Anatomi dan Histologi Ikan Mas

badannya. Setelah 2-3minggu, kebul tumbuh menjadi burayak. Burayak ini memiliki ukuran 1-3 cm dan beratnya sekitar 0,1-0,5 gr. Dua sampai tiga minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan. Putihan ini berukuran antara 3-5 cm dan beratnya antara 0,5-2,5 gr. Putihan secara alami tumbuh terus dan setelah tiga bulan menjadi gelondongan dan beratnya akan mencapai 100 gr per ekornya. Setelah enam bulan ikan jantan dapat mencapai 0,5 kg dan dalam 15 bulan ikan betina dapat mencapai 1,5 kg Lingga 2002.

2.2 Anatomi dan Histologi Ikan Mas

2.2.1 Sistem Respirasi Insang Insang merupakan alat respirasi ikan seperti paru-paru pada mamalia atau hewan darat lainnya. Luas permukaan epitel insang hampir setara dengan luas total permukaan kulit, bahkan pada sebagian besar spesies ikan luas permukaan epitel insang ini jauh melebihi kulit. Fungsi lain dari insang yaitu mengatur homeostasis ikan. Lapisan epitel insang yang tipis dan berhubungan langsung dengan lingkungan luar menyebabkan insang berpeluang besar terinfeksi penyakit. Insang juga berfungsi sebagai pengatur pertukaran garam dan air, pengeluaran limbah-limbah yang mengandung nitrogen. Kerusakan struktur yang ringan sekalipun dapat sangat mengganggu pengaturan osmose dan kesulitan pernafasan Nabib dan Pasaribu 1989. Insang terdiri dari dua rangkaian yang tersusun atas empat lengkungan tulang rawan dan tulang keras holobrankhia yang menyusun sisi faring. Masing- masing holobrankhia yang menonjol dari pangkal posterior lengkung insang. Hemibrankhia terdiri dari dua baris filamen tipis panjang yang disebut lamela primer. Lamela primer permukaannya mengalami perluasan oleh adanya lamela sekunder yang merupakan lipatan semilunar yang menutupi permukaan dorsal dan ventral. Insang juga dilengkapi dengan lapisan sel-sel penghasil mukus dan sel-sel yang mengekresi amonia dan kelebihan garam. Pada bagian tepi tengah anterior dilengkapi stuktur gill rakers yang berperan menyaring partikel-partikel pakan Roberts 2001. Insang memiliki beberapa glandula yang disebut dengan glandula brankhial. Glandula brankhial merupakan sel-sel epitel insang yang mengalami 16 diferensiasi. Glandula tersebut adalah glandula mukosa dan glandula asidofilik sel-sel khlorida. Glandula mukosa berupa sejumlah sel-sel tunggal berbentuk buah pear atau oval yang terletak pada lengkung insang, filamen insang maupun lamela sekunder. Glandula ini berfungsi menghasilkan mukus glikoprotein yang bersifat basa atau netral. Fungsi mukus tersebut antara lain: sebagai perlindungan atau proteksi, menurunkan terjadinya friksi atau gesekan, antipatogen, membantu pertukaran ion, membantu pertukaran gas dan air Irianto 2005. 2.2.2 Sistem Pencernaan Sistem pencernaan ikan pada dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Setiap spesies ikan memiliki bermacam-macam variasi saluran cerna dan kelenjarnya. Saluran pencernaan ikan terdiri dari rongga mulut, pharing, esofagus, lambung, dan usus. Pada ikan Cyprinids lambung hanya berupa perluasan usus anterior. Struktur histologi saluran pencernaan ikan secara umum sama dengan struktur histologi vertebrata. Lapisan saluran pencernakan ikan terdiri dari mukosa, sub mukosa, muskularis, dan serosa. Lapisan mukosa terdiri dari epitel, lamina basalis, lamina propria, dan mukosa muskularis. Lapisan sub mukosa terdiri dari stratum kompaktum dan stratum granulosum. Lapisan muskularis merupakan lapisan otot yang terdiri dari otot sirkuler dan otot memanjang Hibiya 1995. Lambung ikan umumnya berbentuk sigmoid yang melengkung dengan banyak lipatan pada dinding dalamnya. Lapisan otot lambung depan didominasi oleh otot bergaris melintang dan berganti otot licin pada bagian belakangnya. Terdapat sejumlah lapisan otot yang berbatas dengan suatu muskularis mukosa, dan lapisan-lapisan jaringan ikat, yang sering dipenuhi dengan sel-sel eosinofil. Mukosa lambung sangat berlendir yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar pada bagian dasar dari lipatan-lipatan Roberts 2001. Meskipun panjang usus ikan bisa berbeda-beda sesuai dengan makanannya, tetapi kebanyakan usus ikan merupakan suatu tabung sederhana yang tidak dapat bertambah diameternya untuk membentuk seperti kolon dibagian belakangnya. Usus bisa lurus, melengkung atau bergulung-gulung sesuai dengan bentuk dari rongga perut ikan. Usus mempunyai suatu epitel silindris sederhana 17 yang berlendir menutupi suatu sub-mukosa yang mengandung sel eosinofilik yang dibatasi oleh suatu lapisan muskularis mukosa yang rapat dan lapisan fibroelastik. Rektum pada ikan berdinding lebih tebal dari pada usus dan sangat berlendir serta dapat sangat berkembang Nabib dan Pasaribu 1989. 2.2.3 Sistem Integumen Kulit ikan disusun oleh dua lapisan yaitu epidermis dan dermis. Lapisan terluar adalah epidermis yang menutupi tubuh ikan. Lapisan epidermis dibatasi oleh dermis yang merupakan lapisan di dalamnya. Epidermis dan dermis mengandung beberapa organ reseptor, alat keseimbangan, kelenjar ekskresi, kelenjar pertahanan dan kelanjar minyak yang khusus setiap spesiesnya Hibiya 1995. Epidermis disusun oleh beberapa lapisan sel epitel dan berhubungan dengan membran basal. Sel epitel biasanya tidak berkeratin, tetapi permukaannya dilindungi oleh cairan mukus. Pada lapisan epidermis selain epitel juga ada beberapa jenis sel lain, misalnya sel penghasil mukus dan sel yang baru tumbuh. Selain itu juga ada beberapa sel yang berpindah atau ada karena reaksi misalnya limfosit atau makrofag yang dapat kita temukan pada beberapa kasus Hibiya 1995. Lapisan dermis terbentuk dari kolagen yang berfungsi sebagai penghubung. Pada lapisan ini ada pigmen yang fungsinya memberikan warna pada ikan. Letak lapisan pigmen ini biasanya di bawah epidermis. Pada dermis terdapat alat keseimbangan yang terdiri dari lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar adalah lapisan keras yang tersusun dari sel-sel tulang dan lapisan dalam merupakan jaringan kolagen Hibiya 1995. Kulit merupakan pelindung pertama terhadap perubahan lingkungan serta serangan patogen dari luar tubuh. Lapisan kulit terdiri atas kutikula, epidermis, membran basalis, dermis dan hipodermis. Ikan tidak memiliki lapisan keratin pada epidermisnya, tetapi dilapisi oleh kutikula yang memiliki mukus, mukopolosakarida, immunoglobulin spesifik, lisosim dan sejumlah asam lemak bebas. Sel lain yang ada pada lapisan epidermis yaitu sel-sel goblet yang berperan dalam sekresi mukus. Mukus memiliki kemampuan protektif bagi hewan karena 18 mukus melapisi permukaan tubuh sehingga mempermudah gerakan saat berenang, membentuk lapisan pelindung dari infeksi agen patogenik dan mengandung senyawa anti mikroba, melindungi permukaan tubuh dari abrasi, dan berperan dalam proses osmoregulator Irianto 2005. Sisik dan kulit merupakan bagian dari sistim pelindungan fisik tubuh ikan. Pada umumnya kerusakan sisik dan kulit dapat terjadi akibat penanganan handling stress, kelebihan populasi, dan infeksi parasit. Kelebihan populasi overcrowded atau multi kultur dapat menyebabkan trauma akibat berkelahi disertai lepasnya sisik dan kerusakan kulit. Infestasi parasit dapat pula menyebabkan gangguan berupa kerusakan insang, kulit, sirip serta kehilangan sisik. Kerusakan pada sisik dan kulit akan mempermudah patogen menginvasi inang. Banyak kasus menunjukkan bahwa kematian ikan sebenarnya akibat dari infeksi sekunder oleh bakteri sebagai kelanjutan infestasi parasit yang berat dan berakibat pada kerusakan pelindung fisik tubuh seperti mukus, kulit dan sisik Irianto 2005. 2.2.4 Sistem Muskuloskeletal Otot Otot ikan seperti pada vertebrata tersusun atas bagian-bagian kecil yang disebut dengan serabut otot. Secara morfologi dan fungsi otot dibagi menjadi dua yaitu otot halus dan otot lurik. Otot lurik dibagi lagi menjadi otot tulang dan otot jantung. Otot tulang bekerja sama dengan tulang dalam sistem muskuloskeletal dan menyusun bentuk tubuh ikan. Otot halus dapat ditemukan pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, buluh empedu, dan buluh pankreas. Sedangkan otot lurik jantung merupakan otot khusus penyusun organ jantung Hibiya 1995. Serabut otot halus panjang berbentuk gelendong. Otot ini berfungsi dalam kontraksi beberapa organ pencernaan dan membentuk struktur pembuluh darah, buluh empedu, dan buluh pankreas. Otot halus biasanya tersusun dari satu atau beberapa gelondong serabut otot. Di dalam beberapa lapisan terdapat fibroblast, kolagen, dan jaringan ikat lunak lainnya. Selain itu terdapat pembuluh darah dan serabut syaraf sebagai sistem koordinasi gerakan Hibiya 1995. 19 Otot lurik merupakan komponen utama pembentuk daging pada ikan. Serabut otot lurik terdiri atas sarkoplasma, myofibril, nukleus dan sarkolema. Sarkoplasma mengisi ruang di antara myofibril. Terutama terdapat di sekitar nukleus dan dekat akhir dari inervasi syaraf serabut itu. Sarkoplasma adalah pemasok bahan makanan dan berperan penting dalam kontraksi otot. Nukleus berbentuk oval atau gelendong yang tajam dan bervariasi di dalam beberapa ukuran Hibiya 1995. Hasil pemeriksaan histopatologi dan biokimia dari otot ikan ternyata terdapat sejumlah tipe serabut otot yang pada banyak spesies ikan tersusun dalam banyak kelompok-kelompok yang terpisah. Umumnya ada dua kelompok yaitu, kelompok muskularis lateralis superfisialis terdiri atas yang disebut otot merah dan kelompok muskularis lateralis profundus yang terdiri atas serabut-serabut putih. Serabut-serabut merah ini adalah serabut aerobik dan berdaya kontraksi lamban dan banyak pembuluh darah, serupa dengan serabut-serabut merah pada otot mamalia, sedangkan serabut-serabut putih adalah anaerob berdaya kontraksi cepat dan mudah menderita kerusakan. Diantara lapisan otot-otot merah dan putih terdapat serabut merah muda yang fungsinya berada diantara serabut-serabut merah dan putih. Serabut aerobik berarti dalam kontraksinya memerlukan oksigen sebagai bahan bakar metabolismenya sedangkan serabut anaerobik tidak menggunakan oksigen Nabib dan Pasaribu 1989.

2.3 Perubahan Histopatologi pada Ikan Mas.