Asy-Syi'ru Shufy ihfadz Fu'adak Liibni-al faridh ( Dirosatun simi yulujiyah li Miikail Rifattiri

Abstrak

Siti Nenden Fauziah : Puisi Sufi “Ihfadz Fu’adak” karya Ibnu
Farid melalui pendekatan semiotic Michael Riffaterre.
Puisi sufi yang berjudul “ihfadz fu’adak” karya Ibn Farid adalah salah satu
puisinya yang berbicara tentang kecintaan pengarang kepada Kekasih Hakikinya/
Ilahi dan juga kerinduan pada haq Ilahi. Ibn Farid adalah salah satu tokoh penyair sufi
pertama pada abad ke- 7 H. Didalam puisinya, ia banyak menggunakan tanda atau
simbol sehingga puisinya tersebut tidak mudah dipahami dengan jelas karena
memiliki kedalaman makna yang tersirat. Dari itu, saya akan menganalisis puisinya
dengan menggunakan teori semiotic Michael Rifaterre. Metode yang saya gunakan
didalam kajian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan penelitian pustaka.
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui makna puisi sufi Ibn Farid agar
mudah difahami secara jelas.
Adapun langkah kerja yang akan saya lakukan yaitu dengan cara pembacaan
berulang pada puisi tersebut, kemudian saya memilih kata-kata yang bersifat
simbolik. Setelah itu saya mencari makna dari kata tersebut secara tekstual, namun
tidak terlepas dari pemahaman makna kontekstual yang dilihat dari segi sosial dan
historisnya.

.


.

.

.

.

.

1.1

Makna Konotasi

(Semiotic of Poetry(

Michael Riffaterre, Semiotic of Poetry, (Bloomington and London: Indian
University Press, 8791) h.2


Simbolism(

Sukron kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, h.892

Semiotic
of Poetry

1.1

Michael Riffaterre, Semiotic of Poetry, (Bloomington and London: Indian University
Press, 8791), h. -

1.1

1.1

1.1

)Library Research(


“Pedoman Penulisan Skripsi, Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan
Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”

1.1

.)Hermeneutic(

)Heuristic(

1.1

)semiotique(

))Logos((

))semeion((

Semiotic

Semeion


semiology
Semiotik

System of Sign

Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, (Jakarta: Rajawali Pers,
), h.

Signs

Signified

Signifie

Signifiont

Signifier

(Causal)


Index

Icon

Simbol
Arbitrer

Charles W. Morris

Roland

،Louis Hjelmslev

،Michael Riffaterre

،Umberto Eco
،Bhartes

(Semiotics of Poetry-


Displacing
of meaning
distorting of meaning
Ambiguity
Contradiction
Nonsense
creating of meaning

Michael Riffaterre, Semiotic of Poetry, (Bloomington and London:
Indian University Press,

Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, h.

), h. -

Shleir Macher, Dilthey,
Heidegger, Gadamer, Ricoeur

Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, h.


-

Nyoman Kutha Ratna, Teori,Metode,dan Teknik Penelitian Sastra, h.

Mimesis

Michael Riffaterre, Semiotic of Poetry, h Michael Riffaterre, Semiotic of Poetry, h
Abdul Hadi W.M, Tasawuf yang Tertindas: Kajian Hermeneutik terhadap Karyakarya Hamzah Fansuri, (Jakarta: Paramadina,
), Cet. , h.

1.1

-

-

-

-


-

.

.

.

.

.
.
.

.
.

.


.
.
.

A.W.Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-IndonesiaTerlengkap, cet.
(Surabaya: Pustaka Progressif,
), h.

,

A.W.Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-IndonesiaTerlengkap, h.

-

-

Djoko Pradopo, Rachmat. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 877 .
Faruk, Metode Penelitian Sastra Sebagai penjelajahan Awal, Yogyakarta :
Pustaka pelajar, 2182.

Hadi WM, Abdul. Tasawuf yang tertindas; Kajian Hemeneutik terhadap karya
Hamzah Fansuri, Jakarta: Paramadina,21118.
Kamil, Sukron. Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, Jakarta: Rajawali
Press, 2117.
Kutha Ratna, Nyoman. Teori Metode dan Teknik

Penelitian

Sastra T.tp:

Pustaka Pelajar, t.t.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,
cet.81, Surabaya : Pustaka Progressif, 8779.
Riffaterre, Michael. Semiotic of Poetry, Bloomington and London: Indian
University Press, 8791.

Santosa, Puji. Estetika Sastra, sastrawan dan Negara, Cet.8, T.tp : Pararalon
Publishing, 2117.
Uniawati, Mantra Laut Suku Bajo : Interpretasi Semiotik Riffaterre, Tesis S2
Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, 2119.