Pencarian Solusi ANALISIS MODEL

K lingkungan yang dipengaruhi oleh sumber-sumber penyokong yang tersedia. Jika sumber makanan yang tersedia berlimpah maka populasi akan meningkat. Jika hal ini berlangsung terus, maka populasi yang terlalu besar akan menyebabkan terjadinya persaingan antar spesies untuk mendapatkan makanan yang sama. Sehingga lama kelamaan makanan yang tersedia akan menurun dan menyebabkan jumlah populasi menurun. Hal ini bisa mengakibatkan jumlah kematian akan meningkat. Dan jika tingkat produktivitasnya menurun, maka lambat laun pertumbuhan populasi akan lambat bahkan berhenti. Jika jumlah populasi x lebih besar dari daya dukung lingkungan maka tingkat pertumbuhan populasi akan menurun dan populasi menuju ke arah daya dukung lingkungan , K . K Dan jika jumlah populasi x lebih kecil dari maka tingkat pertumbuhan populasi akan meningkat dan populasi menuju ke arah daya dukung lingkungan , K . K Model 3.2 merupakan bentuk variasi dari persamaan logistik 3.1. Pada model 3.1, tingkat pertumbuhan intrinsik dan daya dukung lingkungan merupakan konstanta positif. Sedangkan pada model 3.2, dan r K merupakan suatu fungsi dari waktu. Sehingga, model 3.2 ini dinamakan persamaan logistik tak otonom, karena r dan K tergantung pada waktu. Adanya perbedaan musim yang terjadi pada suatu wilayah atau tempat bisa menjadi salah satu sebab adanya perbedaan tingkat pertumbuhan dan daya dukung lingkungan menurut waktu tertentu. Misalnya saja pada musim kemarau suatu spesies tertentu mengalami kekurangan makanan dan air disebabkan kekeringan. Hal ini bisa menyebabkan angka kematian spesies tersebut menjadi tinggi karena ketergantungan spesies tersebut pada sumber makanan dan air. Tentu saja kondisi ini akan berbeda ketika berada pada musim-musim yang lain. Dimana angka kematian dan angka kelahiran bisa berubah- ubah sesuai dengan musim tertentu. Dan juga perbedaan musim ini bisa menyebabkan daya dukung lingkungannya berbeda-beda juga. Sehingga menyebabkan populasi tersebut mengalami fluktuasi. Banyak populasi binatang yang mengalami fluktuasi secara musiman dengan penurunan populasi pada musim dingin, titik rendah pada musim semi, kenaikan pada musim panas dan titik yang tinggi pada musim gugur. Misalnya saja populasi burung puyuh di California, Lophortyc californicus yang mengalami penurunan pada musim dingin dan musim semi dan kenaikan yang tiba-tiba pada bulan Juni ketika anak-anaknya muncul. Sladen and Bang, 1969. Model 3.1 dan 3.2 menggambarkan laju perubahan populasi suatu spesies tanpa adanya pemanenan. Artinya, tidak ada pengaruh dari luar seperti perburuan, pemancingan, dll yang mempengaruhi laju perubahan populasi tersebut. Model 3.3 menggambarkan fenomena perubahan populasi yang terjadi secara diskret. Ada beberapa spesies hewan yang biasanya mengalami proses kelahiran dan masa kawin setiap satu tahun sekali, sehingga ukuran populasi hewan tersebut dihitung setiap satu tahun sekali. Oleh karena itu, model ini merupakan model yang sesuai untuk memprediksikan fenomena perubahan populasi yang dihitung secara tahunan.

4.1 Pencarian Solusi

A. Mencari Solusi Persamaan 3.1 Solusi dari sistem 3.1 adalah sebagai berikut: 1 rt rt Kx e x t K x e = + − . [Uraian lebih lengkap dapat dilihat di lampiran 1]. B. Mencari Solusi Persamaan 3.2 Persamaan 3.2 merupakan persamaan logistik tak otonom yang berarti fungsi dan r K tergantung pada waktu. Model 3.2 merupakan salah satu model yang sulit diselesaikan secara eksplisit. Oleh karena itu, untuk mendapatkan solusi dari sistem 3.2 diperlukan adanya suatu metode yaitu dengan menggunakan metode perkiraan. Solusi yang akan diperoleh dari persamaan ini yaitu dalam bentuk diskret. Model 3.2 merupakan tipe-Bernoulli dan persamaan ini dapat diselesaikan jika dan r K adalah kontinu sepotong-sepotong piecewise continuous pada yang setiap bagiannya merupakan fungsi konstan. Hallam and Levin, 1986. Berdasarkan definisi kontinu sepotong-sepotong Rice and Strange, 1994, maka kita dapat membagi interval [ 0, R + = ∞ [ 0, ∞ ke dalam sejumlah hingga subinterval terbuka c t d , sehingga fungsi dan fungsi r K kontinu pada tiap subinterval dan fungsi dan r K mempunyai limit hingga 15 ketika mendekati tiap-tiap titik ujung dari interval tersebut, sehingga t dan lim t c r t + → lim t d r t − → ada. lim t c K t + → dan lim t d K t − → ada. Untuk mencari solusi sistem 3.2, fungsi dan fungsi r K didekati dengan fungsi bilangan bulat terbesar, yang merupakan fungsi kontinu sepotong-sepotong. Sehingga t pada fungsi dan r K kita ganti menjadi t h ฀ ฀ ฀ ฀ , ฀ ฀ ฀ ฀ dengan yang menunjukkan ukuran langkah. h Persamaan 3.2 menjadi , , 1 , , k t r h x t h dx t x t r h dt h t K h h t nh n h n n h τ + ⎛ ⎛ ⎞ ⎜ ⎜ ⎟ ⎛ ⎞ ⎝ ⎠ ⎜ ⎟ = − ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎛ ⎞ ⎝ ⎠ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ∈ + ∈ Ζ ≠ ⎡⎣ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ⎞ ⎟ 4.1 t h ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ merupakan bilangan bulat terbesar yang kurang dari atau sama dengan t h . Artinya, 1 1 . t t n n n h h nh t n h = ↔ ≤ + ≤ + ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Jadi, berada pada interval t , 1 nh n h + ⎡⎣ dengan . n + ∈ Ζ Jika kita uraikan, maka diperoleh beberapa subinterval: 0 ; 0 1 ; 2 2 ; 2 3 . 3 ;3 4 t h h t h t n h t h h t h ≤ ⎧ ⎪ ≤ ⎪⎪ = = ≤ ⎨ ⎪ ≤ ⎪ ⎪⎩ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ M h Lemma. Fungsi dan r K yang didefinisikan seperti diatas adalah fungsi yang kontinu sepotong-sepotong. Bukti: Untuk membuktikan bahwa dengan menggunakan fungsi bilangan bulat terbesar pada fungsi dan r K , akan kita dapatkan fungsi dan r K yang kontinu sepotong- sepotong, maka pertama kali yang harus kita buktikan adalah dan r K kontinu pada tiap subinterval terbuka diatas. 1 Untuk interval t h ≤ . 0. lim . 0. lim . 0. t t h t r h r h r h t r h r h r h t r h r h r h + − → → ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ lim . lim . 0 . t t h t r h r h t r h r h + − → → ⎛ ⎞ ∴ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ 2 Untuk interval 2 h t h ≤ . 1. t r h r h r h ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ h 2 lim . 1. lim . 1. t h t h t r h r h r h h t r h r h r h + − → → ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ h 2 lim . lim . . t h t h t r h r h h t r h r h h + − → → ⎛ ⎞ ∴ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ dan seterusnya untuk interval-interval berikutnya. Begitu pula pada fungsi K , kita buktikan bahwa fungsi K kontinu pada tiap subinterval. 1 Untuk interval t h ≤ . 0. lim . 0. lim . 0. 0 . t t h t K h K h K h t K h K h K h t K h K h K h + − → → ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ 2 Untuk interval 2 h t h ≤ 2 . 1. lim . 1. lim . 1. , t h t h t K h K h K h h t K h K h K h h t K h K h K h h + − → → ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ dan seterusnya untuk interval-interval berikutnya. Jadi, terbukti bahwa fungsi dan fungsi r K kontinu pada tiap-tiap subinterval. 16 Selanjutnya, kita buktikan bahwa lim t c r t + → dan lim t d r t − → ada. lim t c K t + → dan lim t d K t − → ada. 1 Untuk interval t h ≤ lim lim t t h t r h r h t r h r h + − → → ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ lim lim 0 . t t h t K h K h t K h K h + − → → ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ 2 Untuk interval 2 h t h ≤ lim 1. t h t r h r h r h + → ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ h 2 lim 1. t h t r h r h r h h − → ⎛ ⎞ = = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ 2 lim lim , t h t h t K h K h h t K h K h h + − → → ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ dan seterusnya untuk interval–interval berikutnya dapat kita buktikan bahwa nilai limit kiri dan limit kanannya ada. Karena t n h = ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ , maka dari persamaan 4.1 diperoleh . r nh x t dx x t r nh dt K nh ⎡ ⎤ = − ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ Untuk menyederhanakan penulisan, maka kita tulis: 2 , , 1 r n dx r n x t x t t nh n h dt K n = − ∈ + ⎡⎣ . 4.2 dengan, r n r nh = dan . K n K nh = Sehingga solusi dari persamaan 3.22 adalah sebagai berikut: 1 1 1 r n h r n h e x n x n x n e K n + = ⎡ ⎤ − ⎣ ⎦ + . 4.3 [Uraian lebih lengkap dapat dilihat di lampiran 2]. C. Mencari Solusi Persamaan 3.3 Begitu pula untuk persamaan 3.3, kita pilih fungsi x adalah fungsi bilangan bulat terbesar, sehingga k τ pada fungsi x kita ganti menjadi , 1, 2,.. k k m k h τ = = ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ . k h τ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ merupakan bilangan bulat terbesar yang kurang dari atau sama dengan . k h τ Artinya, 1 1 . k k k k k k k k m m m h h hm m h τ τ τ = ⇔ ≤ + ≤ + ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Jadi, k τ berada pada interval , 1 k k hm m h + ⎡⎣ , dengan . k m + ∈ Ζ Jika kita uraikan, maka diperoleh 1 ; 2 2 ; 2 3 3 ;3 4 k k k k k h h h h m h h h τ τ τ τ ≤ ⎧ ⎪ ≤ ⎪ = = ⎨ ≤ ⎪ ⎪⎩ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ M Dari persamaan 3.3 , , 1, 2,... 1 . k k k k k k x t I x t t k x x I x τ τ τ τ ∆ = = = + − = sehingga diperoleh, 1 , 1,2,.. k k k k x h x h I x h k h h h τ τ τ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ + = + = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ . 4.4 Karena k k m h τ = ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ , maka 1 . k k k k x m h x m h I x m h + = + Dinotasikan k k x m x m h = , sehingga solusi dari sistem 3.3 adalah sebagai berikut: 1 k k k x m x m I x m + = + k . 4.5 4 . 2 Penentuan titik tetap Titik tetap pada persamaan 3.1 dapat diperoleh dengan menentukan persamaan dx dt = , sehingga dari persamaan 3.1 diperoleh: 1 x rx K ⎛ ⎞ − = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ 17 rx = atau 1 x K − = x = atau x K = 4.6 Berdasarkan persamaan 4.6 maka diperoleh 2 titik tetap untuk persamaan 3.1 yaitu atau x ∗ = x K ∗ = .

4.3 Analisis Kestabilan