1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Umumnya tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal, dan pertumbuhan kelangsungan usahanya. Hal tersebut dapat diketahui dan dilihat dari
laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Di dalam laporan keuangan terdapat elemen – elemen yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan
pada periode tertentu dan dapat dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi dan kinerja keuangan perusahaan.
Menurut Fahmi 2013:21 laporan keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi
tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Selain itu laporan keuangan juga menjadi hal yang penting bagi manajemen
karena dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan. Laporan keuangan terdiri atas neraca,
laporan laba rugi, laporan ekuitas pemegang saham, dan laporan arus kas. Menurut Harahap 2007:107 neraca merupakan laporan yang
menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Menurut Munawair 2010:26 laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis
tentang penghasilan, beban, laba – rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Rivai 2007:619 laporan
perubahan ekuitas merupakan laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor, tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan
akun ekuitas lainnya. Menurut Fahmi 2013:23 laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar dari kegiatan operasi, pendanaan,
dan investasi selama suatu periode akuntansi. Mengetahui perkembangan keuangan perusahaan, perlu diadakan analisis
terhadap data keuangan yang telah dikonfirmasi melalui laporan keuangan. Analisis berarti menguraikan laporan keuangan tersebut lebih terperinci sehingga
bagian – bagian yang tercakup didalamnya dengan lebih jelas dan mudah dipahami.Analisis rasio keuangan merupakan bentuk atau cara yang digunakan
perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan yang telah ada. Menurut Munawir 2004:65 analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk
mengetahui hubungan dari pos – pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.Penggunaan analisis
rasio keuangan juga dapat memberikan informasi bagi manajemen tentang tingkat likuiditas, tingkat leverage, tingkat aktivitas, dan tingkat profitabilitas.
Analisis rasio keuangan sangat penting gunanya untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan perusahaan. Dengan mengetahui tingkat likuiditas
perusahaan, maka dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan dengan mengetahui tingkat leveragenya,
dapat diketahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang – utangnya. Dan dengan mengetahui tingkat aktivitas perusahaan, maka
dapat diketahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan, serta dengan
mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan, maka dapat diketahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif
pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Fahmi 2013:65 PT. Wijaya Karya adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Wika
lahir dengan nama perusahaan bangunan widjaja karja. Wika selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui
pengembangan sejumlah anak perusahaan. Penulis tertarik untuk menggunakan rasio keuangan dalam menganalisis
laporan keuangan PT.Wijaya Karya karena analisis laporan keuangan melalui aspek rasio keuangan memiliki keunggulan dibanding analisis lainnya dimana
analisis dan intreprestasi dari macam – macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan.
Berdasarkan pra survey yang dilakukan pada PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Medan Sumatera Utara selama tiga tahun yaitu dari tahun 2011 sampai
dengan 2013. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 perusahaan mengalami peningkatan laba, namun pada tahun 2013 perusahaan mengalami penurunan laba
sebesar Rp.23.552.662. Hal ini dikarenakan adanya indikasi bahwa peningkatan laba disertai dengan peningkatan ekuitas dan penurunan laba juga disertai dengan
penurunan ekuitas. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Laporan Laba dan Ekuitas PT. Wijaya Karya Beton
Keterangan LabaRugi Rp
Ekuitas Rp 2011
14.615.219 1.625.537.873
2012 23.854.478
1.474.191.310
2013 23.552.662
11.012.728.756 Sumber :Laporan Keuangan PT.Wijaya Karya Beton
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk meneliti kondisi keuangan perusahaan berdasarkan analisis rasio keuangan.
B. Perumusan Masalah