commit to user
Gambar 2. Skema Triangulasi Metode Penelitian
F. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 peserta didik terlibat secara aktif baik fisik
ataupun mental dalam proses pembelajaran Mulyasa, 2006: 101. Penelitian ini dapat dihentikan apabila setiap indikator dari aspek yang diukur sudah mencapai target
yang ditentukan, sebaliknya jika masing-masing variabel yang diukur belum memenuhi target capaian maka dilanjutkan siklus berikutnya untuk mencapai target
yang ditetapkan. Daftar target dari masing-masing variabel yang akan diukur dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Target keberhasilan Penelitian
Aspek Target yang harus dicapai
Observasi keaktifan belajar siswa ≥
75
Angket keaktifan belajar siswa Wawancara
≥ 75
≥ 75
G. Prosedur Penelitian
Prosedur dan langkah-langkah penelitian yang digunakan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Robin MC Taggart dalam Sukardi 2001:
214-215 yang berupa model spiral. Perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi,
perencanaan kembali merupakan suatu dasar untuk pemecahan masalah. Langkah- Wawancara
Angket
Observasi Data
Siswa
commit to user
langkah operasional penelitian meliputi tahap persiapan, perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Tahap pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Perencanaan Tindakan
Tahap Perencanaan merupakan tahap untuk menentukan materi pembelajaran yaitu sistem rangka manusia, materi pada siklus I adalah organ
penyusun sistem gerak dan mcam-macam tulang, sedangkan materi pada siklus II adalah persendian, otot dan kelainan pada tulang. Penyusunan perangkat
pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Silabus yang digunakan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengacu pada penerapan Pembelajaran kooperatif Jigsaw. Instrumen penelitian disusun pada tahap ini yaitu angket, lembar
observasi keaktifan belajar biologi siswa serta pedoman wawancara bagi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw pada pokok bahasan sistem rangka manusia. Tiap siklus terdiri dari dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama pembelajaran dimulai dengan memberikan penjelasan materi secara garis besar. Tahap selanjutnya guru memberi pengarahan
tentang pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Tiap anggota
kelompok memiliki tugas dan tanggungjawab untuk membaca dan mempelajari materi yang telah dibagi oleh guru. Tahap selanjutnya siswa bertemu dalam
kelompok ahli untuk melakukan diskusi dan mencatat hasil diskusi kepada teman satu kelompok.
Pertemuan kedua siswa kembali ke kelompok awal dan dan wajib menjelaskan hasil diskusi. Perwakilan kelompok melakukan presentasi berdasarkan
hasil diskusi. Tahap akhir dalam penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah membuat kesimpulan hasil diskusi kelas dan mengerjakan soal postes. Siswa
selanjutnya mencocokkan jawaban soal postes dan menghitung skornya, kemudian
commit to user
guru mengumumkan kelompok yang mendapatkan penghargaan sesuai kriteria yang telah ditentukan, tetapi pemberian sertifikat penghargaan tim dilakukan pada lain
waktu.
c. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw. Kegiatan pada tahap ini adalah
mengamati, mencatat serta mendokumentasikan kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi terfokus yaitu maksud
dan sasaran observasi telah ditentukan sebelumnya. Lembar observasi digunakan untuk mempermudah mengamati setiap indikator yang diukur. Tahap ini dilakukan
pengisian angket keaktifan belajar oleh siswa yang digunakan sebagai data sekunder.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, interprestasi dan evaluasi atas informasi yang diperoleh dari hasil observasi kegiatan belajar mengajar dan keaktifan
belajar siswa selama proses pembelajaran. Data yang telah terkumpul dalam kegiatan observasi harus secepatnya dianalisis dan diinterpretasi atau diberi makna sehingga
dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan. Kegiatan refleksi diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas agar tindakan
yang dilakukan dapat dievaluasi keefektifannya. Hasil dari refleksi digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Penelitian dapat dihentikan apabila target yang
diukur telah tercapai, apabila target yang diukur belum tercapai dapat dilanjutkan pada siklus selanjutnya dengan melakukan perbaikan. Prosedur penelitian tindakan
kelas ini dapat dilihat pada Gambar 3.
commit to user
Pengamatan
Pengamatan terhadap
keaktifan belajar siswa selama proses
pembelajaran
berlangsung. Evaluasi
Evaluasi keaktifan
belajar siswa melalui angket, lembar
observasi, dan
wawancara
Pelaksanaan
Penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw
Perencanaan
Rancangan perbaikan dari refleksi siklus I
Penyusunan instrumen pembelajaran: angket
keaktifan belajar biologi siswa , silabus, RPP untuk
Siklus II, lembar observasi, dan pedoman wawancara.
Refleksi
Menganalisis proses dan dampak pelaksanaan tindakan, serta melihat
ketercapaian indikator
Pelaksanaan
Penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw
Tindak Lanjut
Perbaikan pembelajaran oleh guru Biologi setelah penelitian.
Refleksi
Menganalisis proses dan dampak pelaksanaan tindakan, jika indikator
belum tercapai diteruskan siklus II
Perencanaan
Penyusunan instrument
pembelajaran: angket
keaktifan belajar biologi siswa , silabus, RPP untuk
Siklus I, lembar observasi, dan pedoman wawancara.
Pengamatan
Pengamatan terhadap
keaktifan belajar
siswa selama
proses
pembelajaran berlangsung. Evaluasi
Evaluasi keaktifan belajar siswa melalui angket, lembar observasi,
dan wawancara siswa.
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Sukardi, 2001: 215
commit to user
24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta siswa kelas VIIIA. Kegiatan awal penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi dan diskusi
dengan guru mata pelajaran biologi untuk mengetahui kondisi awal kelas VIIIA yang berkaitan dengan pembelajaran biologi di kelas.
Hasil observasi diperoleh data selama kegiatan pembelajaran siswa bersikap pasif, guru menggunakan metode kurang bervariasi. Selama pembelajaran
berlangsung sebagian besar siswa duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa banyak mengobrol dengan teman lain, tidak mencatat materi dari guru, tidak
berani bertanya kepada guru bila ada materi yang kurang jelas. Sebagian besar siswa tidak membawa buku literature atau buku paket biologi, siswa kurang berinteraksi
dengan teman lain dalam kegiatan diskusi. Usaha mengerjakan tugas dari guru masih rendah, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas dan ada yang tidak
mengerjakan tugas. Berdasar hasil observasi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa keaktifan
belajar biologi siswa kurang. Sebagai penguat observasi digunakan lembar observasi dengan item yang mewakili tiap indikator dari keaktifan belajar siswa yang akan
diukur. Berikut rincian presentasi pada setiap indikator dari berbagai aspek keaktifan belajar siswa berdasar lembar observasi.
commit to user
Tabel 5. Persentase Capaian Setiap Indikator pada Observasi Keaktifan Belajar Biologi Siswa Pra Siklus
No INDIKATOR
Persentase Tiap Indikator
Persentase Rata-Rata Tiap Aspek
1 Mengajukan pertanyaan kepada
guru 41,67
Aktivitas langsung 45,83
2 Bertanya kepada teman
58,33 3
Berperan serta dalam diskusi kelompok
44,44 4
Mengeluarkan pendapat pada saat presentasi
38,89 5
Mencatat materi pelajaran 72,22
Aktivitas mencatat 72,22
6 Siswa mengerjakan soal yang
diberi guru 55,56
Aktivitas mental 62,5
7 Mempelajari buku catatan dan
buku panduan di kelas 69,44
Jumlah Rata-rata
380,56 180,55
54,36 60,18
Tabel 5 diketahui bahwa capaian rata-rata indikator pada observasi masih tergolong rendah, indikator keaktifan belajar biologi siswa berkisar antara 38,89 -
72,22 dengan nilai rata-rata 54,36. Rata-rata presentase tertinggi yaitu pada indikator mencatat materi pelajaran dengan presentase 72,22, persentase terendah
38,89 pada indikator mengeluarkan pendapat pada saat presentasi. Persentase hasil capaian indikator pada observasi keaktifan belajar biologi
siswa pra siklus dapat dilihat pada Gambar 4.
commit to user
20 40
60 80
A B
C D
E F
G mempelajari buku catatn dan buku panduan
di kelas siswa mengerjakan soal yang diberi guru
mencatat materi pelajaran mengeluarkan pendapat pada saat presentasi
berperan serta dalam diskusi kelompok bertanya kepada teman
Mengajukan pertanyaan kepada guru Gambar 4. Persentase Siswa Tiap Indikator Pra Siklus Berdasarkan Data Lembar
Observasi Keaktifan Belajar Biologi Siswa Data mengenai keaktifan belajar biologi siswa selain diperoleh dari hasil
observasi, juga diperoleh dari angket dengan item tiap indikator yang akan diukur. Berikut rincian besarnya keaktifan setiap indikator berdasarkan perhitungan angket.
Tabel 6. Persentase Capaian Indikator pada Angket Keaktifan Belajar Biologi Siswa Pra Siklus
No Indikator Capaian Indikator
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Mengajukan pertanyaan terhadap guru
Bertanya kepada teman lain Berperan serta dalam diskusi kelompok
Mengeluarkan pendapat di depan kelas Mencatat materi pelajaran
Mengerjakan soal-soal dikelas Mempelajari materi dari buku paket,lks dan
buku lain sebagai penunjang 69,67
67,44 69,63
68,89 68,06
69,17 69,54
Rata-rata 68,91
Berdasar Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai keaktifan belajar biologi siswa berkisar antara 67,44-69,67 dengan nilai rata-rata persentase sebesar 68,91.
Indikator keaktifan yang memiliki persentase tertinggi adalah mengajukan pertanyaan
commit to user
terhadap guru dengan besar persentase 69,67. Indikator yang memiliki persentase terendah adalah bertanya kepada teman lain dengan besar presentase 67,44.
Berdasar perhitungan rata-rata keaktifan belajar biologi ditinjau dari aspek aktivitas langsung, mencatata dan mental menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
persentase antara lembar observasi dan perhitungan angket pra siklus. Perbedaan terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang dalam mencari informasi mengenai
keaktifan belajar biologi siswa. Angket diberikan kepada siswa untuk diisi secara subjektif menurut sudut pandang siswa sendiri. Kegiatan observasi dilakukan secara
objektif oleh observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dan angket keaktifan belajar biologi siswa pra siklus digunakan sebagai pembanding
untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa melalui tindakan yang diberikan.
Pembelajaran kooperatif Jigsaw mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang
maksimal. Pembelajaran kooperatif Jigsaw menyangkut kerjasama, saling ketergantungan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, memacu siswa
berpikir kritis dan menggunakan kata-kata yang tepat agar dapat menjelaskan kepada teman lain, sehingga menguntungkan semua anggota kelompok dengan mengajar dan
belajar dari teman. Hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa selama proses
pembelajaran kurang aktif, hal ini karena siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, sebagian besar siswa tidak mencatat materi yang diajarkan, tidak berani
bertanya dan mengemukakan pendapat karena takut dan malu, siswa tidak mengerjakan soal yang diberi guru dengan sungguh-sungguh, hal ini terbukti bahwa
sebagian besar siswa tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa selama pembelajaran guru menggunakan metode
yang kurang bervariasi, guru memberikan tugas kepada siswa tetapi siswa mengerjakan dengan mencontek teman lain dan mengumpulkan tidak tepat waktu.
commit to user
Siswa banyak yang tidak mencatat materi dan tidak membawa buku panduan biologi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Terdapat 2 siklus untuk menyelesaikan masalah keaktifan yang terjadi di kelas dengan penerapan metode kooperatif Jigsaw yang terdiri dari beberapa tahap
yaitu 1 tahap perencanaan tindakan, 2 tahap pelaksanaan tindakan, 3 tahap observasi dan evaluasi, dan 4 tahap analisis dan refleksi.
B.Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Siklus I
Keaktifan belajar biologi siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw yang dapat mendorong kerjasama dan saling
ketergantungan antar siswa. Tahap perencanaan pada siklus I memerlukan beberapa persiapan penyusunan instrumen yaitu:
a Penyusunan silabus mata pelajaran biologi materi pokok sistem rangka manusia
b Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaranRPP, tiap siklus terdiri dari 2 kali
pertemuan c
Penyusunan lembar observasi keaktifan belajar biologi siswa d
Penyusunan angket keaktifan belajar biologi siswa e
Penyusunan pedoman wawancara tentang keaktifan belajar biologi siswa
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tahap pelaksanaan tindakan siklus I guru menerapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw yang terdiri dari 2 pertemuan, masing-masing pertemuan dengan
alokasi waktu 2x40 menit. Pertemuan pertama, guru memulai pelajaran dengan melakukan apersepsi mengenai materi rangka manusia. Apersepsi dilakukan untuk
membuat siswa terangsang untuk berfikir dan lebih konsentrasi sebelum pelajaran dimulai. Langkah selanjutnya guru memberi soal pretest untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan bagaimana kesiapan siswa terhadap pelajaran. Guru menjelaskan materi rangka secara garis besar setelah siswa selesai mengerjakan soal
pretest. Tahap selanjutnya guru memberi pengarahan tentang pelaksanaan penerapan
commit to user
pembelajaran kooperatif Jigsaw, hal ini dimaksudkan agar siswa tidak mengalami kebingungan selama proses pembelajaran.
Guru memulai penerapan metode Jigsaw yaitu guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Pembagian kelompok
dilakukan secara heterogen yaitu setiap kelompok terdiri dari beberapa siswa dengan tingkat kecerdasan yang berbeda, pada masing-masing kelompok diberikan bahan
diskusi. Tiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggungjawab untuk membaca dan mempelajari sub bab atau materi yang telah dibagi. Siswa dari kelompok lain
yang mempelajari sub bab sama bertemu dalam kelompok ahli untuk melakukan diskusi dan mencatat hasil diskusi. Akhir pembelajaran pertemuan pertama guru
membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dan memberi penjelasan siswa agar mempelajari materi rangka untuk melanjutkan diskusi pada pertemuan selanjutnya.
Guru memulai pembelajaran pada pertemuan kedua dengan melakukan apersepsi dan memotivasi siswa agar siswa terangsang untuk berfikir dan siap
mengikuti pembelajaran. Tahap selanjutnya guru mengulas materi pada pertemuan sebelumnya secara garis besar untuk mengingatkan siswa pada materi yang sudah
dipelajari. Guru melanjutkan diskusi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama, yaitu siswa pada pertemuan sebelumnya melakukan diskusi kelompok ahli maka
kembali ke kelompok awal. Siswa dari kelompok ahli tersebut manjelaskan hasil diskusi kepada teman lain dikelompok awal dan melakukan diskusi lagi. Tahap
selanjutnya setiap kelompok memilih satu siswa untuk melakukan presentasi di depan. Guru membahas hasil diskusi dan membetulkan konsep siswa jika terjadi
miskonsepsi dan memperkuat konsep yang telah didiskusikan siswa. Guru membagi soal kuis kepada siswa untuk dikerjakan. Tahap selanjutnya guru meminta siswa
untuk mencocokan hasil kuis dan menghitung skor masing-masing individu dan kelompok. Guru mengumumkan skor individu dan skor kelompok. Tahap akhir, guru
mengumumkan kelompok yang menduduki peringkat I, II, dan III. Pemberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan kriteria sebagai tim super, tim
commit to user
hebat dan tim baik berdasarkan peringkat yang diperoleh masing-masing tim diberikan pada hari yang berbeda.
3.Observasi Siklus I
Observasi dilakukan bersamaan dengan jalannya proses pembelajaran Biologi dengan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw. Observasi dilakukan
melalui pengamatan secara langsung terhadap keaktifan belajar biologi siswa dan penyebaran angket. Berdasarkan observasi yang dilakukan didapat hasil sebagai
berikut:
a. Hasil Observasi Keaktifan Belajar Biologi Siswa
Hasil observasi terhadap keaktifan belajar biologi siswa dalam pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Persentase Capaian Setiap Indikator pada Observasi keaktifan Belajar
Biologi Siswa Siklus I No
Indikator Capaian indiKator
1 2
3 4
5 6
7 Mengajukan pertanyaan kepada guru
Bertanya kepada teman Berperan serta dalam diskusi kelompok
Mengeluarkan pendapat saat presentasi Mencatat materi pelajaran
Mengerjakan soal di kelas Mempelajari buku catatan dan buku panduan di kelas
52,78 75,00
61,11 55,56
80,56 69,44
75,00
Rata-rata 67,06
commit to user
b. Hasil Angket Keaktifan Belajar Biologi Siswa
Hasil angket keaktifan belajar biologi siklus I dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Persentase Capaian Setiap Indikator pada Angket Keaktifan Belajar Biologi
Siswa Siklus I No
Indikator Capaian indikator
1 2
3 4
5 6
7 Mengajukan pertanyaan kepada guru
Bertanya kepada teman Berperan serta dalam diskusi kelompok
Mengeluarkan pendapat saat presentasi Mencatat materi pelajaran
Mengerjakan soal di kelas Mempelajari buku catatn dan buku panduan di kelas
72,56 73,89
74,44 74,81
73,61 73,19
71,94
Rata-rata 73,49
4
.
Analisis dan Refleksi a. Hasil Observasi Keaktifan Belajar Biologi Siswa
Berdasarkan perhitungan, keaktifan siswa pada siklus 1 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan keaktifan pada pra siklus. Rata-rata persentase
keaktifan belajar biologi siswa siklus I adalah sebesar 67,06. Persentase tertinggi rata-rata keaktifan belajar biologi siswa adalah mencatat materi pelajaran dengan
rata-rata presntase sebesar 80,56. Persentase hasil capaian indikator pada observasi keaktifan belajar biologi
siswa siklus I dapat dilihat pada Gambar 5.
commit to user
10 20
30 40
50 60
70 80
90
A B
C D
E F
G mempelajari buku catatan dan buku panduan di
kelas siswa mengerjakan soal yang diberi guru
mencatat materi pelajaran mengeluarkan pendapat pada saat presentasi
berperan serta dalam diskusi kelompok bertanya kepada teman
Mengajukan pertanyaan kepada guru Gambar 5. Presentase Keaktifan Belajar Biologi Siswa Tiap Indikator Pasca Siklus I
Berdasarkan Data Lembar Observasi Keaktifan Belajar Biologi Siswa Melalui tindakan penerapan pembelajaran kooperatif
Jigsaw
pada siklus 1 keaktifan belajar biologi siswa mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan.
Siklus 1 target belum tercapai, target pada penelitian ini adalah rata-rata capaian indikator keaktifan belajar biologi mencapai lebih dari atau sama dengan 75.
b. Hasil Angket Keaktifan Belajar Biologi Siswa
Hasil perhitungan angket keaktifan belajar biologi siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 yaitu penerapan pembelajaran kooperatif
Jigsaw,
keaktifan belajar biologi siswa berdasarkan angket dari hasil pra siklus sebesar 68,91
meningkat menjadi 73,49. Persentase indikator pada siklus 1 berdasarkan angket berkisar antara 71,94 - 74,81. Indikator tertinggi adalah mengeluarkan pendapat
saat presentasi sebesar 74,81, sedang indikator terendah adalah mempelajari buku catatan dan buku panduan di kelas yaitu 71,94.
Persentase hasil capaian indikator pada angket keaktifan belajar biologi siswa siklus I dapat dilihat pada Gambar 6.
commit to user
20 40
60 80
A B
C D
E F
G Persentase keaktifan belajar siswa
mempelajari buku catatan dan buku panduan di kelas
siswa mengerjakan soal yang diberi guru
mencatat materi pelajaran mengeluarkan pendapat pada saat presentasi
berperan serta dalam diskusi kelompok bertanya kepada teman
Mengajukan pertanyaan kepada guru Gambar 6. Persentase Keaktifan Belajar Biologi Siswa Tiap Indikator Pasca Siklus I
Berdasarkan Angket Keaktifan Belajar Biologi Siswa
c. Hasil Wawancara
Hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh bahwa penerapan pembelajaran kooperatif
Jigsaw
dapat meningktkan keaktifan belajar siswa. Hal ini terbukti dengan jumlah siswa yang antusias dengan pembelajaran semakin besar yaitu
siswa yang mencatat materi, mempelajari buku panduan dan buku catatan, siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapat semakin meningkat. Penerapan
pembelajaran kooperatif
Jigsaw
membuat siswa aktif dalam kegiatan diskusi, siswa mengerjakan soal dari guru dengan sungguh-sungguh dan mengumpulkan tepat
waktu. Berdasar pengamatan pada siklus 1 ditemukan beberapa hal yang perlu
diperbaiki antara lain : 1
Awal pembelajaran guru kurang memberikan apersepsi sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
2 Saat diskusi, guru terlalu banyak mengulur waktu, sehingga pelaksanaan
pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah disusun di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
commit to user
3 Siswa hanya bertanya jika ditunjuk oleh guru sehingga pembelajaran berlangsung
sangat pasif. 4
Siswa mengulur waktu untuk diskusi dan mengumpulkan hasil diskusi sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak tepat waktu.
5 Siswa kurang berani mengemukakan pendapat pada saat presentasi sehingga
siswa masih pasif dalam melakukan presentasi dan pembelajaran belum terlihat aktif.
Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka tindakan yang tepat untuk dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya adalah:
1 Awal pembelajaran guru lebih memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan
yang berhubungan dengan pembelajaran, sehingga siswa terangsang untuk mempelajari materi.
2 Saat dilakukan diskusi guru memperhatikan waktu, sehingga kegiatan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun
3 Guru lebih terampil dalam menggunakan respon dan pertanyaan kepada siswa
dalam pembelajaran,sehingga siswa terangsang untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
4 Siswa yang selalu mengulur waktu diskusi dan mengumpulkan hasil diskusi,
dapat diatasi dengan ketegasan guru terhadap sikap siswa 5
Guru berusaha meyakinkan siswa agar lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat pada saat presentasi didepan kelas, siswa diyakinkan agar tidak merasa
takut dan malu. Siklus I terdapat beberapa kegiatan yang menunjukkan keaktifan siswa
meningkat, diantaranya : 1
Siswa dalam mengikuti pembelajaran terlihat sungguh-sungguh, hal ini terlihat dari siswa semakin antusias dalam mencatat materi pelajaran, karena siswa sadar
bahwa siswa harus memiliki catatan untuk belajar.
commit to user
2 Siswa mempelajari buku panduan pelajaran biologi, baik buku paket dan lks. Hal
ini karena siswa terdorong untuk belajar agar dapat menjelaskan materi kepada teman lain pada saat dilakukan diskusi dan siswa harus belajar agar tidak
mendapat kesulitan dalam mengerjakan soal. 3
Saat diberi soal oleh guru siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan mengumpulkan jawaban tepat waktu. Hal ini karena siswa berlomba-lomba ingin
mendapatkan nilai yang baik sehingga mendapatkan penghargaan yang baik pula. 4
Siswa berusaha untuk bertanya kepada teman yang sudah paham jika ada materi yang belum dipahami.
Pada siklus 1 target belum tercapai, tetapi sudah ada peningkatan keaktifan belajar biologi siswa meskipun tidak signifikan. Peningkatan keaktifan belajar biologi
siswa disebabkan pada siklus I diterapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw. Pembelajaran kooperatif Jigsaw mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Pembelajaran Jigsaw menyangkut kerjasama dan saling ketergantungan antara siswa yang satu
dengan siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat memacu siswa berpikir kritis dan menggunakan kata-kata yang tepat agar dapat menjelaskan kepada
teman lain, sehingga menguntungkan semua anggota kelompok dengan mengajar dan belajar dari teman lain. Mencapai persentase capaian target yang telah ditentukan,
dilakukan tindakan untuk siklus berikutnya, dengan perbaikan sesuai yang dikemukakan pada refleksi tindakan pada siklus I.
C. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Siklus II