Analisis Korelasi Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Cintya Windasari, 2013 Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh f. Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh g. Tentukan nilai skala Skala Value dengan menggunakan rumus: h. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: | | Langkah-langkah diatas bila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut: TABEL 3.10 Pengubahan Data Ordinal ke Interval Kriteria Unsur 1 2 3 4 5 Frekuensi Proporsi Proporsi Kumulatif Nilai Skala Value Catatan: Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +

3.7.3 Analisis Korelasi

“Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu” Suharsimi Arikunto, 2010:313. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu kompetensi X1 dan motivasi X2, sedangkan variabel terikatnya yaitu kinerja pegawai Y sehingga analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi ganda. Korelasi ganda digunakan Cintya Windasari, 2013 Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk menguji hubungan kedua variabel bebas X1 dan X2 terhadap Y. “Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama- sama atau lebih dengan variabel lain” Sugiyono, 2007:216. Rumus korelasi ganda dua variabel: √ Sugiyono, 2011:191 dimana: = korelasi antasa variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y ry x1 = korelasi product moment antara X 1 dengan Y ry x2 = korelasi product moment antara X 2 dengan Y r x1x2 = korelasi product moment antara X 1 dengan X 2 Ada dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan penurunan X pada umumnya diikuti kenaikan penurunan Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi r. Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 artinya:  jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.  jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif. Cintya Windasari, 2013 Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah. TABEL 3.11 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Besar Koefisien Klasifikasi 0,000 – 0,199 Sangat Rendah Lemah dapat diabaikan 0,200 – 0,399 Rendah Lemah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Tinggi Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2011:184

3.7.4 Analisis Regresi Ganda