Kadar Air Keseimbangan Me dan Konstanta Pengeringan Potongan

26

4. Kadar Air Keseimbangan Me dan Konstanta Pengeringan Potongan

Mangga Menurut Henderson et al.1997, kadar air keseimbangan merupakan suatu fungsi dari suhu, RH, sifat-sifat fisik bahan, dan kadar air awal bahan. Potongan mangga segar memiliki kadar air kesetimbangan paling tinggi daripada potongan mangga dengan perlakuan osmotik. Potongan mangga osmotik 42 o Brix dengan coating memiliki kadar air keseimbangan yang lebih tinggi daripada potongan mangga osmotik 42 o Brix tanpa coating. Hal ini membuktikan bahwa kadar air keseimbangan dipengaruhi oleh sifat fisik bahan karena potongan mangga segar, potongan mangga osmotik dengan coating dan potongan mangga osmotic tanpa coating memiliki sifat fisik yang berbeda. Pada perlakuan potongan mangga segar dengan suhu pengering 60 o C diperoleh kadar air keseimbangan yang jauh lebih rendah daripada potongan mangga segar pada suhu pengering 40 o C dan 50 o C. Hal ini karena potongan mangga menggelembung sehingga struktur fisik potongan mangga berbeda dengan yang lainnya. Pada umumnya, pada potongan mangga dengan perlakuan dehidrasi osmotik yang sama tidak diperoleh perbedaan kadar air keseimbangan yang signifikan. Terdapat kecenderungan bahwa, semakin tinggi suhu pengering, maka kadar air keseimbangan pun akan semakin kecil. Akan tetapi, terdapat beberapa perlakuan yang tidak sesuai, seperti perlakuan tanpa osmotik pada suhu 50 o C. Ketidaksesuaian tersebut dapat diakibatkan oleh terjadinya penyerapan uap air oleh potongan mangga setelah potongan mangga dikeluarkan dari alat pengering atau potongan mangga sebetulnya belum mencapai kadar air keseimbangan. Untuk menghindari belum tercapainya kadar air kesimbangan, maka seharusnya penentuan kadar air keseimbangan dilakukan dengan metode NLS seperti penentuan konstanta pengeringan. Kadar air keseimbangan pada setiap perlakuan yang berbeda-beda dan dapat dilihat pada Tabel 9. Penentuan konstanta pengeringan berdasarkan model modifikasi Page dan Henderson dilakukan dengan menggunakan metode NLS nonlinear least squares. Untuk menentukan konstanta pengeringan diperlukan kadar air awal, kadar air kesimbangan, waktu selama pengeringan, dan kadar air selama pengeringan. Data –data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan VBA pada MS. Excel Macro. Konstanta pengeringan dari model modifikasi Page dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11. Sedangkan konstanta pengeringan dari model Henderson dan Pabis dapat dilihat pada Tabel 12 dan Tabel 13. Tabel 9. Kadar air keseimbangan Me pada setiap perlakuan pengeringan dalam bk Pengeringan Udara Dehidrasi Osmotik Coating 42 o Brix Coating 66 o Brix Noncoating 42 o Brix Noncoating 66 o Brix Nonosmotic 40 o C 11.58 15.51 10.44 13.44 17.07 50 o C 9.69 9.39 8.65 7.61 14.94 60 o C 9.47 7.39 9.12 7.49 11.36 Tabel 10. Konstanta pengeringan k potongan mangga dalam lmenit pada persamaan modifikasi Page Pengeringan Udara Dehidrasi Osmotik Coating 42 o Brix Coating 66 o Brix Noncoating 42 o Brix Noncoating 66 o Brix Nonosmotic 40 o C 0.0037 0.0052 0.0036 0.0051 0.0024 50 o C 0.0110 0.0100 0.0056 0.0073 0.0052 60 o C 0.0082 0.0149 0.0071 0.0083 0.0066 27 Tabel 11. Konstanta pengeringan n potongan mangga pada persamaan modifikasi Page Pengeringan Udara Dehidrasi Osmotik Coating 42 o Brix Coating 66 o Brix Noncoating 42 o Brix Noncoating 66 o Brix Nonosmotic 40 o C 1.1653 1.0080 1.2028 1.0366 1.1798 50 o C 0.8967 0.9632 0.9422 0.7284 1.2014 60 o C 0.8661 0.8462 0.9801 0.8175 1.1808 Tabel 12. Konstanta pengeringan a potongan mangga pada persamaan Henderson dan Pabis Pengeringan Udara Dehidrasi Osmotik Coating 42 o Brix Coating 66 o Brix Noncoating 42 o Brix Noncoating 66 o Brix Nonosmotic 40 o C 1.0484 1.0075 1.0647 1.0171 1.0468 50 o C 0.9640 0.9875 0.9799 0.8688 1.0630 60 o C 0.9406 0.9197 0.9920 0.9105 1.0584 Tabel 13. Konstanta pengeringan k potongan mangga dalam lmenit pada persamaan Henderson dan Pabis Pengeringan Udara Dehidrasi Osmotik Coating 42 o Brix Coating 66 o Brix Noncoating 42 o Brix Noncoating 66 o Brix Nonosmotic 40 o C 0.0038 0.0052 0.0038 0.0051 0.0025 50 o C 0.0105 0.0098 0.0055 0.0061 0.0055 60 o C 0.0082 0.0134 0.0070 0.0074 0.0071 Pada Tabel 13, dapat dilihat bahwa perlakuan yang memiliki kadar air awal yang hampir sama cenderung memiliki nilai k yang saling mendekati sehingga laju pengeringanya pun hampir sama. Perlakuan-perlakuan yang memiliki kadar air yang hampir sama adalah perlakuan osmotik dengan coating maupun noncoating pada kadar brix yang sama. Nilai k perlakuan osmotik 42 o Brix dengan coating dan 42 o Brix tanpa coating pada suhu 50 o C berselisih jauh karena memiliki selisih kadar air awal yang cukup tinggi. Perlakuan-perlakuan ini memiliki laju pengeringan yang berbeda. Pada Gambar 14 dapat dilihat bahwa laju pengeringan pada perlakuan osmotik 42 o Brix dengan coating lebih curam daripada perlakuan osmotik 42 o Brix tanpa coating. Perlakuan –perlakuan yang juga memiliki selisih nilai k cukup tinggi adalah perlakuan osmotik 66 o Brix dengan coating dan 66 o Brix tanpa coating pada suhu 60 o C. Dapat dilihat pada Gambar 15 bahwa perlakuan osmotik 66 o Brix dengan coating memiliki laju pengeringan yang lebih curam daripada 66 o Brix tanpa coating. Validasi digunakan untuk menentukan kekuratan atau keabsahan suatu model matematis. Untuk menguji keabsahan model matematis pengeringan potongan mangga yang diperoleh dengan menggunakan konstanta pengeringan dari metode NLS, dilakukan penggabungan kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran, perhitungan model modifikasi Page, serta perhitungan model Henderson dan Pabis. Kurva hasil pengukuran dan perhitungan model, baik modifikasi Page maupun Henderson, sama atau berhimpitan. Kurva kadar air terhadap waktu dari perlakuan 1 hingga 15 dapat dilihat pada Gambar 16 hingga Gambar 30. 28 Gambar 16. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 42 o Brix dengan coating pada suhu 40 o C Gambar 17. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 66 o Brix dengan coating pada suhu 40 o C Gambar 18. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 42 o Brix tanpa coating pada suhu 40 o C Gambar 19. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 66 o Brix tanpa coating pada suhu 40 o C 100 200 200 400 600 800 1000 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 50 100 100 200 300 400 500 600 700 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 100 200 200 400 600 800 1000 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 50 100 150 100 200 300 400 500 600 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 29 Gambar 20. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan tanpa osmotik pada suhu 40 o C Gambar 21. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 42 o Brix dengan coating pada suhu 50 o C Gambar 22. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 66 o Brix dengan coating pada suhu 50 o C Gambar 23. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 42 o Brix tanpa coating pada suhu 50 o C 200 400 600 800 200 400 600 800 1000 1200 1400 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 50 100 150 100 200 300 400 500 600 700 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 50 100 150 50 100 150 200 250 300 K ad ar ai r b k waktu menit pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 50 100 150 200 100 200 300 400 500 600 700 800 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 30 Gambar 24. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 66 o Brix tanpa coating pada suhu 50 o C Gambar 25. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan tanpa osmotik pada suhu 50 o C Gambar 26. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 42 o Brix dengan coating pada suhu 60 o C Gambar 27. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 66 o Brix dengan coating pada suhu 60 o C 20 40 60 80 100 100 200 300 400 500 600 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 200 400 600 200 400 600 800 1000 1200 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 50 100 150 200 250 100 200 300 400 500 600 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 100 200 300 100 200 300 400 500 600 K ad ar ai r b k waktu menit Pengukuran Model Henderson Model Modifikasi Page 31 Gambar 28. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 42 o Brix tanpa coating pada suhu 60 o C Gambar 29. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan osmotik 66 o Brix tanpa coating pada suhu 60 o C Gambar 30. Kurva kadar air terhadap waktu hasil pengukuran dan perhitungan perlakuan tanpa osmotik pada suhu 60 o C

5. Koefisien Penyusutan Potongan Mangga