Koefisien Determinasi Adjusted R Uji F F test Uji t t

8 106. Pada perhitungan data responden tidak mengandung penyakit multikolinearitas, sehingga dapat diteruskan pada uji selanjutnya..

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji glejser. Dari hasil perhitungan diketahui probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat masalah heteroskesdastisitas.

4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 11 for windows, diperoleh persamaan regresi yang dapat ditulis sebagai berikut: Y = 64,779 -0,338 X1+ 1,030 X2 + 0,798 X3

5. Hasil Pengujian Hipotesis.

Hasil perhitungan data mengenai uji hipotesis penelitian dapat dilihat dalam rinciannya berikut ini.

a. Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .542 .294 .215 4.630 Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2012 Dari analisis koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R 2 sebesar 0,215 yang berarti bahwa sebesar 21,50 variasi dari variabel independen komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan peran manajer dapat menjelaskan terhadap variasi variabel kinerja manajerial. Sementara itu sisanya yaitu 78,50 dijelaskan oleh variabel lain di luar model observasi dalam penelitian ini.

b. Uji F F test

Berdasarkan uji ANOVA atau F test diperoleh hasil probabilitas signifikansi 0,023 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti keenam variabel independen yaitu secara besama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada tingkat 9 signifikansi 5 dan model regresi yang digunakan sudah fit atau cocok dengan penelitian.

c. Uji t t

test 1. Komitmen Organisasi Uji t diperoleh t hitung -1.949 lebih kecil dari t tabel 1,697 pada α = 0,05. Maka H1 ditolak yang berarti komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, pada taraf signifikansi 5 . 2. Gaya Kepemimpinan Uji t diperoleh t hitung 3,340 lebih besar dari t tabel 1,697 pada α = 0,05. Maka H2 diterima, yang berarti gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, pada taraf signifikansi 5 . 3. Peran Manajer Uji t diperoleh t hitung 2,772 lebih besar dari t tabel 1,697 pada α = 0,05. Maka H3 diterima, yang berarti peran manajer berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, pada taraf signifikansi 5 .

B. Pembahasan

Variabel komitmen organisasional memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini berarti Ha1 dalam penelitian ini tidak terdukung sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional yang rendah dapat menurunkan kinerja manajerial. Hal ini berbeda dengan penelitian Sumarno 2005 dan Putri 2010 yang menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer instansi pemerintah daerah. Memiliki komitmen organisasional merupakan elemen penting dalam bekerja di organisasi pemerintahan. Seseorang yang memiliki komitmen organisasional di organisasi pemerintah diharapkan memiliki pandangan yang positif serta berusaha berbuat yang terbaik untuk mencapai tujuan dan kinerja yang lebih baik lagi. Goal setting theory menyatakan bahwa individu berkomitmen terhadap sasaran, artinya bertekad untuk tidak meninggalkan sasaran dan menghasilkan tingkat kerja yang lebih tinggi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Dan Motivasikinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara

30 125 109

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu

0 49 93

PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN, ORGANISASI, DAN SISTEM IMBALAN YANG DITERIMA TERHADAP PERAN AUDITOR INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Inspektorat Kabupaten Dairi)

1 41 100

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan

5 65 84

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Komitmen Organisasi, Dan Job Stress Terhadap Kinerja Auditor Internal Pada Otoritas Jasa Keuangan (Ojk)

6 38 138

KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA DAN PERAN MANAJER PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGELANG

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 2 12

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, MOTIVASI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

1 4 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP PERILAKU EKSTRA PERAN (OCB) MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

0 0 30

I. Pendahuluan - PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Ciamis)

0 0 10