BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A. Pra Penelitian Tindakan Kelas
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan pra tindakan melalui observasi dan wawancara baik secara umum di
PAUD Anggrek Natar Lampung Selatan. Pelaksanaan observasi pendahuluan dilakukan pada tanggal 3 Februari 2014.
Kegiatan pra tindakan kelas difokuskan pada proses pembelajaran yang berlangsung di PAUD Anggrek Natar Lampung Selatan. Berdasarkan hasil
observasi di PAUD Anggrek Natar Lampung Selatan didapatkan bahwa pada saat proses pembelajaran, beberapa peserta didik yang duduk di tengah dan di
belakang terlihat mengobrol dengan teman sebangkunya dan tidak memperhatikan kegiatan pembelajaran yang sedang diikuti.
Secara umum berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru, permasalahan yang muncul dalam pembelajaran adalah masalah rendahnya
motivasi belajar peserta didik. Umumnya mereka kurang tertarik dan berminat mengikuti pembelajaran. Banyak dari peserta didik melakukan aktivitasnya
sendiri pada saat belajar, seperti melamun, atau mengobrol, mencoret-coret bukumenggambar gambar yang tidak jelas apa yang gambarnya, juga yang
tertidur. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, dan jika dibiarkan berlanjut akan berdampak negatif terhadap prestasi peserta didik secara keseluruhan.
Berangkat dari kondisi real di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait bagaimana caranya untuk bisa meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran. Untuk itu, sebelum peneliti melakukan tindakan maka langkah pertama yang peneliti bekerjasama dengan
guru untuk melihat motivasi belajar siswa setiap pembelajaran. Dengan merujuk pada tabel kategori tingkat motivasi belajar, diperoleh data rata-rata persentase
motivasi belajar peserta didik hanya sebesar 20 atau hanya sekitar 4 peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, sisanya sebanyak 16 peserta
didik atau 80 termasuk memiliki motivasi belajar rendah. Berdasarkan data hasil observasi tersebut diketahui bahwa sebagian besar
peserta didik memiliki motivasi belajar yang rendah. Kemudian, peneliti dan guru mendiskusikan solusi penyelesaiannya untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran tersebut, dan hasil alternatif sementara cara untuk meningkatkan motivasi belajar tersebut dengan menggunakan metode bermain peran ketika
proses pembelajaran. Penelitian dimulai pada hari Senin tanggal 3 Februari 2014 . Penelitian
dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun tahapan-tahapan tiap siklus, meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasipengamatan tindakan,
dan refleksi tindakan. Penelitian dilakukan dengan dua siklus, dengan tujuan agar dapat
dihasilkan kesimpulan data yang akurat dan terpercaya terhadap permasalahan penelitian. Dalam tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu pertemuan
pertama dan pertemuan kedua. Setiap merancang kegiatan pada setiap siklusnya, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi tindakan, maka
peneliti senantiasa berdiskusi dan berkoordinasi dengan guru.
B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas