commit to user 54
9. Pertimbangan Hukum
Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas ;
Menimbang bahwa dalil posita angka 1, 2 dan 3 surat permohonan sesuai keterangan Pemohon yang dibenarkan para Termohon dan dikuatkan
keterangan para saksi, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Pemohon dan Termohon I adalah suami istri sah yang menikah pada tanggal 12 Januari
2008 di hadapan PPN Kantor Catatan Sipil Kab. Boyolali sebagaimana dalam Kutipan Akta Pernikahan No. 3309 PK 0007 000015 tanggal 12 Januari 2008
yang dikeluarkan oleh Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Boyolali, sudah mempunyai seorang anak bernama FERNANDO umur 2.5
tahun, pada saat menikah Pemohon berstatus sipil perawan dan Termohon I perjaka serta keduanya belum pernah bercerai ;
Menimbang bahwa posita angka 4, sesuai keterangan Pemohon yang dibenarkan para Termohon dan dikuatkan keterangan saksi-saksi harus
dinyatakan terbukti Termohon I tanpa seijin Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon II pada tanggal 06 April 2009 dihadapan PPN
Kantor Urusan Agama Kab. Karanganyar sebagaimana tersebut dalam Kutipan Akta Nikah No. 7304IV2009 tanggal 06 April 2009 ;
Menimbang bahwa posita angka 5 sesuai keterangan Pemohon dan pengakuan Termohon I yang dikuatkan keterangan PPNKepala KUA Kec.
Kerjo Kab. Karanganyar harus dinyatakan pada saat menikah lagi, Termohon I mengaku berstatus sipil jejaka dengan cara memberikan surat keterangan
palsu ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka harus dinyatakan terbukti bahwa perkawinan Temrohon I dengan Termohon II, Termohon I berstatus masih atau telah beristri sehingga
perkawinannya dengan Termohon II merupakan pernikahan kedua atau perkawinan tersebut merupakan poligami yang seharusnya memenuhi
ketentuan pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang
commit to user 55
Perkawinan, jo pasal 40, 41 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 serta pasal 55 dan 56 serta pasal 21 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam ;
Menimbang bahwa oleh karena perkawinan Termohon I dengan Termohon II sebenarnya merupakan perkawinan poligami yang harus
memenuhi ketentuan pasal-pasal diatas, sementara Termohon I untuk pelaksanaan perkawinan tersebut dengan memalsu data status sipil dan tanpa
seijin Pemohon, maka perkawinan yang kedua Termohon I tersebut dapat dibatalkan.
Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal yang dipertimbangkan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa dalam perkawinan
Termohon I dan Termohon II telah terbukti melanggar aturan-aturan hukum yang harus dipenuhi apabila seorang laki-laki hendak beristri lebih dari
seorang, oleh karena itu Majelis berpendapat bahwa permohonan Pemohon telah terbukti menurut hukum sesuai ketentuan pasal 22, 23 dan 24 Undang-
Undang No. 1 tahun 1974, jo pasal 37, 39 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975, jo pasal 71 huruf a Kompilasi Hukum Islam, sehingga oleh karena itu
permohonan Pemohon aquo haruslah dikabulkan ; Menimbang bahwa oleh karena perkawinan Termohon I dengan
Termohon II dibatalkan, maka Majelis perlu menetapkan Akta Nikah No. 7304IV2009 tanggal 06 April 2009 yang diterbitkan KUA Kec. Kerjo Kab.
Karanganyar harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap Termohon I dan Termohon II dan oleh karenannya akta perkawinan tersebut
haruslah dicoret dari register; Menimbang bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat 1 Undang-
Undang nomor: 7 tahun 1989 biaya perkara yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon ;
10. Amar Putusan