan metode Alpha. Semakin tinggi koefesien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka
semakin tinggi reliabilitas. Menurut Drummond 2010:94 koefesien reliabilitas dibagi beberapa tingkat sebagai berikut:
Tabel 3.2 Koefesien Reliabilitas Drummond
Evaluasi Reliabilitas Koefesien Sangat Tinggi
0,90 Tinggi
0,80 – 0,89
Diterima dengan baik 0,70
– 0,79 Sedang
0,60 – 0,69
Rendah 0,59
Hasil Uji reliabilitas menggunakan program SPSS Statistic 22.0. Semakin tinggi koefesien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi
reliabilitas. Hasil reliabilitas pada angket motivasi belajar adalah 0,878 maka, dapat disimpulkan dari koefesien reliabilitas Drummond masuk kedalam
kategori tinggi sehingga angket motivasi belajar ini sudah dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
2. Wawancara