Pendekatan dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan yang berguna untuk mempelajari fenomena sosial dengan tujuan menjelaskan dan menganalisis perilaku manusia dan kelompok dari sudut pandang yang sama sebagaimana objek yang diteliti. Karena pendekatan ini pada hakekatnya mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. 37 Menurut Bogdan dan Taylor dalam Maleong, penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari perilaku orang yang diamanati. 38 Terkait dengan rancangan penelitian ini, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Yang dimaksud dengan studi kasus adalah, sebagaimana yang didefinisikan oleh Yin, sebagai berikut 39 : Studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang : • Menyelidiki fenomena didalam konteks kehidupan nyata, bilamana • Batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana ; • Multisumber bukti dimanfaatkan. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang diselidiki dan bilamana focus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer masa kini dalam 37 S Nasution. 1992. “Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif”. Bandung : Transiti. Hal : 5S 38 Lexy maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Hlm.134. 39 Robert K Yin.. 2002. Studi Kasus, Desain dan Metode. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Hlm. 1. kehidupan nyata. Selain itu, penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe penelitian ; eksplanatoris, eksploratoris dan deskriptif. Alasan digunakannya pendekatan kualitatif karena pendekatan ini cukup relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, terutama untuk bisa menggali dan mengungkapkan Optimalisasi Modal Politik Pasangan Ismet Amzis-Harma zaldi sehingga mereka berhasil menang dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi Tahun 2010. Dalam tataran tujuan metodologi, permasalahan penelitian juga menjadi pendukung untuk dipilihnya metode studi kasus dikarenakan permasalahan penelitian ini tersirat mengandung pertanyaan “bagaimana” Optimalisasi Modal Pasangan Ismet Amzis – Harma Zaldi pada Pemilukada Kota Bukittinggi Tahun 2010, yang mana pertanyaan seperti itu bisa dijawab dengan metode kualitatif tipe studi kasus, ditambah lagi fokus penelitian ini adalah tergolong pada fenomena kontemporer. Penejelasan Stoufer juga ikut menjadi pertimbangan penulis untuk memilih studi kasus dalam penelitian ini, diamana Stoufer mengatakan 40 : “Seorang peneliti kasus biasanya mencari sesuatu yang umum dan khusus dari sebuah kasus, namun hasil akhirnya sering kali memberikan sesuatu yang unik dan menarik”. Keunikan tersebut berpeluang menyebar rata hingga mencakup : 1. Ciri khas hakikat kasus 2. Latar belakang historisnya 3. Kontekssetting fisik 4. Konteks lain, mencakup ekonomi, politik, hukum dan estetika. 5. Kasus-kasus lain yang dengannya suatu kasus dapat dikenali 6. Para informan yang menjadi sumber dikenalinya kasus. Berdasarkan penjelasan diatas menjadi dasar argumen penulis memilih metode kualitatif tipe studi kasus dalam penelitian ini, di mana kekhasan kasus kemenangan 40 Stoufer. 1941, dalam Norman K. Denzin dan Yvona S. Lincoln. 2009. Handboook of Qualitative Research. Yogyakarta : Pusatala Pelajar. Hlm. 302. pasangan Ismet Amzis- Harma Zaldi pada Pemilukada Kota Bukittinggi tahun 2010 terletak pada tidak mendominasinya modal politik yang dimiliki pasangan ini diantara pasangan calon lainnya. Ditambah lagi, calon wakil walikota yang diusung oleh kubu Ismet Amzis tidak mempunyai track record dalam bidang politik dan pemerintah untuk dapat menumbuhkan kepercayaan pemilih terhadap pasangan ini, ditengah-tengah para calon wakil walikota yang nota bene adalah orang-orang yang mempunyai track record yang matang dalam politik dan pemerintahan di Kota Bukittinggi. Dilihat dari latar belakang historisnya, Ismet Amzis yang status incumbent-nya masih dominan status incumbent wakil kepala daerah, ditambah lagi fenomena kandidat politik yang membutuhkan pendanaan yang besar, semakin memperkuat alasan penulis menjadikan metode penelitian tipe studi kasus untuk menganalisis Optimalisasi Modal Politik Pasangan Ismet Amzis-Harma Zaldi pada Pemilukada Kota Bukittinggi Tahun 2010.

B. Lokasi penelitian