Psik ologis Sosiologis Kom u n ik a si

Konsep Dasar Pembelajaran Kurikulum Pembelajaran 5 2 . La n da sa n Kon se p Pe m be la j a r a n a . Filsa fa t Proses belaj ar pada dasarnya m elibat kan upaya yang hakik i dalam m em bent uk dan m enyem purnakan kepribadian m anusia dengan berbagai t unt ut an dalam kehidupannya. Secara filosofis belaj ar berart i m engingat kan kem bali pada m anusia m engenai m akna hidup yang bisa dilalui m elalui proses m eniru, m em aham i, m engam at i, m arasakan, m engkaj i, m elakukan, dan m eyakini akan segala sesuat u kebenaran sehingga sem uanya m em berikan kem udahan dalam m encapai segala yang dicit a- cit akan m anusia. Belaj ar diperluk an oleh individu m anusia akan t et api belaj ar j uga harus dipaham i sebagai sesuat u kegiat an dalam m encari dan m em bukt ikan kebenaran. Harapan para filosofis bahw a dengan belaj ar m aka segala kebenaran dialam sem est a ini bisa dinikm at i oleh m anusia yang pada akhirnya akan m enyadari m anusia bahw a alam sem est a ini ada yang m encipt akan. Dengan dem ikian filsafat apapun yang t elah m enj adi hasil pikir m anusia m aka kait annya dengan belaj ar ibarat siklus bahw a dengan filsafat m anusia bisa m em pelaj arai belaj ar t ent ang segala sesuat u, dan sebaliknya dengan akt ivit as belaj ar m aka pem ikiran- pem ikiran t ent ang belaj ar t erus berkem bang dan banyak dit em ukan sehingga m em baw a pada w arna inovasi ide dan pem ikiran m anusia sepanj ang zam an.

b. Psik ologis

Perilaku m anusia bisa berubah karena belaj ar, akan t et api apakah m anusia it u m em aham i perilakunya sendiri, at au m enyadari dia harus berperilaku sepert i apa j ika berada, at au dihadapkan dalam sit uasi dan kondisi yang berbeda. Maka perilaku yang m asih dicari inilah dapat dikait kan dengan kaj ian dari ilm u psikologi. Psikologi sebagai ilm u yang m em pelaj ari gej ala kej iw aan yang akhirnya m em pelaj ari produk dari gej ala kej iw aaan ini dalam bent uk perilaku- perilaku yang nam pak dan sangat dibut uhkan dalam proses belaj ar. Diant ara psikologi yang banyak dan m em ang m asih bert ahan m enj adi landasan pokok dalam dunia pendidikan dan pem belaj aran yait u psikologi kognit if dan behaviorist ik. Disam ping m asih banyak aliran psikologi lainnya, nam un kedua aliran psikologi ini sangat dom inan dalam m enent ukan arah akt ivit as m anusia dalam m elakukan proses pem belaj aran.

c. Sosiologis

Manusia adalah m ahluk individu dan sosial, m aka m elalui belaj ar individu bisa m em pelaj ari law an bersosialisasi, t em an hidup bersam a dan akhirnya m elalui belaj ar m anusia m am pu m em bangun m asayarakat sam pai dengan negara dan bangsa. Jika dalam belaj ar t anpa arah t uj uan pada m akna hidup m anusia sebagai m ahluk sosial, m aka belaj ar akan dij adikan cara unt uk saling m enguasai, m em usnahkan, kar ena segala sesuat u yang dipelaj ari, diket ahui dipaham i m elalui belaj ar t idak digunakan dalam m encipt akan kondisi Konsep Dasar Pembelajaran Kurikulum Pembelajaran 6 kedam aian dunia. Landasan sosilogis ini sangat pent ing dalam m engiringi perkem bangan inovasi pem belaj aran yang banyak t erim bas oleh perubahan zam an yang sem akin hedonist ik. Maka Pem aham an akan belaj ar yang dit inj au dari aspek sosiologis inilah yang sangat dibut uhkan dew asa ini.

d. Kom u n ik a si

Pendidikan dan kom unikasi ibarat set ali t iga uang, yang sat u m em berikan pem aknaan t erhadap yang lainnya. Dalam prakt eknya proses belaj ar at au pem belaj aran akan m enghasilkan suat u kondisi di m ana individu dalam hal ini sisw a dan guru, sisw a dnegan sisw a at au int eraksi yang kom pleks sekalipun past i akan dit em ukan suat u proses kom unikasi. Landasan kom unikasi ini akan banyak m em berikan w arna dalam bent uk pendekat an, m odel, m et ode dan st rat egi pem belaj aran, sert a pola- pola inovasi pem belaj aran. Sepert i halnya landasan ilm iah yang lain kom unikasi cukup m am pu m em pengaruhi pesert a didik dalam m encapai keberhasilan m em baca pesan- pesan at au inform asi pem belaj aran. Macam ragam pesan baik langsung m aupun t idak langsung, bersum ber dari m edia at au m anusia secara langsung past i akan bisa dit angkap, dipaham i, dicerna, diolah dan didefinisikan dalam m em ori m anusia m enj adi bent uk hasil pem aham an belaj ar. Proses inilah yang m asih berkem bang saat ini di dunia riset yait u bagaim ana seorang guru m am pu m elakukan variasi kom unikasi dalam proses pem belaj aran yang t ent unya dengan m em perhat ikan kom ponen pem belaj ran lainnya khususnya pesert a didik, dan m odel pem belaj aran yang digunakan. 3 . Pr ose s Pe m be la j a r a n Bila sem ua paradigm a m asyarakat Perguruan Tinggi t elah m em aham i dengan baik t ent ang proses pem belaj aran m ahasisw a akt if, learning how t o learn, penyiapan sum ber daya t elah diat ur dengan baik, dan penyiapan kont en yang sudah t ersedia dengan baik dan SAP yang t elah m engat ur dengan baik m ekanism e proses pem belaj aran m aka proses pem belaj aran akan berj alan dengan lebih m udah. Proses pem belaj aran hanya m enerapkan kem am puan dan m enggunakan sarana sert a m engikut i m ekanism e yang t elah diat ur dengan baik dalam SAP. Proses pem belaj aran yang t elah direncanakan dengan baik akan m encapai t uj uan yang t elah dit et apkan. Selain m enerapkan proses pem belaj ar t elah dit at a dengan baik, j uga harus selalu m em int a feed back dan m elakukan kaj ian unt uk t erus m em benahi proses pem belaj aran. Proses pem belaj aran dapat m elalui t at ap m uka didalam ruang kelas dan dapat m elalui m edia elekt ronik sesuai dengan pengat uran di dalam SAP. Proses pem belaj aran m elalui int ernet m endorong m ahasisw a lebih akt if dalam pem belaj aran karena harus berkom unikasi secara m aya dengan para dosen, dan m ahasisw a lain di sam ping m engem bara didalam dunia penget ahuan lain Konsep Dasar Pembelajaran Kurikulum Pembelajaran 7 4 . Pe r k e m ba n ga n Kon se p D a sa r Pe m be la j a r a n Pem belaj aran I nst r uct ion m erupakan akum ulasi dari konsep m engaj ar t eaching dan konsep belaj ar learning . Penekanannya t erlet ak pada perpaduan ant ara keduanya, yakni kepada penum buhan akt ivit as subj ek didik. Konsep t ersebut dapat dipandang sebagi suat u sist em . sehingga dalam sist em belaj ar ini t erdapat kom ponen- kom ponen sisw a at au pesert a didik, t uj uan, m at eri unt uk m encapai t uj uan, fasilit as dan prosedur sert a alat at au m edia yang harus dipersiapkan. Sebagaim ana diungkapkan oleh Davis l974: 30 bahw a learning syst em m enyangkut pengorganisasian dari perpaduan ant ara m anusia, pengalam an belaj ar, fasilit as, pem eliharaan at au pengont rolan, dan prosedur yang m engat ur int eraksi perilaku pem belaj aran unt uk m encapai t uj uan. Dem ikian halnya j uga dengan t eaching syst em , di m ana kom ponen perencanaan m engaj ar, bahan aj ar, t uj uan, m at eri dan m et ode, sert a penilaian dan langkah m engaj ar akan berhubungan dengan akt ivit as belaj ar unt uk m encapai t uj uan. Kenyat aan bahw a dalam proses pem belaj aran t erj adi pengorganisasian, pengelolaan dan t ransform asi inform asi oleh dan dari guru kepada siswa. Ket iga kat agori kegiat an dalam proses pem belaj aran ini berkait erat dengan aplikasi dan konsep sist em inform asi m anaj em en. Ket eram pilan m engorganisasi infor m asi ini m erupakan dasar kelancaran proses pem belaj aran. Agnew dkk l996: 17 m engungkapkan bahw a belaj ar adalah kem am puan unt uk m am pu m engorganisasi inform asi m erupakan hal yang m endasar bagi seseorang pesert a didik. Meier 2002: 103 m engem ukakan bahw a sem ua pem belaj aran m anusia pada hakekat nya m em punyai em pat unsur, yakni persiapan preparat ion , penyam paian present at ion , pelat ihan Pract ice , penam pilan hasil perfor m ance . a . Pe r sia pa n Pr e pa r a t ion Tahap persiapan berkait an dengan m em persiapkan pesert a belaj ar unt uk belaj ar. Tanpa it u, pem belaj aran akan lam bat dan bahkan dapat berhent i sam a sekali. Nam un karena t erlalu bersem angat unt uk m endapat m at eri, t ahap ini sering diabaikan, sehingga m engganggu pem belaj aran yang baik. Persiapan pem belaj aran it u sepert i m em persiapkan t anah unt uk dit anam i benih. Jika dilakukan dengan benar, niscaya m encipt akan kondisi yang baik unt uk pert um buhan yang sehat . Dem ikian j uga dalam pem belaj aran j ika per siapan m at ang sesuai dengan kar akt er ist ik kebut uhan, m at eri, m et ode, pendekat an, lingkungan sert a kem am puan guru, m aka hasilnya diasum sikan akan lebih opt im al. Tahap ini pent ing m engingat bahw a unt uk m edekat i sit uasi belaj ar, m isalnya, pesert abelaj ar harus m enghadapi segala m acam rint angan yang pot ensial dapat m engganggu. Sepert i t idak m erasakan adanya m anfaat , t akut gagal, benci pada t opik pelaj aran, dipaksa hadir, m erasa sudah t ahu, dan m erasa bosan. Sem ua rint angan ini dan yang lainnya dapat Konsep Dasar Pembelajaran Kurikulum Pembelajaran 8 m enyebabkan st ress, beban ot ak dan kem erosot an dalam kem am puan belaj ar. Berdasarkan hal diat as, m aka t uj uan t ahap persiapan adalah unt uk m enim bulkan m inat pesert a belaj ar, m em beri m ereka perasaan posit if m engenai pengalam an belaj ar yang akan dat ang dan m enem pat kannya dalam sit uasi opt im al unt uk belaj ar. Hal t ersebut dapat dilakukan dengan m em berikan sugest i posit if, m em berikan pernyat aan yang m em beri m anfaat , m em berikan t uj uan yang j elas dan berm akna. Tahap ini j uga bert uj uan m em bangkit kan rasa ingin t ahu, m encipt akan lingkungan fisik, em osional, sosial yang posit if. Menenangkan rasa t akut , m enyingkirkan ham bat an belaj ar, banyak bert anya dan m engem ukakan berbagai m asalah, m erangsang rasa ingin t ahu dan m engaj ak belaj ar penuh dari aw al. Banyak orang m em punyai perasaan negat if t ent ang belaj ar. Kenangan t ak sadar m ereka m engait kan belaj ar dengan rasa sakit , t erhina, t erkurung dan sebagainya. Jika m ereka t idak m enggant ikan sugest i negat if ini dengan yang posit if, m aka pem belaj aran m ereka akan t erhalang. Hal ini dikarenakan gam baran negat if sem acam it u cenderung m ew arnai pengalam an dengan asum si. Asum si negat if cenderung m encipt akan pengalam an negat if dan asum si posit if cenderung m encipt akan pengalam an posit if. Sugest i t idak boleh berlebihan, m enim bulkan kesan bodoh, dangkal, t et api harus realist ik, j uj ur dan t idak bert ele- t ele. Dalam kej adian apapun, j ika sudah m enet apkan hat i unt uk m encapai hasil posit if, kem ungkinan besar hasil posit if yang akan dicapai. Ket ika asum si negat if sudah digant ikan dengan yang posit if, m aka rasa gem bira dan lega dapat m em percepat pem belaj aran m er eka Mert on, 11986: 235 . Sugest i, baik posit if m aupun negat if, akan t ercipt a oleh lingkungan belaj ar it u sendiri. Pengat uran ruang kelas ser ing m enim bulkan sugest i negat if. Jika lingkungan fisik m engilham i perasaan negat if dan dan m engingat kan orang pada pengalam an yang t idak m anusiaw i, m aka lingkungan it u ak an m em beri pengaruh negat if pada pem belaj aran. Sehingga diperlukan alt ernat if lingkungan yang m em beri kesan gem bira, posit if dan m em bangkit kan sem angat . Sebuah lingkungan yang m enim bulkan asosiasi posit if dan berperasaan dalam set iap orang. Sepert i dengan m enat a t em pat duduk secara dinam is, m enghiasi ruang belaj ar, at au apa yang ada dalam lingkungan belaj ar yang dapat m enam bah w arna, keindahan, m inat sert a rangsangan belaj ar pesert a didik. Term asuk dengan kehangat an m usik, sebagaim ana banyak dilakukan dalam inovasi- inovasi pem belaj aran m odern saat ini. Pem belaj aran m em erlukan gam baran yang j elas t ent ang t uj uan suat u pelaj aran dan apa yang akan dapat m ereka lakukan sebagai hasilnya. Hal ini dapat dij elaskan dengan kat a, gam bar, cont oh, dem o at au apa saj a yang dapat m em buat t uj uan it u t am pak nyat a dan kongkrit bagi pesert a belaj ar. Konsep Dasar Pembelajaran Kurikulum Pembelajaran 9 Ada garis lurus ant ara t uj uan dan m anfaat , t et api t uj uan cenderung dikait kan dengan apa, sedangkan m anfaat dikait kan dengan “ m engapa” . Pesert a belaj ar dapat belaj ar paling baik j ika m ereka t ahu m engapa m ereka belaj ar dan dapat m enghargai bahw a pem belaj aran m ereka punya relevansi dan nilai bagi diri m ereka secara pribadi. Orang belaj ar unt uk m endapat kan hasil bagi diri sendir i. Jika m ereka t idak m elihat ada hasilnya, m engapa harus belaj ar. Oleh karena it u, pent ing sekali unt uk sej ak aw al m enegaskan m anfaat belaj ar sesuat u agar orang m erasa t erkait dengan t opik pelaj aran it u secara posit if. Dalam banyak kasus, persiapan pem belaj aran dapat dim ulai sebelum dim ulainya pr ogram belaj ar. Jika dapat diusahakan, pesert a belaj ar diberi sarana persiapan sebelum belaj ar yang berisi aneka pilihan peralat an unt uk m em bant u m ereka agar siap unt uk belaj ar. Sarana it u dapat m em bant u m enyingkirkan rasa t akut , m enent ukan t uj uan, m enj elaskan m anfaat , m eningkat kan rasa ingin t ahu dan m inat , sert a m encipt akan perasaan posit if m engenai pengalam an belaj ar yang akan dat ang. Unt uk m em bant u m em persiapkan orang m endapat kan pengalam an belaj ar yang opt im al, diperlukan lingkungan kerj a sam a sej ak aw al. Kerj asam a m em bant u pesert a belaj ar m engurangi st res dan lebih banyak m em anfaat kan energinya unt uk belaj ar. Kerj asam a ant ar pesert a belaj ar m encipt akan sinergi m anusiaw i yang m em ungkinkan berbagai w aw asan, gagasan, dan inform asi m engalir bebas. Hubungan at au int eraksi selam a pem belaj aran dapat dikat akan sebagai int i kecerdasan. Sem akin sering orang saling m enghubungkan penget ahuan dan w aw asan m ereka, sem akin cerdaslah ia. I nt eraksi sangat pent ing dalam m em bangun kom unit as belaj ar. Hal ini dapat dim ulai dengan program t ugas kelom pok yang dikait kan dengan pengenalan, t uj uan, m anfaat bagi pesert a belaj ar at au penilaian penget ahuan. Selain it u, akt ivit as belaj ar m em but uhkan peran ser t a sem ua pihak. Bagaim anapun, belaj ar bukan hanya m enyerap inform asi secara pasif, m elainkan akt if m encipt akan penget ahuan dan ket eram pilan. Upaya belaj ar benar- benar bergant ung pada pesert a belaj ar dan bukan m erupakan t anggung j aw ab perancang at au fasilit at ornya. Salah sat u t uj uan penyiapan pesert a belaj ar adalah m engaj ak nya m em asuki kem bali dunia kanak- kanak m ereka, sehingga kem am puan bawaan m ereka unt uk belaj ar dapat berkem bang sendiri. Dunia kanak- kanak dit andai dengan ket erbukaan, kebebasan, kegem biraan dan rasa ingin t ahu yang sangat besar. I nilah yang diasum sikan akan m em bant u dalam m enum buhkan percepat an berpikir dan belaj ar Accelerat ed Learning Rose and Nicholl, 1997: 181- 183 . Merangsang rasa ingin t ahu pesert a belaj ar sangat m em bant u upaya m endorong pesert a belaj ar agar t erbuka dan siap belaj ar. Pem belaj aran akan m andeg j ika t idak ada sesuat u yang bisa m enim bulkan rasa ingin t ahu. Jika rasa ingin t ahu berkem bang, m aka Konsep Dasar Pembelajaran Kurikulum Pembelajaran 10 ini akan m em buat individu kem bali hidup dan m em buat m ereka siap m elebihi diri m ereka sebelum nya dan inilah int i pem belaj aran yang baik. Selanj ut nya , m ereka dapat m encari j alan baru, m em buat t em uan baru, m em pelaj ari ket eram pilan baru, dan kem bali m enj adi m anusia yang t um buh dan berkem bang norm al.

b. Pe n ya m pa ia n Pr e se n t a t ion