Pengaruh penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja pegawai perbankan syariah di kabupaten Pandeglang : Februari-Maret 2015

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PERBANKAN SYARIAH DI
KABUPATEN PANDEGLANG (Februari-Maret 2015)

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:
RIYAN BAHTERA MUTAQODIM
NIM : 109046100100

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI MU’AMALAT
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M

ABSTRAK

Riyan

Bahtera

Mutaqodim.

NIM

109046100100.

Pengaruh

Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja
Pegawai Bank Syariah di Kabupaten Pandeglang (Februari-Maret 2015).
Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan
Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2015 M/1436 H.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
prinsip good corporate governance (GCG) terhadap kinerja pegawai
bank syariah di kabupaten pandeglang. Tekhik pengambilan sampel yang

digunakan dengan cara purposive sampling, dengan teknik pengumpulan
data menggunakan angket yang dibagikan kepada seluruh pegawai yang
terdaftar pada bank syariah di kabupaten pandeglang. Metode analisis
dan datanya menggunakan uji sumsi klasik, regresi linear berganda, dan
uji hipotesis (uji f dan uji t).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prinsip GCG yang
diterapkan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai bank
syariah di kabupaten pandeglang.
Kata kunci

: Prinsip GCG, Kinerja, Pegawai

Pembimbing

: Dr. Syahrul A’dam. M.Ag

vi

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja
Pegawai Bank Syariah di Kabupaten Pandeglang (Februari-Maret 2015)”.
Shalawat beriring salam penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
yang telah membawa umat dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang terang
benderang dan penuh khazanah keilmuan saat sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini bisa terselesaikan berkat do’a, dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada:
1. Bapak M Jasrip dan Ibu Neneng Muharomah yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, do’a, dukungan, bimbingan dan kesabaran
bagi anak-anaknya, Ridho, Aldi serta jajaran keluarga besar yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu dimana selalu memberikan semangat
moral dan material kepada penulis.

vii

2. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D.

3. Ketua Program Studi Mu’amalat, Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif,
M.Ag., M.H., yang telah memberikan ilmunya.
4. Sekretaris Jurusan Perbankan Syari’ah, Bapak Abdurrauf, Lc, M.A., yang
telah memberikan ilmu, informasi dan membimbing penulis selama
kuliah.
5. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Dr. Syahrul Adam, M.Ag., yang telah
memberikan ilmu, motivasi, saran dan dengan sabar membimbing penulis
hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Seluruh Bank Syariah di Kabupaten Pandeglang (Bank Syariah Mandiri,
BRI Syariah, BJB Syariah, dan Bank Mega Syariah) yang telah bersedia
menjadi tempat penelitian dan Bu Indri, Pak Agah, Pak Haryanto, Bu
Empit, Bu Retni, Bu Naura, Bu Irma, Pak Agung, Pak Hendro sebagai
selaku pejabat instansi dan beserta para staf dan karyawan seluruh Bank
Syariah di Kabupaten Pandeglang yang telah memberikan bantuan,
informasi dan ilmunya kepada penulis.
7. Seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syari’ah dan Hulum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmunya selama ini.

viii


8. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama, Perpustakaan Syari’ah dan
Hukum yang telah menyediakan buku-buku yang diperlukan penulis
hingga terselesaikannya skripsi ini.
9. Sahabat El-baroque (Ari, Almam, Habib, Ichank, Teje, Abe, Achy, dan
yang lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu), Tata, Fikria,
Misbak, Fajrin, Mala, ijon, nduh, dan kawan-kawan Ciputat lainnya yang
sudah memberikan sejarah terindah dalam kehidupan sampai saat ini.
10. Sahabat Kepompong (Abdil, Ichun, Yudi, Gurfan, Baim, Ewing, Romi,
Deni, Hadi dan Apis) yang sudah penulis anggap seperti saudara sendiri.
11. CAB.COM, PURPALA Pandeglang, keluarga besar HMB Jakarta, KKN
Tuah Sakato 2012, Komunitas Musik Mahasiswa RIAK, teman-teman PS
C 2009 dan seluruh teman-teman di UIN Syarif Hidayatullah yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan
bantuan kalian.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang
turut berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga karya ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.Tak lupa penulis
mengucapkan mohon maaf, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan dan kemampuan penulis, baik

kemampuan akademik maupun kemampuan teknik penulisan.
Ciputat, Maret 2015
Riyan Bahtera Mutaqodim
ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii

LEMBAR PENGESAHAN

iii

LEMBAR PERNYATAAN


iv

ABSTRAK

v

KATA PENGANTAR

vi

DAFTAR ISI

ix

DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR GAMBER


xiii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………..

1

B. Identifikasi Masalah……………………………………....

6

C. Pembatasan Masalah……………………………………...

6

D. Perumusan Masalah…………………………………….....


7

E. Tujuan Penelitian……………………………………….....

7

F. Manfaat Penelitian………………………………………...

8

G. Pernyataan Variabel dan Hipotesis Penelitian ……………

9

H. Review Studi Terdahulu………………………………........

9

I.


13

Sistematika Penulisan………………………………….......

KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Good Corporate Governance (GCG) ………………………

15

1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) ………

15

2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)……

20

a. Transparansi (Transparency)………………………………


20

b. Akuntabilitas (Accountability)……………………………

22

c. Pertanggungjawaban (Responsibility)………………….

23

d. Independen/Kemandirian (Independency) …………….

25

e. Kewajaran (Fairness) …………………………………….

25

3. Tujuan

dan

Manfaat

Penerapan

Good

Corporate 27

Governance (GCG)………………………………………
x

a. Tujuan Penerapan Good Corporate Governance (GCG).

28

b. Manfaat Penerapan Good Corporate Governance

29

(GCG)…………………………………………………

BAB III

B. Kinerja Pegawai …………………………………………….

30

1. Pengertian Kinerja Pegawai ……………………………..

30

2. Dimensi Kinerja …………………………………………

32

METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ………………………………………

34

B. Jenis Penelitian ……………………………………………..

34

C. Populasi dan Sampel ……………………………………….

35

1. Populasi …………………………………………………

35

2. Sampel ……………………………………………………

36

D. Variabel Penelitian …………………………………………..

36

1. Variabel Independen/Bebas (X)………………………….

36

2. Variabel Dependen/Terikat (Y) …………………………

38

E. Tekhnik Pengumpulan Data…………………………………

41

F. Pengujian Instrumen Penelitian ……………………………

42

1. Uji Validitas …………………………………………….

43

2. Uji Reliabilitas …………………………………………..

43

G. Metode Analisis……………………………………………..

44

1. Analisis Deskriptif……………………………………….

44

2. Uji Asumsi Klasik ………………………………………..

44

a. Uji Normalitas …………………………………………..

44

b. Uji Multikolinearitas ……………………………………

44

c. Uji Heteroskedastisitas …………………………………

45

3. Analisis Regresi Linear Berganda ………………………

46

4. Uji Hipotesis………………………………………………

46

a. Uji-F (Uji Global)………………………………………

47

b. Uji-t (Uji pengeruh parsial)……………………………..

47

H. Skema Penelitian ……………………………………………

49

xi

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………………

50

1. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………..

50

2. Karakteristik Profil Responden………………………….

51

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin……..

51

b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan …………..

52

c. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja…………

53

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian……………………………….

53

1. Hasil Uji Deskriptif ………………………………………

53

2. Hasil Uji Validitas………………………………………..

56

3. Hasil Uji Reliabilitas……………………………………..

59

4. Hasil Uji Asumsi Klasik………………………………….

60

a. Uji Normalitas………………………………………..

60

b. Uji Multikolinearitas…………………………………

61

c. Uji Heteroskedastisitas……………………………….

62

5. Analisis Regresi Linear Berganda………………………..

63

6. Hasil Uji Hipotesis………………………………………..

66

a. Uji Simultan F………………………………………..

66

b. Uji Parsial t…………………………………………..

67

C. Pembahasan…………………………………………………..
BAB V

71

PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………..

73

B. Saran………………………………………………………….

74
76

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

Review Studi Terdahulu……………………………………………

10

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran…………………………….

39

Tabel 3.2

Skala Likert………………………………………………………….

42

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian……………………………………………..

51

Tabel 4.2

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……

52

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan……….

52

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja…….

53

Tanel 4.5

Hasil Hasil Uji Deskriptif Variabel………………………………

54

Tabel 4.6

Variabel Deskriptif (%)……………………………………………

55

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Independen (X)……………………

57

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Dependen (Y)…………………………………

58

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas………………………………………………

59

Tabel 4.10

Analisis Statistik Normalitas ……………………………………….

60

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinearitas………………………………………….

62

Tabel 4.12

Hasil Analisis Regresi Berganda…………………………………….

64

Tabel 4.13

Hasil Uji Simultan………………………………………………….

66

Tabel 4.14

Hasil Uji Parsial ……………………………………………………

69

Tabel 4.15

Model Summarb…………………………………………………….

71

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1

Kerangka Pemikiran…………………………………………………

49

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas……………………………………………….

61

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………………………….

63

xiv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin banyaknya jenis produk yang ditawarkan kepada masyarakat serta
semakin bertambahnya jaringan pelayanan perbankan syariah. Hal tersebut,
menunjukan perkembangan yang pesat mengenai perbankan syariah sehingga
menuntut manajemen untuk menerapkan sebuah struktur dan strategi agar perusahaan
dapat tumbuh dan berkembang dalam jangka waktu panjang dan dapat ikut andil serta
memenangkan persaingan bisnis global.
Dengan perkembangan terebut, isu Corporate governance yang tadinya bersifat
marginal kini telah menjadi isu sentral, Good Corporate Governance timbul
berkaitan dengan principal agency theory, yaitu untuk menghindari konflik antara
principal dengan agennya. Konflik tersebut muncul karena perbedaan kepentingan
tersebut harus dikelola sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lainnya.
Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang
kondusif. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman menganai GCG dan diterapkannya
di perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan
dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan.1.

1

Sambutan Boediono, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia (Komite
Nasional Kebijakan Governance [KNKG], 2006). h.i

1

2

Berita korupsi di berbagai elemen sedang membuming, begitu pula yang terjadi
pada lembaga perbankan baik BUMN ataupun swasta, harus menjadi perhatian serius
bagi para stakeholder bank syariah dan pihak yang berkaitan dengan lembaga
perbankan syariah tak terlepas pula dari para akademisi ekonimi syariah lainnya yang
ikut serta di dalamnya. Dimasa depan, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya
korupsi dan penyimpangan di bank syariah, meskipun terdapat Dewan Pengawas
Syariah . apa lagi sekarang ini perbankan syariah semakin banyak, maka para banker
syariah pun semakin bertambah banyak pula. Sehubungan dengan itu, para jajaran
eksekutif dan pejabat bank, bahkan termasuk komisaris harus ekstra hati-hati dalam
mengelola lembaga perbankan syariah yang selalu dinilai suci, karena berasal dari
prinsip ilahiyah. 2
Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan salah satu kunci sukses
perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan agar bertumbuh dan memiliki
kemajuan dalam jangka panjang. Penerapan GCG pun diyakini dapat merubah serta
menolong perusahaan dari keadaan yang kritis menuju arah yang lebih baik sehingga
mampu bersaing dalam persaingan bisnis global, asalkan dikelola dengan profesional
dan meningkatkan kinerja bank dalam melindungi kepentingan stakeholders serta
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada
industri perbankan, bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman
pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
2

Agustianto, Good Corporate Governance di Bank Syariah. Artikel diakses pada 3 mei 2014
dari http://agustianto.worldpress.com

3

Dalam PBI Nomor 11/33/2009 yg ditetapkan oleh BI tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance (GCG) pada tanggal 7 Desember 2009 mempunyai beberapa
prinsip yaitu prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), Independen (Independence) dan kewajaran
(fairness). 3 Selain itu penerapan GCG juga dapat membantu bank syariah untuk
mengurangi segala sesuatu yang tidak sehat misalnya pembiayaan yang tidak baik,
meningkatkan akurasi penilaian bank, infrastruktur, kualitas pengambilan keputusan
dalam bisnis serta memiliki sistem deteksi dini terhadap high risk bussines area,
product, dan service.
Perkembangan bisnis perbankan syariah yang sangat cepat ini tampakna belum
dibarengi oleh kualitas sumber daya insani yang mendukungnya. Sebagai salah satu
industri yang baru tumbuh, perkembangan perbankan syariah di Indonesia sungguh
luar biasa. Apalagi era tersebut justru terjadi saat perekonomian nasional secara
umum tengah lesu darah dan beberapa bank konvensional kelas menengah
mengalami masalah likuditas yang cukup serius. Penerapan Good Corporate
Governance di lembaga perbankan syariah menjadi sebuah keniscayaan yang tak
terbantahkan. Bahkan bank-bank syariah harus tampil sebagai pionir terdepan dalam
mengimplementasikan Good Corporate Governance tersebut.4

3

Peraturan Bank Indonesia No.11/33/2009. Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. h.5
4
Agustianto, Good Corporate Governance di Bank Syariah, Artikel diakses pada 3 mei 2014
dari http://agustianto.worldpress.com

4

Di Indonesia perbankan syariah sudah dikenal cukup lama. Bank syariah mulai
berdiri di Indonesia sejak tahun 1992, dengan diawali oleh Bank Mu’amalat
Indonesia (BMI) 5. Seiring perkembangan ekonomi di Indonesia kemudian berdirilah
beberapa bank syariah yakni pada tahun 1999 berdirilah Bank Syariah Mandiri serta
Bank Mega Syariah dan kemudian di susul oleh BRI Syariah kemudian Bukopin
Syariah dan Panin Syariah. Pada saat itu perkembangan bank syariah sangat pesat di
Indonesia.
Hal yang menarik yang perlu diteliti adalah ketika melihat perusahaan
perbankan yang baru berdiri tentu membutuhkan tata kelola perusahaan yang kuat
sehingga mendapatkaan dukungan dalam perkembangan perusahaan tersebut. Pihak
terkait meyakini bahwa GCG merupakan konsep pengolahan usaha yang mampu
menyatukan arah perusahaan dengan maksud agar terdapat kesatuan arah antara
seluruh Governance struktur dan keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang
diperlukan oleh perusahaan untuk menjalin kelangsungannya dan bertanggung jawab
kepada stakeholder serta mencapai visi misi perusahaan.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi
Kondisi Keuangan Bank, Bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan
dengan bentuk dan cakupan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank
Indonesia. Dari informasi yang bersifat fundamental tersebut dapat dilihat apakah
bank tersebut telah mencapai tingkat efisiensi yang baik, dalam arti telah
5

Adiwarman Karim, BANK ISLAM : Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT.Raja
Grafindo,2006) h.25

5

memanfaatkan,

mengelola,

dan

mencapai

kinerja

secara

optimal

dengan

menggunakan sumber-sumber dana yang ada.
Bank yang memiliki tingkat kesehatan yang baik dapat dikatakan memiliki
kinerja yang baik pula. Dengan memiliki kinerja yang baik, masyarakat pemodal akan
menanamkan dananya pada bank tersebut. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan
masyarakat bahwa bank tersebut dapat memenuhi harapannya. Bank yang
memperoleh dana dari masyarakat akan secara sadar bahwa memiliki tanggung jawab
untuk mengelola aktiva serta sumber-sumber dana yang dimiliki secara profesional
dan juga dalam rangka melaksanakan tata kelola yang sesuai dengan Good Corporate
Governance untuk menciptakan industri perbankan yang sehat dan tangguh dalam
upaya melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap
Undang-Undang serta tata etika yang berlaku.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis berkeinginan untuk mengangkat
judul

“PENGARUH

PENERAPAN

PRINSIP

GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK SYARIAH
DI KABUPATEN PANDEGLANG (Februari-Maret 2015)”.

6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis melihat beberapa faktor
yang terkait dalam pembahasan penelitian ini yaitu :
1. Perbankan Syariah memerlukan sebuah struktur dan strategi agar
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dalam jangka waktu yang
panjang.
2. Untuk menghindari konflik antara principal dengan agennya, maka harus
dilakukan pengelolaan sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak
lainnya, salah satunya yaitu dengan cara menerapkan prinsip GCG.
3. Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dapat digunakan
untuk mengetahui kualitas kinerja pegawai serta indikator kesuksesan
dalam pencapaian tujuan perusahaan, karena dengan kinerja pegawai
perusahaan yang buruk dapat menyebabkan ketidakefektifan alokasi
sumber daya serta mengurangi pertumbuhan ekonomi.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah yang diangkat pada penelitian ini fokus dan tidak
melebar, penelitian ini dilakukan pada lembaga keuangan syariah yang bergerak di
bidang industri perbankan syariah yang berada di Kab.Pandeglang meliputi Bank
Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Mega Syariah.
Dengan alasan bahwa Perbankan Syariah yang ikut serta dalam pelaksanaan

7

penerapan GCG sejak pengesahan PBI No.11/33/PBI/2009 sebagai bentuk komitmen
dalam mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh Bank Indonesia.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Apa pengaruh penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap
Kinerja Pegawai Bank Syariah di Kab.Pandeglang ?
2. Seberapa besar pengaruh penerapan Good Corporate Governance (GCG)
terhadap Kinerja Pegawai Bank Syariah di Kab. Pandeglang ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Corporate Governance pada
Kinerja Pegawai Bank Syariah di Kab.Pandeglang
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan Good Corporate
Govenance terhadap Kinerja Pegawai di Bank Syariah di Kab.Pandeglang

8

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi mahasiswa dan pihak civitas akademik, penelitian ini dapat menjadi
bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa disempurnakan serta
menjadi bahan pembanding dalam ilmu pengetahuan.
b. Bagi peneliti, sebagai wahana dalam memperluas wawasan dan menambah
ilmu pengetahuan mengenai Good Corporate Governance menjadi bahan
pembahasan dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pihak lembaga keuangan syariah, peneliti mengharapkan agar dapat
memberikan sumbangan berupa kontribusi pemikiran kepada pihak terkait
mengenai tema pokok penelitian, yaitu mengenai Prinsip-prinsip GCG
mewujudkan Kinerja Pegawai pada pihak lembaga keuangan terkait.
b. Bagi pihak investor, semoga dengan adanya penelitian ini dapat menjadi
media informasi dalam melakukan investasi sehingga menghasilkan
keputusan yang matang dalam berinvestas serta para investor dapat
melakukan penilaian terhadap Kinerja Pegawai berdasarkan prinsip-prinsip
GCG.
c. Bagi Masyarakat umum, semoga dapat menjadi media informasi mengenai
pelaksanaan GCG terhadap kinerja

keuangan pada lembaga keuangan

9

syariah, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian serta menambah
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah.
G. Pernyataan Variabel dan Hipotesis Penelitian
1. Variabel
Pada penelitian ini, Variabel independen (X) yang biasa disebut dengan
variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Y).
Variabel independen (X) pada penelitian ini yaitu Prinsip Good Corporate
Governance(GCG) yang terdiri dari beberapa dimensi yaitu Transparansi (X1),
Akuntabilitas (X2), Independen (X3), Pertanggungjawaban (X4), dan Kewajaran
(X5).
Variabel dependen (Y) atau yang biasa disebut variabel terikat merupakan
variabel yang dipengeruhi oleh variabel independen (X). Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai.
2. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) terhadap kinerja pegawai Bank-bank syariah di
kab.Pandeglang
Ha : Terdapat pengaruh positif pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG) terhadap kinerja pegawai Bank-bank syariah di kab.pandeglang

10

H. Review Studi Terdahulu
Tabel 1.1
Review Studi Terdahulu
No
1

Nama dan

Variabel

Judul

Hasil

Perbedaan

Hayyuning

Independen

Secara parsial dan

Penulis menggunakan

Tyas

(X):

simultan sistem

pendekatan kuantitatif

Pengendalian

pengendalian

non-parametrik dengan

internal, audit

internal, audit

metode analisis regresi

laporan

laporan keuangan

berganda dan

keuangan,

dan penerapan GCG

menggunakan variabel

GCG,

mempunyai

berdasarkan prinsip

pengendalian

pengaruh positif

GCG { Transparansi

internal, audit

yang signifikan

(X1), Akuntabnilitas

Rosdiani,
dengan judul
penelitian
Pengaruh
sistem

laporan

Dependen (Y)

terhadap kualitas

(X2),

keuangan,

:

laporan keuangan.

pertanggungjawaban

dan

laporan

Namun dari semua

(X3), Independensi

penerapan

keuangan

variabel independen

(X4), dan Kewajaran

GCG

tersebut yang paling

(X5) }, serta

terhadap

dominan

memfokuskan penelitian

kualitas

berpengaruh adalah

pada Kinerja Pegawai

laporan

sistem pengendalian

(Y) Bank Syariah di

keuangan

internal.

Kab.Pandeglang.

(Tahun 2011)
2

Dini

Independen

Internal auditor dan

Penulis menggunakan

Ratnasari

(X):

DPS mempunyai

pendekatan kuantitatif

pengaruh positif

non-parametrik dengan

dengan judul

11

penelitian

Internal

yang signifikan

metode analisis regresi

“Pengeruh

auditor, DPS,

terhadap GCG,

berganda dan

penerapan

GCG,

sedangkan variabel

menggunakan variabel

GCG mempunyai

berdasarkan prinsip

pengaruh positif

GCG { Transparansi

yang signifikan

(X1), Akuntabnilitas

terhadap kualitas

(X2),

internal
auditor dan
DPS dalam
mewujudkan

Dependen (Y)
:

GCG

laporan

pelaporan keuangan

pertanggungjawaban

terhadap

keuangan

bank syariah, dan

(X3), Independensi

kualitas

kemudian internal

(X4), dan Kewajaran

laporan

auditor dan DPS

(X5) }, serta

keuangan

tidak mempunyai

memfokuskan penelitian

bank

pengaruh yang

pada Kinerja Pegawai

syariah.“

signifikan terhadap

(Y) Bank Syariah di

(tahun 2011)

laporan keuangan

Kab.Pandeglang.

bank syariah.
3.

Rica Aulia,

Independen

Secara simultan

Penulis menggunakan

dengan judul

(X):

telah dilaksanakan

pendekatan kuantitatif

secara baik

non-parametrik dengan

“Penerapan

berdasarkan prinsip-

metode analisis regresi

Good

prinsipnya. Namun,

berganda dan

penelitian

GCG

Corporate

Dependen (Y)

terdapat beberapa

menggunakan variabel

Governance

:

hal yang harus

berdasarkan prinsip

pada PT.

Operasional

diperbaiki agar lebih

GCG { Transparansi

Bank Syariah

PT.Bank

baik lagi di masa

(X1), Akuntabnilitas

Mega.”

Mega Syariah

yang akan datang

(X2),

(tahun 2009)

pertanggungjawaban

12

(X3), Independensi
(X4), dan Kewajaran
(X5) }, serta
memfokuskan penelitian
pada Kinerja Pegawai
(Y) Bank Syariah di
Kab.Pandeglang.
4.

Yesi Denti

Independen

Penerapan Good

Penulis menggunakan

Utami,

(X):

Corporate

pendekatan kuantitatif

dengan judul

Good

Governance (GCG)

non-parametrik dengan

penelitian

Corporate

yang dilakukan

metode analisis regresi

“Pengaruh

Governance

dengan baik

berganda dan

(GCG)

mempunyai

menggunakan variabel

Good

pengeruh positif

berdasarkan prinsip

Corporate

yang signifikan

GCG { Transparansi

penerapan

Governance

Dependen (Y)

terhadap kualitas

(X1), Akuntabnilitas

(GCG)

:

laporan keuangan

(X2),

terhadap

Laporan

PT. PLN distribusi

pertanggungjawaban

kualitas

Keuangan

Jawa Barat dan

(X3), Independensi

Banten

(X4), dan Kewajaran

laporan
keuangan PT.

(X5) }, serta

PLN

memfokuskan penelitian

distribusi

pada Kinerja Pegawai

Jawa Barat

(Y) Bank Syariah di

dan Banten”

Kab.Pandeglang.

(tahun 2008)
5.

Nurhasanah,

Independen

Secara parsial

Penulis menggunakan

13

dengan judul
penelitian
“Analisis
Mekanisme
Pengaruh
Good
Corporate
Governance
(GCG)
terhadap
Kinerja
Perbankan.”

Dewan Direksi,

pendekatan kuantitatif

Komisaris

non-parametrik dengan

Direksi (X1),

Independen, dan

metode analisis regresi

Dewan

Kepemilikan

berganda dan

Komisaris

Manajerial

menggunakan variabel

(X2),

berpengaruh

berdasarkan prinsip

Komisaris

terhadap kinerja

GCG { Transparansi

Independen

perbankan

(X1), Akuntabnilitas

(X3),

sedangkan variabel

(X2),

Kepemilikan

lainnya tidak

pertanggungjawaban

Managerial

berpengaruh

(X3), Independensi

(X):
Dewan

(X4)

(tahun 2013)

(X4), dan Kewajaran
(X5) }, serta
memfokuskan penelitian

Dependen (Y)

pada Kinerja Pegawai

:

(Y) Bank Syariah di

Kinerja

Kab.Pandeglang.

Perusahaan
I. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka peneliti akan
menyusunnya menjadi beberapa bab yang masing-masing bab terdiri dari sub bab
yang menjelaskan tentang isi dari bab tersebut. Adapun sistematika penulisan
penelitian yang mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi fakultas Syariah dan
hukum UIN Syarif Hidayatullah ini akan disusun sebagai berikut:
BAB 1

14

Berisi pendahuluan dengan uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
serta sistematika penullisan.
BAB II
Berisi tentang tiunjaun pustaka, berisi penelitian terdahulu, landasan teori dan
kerangka pemikiran
BAB III
Metodologi penelitian, berisi metode penelitian, data dan teknik pengumpulan
data, penjelasan mengenai variabel – variabel penelitian, ruang lingkup, metode
analisis data dengan menggunakan instrumen dan teknik uji instrumen penelitian,
teknis analis data dan interpretasi hasil regresi.
BAB IV
Hasil penelitian, berisi analisis yang dilakukan untuk memperhitungkan
korelasi antar variabel Independent, dilanjutkan dengan analisis regresi linier
berganda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependen, selanjutnya
melihat seberapa kuat hubungan variabel Independent terhadap variabel dependen
dengan melihat koefisien determinasinya. Kemudian menginterpretasikan hasili
analisis dan model yang telah terbentuk.

15

BAB V
Penutup, berisi kesimpulan dan jawaban atas segala permasalahan yang
diangkat, serta saran-saran yang dianggap perlu untuk peningkatkan pengetahuan
pihak-pihak tertentu.

BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Good Corporate Governance (GCG)
1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance yang selanjutnya disingkat GCG merupakan
sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari
mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan (Hard
Definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme
pengelolaan itu sendiri (Soft Definition). Dari segi soft definition yang mudah
dicerna, sekalipun orang awam dapat diartikan, yaitu : “komitmen, aturan main,
serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.”1
Uraian prinsip ataupun aturan pelaksanaan Good Corporate Governance
antar negara dan antar perusahaan bisa berbeda karena perbedaan latar belakang
ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Corporate governance diperlukan untuk
mengurangi permasalahan antara pemilik dan manager. Selain itu ada pula yang
menyatakan bahwa corporate governance merujuk pada kerangka aturan dan
peraturan yang memungkinkan stakeholders untuk membuat perusahaan
memaksimalkan nilai dan untuk memperoleh return.2

1

Tim
GCG
BPKP.
Diakses
pada
tanggal
1
November
2014
dari
www.bpkp.go.id/dan/299/good-corporate.bpkp
2
Theresia Dwi Hastuti, “Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur
Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan”, jurnal diakses pada 28 november 2014 dari
http://smartaccounting.files.wordpress.com/2011/03/kakpm-13.pdf

15

16

Penerapan tata kelola yang baik Good Corporate Governance (GCG)
diharapkan mampu meminimalisir masalah yang terdapat pada institusi perbankan
dan terciptanya keterbukaan informasi, adanya pertanggungjawaban pimpinan,
perlakuan adil bagi setiap pegawai dalam menjalankan kewajiban, dan menerima
hak–haknya sebagai pegawai maupun adanya keterlibatan dari seluruh pegawai
dalam pengembangan organisasi menjadi lebih baik lagi. Ada dua teori utama
yang terkait dengan Corporate Governance yaitu stewardship theory dan agency
theory. 3 Stewardship dibangun di atas asumsi filosifis mengenai sifat manusia
yakni bahwa manusia pada hakikatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan
penuh tanggung jawab, memiliki integritas, dan kejujuran terhadap pihak lain.
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Coorporate Governance)
merupakan struktur yang oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris dan
manajer menyusun tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut
dan mengawasi kinerja. Sedangkan Menurut OECD dalam susilo, corporate
governance merupakan perangkat tata hubungan antara mamajemen peseroan,
direksi, komisasris, pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya. 4
Menurut Sidharta dan Cyntia dalam Skripsi Oktapiyani juga mengutarakan
bahwa istilah Good Corporate Governance (GCG) secara umum dikenal sebagai
suatu sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan

3

Mas Achmad Daniri. “Good Corporate Governance. Konsep dan Penerapannya dalam
Konteks Indonesia. (Jakarta : Ray Indonesia, 2006), h.2
4
Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata, “Good Corporate Governance Pada Bank”, (Jakarta:PT
HikayatDunia, 2007), h.17.

17

meningkatkan nilai pemegang saham serta mengakomodasi berbagai pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder), seperti kreditur, pemasok,
asosiasi bisnis, konsumen, pekerja, pemerintah, dan masyarakat luas. GCG
memiliki lima prinsip dasar yaitu : Transparancy, accountability, fairness,
independency, dan responsibility.

5

Prinsip GCG dapat digunakan untuk

melindungi pihak-pihak minoritas dari pengembil alih yang dilakukan oleh para
manager dan pemegang saham dengan mekanisme legal. 6
Good Corporate Governance (GCG) dalam perspektif islam seperti juga
digagas dunia barat, diharapkan memiliki peranan yang sangat esensial dalam
upaya pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Tetapi dalam islam
menambahkan nilai-nilai yang sangat mendalam berupa unsur Maqosid Syariah,
yaitu perlindungan terhadap kemashlatan manusia yang umum dan universal.
Kemaslahatan sebagai maqasid syariah mencakup lima prinsip dasar, yaitu
memelihara agama, kehidupan, akal, keturunan, dan harta benda. Adapun
memastikan terpeliharanya lima prinsip dasar adalah maslahat dan Apapun yang
menguranginya adalah mafsadat dan hal sebaliknya menghilangkan unsur yang
mengurangi atau merugikan itulah yang merupakan maslahat.7
Secara keseluruhan, prinsip-prinsip mashlahat mencerminkan bagaimana
islam dan syariahnya memberikan arti penting pada kepentingan umum lebih dari
5

Mas Achmad Daniri. Good Corporate Governance. Konsep dan Penerapannya, h.9
Desi Oktapiyani, “Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Likuiditas Perbankan
Nasional”, (Skripsi S1 fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang,2009), h.22
7
Mal an Abdullah, Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonsia,(Yogyakarta: ArRuzz Media, 2010) h.5
6

18

pada kepentingan individu. islam menyediakan kerangka dalam pengambilan
keputusan dan mekanisme adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Dalam
konteks GCG, prinsip-prinsip itu menawarkan pedoman dan pertimbangan moral
bagi manajemen dan stakeholder lain, khususnya untuk memecahkan konflik yang
mungkin muncul dalam pengembangan usaha. 8
Noviati mengatakan bahwa menurut bank dunia, definisi GCG adalah aturan
standar atas nama organisasi di bidang ekonomi yang mengatur prilaku pemilik
perusahaan, direktur, dan manager serta perincian dan penjabaran tugas dan
wewenang serta pertanggung jawabannya kepada investor.9
Menurut FCGI (Forum For Corporate Governance of Indonesia) bahwa
good corporate governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditor,
pemerintah, pegawai, serta pihak pemegang kepentingan intern dan ekstern yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu
sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. 10
Surya dan yustiavanda mengutarakan bahwa Organization for Economic
Coorporation and Development (OECD) mendefinisikan bahwa corporate
governance sebagai sekumpulan hubungan antar pihak manajemen, board,
pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan
8

Ibid., h.59
Leny Noivanti. Penerapan Good Corporate Governance. Jurnal akuntansi dan Keuangan vol
14. Tahun 2009.h. 35
10
FCGI ( Forum for Corporate Governance of Indonesian ). Corporate Governance ( Tata
kelola perusahaan ). Jilid II FCGI Edisi 2 Tahun 2001
9

19

perusahaan. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat
untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate governance yang
baik adapat memberikan rangsangan bagi manajemen untuk mencapai tujuan yang
memerlukan kepentingan perusahaan dan pemegang saham harus memfasilitasi
pengawasan yang efektif sehingga mendorong perusahaan sumber daya dengan
lebih efisien.11
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
merupakan struktur yang disusun oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris,
dan manager atas tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut
dan mengawasi kinerja.12
Dari uraian diatas, Good Corporate Governance (GCG) dapat didefinisikan
sebagai sistem yang terdiri atas proses dan struktur (mekanisme) yang
mengendalikan dan mengkordinasikan berbagai partisipan dalam menjalankan
bisnis perusahaan. Proses digunakan untuk mengarahkan dan mengelola aktivitasaktivitas bisnis yang direncanakan dalam rangka mencapai tujuam perusahaan,
menyelaraskan perilaku perusahaan dengan ekspestasi dari masyarakat, serta
menspesifikasikan pendistribusian hak-hak dan tanggungjawab diantara berbagai
pertisipan dalam organisasi seperti dewan komisaris, manager, pemegang saham,
serta pemangku kepentingan lainnya dan menjelakan aturan-aturan maupun
11

Eka hardika. “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja
Keuangan pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2008”.
Tahun 2011. Hal. 25
12
Zarkasyi wahyudin. “Good Corporate Governance pada Badan Usaha Manufaktur,
perbankan dan Jasa Keuangan lainnya”. Bandung 2008. Hal : 35

20

prosedur-prosedur untuk pengambilan keputusan dalam hubungan perusahaan.
2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Sebagai

lembaga

intermediasi

dan

lembaga

kepercayaan,

dalam

melaksanakan kegiatan usahanya bank harus menganut prinsip keterbukaan,
memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang
konsisten dengan nilai perusahaan (corporate values), sasaran usaha dan strategi
sebagai pencerminan akuntabilitas bank, menjamin dilaksanakan ketentuan yang
berlaku sebagai wujud tanggungjawab bank, objektif dan bebas dari tekanan pihak
manapun dalam pengambilan keputusan, serta senantiasa memperhatikan
kepentingan stakeholder berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.
Penerapan prinsip GCG oleh perusahaan merupakan sebuah pilihan dalam
menjalankan kegiatan ekonomi. Karena GCG lebih merupakan suatu etika bisnis
dibandingkan suatu keharusan dalam penerapannya. 13
Dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/33/PBI/2009 tentang
pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah menjabarkan
prinsip-prinsip dasar GCG yang terdiri dari :
a. Transparansi (Transparency)
Untuk menjaga objektifitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah

13

Indra surya dan ivan yustiavanda, Penerapan Good Corporate Governance
Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha (Jakarta : Kencana, 2006) h.109

21

diakses

dan

difahami

oleh

pemangku

kepentingan.

14

Pedoman

pelaksanaannya anara lain sebagai berikut :
[1] Perusahaan harus menyediakan informasi tepat waktu, jelas, akurat
dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan haknya.
[2] Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas
pada visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi
keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham
pengendali, kepemilikan saham oleh anggota direksi dan anggota
dewan komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan
dan perusahaan lainnya, sistem managemen resiko, sistem
pengawasan dan sistem pengendalian internal, sistem dan
pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting
yang dapat mempengarhi perusahaan.
[3] Prinsip keterbukaan yang dianut tidak mengurangi kewajiban untuk
memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang undangan, rahasia jabatan, dan hak pribadi.
[4] Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional
dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.
Perbincangan

yang

menarik

dalam

hal

prinsip

keterbukaan

(Transparency) adalah adanya kehawatiran perusahaan bahwa jika ia terlalu
14

KNKG. “Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”., h.5

22

terbuka, maka strateginya akan diketahui oleh para peaing sehingga akan
membahayakan kelangsungan usahanya. 15 Namun pada penulisan kali ini
difokuskan pada setiap pengambilan keputusan menyangkut kepegawaian
dilaksanakan secara transparan.
Kebijakan perusahaan terkait dengan proses promosi, demosi, dan
mutasi pegawai hendaknya dijalankan sesuai dengan sistem jenjang karir
(career planning siste) yang jelas dan konsisten. Dasar pertimbangannya
dipromosikan karena prestasi kerja yang baik ditunjukan dengan hasil
penilaian pegawai dan sikapnya yang dijadikan teladan, seperti disiplin, kerja
sama (team work), serta saling menghargai. Sehingga, terhindar dari promosi
yang tidak diinginkan semisal nepotisme dengan kedekatannya terhadap
pimpinan atau terdapat hubungan kekeluargaan. Jika terjadi hal terebut
dengan ketidak transparannya keputusan menyangkut kepegawaian dapat
menimbulkan turunnya motivasi kerja pegawai, bahkan dapat menimbulkan
unjuk rasa (demonstrasi) yang mengganggu kinerja perusahaan.
b. Akuntabilitas (Accountability)
Perusahaan

harus

mempertanggungjawabkan

kinerjanya

secara

transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,
terukur,

dan

sesuai

dengan

kepentingan

perusahaan

dengan

tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya. Akuntabilitas adalah prasyarat untuk mencapai kinerja yang
15

Mas daniri. “Good Corporate Governance : Konsep dan Penerapannya. h.9

23

berkesinambungan. 16 Pedoman pelaksanaannya antara lain :
[1] Perushaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab
masing-masing organ perusahaan dan semua pegawai secara jelas
dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan (corporate
values), dan strategi perusahaan.
[2] Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan
semua pegawai mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas,
tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
[3] Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal
yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.
[4] Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran
perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan, serta
memiliki sestem penghargaan dan sangsi (reward and punishment
sistem).
[5] Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, setiap organ
perusahaan dan semua pegawai harus berpegang pada etika bisnis
dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
c. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga
dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat
16

KNKG. “Pedoman Umum Good Corporate Governance, h.5

24

pengakuan sebagai perusahaan yang baik dan sehat (good corporate
citizen). 17 Dimana perusahaan memiliki tanggungjawab untuk mematuhi
segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di
lingkungan sekitar perusahaan berada. Pedoman pelaksanaannya antara lain
sebagai berikut :
[1] Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan
memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar dan peraturan perusahaan.
[2] Perusahaan harus malaksanakan tanggung jawab sosial dengan
antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan
terutama disekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan
pelaksanaan yang memadai.
Maksud dari arti pertanggungjawaban tersebut adalah segala kebijakan
yang diambil dapat dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham dan
stakeholder lainnya, termasuk kepada publik. Dimana peruahaan hendaknya
memberi kebebasan berorganisasi kepada pegawai/pegawai sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak ada kekangan dari
perusahaan asal dijalani secara benar dan professional. Dalam hal ini,
manajemen harus bermitra dengan serikat pegawai/pegawai agar tercipta
suasana kerja yang kondusif.

17

Ibid,. h.6

25

d. Independen/kemandirian (Independency)
Untuk melancarkan pelaksanaan GCG, perusahaan harus bersifat
independensi sehingga masing masing perusahaan tidak saling mendominasi
dan tidak diintervensi oleh pihak lain. 18 Pedoman pelaksanaannya antara lain
sebagai berikut :
[1] Masing masing organ perusahaan menghindari terjadinya dominasi
oleh pihak manapun, tidak terpengaruhi oleh kepentingan tertentu,
bebas dari benturan kepentingan (conflic of interest ) dan dari
segala pengeruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara obyektif.
[2] Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan
tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundangundangan, tidak saling mendomnasi dan atau melempar tanggung
jawab antara satu dengan yang lainnya.
Melalui prinsip independensi/kemandirian (Independency) maka prinsip
pertanggungjawaban (Responsibility) dapat dilaksanakan dengan baik,
terbebas dari benturan kepentingan yang mungkin ada, baik karena
kepentingan diri sendiri, golongan, atuaupun kepentingan karena balas budi.
e. Kewajaran (Fairness)
Dalam

melaksanakan

kegiannya,

perusahaan

harus

senantiasa

memperhatikan pihak yang berkepentingan berdasarkan asas kewajaran dan
18

Ibid,. h.6

26

kesetaraannya. 19 Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan
untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan
prinsip ini di perusahaan akan melarang praktek-praktek tercela yang
dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain.

20

Pedoman

pelaksanaannya antara lain sebagai berikut :
[1] Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku
kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan
pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses
terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam
lingkup kedudukan masing-masing.
[2] Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar
kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan
kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
[3] Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam
penerimaan pegawai, berkarir, dan melaksanakan tugasnya secara
profesional tanpa membedakan suku, agam, ras, golongan, gender,
dan kondisi fisik
Perlakuan yang adil dan objektif dapat mendorong setiap pegawai untuk
meningkatkan kreativitas dan inovasi sesuai dengan potensi yang dimiliki,
19

20

Ibid,. h.7

Wida f maniik, “Good Corporate Governance”, artikel diakses pada hari rabu
10 Desember 2014 dari http://manikwida.blogspot.com/2012/11/good-corporategovernance-gcg_7704.html

27

kebijakan penggajian (remuniresasi) pegawai, hendaknya diterapkan secara
objektif dan konsisten, misalnya berdasarkan kinerja (based on performance).
Penghargaan (reward) diberikan sesuai dengan prestasi yang dicapai dan
sanksi (punishment) dikenakan sesuai dengan kesalahan yang telah
dilakukanny. Dan setiap pegawai/pegawai mendapat perlakuan yang sama
dalam pendidikan dan pelatihan (training) untuk pengembangan kemampuan,
keterampilan dan pengalamannya.
3. Tujuan dan Manfaat Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Dasar persoalan dari GCG adalah peningkatan kinerja dan menciptakan
kesinambungan dari seluruh stakeholder berdasarkan kerangka aturan dan
peraturan yang berlaku. Seberapa jauh perusahaan memperhatikan prinsip-prinsip
dasar GCG telah semakin menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan
investasi. Kejadian korupsi yang merajalela dan menjadi perhatian serius bagi
para stakeholder bank syariah, baik pemilik/pemegang saham, komisaris, direksi,
pegawai, dewan pengawas syariah, mitra, dan para akademisi ekonomi syariah
lainnya. 21
Tidak menutup kemungkinan, dimasa yang akan datang korupsi dan
penyimpangan terjadi di bank syariah, meskipun terdapat Dewan Pengawas
Syariah. Dengan realita perkembangan Bank Syariah yang semakin berkembang.

21

Agustiono, “Bank syariah dan Good Corporate Governance”, artikel diakses pada 28
http://ekonomiislam.blogspot.com/2009/08/bank-syariah-dan-goodDesember
2014
dari
corporate.html

28

a. Tujuan Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Menurut Mr.Wolfenson, President Bank Dunia, telah menyimpulkan
bahwa tujuan dari GCG adalah untuk mewujudkan keadilan, transparansi, dan
akuntabilitas.

22

Adapun tujuan penerapan Good Corporate Governance

(GCG) dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut 23 :
[1] Mendorong

terciptanya

kesinambungan

perusahaan

melalui

pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi , dan kewajaran/kesetaraan.
[2] Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing
organ perusahaan, yaitu dewan komisaris, direksi, dan rapat umum
pemegang saham.
[3] Mendorong pemegang saham, anggota dewan komisaris dan
anggota direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan.
[4] Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggungjawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan
terhadap sekitar perusahaan.
[5] Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan
tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.
22

M. Um

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public.

1 83 82

Analisis Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bagian Administrasi Umum Rumah Sakit Umum Daerah DR. Zainoel Abidin Banda Aceh

11 96 111

Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan

1 25 1

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 121

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening
( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa efek Indonesia)

1 33 101

pengaruh penerapan prinsip good corporate governance (GCG) terhadap kinerja pegawai perbankan syariah di Kabupaten Pandeglang (Februari-Maret 2015)

0 4 104

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Profitabillitas Perbankan.

0 2 20