Hukum Kekeluargaan
Mengatur hubungan-hubungan hukum yang timbul dari lingkungan keluarga, mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Keturunan 2. Kekuasaan orang tua
• Masalah hak dan kewajiban, kedua orang tua wajib untuk
memelihara dan mendidik anak-anak mereka dengan sebaik- baiknya. Kewajiban itu berlaku sampai anaknya menikah atau
dapat berdiri sendiri walaupun hubungan hukum perkawinan antara kedua orang tuanya telah putus.
3. Perwalian
• Masalah perwalian diatur dalam pasal 50, 51, 52, 53 dan 54
UU No. 11974. Seorang anak yang belum mencapai usia 18belum pernah menikah, yang tidak berada di bawah
kekuasaan orang tua, berada di bawah kekuasaan wali. samb.
FH-UWIN
4. Pendewasaan
Pendewasaan itu dapat diberikan atas keputusan pengadilan bagi yang telah berusia delapan belas
tahun.
5. Pengampuan
Seseoang yang telah dewasa dan sakit ingatan, menurut undang-undang harus diletakkan di
bawah pengampuan.
6. Perkawinan
Mengenai perkawinannya itu sendiri, akibat perkawinan dan tentang perkawinan campuran.
FH-UWIN
1. Hukum kekayaan merupakan ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai hubungan antara subjek
hukum dan objek hukum dalam suatu peristiwa hukum.
2. Ruang lingkup hukum kekayaan terdiri dari: •
Hukum benda ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai hal yang diartikan dengan
benda dan hak-hak yang melekat di atasnya.
• Hukum perikatan.
FH-UWIN
• Hukum perikatan ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur
hak dan kewajiban subjek hukum dalam tindakan hukum kekayaan.
• Pasal 1233 KUH Perdata mengatur bahwa: Perikatan dapat
dilahirkan karena UUperjanjian. Perikatan yang lahir krn undang-undang, dibagi menjadi:
1. Perikatan dikarenakan oleh perbuatan orang yang diperbolehkan secara hukum, misalnya ‘zaakwarneming’
Pasal 1354 KUH Perdata
2. Karena perbuatan orang yang melanggar hukum. persetujuan atau perjanjian.
FH-UWIN
Bagi suatu perikatan harus ada unsur-unsur sebagai berikut: 1. Harus ada dua pihak, yaitu:
2. Harus ada objeknya, yaitu isi daripada prestasi, yang dapat berupa: Penyerahan atau memberikan sesuatu; melakukan perbuatan sesuatu,
atau untuk tidak berbuat sesuatu. Tentang prestasi yang wajib dipenuhi oleh debitur, menurut pasal-pasal
KUH Perdata adalah sbb: 1. Psl 1320 3 KUH Perdata: prestasi harus tertentu atau dapat
ditentukan, jadi harus jelas ditentukan dalam perikatan tersebut; 2. Psl. 1320 4, prestasi harus dibenarkan UUoleh hukum harus
memungkinkan dan halal. Prestasi itu merupakan sesuatu barang sesuatu yang dapat dituntut, yang
menurut undang-undang dapat berupa: 1. Menyerahkan atau penyerahan suatu barang;
2. Melakukan suatu perbuatan; 3. Tidak melakukan suatu perbuatan.
FH-UWIN
1. Prinsip kebebasan bertindak