Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Perjuangan Semesta” Permesta oleh Letnan Kolonel Sumual untuk menentang pemerintah pusat Salim, 1971: 23. Yang menuntut otonomi daerah lebih besar,
kontrol terhadap pendapatan daerah, desentralisasi dan kembalinya dwitunggal Soekarno-Hatta. Menyusul proklamasi Permesta, kolonel Barlian di Sumatera
Selatan juga mendirikan pemerintahan militer dan menyingkirkan gubernur sipil. Para panglima daerah mendapat dukungan juga dari tokoh-tokoh sipil.
Bantuan terbesar diperoleh dari Profesor Sumitro. Beliau melarikan diri ke Sumatera dan bergabung dengan para kolonel. Bersama Simbolon, Sumitro
menjadi juru bicara para kolonel di luar negeri. Di Singapura Sumitro bertemu dengan agen CIA yang sudah dikenalnya di Jakarta. Pada tanggal 7-8 September
1957, Sumitro bertemu dengan para kolonel pembangkang di Palembang. Dalam pertemuan itu tercetuslah “Piagam Palembang” yang mengajukan lima tuntutan
ke pemerintahan pusat. Kelima tuntutan itu seperti: pertama, pemulihan Dwitunggal Soekarno-Hatta. Kedua, penggantian para pemimpin Angkatan
Darat. Ketiga, pembentukkan Senat disamping Dewan Perwakilan Rakyat untuk mewakili daerah-daerah. Keempat, untuk melaksanakan berjalannya otonomi
daerah secara benar. Kelima, untuk melarang berkembangnya komunisme di Indonesia Kahin dan Audrey, 1997: 71. Namun, tuntutan itu tidak dihiraukan
oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu pihak CIA memanfaatkan keadaan tersebut untuk menjatuhkan Soekarno dengan cara mendukung adanya Piagam
Palembang tersebut.
4.2.1 Peran Amerika Serikat Dan Inggris
Pertemuan Somitro dengan agen CIA di Singapura pada tanggal 7-8 September 1957, di sini ada kesamaan kepentingan yaitu para perwira yang
bergolak memerlukan senjata untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan pusat, sedangkan CIA mereka memerlukan saluran untuk
menjatuhkan pemerintahan Soekarno. Oleh karena kesamaan kepentingan tersebut maka terjalinlah hubungan diantara mereka Leirissa, 1991: 215.
Pemerintah pusat mengundang seluruh pimpinan sipil dan militer daerah dalam
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Musyawarah Nasional Munas pada tanggal 10 sampai dengan tanggal 12 September 1957. Setelah Munas, Hatta mengadakan kunjungan perjalanan
keliling Sumatera untuk meredakan suasana yang semakin bergolak. Namun usaha yang dilakukan itu tidak berhasil meredakan ketegangan yang sudah
terlanjur terjadi. Dalam operasi mendukung pemberontakan PRRIPermesta, Amerika
Serikat menurunkan kekuatan yang tidak main-main. CIA menjadikan Pearl Harbour, Philiina, Taiwan, Korea Selatan dan Vietnam Selatan sebagai pos suplai
dan pelatihan bagi pemberontak. Sedangkan kekuatan Inggris berkuasa di Singapura. Dari Singapura, pejabat Konsulat Amerika Serikat yang
berkedudukan di Medan dengan intensif berkoordinasi dengan Kolonel Simbolon, Sumitro dan Letkol Ventje Sumual. Pada tanggal 7 Desember 1957,
Panglima Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Arleigh Burke memerintahkan Panglima Armada ke-7 Laksamana Felix Stump menggerakan
kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat yang berbasis di Teluk Subic untuk merapat ke Indonesia. Satu divisi pasukan elit Amerika Serikat US-Marine di
bawah pengawalan sejumlah kapal penjelajah dan kapal perusak diikut sertakan dalam misi tersebut. Menurut Amerika Serikat, pasukan itu untuk mengamankan
instalasi perusahaan minyak Amerika Serikat Caltex di Pekanbaru, Riau Leirissa, 1991: 216.
Keterlibatan CIA dalam pergolakan ini sangat jelas sekali. Presiden Amerika Serikat Eisenhower, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat J.F. Dulles
dan Direktur CIA Allan Dulles yang membuka keterlibatan CIA dalam pemberontakan PRRIPermesta. Kebijakan Presiden Henry Truman menghadapi
komunisme pasca Perang Dunia II lewat program bantuan ekonomi Marshall Plan yang menimbulkan adanya kekecewaan. Program ini telah mendorong
pembuat kebijakan Amerika Serikat bertindak jauh lebih agresif untuk membendung bahaya komunis diseluruh belahan dunia. Ketika bibit komunisme
mulai bersemi di Indonesia, yang diserap dalam konsep Nasakom Nasional,
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Agama dan Komunis tak aneh jika Eisenhower dan Dulles bersaudara menganggap sepak terjang kolonel pembangkang di Indonesia sebagai elemen
kunci strategi Amerika Serikat dalam upaya menghalangi penyebaran komunis di Asia Tenggara. Mulai lah Amerika melakukan intervensi militernya dan
melancarkan embargo ekonominya terhadap pemerintahan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Perhatian Amerika Serikat terhadap
Indonesia sangat besar, karena letak Indonesia yang sangat strategis dan kandungan sumber daya alamnya yang sangat melimpah Leirissa, 1991: 253.
Pada bulan Januari 1958 Kolonel Barlian, Panglima Sumatera Selatan mengusulkan pertemuan para Kolonel di sungai Dareh pada tanggal 9 sampai 10
Januari 1958. Dalam pertemuan tersebut, ikut pula Burhanuddin Harahap, Natsir dan Syarifuddin Prawiranegara sebagai pimpinan dari Masyumi. Dalam
pertemuan di sungai Dareh itu, ketiga pemimpin Masyumi itu terperangkap dalam persengkongkolan dengan Amerika Serikat yang sudah digarap oleh
Sumitro, Sumual dan Simbolon. Yang artinya adalah mereka telah menjalin hubungan baik dengan para kolonel mengenai sumber pendanaan dan pasokan
dari luar negeri, terutama dengan CIA yang telah berjanji untuk mendukung angkatan udara. Dengan adanya obrolan seperti itu, menurut Syarifuddin mereka
bertiga tidak tahu sebelumnya mengenai hubungan para kolonel tersebut dengan Amerika Serikat. Para tokoh Masyumi berusaha agar para kolonel tidak
membentuk pemerintahan yang terpisah dari Republik Indonesia Kahin dan Audrey, 1997: 128.
Hasil dari pertemuan di sungai Dareh yaitu terbentuknya Dewan Perjuangan dengan Husein sebagai komandannya dan Padang dijadikan tempat
markas besar mereka. Dewan perjuangan itu dikoordinir oleh Dewan Banteng, Dewan Garuda dan Permesta di Sulawesi. Pimpinan Masyumi terjebak dalam
persengkongkolan para kolonel dan Amerika Serikat. Para kolonel terus menjalin hubungan dengan Amerika Serikat. Di sini Sumitro banyak memberi nasihat
pada para kolonel daerah untuk selalu menyanyikan lagu anti komunis. Menurut
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
salah satu pimpinan PRRI Kolonel Dahlan Jambek, kita harus memenangkan dukungan Amerika Serikat dengan menekankan bahaya komunis dan itu penting
untuk menekankan bahwa anti-komunis beranggapan mengenai kepentingan Amerika. Semuanya dibuat secara alami sesuai keinginan anggota kami. Untuk
itu kami menekankan kekuatan komunis sangat nyata atau berbahaya bagi Barat. Oleh karena itu, para dengan cara kita menekankan adanya bahaya komunis
maka Amerika Serikat pun akan membantu para pemberontak Kahin dan Audrey, 1997: 147.
Ketegangan hubungan antara pusat dengan daerah yaitu meliputi Medan, Padang, Palembang dan Makassar pada akhir tahun 50-an memang selalu diamati
oleh Eisenhower. Eisenhower merupakan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia pada tanggal 21 Februari 1957. Para pejabat tinggi Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat memutuskan bahwa dari pihaknya perlu melakukan operasi intelijen dan memberikan bantuan militer kepada pihak pemberontak di
Sumatera PRRI dan Sulawesi Permesta untuk melawan pemerintah pusat di Jakarta. Pertimbangan politiknya saat itu disebabkan oleh kecenderungan
berkembangnya PKI dan sikap Bung Karno yang tidak bisa diharapkan lagi untuk menjaga kepentingan ideologis Amerika Serikat di Asia khususnya di
Indonesia Salim. 1971: 24. Dalam persengkongkolan daerah di Indonesia ini tiga unsur menyatu yaitu
di antaranya partner lokal, ideologi anti komunis dan intervensi militer. Sejak bulan Oktober 1957 CIA sudah mulai menyalurkan dana kepada Kolonel
Simbolon mantan Panglima Sumatera Utara yang dianggap sebagai pimpinan para kolonel. Dengan memakai tabir anti komunis para kolonel memanfaatkan
situasi. Dengan ideologi anti komunis ini para pemberontak segera mendapatkan senjata untuk 8000 orang yang diselundupkan sebagai perlengkapan perusahaan
minyak Caltex dan sebagian dikirim melalui pesawat udara serta melalui kapal selam yang muncul dipelabuhan Painan sebelah selatan Padang. Kapal selam
juga mengangkut pasukan Simbolon untuk berlatih di Okinawa, Saipan dan
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Guam yang difasilitasi oleh Amerika Serikat. Persiapan militer untuk pemberontakan itu terus berlangsung selama akhir tahun 1957 Kahin dan
Audrey, 1997: 120-121. Pada tanggal 15 Februari tahun 1958 didirikan organisasi oleh Letnan
Kolonel Achmad Husein, sehingga pada akhirnya terbentuk Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia PRRI. PRRI berkedudukan di Bukit Tinggi
dengan Syarifudin Prawiranegara sebagai pejabat presidennya. Proklamasi PRRI menjadi titik awal dari perlawanan secara terbuka terhadap kepemimpinan
Soekarno dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam proses pemberontakkannya kelompok ini banyak menerima bantuan dari pihak Amerika
Serikat. Dukungan kepada para pemberontak PRRI diwujudkan dengan intervensi militer Amerika Serikat yaitu berdasarkan bahwa tidak hanya senjata
Amerika Serikat yang disalurkan kepada para pemberontak melalui Taiwan dan Philipina tapi tentara Amerika Serikat dan pemerintahan Chiang Kai-Shek secara
langsung mendukung para pemberontak dan anggota pemerintahan Philipina pun memberikan bantuan yang signifikan terhadap para pemberontak. Di sini jelas
sekali bahwa para anggota PRRI banyak mendapat bantuan untuk melancarkan aksi pemberontakannya terhadap pemerintah pusat Kahin dan Audrey, 1997:
168. Munculnya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia PRRI adalah
sebagai akumulasi dari kekecewaan rakyat di daerah terhadap pemerintah pusat di Jakarta. Kekecewaan yang diakibatkan oleh sentralisasi kekuasaan dan
memunculkan kesenjangan pembangunan disegala bidang antara pusat dan daerah, sebagai contoh pembangunan di daerah terutama di Sumatera Tengah
tidak berjalan dengan baik setelah hampir sepuluh tahun Indonesia merdeka. Muhammad Yamin menyebutkan salah satu keadaan di mana jalan raya di
Sumatera Tengah banyak yang berlobang dan rusak berat, sedangkan di pulau Jawa jalan raya sudah baik keadaannya. Akibat yang ditimbulkan oleh prasarana
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
jalan raya yang tidak baik adalah membuat perekonomian masyarakat tidak berkembang dengan baik.
Diproklamirkannya PRRI oleh Achmad Husein di Padang pada tanggal 15 Februari 1958 mendapat sambutan dan dukungan penuh dari Perjuangan Semesta
Permesta di Sulawesi. Sejumlah tokoh nasional baik sipil maupun militer juga memberikan dukungan dan ikut bergabung dengan PRRI di Sumatera Barat,
antara lain M. Natsir, Syafruddin Prawiranegara, Burhanuddin Harahap, M. Syafe’i, Kolonel Dahlan Djambek, Kolonel Mauludin Simbolon dan Letnan
Kolonel Achmad Husein itu sendiri. Dukungan terhadap PRRI sebagai sebuah pemerintahan tandingan terhadap pemerintahan pusat di Jakarta tidak saja datang
dari kalangan elit sipil maupun militer dan rakyat Sumatera Barat saja. PRRI juga mendapatkan dukungan dari kalangan pemuda yang terdiri atas pelajar dan
mahasiswa baik yang ada di Sumatera Barat maupun yang bersekolah di luar Sumatera Barat, terutama yang bersekolah di pulau Jawa Leirissa, 1991: 21.
Masalah lain yang perlu disingung adalah adanya Republik Persatuan Indonesia RPI. Kalau PRRI hanyalah suatu kabinet tandingan saja, maka RPI
sepertinya merupakan suatu negara dalam negara. Hal ini memang memperkuat pendapat sementara orang-orang bahwa gerakan daerah itu adalah gerakan
separatisme. Menurut pandangan para pemimpin PRRIPermesta yang lebih banyak merupakan tokoh-tokoh politik merencankan suatu taktik dalam
perjuangan PRRI. Seberapa jauh organisasi itu berfungsi di Sumatera Barat maupun di Minahasa masih merupakan suatu hal yang belum dapat dijelaskan di
sini. Kemungkinan besar dalam situasi perang gerilya di kedua daerah wilayah itu, organisasi tersebut tidak abanyak pengaruh dan manfaatnya. Dalam
pandangan Sumual, pembentukan RPI tidak jauh beda dengan pembentukan RIS dahulu. RPI adalah sebuah taktik perjuangan yang dirumuskan oleh Dewan
Perjuangan saat itu. Di mana saat itu sangat diperlukan wadah formal untuk menyatukan semua kekuatan yang sedang mengadakan perlawanan terhadap
Soekarno. Seperti tokoh-tokoh DI yaitu Daud Bereuh di Aceh, Kartosuwirjo di
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Jawa barat, Ibu Hajar di Kalimantan dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan Leirissa, 1991: 30.
Ketika terjadinya aksi gerakan daerah yang dipelopori oleh Dewan Banteng, para pemuda pelajar dan mahasiswa berdiri di belakang Dewan
Banteng. Bahkan para pemuda pelajar dan mahasiswa ikut memberikan dukungan kepada Dewan Banteng dalam pengambilalihan kekuasaan dari
Gubernur Sumatera Tengah Roeslan Moelyohardjo saat itu. Dewan Banteng juga menfasilitasi penyelenggaraan kongres pelajar demobilisian atau tentara pelajar
komando Sumatera Tengah di Padang pada tanggal 11 sampai 13 Desember 1956 yang memutuskan mendukung segala tindakan hasil keputusan reuni ex-Divisi
Banteng Kahin dan Audrey, 1997: 328. Dukungan yang diberikan oleh pemuda pelajar dan mahasiswa terlihat jelas
dalam apel besar yang dilangsungkan di kota Padang pada tanggal 20 Februari 1958 untuk mendukung Ahmad Husein. Para pemuda pelajar dan mahasiswa ini
memiliki sikap tegas dalam mendukung Dewan Banteng dan PRRI, mereka mengorganisasikan diri dalam Badan Kontak Aksi Pemuda, Pelajar dan
Mahasiswa Sumatera Tengah BKAPPM-ST. Mereka secara beranting menggalang massa untuk mendukung PRRI dan mereka menyatakan
kesiapannya untuk dipersenjatai oleh Dewan Banteng untuk ikut berperan aktif dalam memperjuangkan apa yang mereka yakini Mestika, 2001: 278.
Sejumlah mahasiswa dari kader-kader Pelajar Islam Indonesia PII dan Himpunan Mahasiswa Islam HMI menyatakan mendukung PRRI walaupun
secara organisatoris tidak ada kebijakan tentang dukungan tersebut. Dukungan yang diberikan oleh pemuda pelajar dan mahasiswa ini adalah dalam bentuk
moral dan fisik dengan turun ke medan pertempuran. Bergabungnya pemuda pelajar dan mahasiswa dalam PRRI dilatarbelakangi oleh dunia mahasiswa dan
pelajar yang sering diidentikkan dengan dunia keilmuan dan menolak setiap perilaku yang irasional, menolak tindakan-tindakan yang mendustai prinsip-
prinsip kebenaran. Hal itulah yang menyebabkan pemuda pelajar dan mahasiswa
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sangat peka merasakan perkembangan politik secara nasional. Selain itu, keterlibatan kalangan muda dalam PRRI karena kecintaannya kepada kampung
halaman, tanah kelahiran dan kehidupan keluarga mereka Mestika, 2001: 321. Pemuda pelajar dan mahasiswa ikut bergerilya di hutan-hutan setelah
pasukan PRRI dipukul mundur oleh Angkatan Perang Republik Indonesia APRI. Mereka juga diandalkan sebagai pengawal atau ajudan pribadi dari
pimpinan-pimpinan PRRI seperti Ahmad Husein, Syafruddin Prawiranegara, M. Natsir, di wilayah Agam atau front utara tentara pelajar yang dekat dengan
Kolonel Dahlan Djambek dikenal dengan Pengawal Dahlan Djambek PDD Mestika, 2001: 324. Sebagai contoh adalah Asnil Sahim seorang mahasiswa
kedokteran Unand merupakan ajudan sekaligus asisten pribadi Ahmad Husein. Begitu juga dengan Saidal Baharuddin yang juga merupakan mahasiswa
kedokteran Unand, ia menjadi pengawal dan ajudan dari Kolonel Zulkifli Lubis. Saidal Bahauddin memiliki kemampuan menyusun taktik dan strategi
pertempuran yang diperolehnya secara langsung karena bersentuhan dengan divisi intelijen PRRI sebagai staf Kolonel Zulkifli Lubis. Mahasiswa lain yang
juga aktif memberikan dukungan kepada PRRI adalah seperti Bagindo Fahmi, Novyan Kaman, Saharman leman dan lain-lain.
Pada tanggal 17 Februari 1958, pemimpin Permesta akhirnya memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat dan berbalik mendukung pemberontakan
PRRI. Dukungan kepada para pemebrontak PRRI diwujudkan dengan intervensi militer Amerika Serikat. Di lautan PRRI dibantu penuh, komandan Armada-7
Amerika Serikat membentuk Task Force-75 yang terdiri dari atas satu Cruiser, dua Destroyer dan satu kapal induk yang berisikan dua batalion marinir untuk
bergerak ke Singapura. Di mana tujuan akhirnya yaitu menduduki lapangan minyak Minas dan Duri di Riau. Kalau lapangan minyak itu di bom oleh
Republik Indonesia maka Allen Dulles berpikir itulah alasan terbaik untuk mengadakan intervensi militer secra langsung dengan alasan “melindungi warga
Amerika Serikat di Caltex” Kahin dan Audrey, 1997: 149. Namun TNI
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
bergerak dengan cepat dan sangat berani untuk menghentikan aksi pemberontakan tersebut. Dengan 5 batalion marinir dan dua kompi RPKAD
lapangan minyak Caltex direbut sehingga tidak ada lagi alasan Amerika Serikat untuk mendaratkan pasukannya di Sumatera. Task Forence-75 terpaksa kembali
ke pangkalan Subic di Philipina. Tanggal 17 April 1958 Padang berhasil direbut kembali.
Selain memberikan ribuan pucuk senjata api dan mesin yang lengkap dengan amunisi dan aneka granat kepada para pemberontak, CIA pun mendrop
sejumlah alat perang berat seperti meriam artileri, truk-truk pengangkut pasukan, aneka mobil jeep, pesawat tempur dan alat untuk melakukan pemboman. Bahkan
sejumlah pesawat tempur AU-Philipina dan AU-Taiwan seperti pesawat F-51D Mustang, pengebom B-26 Invander, AT-11 Kansan, pesawat transport
Beechcraft, pesawat amfibi PBY 5 Catalina dipinjamkan CIA kepada para pemberontak Kahin dan Audrey, 1997: 153.
Di Sulawesi ceritanya sedikit berbeda. Bantuan Amerika Serikat membuat Permesta berjaya di udara. Selama bulan April sampai dengan Mei 1958,
Angkatan Udara Revolusi AUREV mengadakan pengeboman di Banjarmasin, Balikpapan, Palu, Selat Makassar, Kendari, Makassar, Ambon, Ternate dan
Jailolo Halmahera serta Morotai. Lapangan terbang yang mensuplai pemberontakan PRRIPermesta di antaranya adalah berasal dari Bangkok,
Singapura, Saigon, Subic, Clark dan Taiwan Leirissa, 1991: 216. Morotai adalah lapangan terbang yang landasannya cukup panjang untuk mendaratnya
pembom B-29. Dengan adanya B-29 berpangkal di Morotai, maka Permesta punya kemampuan untuk membom Surabaya, Bandung dan Jakarta. Dengan
menguasai udara, sekaligus dapat menguasai lautan juga. Kolonel Sumual pimpinan Permesta, sudah merencanakan untuk menyerbu Jakarta setelah
menguasai Balikpapan dan Banjarmasin. Aksi-aksi pengeboman oleh Angkatan Udara Revolusi AUREV yaitu
angkatan udara milik Permesta yang dikomandoi oleh Muharto. Pengeboman itu
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pun terus berjalan, salah seorang pilot yang dikirim CIA adalah Allen Lawrence Pope. Suatu hari Allen Pope memacu B-26 menuju Ambon. Pada lintasan
pertama di atas pelabuhan Ambon, Pope menebar selebaran yang berisi peringatan bagi penduduk sipil dan kapal dagang agar menjauhi barak TNI dan
Teluk Ambon. Ketika kembali lagi, Pope melepas tali bom dekat pantai yang akan meledak di lautan. Dia kembali lagi dan mengaktifkan bom, namun tiba-tiba
sebuah ledakan meledak dimesin kanan pesawatnya. Lampu bahaya pun berkedap-kedip di kokpit. Secara refleks, Pope membelok dengan tajam
mengarah ke bandara Mapangat di Manado Leirissa, 1991: 225. Seperti biasa Amerika Serikat membantah keterlibatannya dalam
pemberontakan PRRIPermesta. Namun sungguh ironis, tidak sampai tiga pekan setelah Presiden Eisenhower menyatakan hal itu, pada tanggal 18 Mei 1958
sebuah pesawat pengebom B-29 milik Amerika Serikat ditembak jatuh oleh sistem penangkis serangan udara Angkatan Perang Republik Indonesia APRI.
Allen Lawrence Pope yang sebagai pilot pesawat tersebut ternyata agen CIA yang sengaja ditugaskan untuk membantu pemberontakan untuk menjatuhkan
Bung Karno. Di kota Ambon, pasukan Garnisum memungut kepingan mesin B- 26 yang berserakan di tanah. Senjata anti pesawat terbang ternyata berhasil
menghantam B-26 Pope hingga jatuh diperairan Ambon. Sebuah berita melesat ke Jakarta. Dan sejak saat itu, Pope memang pernah kembali lagi ke Mapangat.
Pope tertangkap dan divonis hukuman mati di Yogyakarta. Tertangkapnya Pope merupakan akhir keterlibatan CIA dalam PRRIPermesta Leirissa, 1991: 231.
Allen Lawrence Pope lahir di Miami pada bulan Oktober 1928, Ia seorang pemuda putus kuliah di Universitas Florida. Setelah berhenti kuliah, dia belajar
mengemudikan pesawat di Texas kemudian bekerja sebagai pilot angkutan. Selanjutnya Pope diangkat menjadi tentara bayaran yang ditugasi oleh CIA
dalam berbagai misi. Beberapa misinya dilakukan di Asia Tenggara di antaranya saat pertempuran di Dien Bien Phu, Vietnam dan pada saat pemberontakan
PRRIPermesta di Indonesia. Dia tertangkap oleh TNI ketika usahanya
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengebom armada gabungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI dengan pesawat B-26 gagal dan akhirnya berhasil ditembak jatuh. Diduga Pope
ditembak oleh P-51 Mustang milik Angkatan Udara Republik Indonesia AURI yang diterbangkan oleh Ignatius Dewanto Leirissa, 1991: 233.
Dalam misinya membantu Permesta, Pope kemudian ditugasi sebagai pilot Angkatan Udara Revolusioner AUREV yang berpangkalan di Mapangat,
Sulawesi Utara. Dalam menjalankan tugasnya Pope merupakan anak buah dari Mayor Petit Muharto. Aurev sendiri berkekuatan sekitar 10 pesawat pembom B-
26 Ivander dan P-51 Mustang. CIA sendiri sebenarnya menyediakan 15 pesawat pengebom B-26 untuk PRRIPermesta dari sisa-sisa perang di Korea. Sejak saat
itu, kekuatan AUREV menjadi momok yang menakutkan. Di Mapangat sendiri banyak penerbang kulit putih, selain itu ada pula yang berkebangsaan Filipina
dan Taiwan. Taiwan sendiri sudah banyak membantu dan akan siap-siap mengikuti Amerika Serikat untuk mengakui negara baru bernama Permesta
bilamana mereka berhasil Leirissa, 1991: 234. Tiga minggu sebelum Allen Lawrence Pope ditembak jatuh pesawatnya,
sebagai upaya cuci tangan Amerika Serikat maka John Foster Dullens sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa apa yang terjadi di
Sumatera adalah urusan dalam negeri Indonesia. Mengenai senjata-senjata yang terbilang mutakhir di tangan pemberontak PRRIPermesta, Presiden Amerika
Serikat mengadakan jumpa pers dengan memberikan keterangan bahwa Amerika Serikat akan tetap netral dan tidak akan berpihak selama tidak ada urusannya
dengan Amerika Serikat. Saat itu Amerika kehilangan muka, karena bukti-bukti mengarahkan tuduhan ke lembaga yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri
Allen Dullens walaupun CIA sendiri tidak disebut-sebut sementara Angkatan Udara Amerika Serikat dinilai ikut terlibat didalam aksi ini.
Peristiwa ini memaksa pemerintah Amerika Serikat mengubah sikapnya terhadap Presiden Soekarno. Amerika Serikat menjadi ramah dengan harapan
Presiden RI akan tutup mulut. Soekarno sendiri sudah menyebutkan adanya
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemungkinan bantuan dari sukarelawan penerbang Cina dan sudah menyebutkan akan terjadinya Perang Dunia III. Oleh karena itu, dalam waktu lima hari
disetujui permintaan Indonesia agar dapat mengimpor beras dengan pembayaran rupiah. Soekarno benar-benar memainkan politiknya guna memanfaatkan
Amerika Serikat dengan cara mengulur-ulur penahan Pope didaerah Kaliurang, Yogyakarta. Embargo senjata terhadap Republik Indonesia dicabut oleh Amerika
Serikat. Pemerintah Amerika Serikat segera menyetujui pembelian senjata juga berbagai suku cadang yang dibutuhkan ABRI termasuk suku cadang pesawat
terbang AURI. Dukungan ini digunakan untuk menghapuskan pemberontakan Leirissa, 1991: 240.
Bung Karno segera mengirim satu pasukan besar di bawah pimpinan Achmad Yani untuk menumpas para pemberontak di Sumatera. Saat itu Republik
Rakyat Cina RRC telah menyiapkan bantuan udaranya serta ribuan tentara regulernya untuk bergerak ke Indonesia guna membantu penumpasan
pemberontak tersebut. Namun, bantuan usaha yang diberikan oleh RRC ditolak Bung Karno. Beliau beranggapan bahwa kekuatan militernya mampu untuk
menumpas para pemberontakan tersebut. Dan benar saja hanya dalam beberapa jam setelah pasukan Achmad Yani mendarat di Pekanbaru, Padang serta Bukit
Tinggi yang dijadikan pusat konsentrasi para pemberontak maka kota-kota tersebut berhasil direbut kembali oleh TNI tanpa adanya perlawanan yang berarti
Hartisekar, 1999: 46. Gerakan ini jelas menentang pemerintah pusat dan menentang tentara
sehingga harus ditumpas. Oleh karena itu pemerintah pusat mencoba menumpas pemberontakan Permesta ini dengan beberapa kali melancarkan operasi militer.
Berikut ini operasi-operasi militer yang dilancarkan pemerintah pusat di antaranya adalah:
a. Komando operasi merdeka yang dipimpin oleh Letkol Rukminto
Hendraningrat.
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Operasi Saptamarga I yang dipimpin oleh Letkol Sumarsono untuk menumpas
pemberontakan Permesta di Sulawesi Utara bagian tengah. c.
Operasi Saptamarga II yang dipimpin oleh Letkol Agus Prasmono dengan sasaran penumpasan pemberontakan di daerah Sulawesi Utara bagian Selatan.
d. Operasi Saptamarga III yang dipimpin oleh Letkol Magenda dengan sasaran
penumpasan Kepulauan sebelah utara Manado. e.
Operasi Saptamarga IV dipimpin Letkol Rukminto Hnedraningrat untuk menumpas Permesta di Sulawesi Utara.
f. Operasi Mena I yang dipimpin Letkol Pieters dengan sasaran Jailolo.
g. Operasi Mena II dipimpin Letkol Hunhols untuk merebut lapangan udara
Morotai. Angkatan Udara Republik Indonesia AURI mengadakan pula serbuan
besar-besaran ke lapangan terbang Manado, Morotai dan Jailolo. Selain serbuan melalui udara, pihak TNI pun melakukan penyerbuan melalui daratan pula. Pada
tanggal 26 Juni 1958 Manado berhasil direbut kembali oleh pasukan TNI dari para pemberontah PRRIPermesta. Dan pada bulan Juni pula, tulang punggung
pemberontakan Permesta berhasil dilumpuhkan oleh anggota TNI pada bulan Aguatus 1958 Leirissa, 1991: 251.
Pada tahun 1960 pihak Permesta menyatakan kesediannya untuk berunding dengan pemerintah pusat. Lalu perundingan pun dilangsungkan di mana
Permesta diwakili oleh Panglima Besar Angkatan Perang Permesta Mayjend Alex Evert Kawilarang dan pemerintah pusat yang diwakili oleh KASAD
Letjend A.H. Nasution. Dari perundingan ini tercapai sebuah kesepakatan yaitu bahwa pasukan Permesta akan membantu pihak TNI untuk bersam-sama
menghadapi pihak komunis yang berada di Jawa. Pada tahun 1961 pemerintah pusat melalui Keppres 32211961 memberi amnesti dan abolisi bagi siapa saja
yang terlibat PRRIPermesta Kahin dan Audrey, 1997: 275. Tapi bukan untuk itu saja, bagi anggota DITII baik yang di Jawa Barat, Aceh, Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan juga berhak menerimanya.
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sesudah keluarnya keputusan seperti itu, beramai-ramai banyak anggota Permesta yang keluar dari hutan-hutan untuk mendapatkan amnesti dan abolisi
tersebut sepeti Kolonel D.J. Somba, Mayjedn A.E. Kawilarang, Kolonel Petit Muharto Kartodirdjo dan Kolonel Ventje Sumual beserta pasukannya menjadi
kelompok paling akhir yang keluar dari hutan. Sehingga pada tahun itu pula PRRIPermesta telah dinyatakan bubar atau dengan kata lain telah berhasil
dilumpuhkan segala macam bentuk pemberontakannya Kahin dan Audrey, 1997: 277.
Disamping itu, perpecahan yang terjadi diantara para pemimpin Permesta telah melemahkan kekuatan militer Permesta. Sehingga pada tanggal 4 April
1961 antara Somba dari pihak Permesta dan Pangdam XIII Merdeka Kolonel Sunandar Priyosudarmo dilangsungkan penandatanganan naskah penyelesaian
pemberontakan Permesta. Pada tanggal 29 Mei 1961, Achmad Husein bersama pasukannya secara resmi melaporkan diri kepada Brigjend GPH Djatikusumo
yang saat itu menjabat sebagai Deputi wilayah Sumatera Barat Kahin dan Audrey, 1997: 278.
Intervensi asing untuk menjatuhkan pemerintahan Soekarno yang melibatkan militer Amerika Serikat selama pemerintahan Eisenhower di
Indonesia dapat dikatakan gagal. Petualangan Amerika Serikat di Indonesia jauh lebih besar bila dibandingkan dengan peristiwa Teluk Babi. Di mana saat itu
Amerika Serikat masih berada dalam kepemimpinan Kennedy untuk menjatuhkan Fidel Castro. Di Indonesia operasi rahasia Amerika Serikat ini tidak
hanya dilakukan oleh CIA, tetapi juga melibatkan Angkatan Laut Armada-7, Angkatan Udara Amerika Serikat dan berlangsung dalam waktu yang jauh lebih
lama dari pada peristiwa Teluk Babi. Peristiwa PRRIPermesta ini jauh lebih lama berlangsungnya pemberontakan dengan berbagai macam bantuan yang
diberikan oleh Amerika Serikat. Diartikan bahwa intervensi di Indonesia adalah yang paling merusak dalam istilah manusia. Karena memiliki dampak politik
yang lebih berat dan lebih abadi. Maksudnya adalah Amerika Serika banyak
Endah Sulistyawati, 2013 Peranan Intervensi Asing Dalam Pemerintahan Soekarno 1945-1966
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
melakukan intervensi diberbagai negara, namun hanya di Indonesia lah Amerika sangat produktif dalam memberikan bantuan demi kelancaran pemberontakan
yang dilakukan anggota PRRIPermesta. Tetapi intervensi yang dilakukan oleh Amerika Serikat itu gagal tidak sesuai keinginannya untuk menjatuhkan
Presiden Soekarno Kahin dan Audrey, 1997: 3.
4.2.2 Dampak Yang Terjadi