KARAKTERISTIK ROTI TAWAR TINJAUAN PUSTAKA

52 gembili mengandung kadar abu yang cukup rendah yaitu sebesar 1,43 dan protein sebesar 7,02. Kadar lemaknya 9,29 hampir sama dengan tepung kacang merah. 5. Pada penelitian yang dilakukan Yovita Roessalina Wijayanti 2007:52 mengenai roti tawar dengan subtitusi tepung garut didapatkan hasil yang dapat diterima oleh panelis pada subtitusi 10 tepung garut. Tepung garut memiliki kandungan serat yang cukup tinggi yaitu 5,03 serat larut air dan 8,74 serat tidak larut air. Garut juga memiliki kandungan abu yang cukup rendah yaitu 0,58 dan kandungan lemak yang cukup rendah juga yaitu 0,84. Tetapi, kandungan protein dalam garut sangat rendah yaitu 0,14. Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, peneliti mengambil perbandingan 10 tepung lokal dengan 90 tepung terigu sebagai formula terbaik untuk pembuatan roti tawar. Formula tersebut akan digunakan untuk pembuatan roti tawar dalam penelitian ini.

E. KARAKTERISTIK ROTI TAWAR

Karakteristik roti tawar yang dianggap bagus menurut Husin Syarbini 2013:101 adalah sebagai berikut : 1. Warna Warna kulit color of crust adalah warna keseluruhan kulit roti dari hasil proses pemanggangan. Kulit roti yang diharapkan harus memiliki warna coklat keemasan atau golden brown yang rata, serta bebas 53 dari bintik hitam atau bergaris. KuWarna bagian dalam roti atau warna pori-pori color of crumb tidak ada standar yang ditetapkan, namun pada umumnya warna pori- pori yang diharapkan berwarna cerah atau “bright”. Warna permukaan pori-pori seharusnya seragam tanpa adanya bercakbercak berwarna gelap atau bergaris. Namun, warna roti tawar dengan subtitusi tepung kacang merah ini juga terdapat kriteria warna bintik merah yang berasal dari kulit kacang merah yang ikut digiling. Kriteria bintik merah ini dilihat dari banyak sedikitnya bintik kacang merah yang terdapat pada roti. 2. Bentuk Keserasian bentuk symmetry of form adalah keserasian bentuk antar bagian roti yang dihasilkan tanpa terjadinya penurunan sisi samping roti low ends atau kulit yang terlipat. Pada penelititan ini, cetakan roti tawar yang digunakan adalah 10 cm x 10 cm x 20 cm dan tertutup, maka diharapkan bentuknya dapat menjadi kotak dengan ukuran sesuai dengan cetakan tersebut. 3. Aroma Aroma dapat dinilai dengan menggunakan indra penciuman. Aroma roti dapat dikenali dengan aroma yang manis, khas roti fresh, berbau asam, berbau logam atau berbau jamur. Roti yang baik diharapkan memiliki aroma yang enak, berbau khas gandum atau berbau khas biji-bijian atau kacang-kacangan. Penelitian ini menggunakan tepung kacang merah 54 sebagai substituent tepung terigu sehingga diharapkan aroma roti khas kacang merah. 4. Rasa Rasa taste roti tawar yang baik yaitu yang khas fresh dan enak. Hasil penelitian ini adalah roti tawar sehingga rasa yang diharapkan adalah tawar atau gurih, tidak manis. 5. Tekstur Tekstur roti ddapat dinilai dengan indera perabaan. Tekstur roti yang ideal harus memiliki tekstur yang halus, kemampuan kembali pada kondisi semula saat ditekan dan tidak mudah menggumpal. Selain itu, pori-pori roti grain yang terbentuk dari jaringan gluten yang terdapat dalam tepung terigu dapat dimasukkan dalam salah satu aspek tekstur. Struktur pori-pori roti sangat bervariasi tergantung dari roti yang dibuat. Tidak ada standarisasi dalam penilaian pori-pori roti. Umumnya struktur pori-pori roti harus memiliki bentuk yang seragam dengan dinding sel yang tipis.

F. KERANGKA BERPIKIR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pencampuran Tepung Terigu Dengan Tepung Jagung Dan Konsentrasi Natrium Propionat Terhadap Mutu Roti Tawar

18 129 72

Pengaruh Perbandingan Tepung Terigu dengan Tepung Talas dan Karboksimetil Selulosa (CMC) terhadap Mutu Roti Tawar

10 66 74

Pembuatan Cookies dari Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L) Sebagai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

0 12 82

KUALITAS YOGHURT PROBIOTIK DENGAN KOMBINASI TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) DAN SUSU SKIM.

0 4 15

I. PENDAHULUAN KUALITAS YOGHURT PROBIOTIK DENGAN KOMBINASI TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) DAN SUSU SKIM.

0 3 6

PENGARUH PROPORSI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) DAN TEPUNG KACANG MERAH Pengaruh Proporsi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.)Pratanak Pada Pembuatan Food Bar Terhadap Daya Patah Dan Da

0 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Proporsi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.)Pratanak Pada Pembuatan Food Bar Terhadap Daya Patah Dan Daya Terima.

0 4 6

Studi Sifat Fisik, Kimia dan Fungsional Tepung Kacang Merah dan Tepung Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.).

4 14 27

Pengaruh Variasi Perlakuan Isolat Protein Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Dengan Bahan Pengisi Tepung Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) terhadap Karakteristik Fisikokimia, Kapasitas Antioksidan d

2 4 1

PENGGUNAAN TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN IMPROVER PADA ROTI TAWAR: KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA, SENSORIS DAN PENGUJIAN UMUR SIMPAN - Unika Repository

0 0 11