Validasi Model berdasarkan Efek Pengonsentrasian

63 sampai 97,72 . Terjadi peningkatan nilai error bila dibandingkan dengan zona normal maupun zona antara. Hal ini cukup jelas karena keragaman perilaku eksperimen lebih tinggi dibanding dua zona sebelumnya.

IV.4.4. Validasi Model berdasarkan Efek Pengonsentrasian

Validasi model dilakukan untuk mengevaluasi apakah model yang telah dikembangkan mewakili kondisi sebenarnya. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil model dengan data eksperimen baru sehingga dapat diketahui apakah model masih relevan atau tidak. Untuk melihat apakah model dapat mendekati kondisi eksperimen dapat dilihat dari nilai MSE Mean Square Error. Model semakin relevan bila nilai MSEnya mendekati nol atau dalam artian lain antara data model dengan data eksperimen yang dibandingkan hampir tidak mengalami deviasi sehingga model dikatakan valid. Dilakukan validasi dengan dua data eksperimen yang baru. Tabel 13 menyajikan persentase nilai MSE dari hasil validasi dengan dua data eksperimen baru berdasarkan efek pengonsentrasian. Tabel 13 Persentase nilai MSE hasil validasi dengan data baru pada berbagai kondisi Validasi Kondisi 1 2 3 Data baru 1 0.56 1.69 1.59 Data baru 2 0.74 1.98 1.15

IV.4.4.1. Validasi model Kondisi 1

Pada Tabel 13 diperoleh persentase nilai MSE Mean Square Error untuk kondisi 1 setelah di validasi dengan data baru sebesar 0,56 dan 0,74 . Nilai tersebut sangat kecil sehingga dapat dikatakan model mampu menjelaskan kondisi eksperimen sampai 99,44 dan 99,26 . Berdasarkan nilai MSE tersebut model dikatakan mampu memahami perilaku eksperimen. Model dianggap valid dan layak digunakan.

IV.4.4.2. Validasi model Kondisi 2

Pada Tabel 13 diperoleh persentase nilai MSE Mean Square Error untuk kondisi 2 setelah di validasi dengan data baru sebesar 1,69 dan 1,98 . Nilai tersebut masih kecil sehingga dapat dikatakan model mampu menjelaskan 64 kondisi eksperimen sampai 98,31 dan 98,02 . Terjadi peningkatan nilai error bila dibandingkan dengan kondisi 1. Hal ini terjadi karena peningkatan nilai SVI pada kondisi ini. Pada kondisi ini pengendapan lumpur terhambat karena proses bioflokulasi yang tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini menyebabkan nilai SVI yang diperoleh meningkat dibanding dengan kondisi 1. Berdasarkan nilai MSE tersebut model dikatakan masih mampu memahami perilaku eksperimen. Model dianggap valid dan layak digunakan.

IV.4.4.3. Validasi model Kondisi 3

Pada Tabel 13 diperoleh persentase nilai MSE Mean Square Error untuk kondisi 3 setelah di validasi dengan data baru sebesar 1,59 dan 1,15 . Nilai tersebut masih kecil sehingga dapat dikatakan model mampu menjelaskan kondisi perlakuan sampai 98,41 dan 98,85. Terjadi peningkatan nilai error bila dibandingkan dengan kondisi 1. Penjelasan yang sama dengan kondisi 2 menjadi alasan utama yaitu peningkatan nilai SVI yang cukup tinggi yang menyebabkan peningkatan nilai error. Berdasarkan nilai MSE tersebut model dikatakan masih mampu memahami perilaku eksperimen. Model dianggap valid dan layak digunakan.

IV.4.5. Validasi Model berdasarkan zona pengendapan