4 Division :
Firmicutes Class
: Bacilli
Ordo :
Bacillales Famili
: Bacillaceae Genus
: Bacillus Species :
Bacillus subtillis Hatmanti, 2000 Bacillus subtilis merupakan golongan bakteri Gram positif yang berbentuk
batang dan patogen terhadap manusia. Bacillus subtilis menghasilkan enzim preteolitik subtilin. Bacillus subtilis dapat menyebabkan beberapa infeksi yang
menyebabkan meningitis, endokarditis dan infeksi Carballido-López
Formstone, 2007.
3. Escherichia coli
Klasifikasi bakteri Escherichia coli adalah sebagai berikut:
Kingdom : Prokariot
Divisio : Gracilicutes
Class :
Scotobacteria Ordo
: Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Eschericia
Spesies : Escherichia coli Jawetz, et al., 2001
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif, memiliki panjang 2-3 µm, diameter 0,7 µm dan lebar 0,6 µm, memiliki bentuk bulat dan cembung
Jawetz, et al., 2001. Escherichia coli menyebabkan diare yang disertai kejang
perut, demam, dan gangguan pada ginjal Radji, 2010. Pengobatan pada infeksi dapat menggunakan ampisilin karena memiliki spektrum luas terhadap bakteri
Gram negatif Setiabudy, 2008.
4. Antibakteri
Antibakteri merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri, terutama bakteri yang merugikan bagi manusia
5 Setiabudy, 2008. Antibakteri ada dua jenis yakni antibakteri bakteriostatik yang
kerjanya hanya menghambat pertumbuhan bakteri dan antibakteri bakterisidal yang bisa melisiskan bakteri. Pada beberapa antibakteri yang bersifat
bakteriostatik jika dinaikkan dosisnya dapat menjadikan bakteri tersebut bersifat bakteriosidal Setiabudy, 2008. Tanaman dapat mensintesis senyawa aktif seperti
fenolik, terpenoid, tanin, minyak esensial, alkaloid, lektin, polipeptida, dan poliasetilen yang bisa dimanfaatkan dalam pengobatan Cowan, 1999. Tanaman
yang mengandung flavonoid, kuinon dan kumarin dipercaya memiliki aktivitas antibakteri. Flavonoid berperan secara langsung dengan mengganggu fungsi sel
mikroorganisme dan penghambatan siklus sel mikroba Fatmawati, 2009. Kuinon membentuk kompleks ireversibel dengan asam amino dalam protein
sehingga protein kehilangan fungsi Kazmi, et al., 1994. Kumarin merupakan senyawa fenolik yang menghambat pertumbuhan mikroba dengan menginaktivasi
enzim dan merusak dinding sel Cowan, 1999.
5. Uji Antibakteri
Uji antibakteri dilakukan untuk mengukur potensi senyawa aktif yang memberikan efek lisis pada mikroorganisme. Kekuatan antibakteri diukur
berdasar diameter zona hambat. Uji antibakteri dapat dikerjakan dengan beberapa cara antara lain dilusi dan difusi. Prinsip dilusi adalah dengan melakukan
pengenceran hingga diperoleh beberapa konsentrasi. Difusi merupakan pergerakan molekul di dalam suatu media yang bergerak secara acak dan merata
Campbell Reece, 2008. Metode difusi dapat dilakukan dalam tiga cara yakni Kirby Bauer, sumuran, dan pour plate Prescot Klein, 2002.
6. Kromatografi Lapis Tipis