I.5.1.2 Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti 2001 menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja karyawan melakukan
aktivitasnya. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat kerja dan emosi para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas
ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia. Sarwono 1992 menyatakan bahwa
“kadang-kadang peningkatan suhu menghasilkan kenaikan prestasi kerja, tetapi kadang-kadang malah menurunkan”. Menurut Bell, dkk dalam Sarwono 1992,
kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan arousal yang merangsang prestasi kerja, tetapi setelah melewati ambang batas tertentu, kenaikan suhu ini
sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang mengakibatkan terganggunya pula prestasi kerja. Lingkungan kerja fisik ini juga merupakan faktor penyebab stress
kerja karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
a Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan Seperti: pusat
kerja, kursi, meja dan sebagainya
b Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya : temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran
mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain. Robbins 2007 menyatakan : “Faktor-faktor yang mempengaruhi
lingkungan kerja fisik adalah suhu, kebisingan, penerangan dan mutu udara.” a Suhu,
Suhu adalah suatu variable dimana terdapat perbedaan individual yang besar, untuk itu suhu sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga
berada dalam rentang nyaman bagi setiap orang disekitarnya untuk menghasilkan produktivitas maksimal.
b Kebisingan, Berdasarkan telaah-telaah tentang suara kebisingan, suara
kebisingan yang dapat diprediksi dan atau konstan umumnya tidak mempengaruhi produktivitas kerja, sebaliknya suara kebisingan yang
unpredictable dapat mengganggu konsentrasi kerja karyawan dan mempengaruhi penurunan produktivitas kerja karyawan.
c Penerangan, Unsur penerangan mempengaruhi kinerja mata para karyawan,
hal ini juga dipengaruhi usia karyawan, karyawan yang usianya lebih tua cenderung memerlukan intensitas cahayayang lebih tinggi dibandingkan
karyawan dengan usia yang lebih muda. Karena berdasarkan penelitian para ahli kesehatan mata, bekerja pada ruangan yang samar-samar,
kurang cahaya atau cenderung gelap menyebabkan ketegangan pada mata, mata lebih capat lelah karena pupil harus bekerja ekstra.
d Mutu udara, Udara yang tercemar bila dihirup tentu akan member efek buruk
kepada kesehatan pribadi, efek langsung bagi para karyawan dari udara cemar bisa mengakibatkan mata perih, kepala pusing, cepat
lelah, temperamental bahkan depresi. Faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah
rancangan ruang kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat menimbulkan kenyaman bagi karyawan ditempat kerjanya. Faktor-faktor dari rancangan ruang
kerja tersebut menurut Robbins 2002 terdiri atas : “a ukuran ruang kerja, b pengaturan ruang kerja, c privasi”.
a. Ukuran ruang kerja Ruangan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan Ruangan
kerja yang sempit dan membuat karyawan sulit bergerak akan menghasilkan kinerja yang lebih rendah jika dibanding dengan
karyawan yang memiliki ruang kerja yang luas. b. Jika ukuran ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per
karyawan, pengaturan merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu penting karena sangat mempengaruhi
interaksi sosial. Orang lebih mungkin berinteraksi dengan individu- individu yang dekat secara fisik.
c. Privasi Privasi dipengaruhi oleh dinding, partisi dan sekatan-sekatan fisik
lainnya. Kebanyakan karyawan menginginkan tingkat privasi yang besar dalam pekerjaan mereka khususnya dalam posisi manajerial,
di mana privasi diasosiasikan dalam status. Namun kebanyakan karyawan juga menginginkan peluang untuk berinteraksi dengan
rekan kerja, yang dibatasi dengan meningkatnya privasi. Keinginan akan privasi itu kuat dipihak banyak orang. Privasi membatasi
gangguan yang terutama sangat menyusahkan orang-orang yang melakukan tugas-tugas rumit.
2. Lingkungan kerja Non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun hubungan
sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
Menurut Alex Nitisemito 2000:171-173 Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan,
bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik,
dan pengendalian diri. Suryadi Perwiro Sentoso 2001:19-21 yang mengutip pernyataan Prof.
Myon Woo Lee sang pencetus teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, bahwa pihak manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu
iklim dan suasana kerja yang bisa membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama. Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu
mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasi untuk mencapai tujuan.
Sedarmayanti 2011:26 indikator lingkungan kerja sebagai berikut : a Temperatur
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia memiliki temperature yang berbeda.
b Kelembaban Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara,
biasanya dinyatakan dalam persentase. c Sirkulasi udara
Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja.
d Pencahayaan Cahaya sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapat
keselamatan dan kelancaran kerja. e Kebisingan
Salah satu polusi yang cukup menyibukan para pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan.
f Getaran mekanis Getaran mekanis adalah getaran yang ditimbulkan alat mekanis yang
digunakan perusahaan.
g Bau tidak sedap Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat mengganggu konsentrasi.
I.5.1.3 Manfaat lingkungan kerja