Ha4 : CAR berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada bank umum di Indonesia Ha5 : NPM berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada bank umum di Indonesia

76 signifikansi yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima artinya primary ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai primary ratio maka semakin tinggi pula tingkat penyaluran kredit modal kerja oleh bank umum di Indonesia.

4. Ha4 : CAR berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada bank umum di Indonesia

Dari hasil analisa regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 1.118 dengan tingkat signifikansi 0.271. Jika dibandingkan dengan t tabel pada derajat bebas df = n-k-1 = 45-7-1 = 37, dimana n = jumlah sampel, dan k = jumlah variabel independen, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ± 2.026. Dengan demikian t hitung t tabel 0.271 2.026 dan nilai signifikansi sebesar 0,271 sig0,05. Berdasarkan nilai t hitung dan signifikansi yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Ha4 diterima artinya CAR berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai CAR maka semakin tinggi pula tingkat penyaluran kredit modal kerja oleh bank umum di Indonesia. Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya financial yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.

5. Ha5 : NPM berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada bank umum di Indonesia

Dari hasil analisa regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -0.251 dengan tingkat signifikansi 0.803. Jika dibandingkan dengan t tabel pada derajat bebas 77 df = n-k-1 = 45-7-1 = 37, dimana n = jumlah sampel, dan k = jumlah variabel independen, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ± 2.026. Dengan demikian t hitung t tabel -0.251 - 2.026 dan nilai signifikansi sebesar 0,803 sig0,05. Berdasarkan nilai t hitung dan signifikansi yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Ha5 diterima artinya NPM berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai NPM maka semakin rendah tingkat penyaluran kredit modal kerja oleh bank umum di Indonesia. Semakin besar NPM, semakin besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban di luar operasi dan pajak penghasilan, yang sekaligus juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba bersih. NPM menunjukkan penurunan sebesar 0,46 dari tahun 2008 hingga tahun 2009.

6. Ha6 : ROA berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada bank umum di Indonesia