Pembelajaran Geografi KAJIAN PUSTAKA

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Geografi

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang berarti self instruction dari internal dan external instruction dari eksternal. Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut teaching atau pengajaran. Pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip- prinsip pembelajaran. Sesuatu yang dikatakan prinsip biasanya berupa aturan atau ketentuan dasar yang bila dilakukan secara konsisten, sesuatu yang ditentukan itu akan efektif atau sebaliknya. Prinsip pembelajaran merupakan aturan dasar dengan sasaran utama adalah perilaku guru. Pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang hakikat geografi yang diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing tingkat perkembangan. Pembelajaran geografi mencakup aspek keruangan, kelingkungan dan kewilayahan. Sumaatmaja 1996: 12 mengartikan pengajaran geografi sebagai pengajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Pengajaran geografi merupakan pengajaran tentang hakekat geografi yang diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental siswa. Geographic understanding perlu untuk dipahami agar siswa mampu berfikir untuk memecahkan suatu masalah, seperti urbanisasi, kelebihan penduduk, penipisan sumber daya alam, hutan-hutan yang semakin gundul, pengetahuan geografis juga dibutuhkan untuk membentuk suatu sikap global unity yakni merasa sama- sama memiliki satu dunia sebagai dasar untuk bersikap yang tetap terhadap kemajuan ataupun penderitaan manusia, seperti bencana kelaparan, prasangka ras, perpecahan agama Daljoeni 1991: 24. Studi geografi berkenaan dengan pengorganisasian ruang hasil interaksi antara faktor manusia dengan faktor-faktor geografi lainnya. Untuk dapat menyerap dengan baik gejala dan masalah geografi tersebut, terlebih dahulu harus mampu mendalami hakikat faktor manusia dengan lingkungan alamnya. Mempelajari dan mengajarkan geografi, pendekatan indisipliner atau setidak-setidaknya multidisipliner harus menjadi kemampuan dasar guru geografi. Tanpa memiliki kemampuan dasar ini, guru yang mengajarkan geografi tidak dapat melakukan proses belajar mengajar secara wajar merealisasikan tujuan instruksionalnya Sumaatmaja 1996: 14-15.

B. Tinjauan Materi Hidrosfer