Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Experiential learning merupakan model pembelajaran yang dimulai dengan mendapatkan pengalaman langsung yang diikuti dengan suatu pemikiran,
diskusi, analisis dan evaluasi dari pengalaman tersebut Weight, Albert, Participative Education and The Inevitable Revolution in Journal of Creative
Behavior, Vol. 4, Fall 1970, pp 234-282. Pemberian intervensi berupa pelatihan yang berdasar pada experiential
learning ini juga sejalan dengan keinginan siswa mengenai jenis intervensi apa yang mereka harapkan dan dianggap dapat memenuhi kebutuhannya saat ini.
Hasilnya, sebanyak 43.7 14 siswa memilih jenis kegiatan training, 28,12 9 siswa memilih konseling kelompok, 15,6 5 siswa memilih terapi, dan lainnya
sebanyak 12,5 4 siswa yang memberikan masukan tentang diadakannya kegiatan bersama seperti doa bersama, melakukan ziarah keagamaan, dan retret.
Dalam rangka penyempurnaan modul pelatihan ini, juga akan dilakukan evaluasi terhadap perancangan modul tersebut.
1.2 Identifikasi masalah
Permasalahan penyesuaian diri pada siswa kelas X di SMA “X” Bandung
yang berasal dari luar kota Bandung berdampak pada munculnya keadaan stress siswa. Kondisi ini dialami karena penilaian cognitive appraisal siswa terhadap
lingkungan dan terbatasnya coping resources yang mereka miliki ataupun yang dapat mereka temukan. Salah satu intervensi yang akan dilakukan terhadap siswa
tersebut adalah dengan menyusun modul pelatihan educational coping resources
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
untuk melihat apakah terdapat peningkatan derajat coping resources mereka yang dilihat perubahannya melalui single group pre dan post test design before-after.
Selanjutnya juga akan dilakukan evaluasi terhadap modul pelatihan tersebut dengan meninjau pada aspek materi, fasilitator, waktu serta fasilitas pelatihan.
1.3 Maksud, Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah melakukan uji coba serta evaluasi terhadap modul pelatihan Educational Coping Resources dalam meningkatkan penilaian
dan kemampuan untuk menemukan jenis-jenis coping resources utama pada siswa kelas X SMA “X” yang berasal dari luar Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan modul pelatihan bagi siswa baru dalam meningkatkan penilaian serta kemampuan untuk menemukan
jenis-jenis coping resources yang mereka miliki, yang diharapkan dapat memediasi aktivitas coping siswa dalam menghadapi daily hassle.
1.3.3 Kegunaan Penelitian 1.3.3.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai upaya pengembangan ilmu psikologi yang ada, khususnya dalam psikologi pendidikan. Melalui penelitian
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ini akan diperoleh gambaran coping resources yang lebih mendalam pada siswa yang
berasal dari luar Kota Bandung kelas X SMA “X” Bandung.
1.3.3.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: -
Memberikan informasi bagi siswa baru di SMA “X” yang berasal dari luar Kota Bandung tentang berbagai jenis coping resources utama yang dapat
mereka manfaatkan dalam melakukan coping terhadap daily hassle yang dihadapi dengan menggunakan pelatihan educational coping resources.
- Memberikan masukan bagi pihak SMA “X” Bandung, khususnya bagian
Bimbingan dan Konseling mengenai gambaran tentang berbagai jenis coping resources pada siswa dengan menggunakan pelatihan educational
coping resources dalam upaya memberikan bimbingan serta bantuan psikologis.
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi wali kelas
sehingga mereka memahami lebih dalam kondisi siswa yang berasal dari luar Kota Bandung. Dimana diharapkan selanjutnya para wali kelas dapat
membantu siswa-siswi untuk mengatasi permasalahan penyesuaian diri yang dialami siswa.
- Menghasilkan modul pelatihan educational coping resources yang dapat
diterapkan pada siswa baru yang berasal dari luar Kota Bandung untuk membantu mereka dalam penyesuaian diri dengan lingkungan yang baru.
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
1.4 Metodologi
Penelitian ini berusaha menghasilkan modul pelatihan Educational Coping Resources dan melihat signifikasinya terhadap perubahan derajat Coping
Resources sebelum dan sesudah pelatihan pada siswa kelas X di SMA “X”
Bandung. Desain yang digunakan adalah Single Group Pre-Test and Post-Test Design Before-After, dengan alat ukur kuesioner derajat Coping Resources
yang disusun peneliti berdasarkan teori jenis Coping Resources Lazarus and Folkman, 1984. Adapun jenis-jenis Coping Resources yang dimaksudkan
adalah Health and Energy, Positive Belief, Problem Solving Skill, Social Skill, Social Support, dan Material. Treatment yang diberikan berupa pelatihan dengan
metode experiential learning. Analisis hasil yang didapat menggunakan Uji Statistik Bertanda dari Wilcoxon Wilcoxon Signed-Rank Test. Subjek dalam
p enelitian ini adalah siswa kelas X SMA”X” Bandung yang berasal dari luar
Kota Bandung dengan derajat Coping Rresources rendah dan cenderung rendah, disertai dengan penghayatan derajat stress cenderung tinggi dan tinggi.
Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 1.1 Rancangan Penelitian
Siswa Kelas X SMA X yang berasal dari luar
Kota Bandung dan memiliki derajat
coping resources rendah dan cenderung
rendah Signifikansi
perubahan derajat Coping
Resources Modul Pelatihan
Educational Coping Resources
Program Magister Psikologi
147
Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan Evaluasi modul pelatihan Educational Coping Resources dalam usaha meningkatkan derajat Coping Resources siswa kelas X yang
berasal dari luar Kota Bandung di SMA “X” Bandung, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah mengikuti pelatihan dengan melakukan uji coba modul pelatihan
Educational Coping Resources, maka derajat Coping Resources pada sebagian besar peserta mengalami perubahan yang mengarah pada adanya peningkatan.
Dengan meningkatnya derajat Coping Resources, mereka diharapkan mampu melakukan aktivitas coping terhadap daily hassle yang dimiliki berkaitan dengan
proses penyesuaian diri mereka sebagai akibat dari perubahan lingkungan yang dialaminya.
2. Melalui uji coba modul pelatihan ini, peningkatan jenis Coping Resources
Problem Solving Skill dialami oleh peserta dengan jumlah terbanyak dibandingkan dengan peningkatan pada jenis Coping Resources lainnya. Selanjutnya,
berdasarkan hasil tanggapan keseluruhan peserta terhadap evaluasi sesi Problem