KKM klasikal. Hasil uji kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang diberi perlakuan
model pembelajaran Mind Mapping
dengan pendekatan PMRI lebih baik daripada kelas kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran ekspositori pada materi
pokok lingkaran. Dengan kata lain, meskipun rata-rata hasil belajar kelas eksperimen setelah diberi perlakuan masih di bawah KKM, tetapi masih lebih
baik jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Ada beberapa kelebihan model pembelajaran mind mapping dengan pendekatan PMRI yang diterapkan di kelas
eksperimen dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori yang diterapkan di kelas kontrol.
Sehingga penelitian diatas digunakan sebagai pendukung dalam penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Mind Mapping Berbantuan Media Power Point pada Siswa
Kelas IV SDN Tugurejo 01 Kota Semarang”
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Data awal hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dengan tim kolaborasi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari rendahnya hasil
belajar dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Tugurejo 01 Kota Semarang masih didominasi dengan pembelajaran konvensional, dimana guru
sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif dimana belum maksimal dalam memanfaatkan pengetahuan siswa dan lingkungan sekitar sebagai media dan
sumber belajar. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hanya memberikan sedikit materi dan membaca buku paket yang ada tanpa mengolah
pengetahuan dari lingkungan yang mereka miliki, sehingga pembelajaran kurang menarik karena siswa tidak dapat mengungkapkan apa yang ada dipikran siswa
yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ketidakaktifan siswa menyebabkan kurangnya pemahaman materi yang diberikan
guru. Jika kondisi pembelajaran dalam kelas seperti uraian di atas, maka
sebaiknya guru melakukan upaya untuk mengubah metode dan model pembelajaran yang digunakan, karena metode dan model pembelajaran yang
digunakan guru sebagaimana uraian diatas kurang memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga pengetahuan siswa masih abstrak. Oleh karena
itu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model Mind Mapping berbantuan media Power Point untuk memperoleh hasil belajar yang optimal
dalam pembelajaran. Menurut Huda 2013:307 bahwa Mind Mapping bisa digunakan untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan
masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun. Dengan
menggunakan model pembelajaran Mind Mapping berbantuan media Power Point diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar akan meningkat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan 2.1.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penerapan Model Mind Mapping Berbantuan
Media Power Point
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN