Rinrin Nurhidayanti, 2015 PENGARUH PENJULUKAN JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU
MENYIMPANG PADA SISWA DI SMA NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket atau Kuesioner
Penelitian kali ini peneliti memilih teknik pengumpulan data penelitian berupa kuesioner atau angket. Riduwan 2012, hlm. 25 mengemukakan bahwa
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons responden sesuai dengan permintaan
pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir
bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden
mengetahui informasi tertentu yang diminta. Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu angket terbuka dan angket tertutup.
Peneliti memilih menggunakan angket tertutup yang mana menurut Riduwan 2012, hlm. 27 angket tertutup merupakan “angket yang disajikan
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda
silang x atau tanda checklist √”. Alasan peneliti menggunakan angket tertutup adalah supaya mengurangi kemungkinan tidak diisinya angket oleh
responden karena berbagai alasan, yang nantinya dapat menghambat proses penelitian, sehingga dengan menggunakan angket tertutup responden hanya
diarahkan untuk memilih saja. Selain itu terdapat keuntungan menggunakan angket dalam penelitian,
seperti yang dikemukakan oleh Arikunto 2010, hlm. 195 bahwa angket memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-
masing, dan menurut waktu senggang responden. d.
Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Wawancara menurut Estenberg dalam Sugiyono, 2008, hlm.
Rinrin Nurhidayanti, 2015 PENGARUH PENJULUKAN JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU
MENYIMPANG PADA SISWA DI SMA NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
72 „wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu‟. Sedangkan menurut Khan Cannell dalam Sarosa, 2012, hlm. 44 „wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih
dengan tujuan tertentu‟. Oleh karena itu, wawancara ini merupakan salah satu
cara yang paling efektif dan penting untuk dilakukan guna mendapatkan hasil yang optimal selain sebelumnya menggunakan angket yang diberikan kepada
responden. Lalu mendapatkan banyak data dan informasi yang sesuai dengan apa yang ada di lapangan karena peneliti terjun langsung untuk berinteraksi
dan bertukar informasi dengan pihak yang terkait. Dalam wawancara mendalam ini peneliti harus mempersiapkan
segalanya dengan matang dimulai dari pedoman wawancara, menghubungi narasumber, dan kesiapan pewawancara. Pada penelitian ini ditentukan yang
menjadi narasumber wawancara adalah siswa, orang tua dan guru SMA Negeri 2 Bandung yang telah bersedia untuk diwawancara.
3. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data penelitian dengan cara melakukan pengamatan langsung ke subjek dan lapangan.
Menurut Margono 2004, hlm. 158 “observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian”. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Peneliti disini terjun langsung ke
lapangan untuk mengamati lebih dekat keseharian siswa, bagaimana penjulukan yang terjadi pada jurusan IPA dan IPS dan bagaimana pengaruhnya
terhadap kecenderungan perilaku menyimpang siswa. Observasi ini dilakukan kurang lebih selama satu bulan dari tanggal 3 sampai dengan 25 Maret tahun
2015 di Lingkungan SMA Negeri 2 Bandung.
4. Studi Dokumentasi