pasangan Ismet Amzis- Harma Zaldi pada Pemilukada Kota Bukittinggi tahun 2010 terletak pada tidak mendominasinya modal politik yang dimiliki pasangan ini
diantara pasangan calon lainnya. Ditambah lagi, calon wakil walikota yang diusung oleh kubu Ismet Amzis tidak mempunyai track record dalam bidang politik dan
pemerintah untuk dapat menumbuhkan kepercayaan pemilih terhadap pasangan ini, ditengah-tengah para calon wakil walikota yang nota bene adalah orang-orang yang
mempunyai track record yang matang dalam politik dan pemerintahan di Kota Bukittinggi. Dilihat dari latar belakang historisnya, Ismet Amzis yang status
incumbent-nya masih dominan status incumbent wakil kepala daerah, ditambah lagi fenomena kandidat politik yang membutuhkan pendanaan yang besar, semakin
memperkuat alasan penulis menjadikan metode penelitian tipe studi kasus untuk menganalisis Optimalisasi Modal Politik Pasangan Ismet Amzis-Harma Zaldi pada
Pemilukada Kota Bukittinggi Tahun 2010.
B. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kota Bukittinggi. Hal tersebut dikarenakan objek yang akan diteliti dalam penelitian ini berada pada daerah pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2010.
C. Peranan peneliti
Dalam penelitian ini, posisi peneliti berada diluar organisasi tim kampanye Ismet Amzis –Harma Zaldi sehingga peneliti bisa mengolah informasi-informasi
hasil wawancara untuk mendeskripsikan modal politik Ismet Amzis-Harma Zaldi pada Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi Tahun 2010 secara objektif.
D. Teknik Pemilihan Informan
Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah dengan cara sengaja atau purposive sampling. Purposive sampling dimana informan dipilih berdasarkan
maksud dan tujuan penelitian
41
. Teknik ini digunakan untuk menentukan informan yang dibutuhkan sebagai sumber data berdasarkan asumsi bahwa informan tersebut
41
Sanapiah Faisal.”Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan Aplikasi”.Malang.YA,1990.Hlm.56.
memiliki kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dibutuhkan dalam kaitan terhadap optimalisasi modal politik Pasangan Ismet Amzis-Harma Zaldi dalam
memenangkan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi Tahun 2010 ini beserta persoalannya.
Dalam kaitan dengan pemilihan informan awal, Spradley mengusulkan lima kriteria dalam menentukannya, yaitu
42
: •
Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan dan medan aktivitas yang menjadi informasi, melainkan juga
menghayati secara
sungguh-sungguh sebagai
akibat dari
keterlibatannya yang cukup lama dengan lingkungan atau kegiatan yang bersangkutan.
• Subjek yang masih terlibat penuh atau aktif pada lingkungan atau
kegiatan yang menjadi perhatian peneliti. •
Subjek yang punya cukup banyak waktu atau kesempatan untuk diwawancarai.
• Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau
dipersiapkan lebih dulu. •
Subjek yang sebelumnya tergolong masih “asing” dengan penelitian. Dalam penelitian ini informan dimulai dari pasangan calon, Ketua tim
kampanye, , Koordinator Bidang Pemenangan dan Sosialisasi, ajudan, pengurus LKAAM Kota Bukittinggi, tokoh masyarakat. dan untuk triangulasi data informan
penelitian dimulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM ARAK Aliansi Rakyat Anti Korupsi, ketua Bapilu DPC Partai Demokrat Kota Bukittinggi dan KPUD Kota
Bukittinggi .
42
Burhan Bungin. 2003. “Analisis Data Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Raja Garfindo Persada. Hal. 54-55
Tabel 3.1 : Nama Informan dalam Penelitian
No Nama
Jabatan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Ismet Amzis Sy. Dt. Palimo
Nasrul M. Pietra Mahendra
H. Munir zakaria HM. Dt. Pandak
Calon Walikota Ketua Tim Sukses
Koordinator Pemenangan
Pemilu dan Sosialisasi Ajudan Ismet Amzis
Tokoh Masyarakat Ketua
LKAAM Kota
Bukittinggi
E. Unit analisis