49
3. Potensi Kreativitas Pada Anak
Melalui pandangan secara psikologi pada dasar nya setiap manusia telah di karuniai potensi sejak di lahirkan diatas muka bumi. Hal ini dapat kita lihat
pada prilaku bayi ataupun anak yang secara alamiah gemar bertanya, gemar mencoba, gemar memperhatikan hal baru , gemar berkarya melalui benda apa
saja yang ada dalam jangkauannya termasuk di dalamnya gemar berimajinasi. Potensi kreativitas ini dapat kita lihat melalui keajaiban alamiah seorang bayi
dalam mengeksplorasi apapun yang ada di sekitarnya. Secara alamiah juga seorang bayi selalu ingin tahu serta antusias dalam menjelajahi dunia di
sekitarnya.
Sementara itu Devito dalam supriadi yang cukup oleh Yeni Rachmawaty mengemukakan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki
oleh setiap orang dengan tingkat yang berbeda- beda . Setiap orang lahir dengan potensi kreatif.
41
Dengan demikian dapat penulis ambil sebuah kesimpulan bahwa setiap manusia lahir adalah kreatif, persoalannya tinggal
bagaimana potensi ini dapat dikembangkan dengan baik oleh guru dan orang tua sebagai ujung tombak dan sebagai sekolah yang pertama bagi kehidupan
anak tersebut.
Untuk itu, seorang guru ataupun orang tua hendaknya harus mengetahui tahapan-tahapan perkembangan kreativitas anak. Walaupun tahap kreativitas
itu berlangsung
mengikuti tahap-tahap
tertentu. Tidak
mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu prose situ sedang
berlangsung. Apa yang harus di amati ialah gejalanya berupa prilaku yang dapat di tampilkan oleh individu.
Menurut Muhammad Asrori,ada empat tahapan proses kreatif yaitu : a.
Persiapan preparation Pada tahap ini, Individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk
memecahkan masalah yang di hadapi b.
Inkubasi incubation Pada tahap ini, proses memecahkan masalah “ dierami” dalam pra sadar ;
individu seakan-akan melupakannya. c.
Iluminasi illumination Tahap ini sering di sebut sebagai tahap timbulnya “insigh”. Pada tahap ini
sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru serta proses- proses Psikologis yang mengawali dan mengikuti timbulnya inspirasi atau
gagasan- gagaan baru itu.
d. Verivikasi Verification
41
Yeni Rachmawati, Op. Cit., hlm.7
50
Pada tahap ini, gagasan –gagasan yang telah muncul itu di evaluasi secara
kritis dan Konvergen serta menghadapkannya kepada realitas .
42
Dengan memahami tahapan –tahapan tersebut di atas, maka seorang guru atau
pendidik akan lebih mudah dalam mengembangkan kreativitas anak didiknya. Karena guru tersebut memahami bagaimana seharusnya mengembangkan
kreatif yang sesuai dengan usia atau umur anak didiknya.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas