19
Bobot Panen
Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan bobot tandan panen utuh 12.45 kg sebesar 48.21 lebih tinggi
dari pada kontrol. Namun, pemotongan bunga jantan saat 4 dan 5 minggu tidak berbeda nyata terhadap bobot tandan kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran
8, nilai tengah bobot panen utuh klon pisang tipe pendek disajikan pada Tabel 4. Bobot panen tanpa tangkai diperoleh dari penimbangan bobot panen utuh
dari lapang dikurangi dengan bobot tangkai tandan. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan bobot tandan 11.94 kg sebesar
47.22 dan bobot sisir tanpa tangkai 1.51 kg sebesar sebesar 29.06 lebih tinggi dari pada kontrol. Namun, pemotongan bunga jantan dua dan tiga minggu
setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata terhadap bobot tandan tanpa tangkai dan bobot sisir tanpa tangkai kontrol. Berdasarkan uji-t Lampiran 9, nilai
tengah bobot panen pisang tanpa tangkai disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai Tengah Bobot Panen Pisang Utuh dan Bobot Panen Pisang
Tanpa Tangkai pada Klon Pisang Tipe Pendek
Perlakuan Bobot Panen Utuh Kg
Bobot Panen Tanpa Tangkai Kg Tandan Sisir
Buah Tandan Sisir Buah Kontrol 8.4 1.24
0.09 8.11 1.17 0.08
P1 12.45
1.56 0.15 11.94 1.51 0.15
P2 11.14 1.37
0.11 10.6 1.3
0.1 P3 9.4
1.29 0.09
9.17 1.24
0.09 Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman
berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga. menunjukkan berbeda nyata
pada uji-t pada taraf 5 .
Bobot Sisir Ekonomis
Bobot sisir ekonomis didapatkan dari 4 sisir pertama setiap tandan. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan
bobot sisir ekonomis utuh 1.96 kg sebesar 41.01 dan bobot sisir ekonomis tanpa tangkai 1.85 kg sebesar 40.15 lebih tinggi dibandingkan kontrol masing
– masing. Sedangkan pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata dibandingkan kontrol. Berdasarkan uji-t Lampiran
10, nilai tengah bobot sisir ekonomis pada klon pisang tipe pendek disajikan pada Tabel 5.
20 Tabel 5. Nilai Tengah Bobot Sisir Ekonomis pada Klon Pisang Tipe Pendek
Perlakuan Bobot Sisir Ekonomis kg
Utuh Tanpa Tangkai
Kontrol 1.39 1.32
P1 1.96 1.85
P2 1.71 1.62
P3 1.55 1.49
Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 =
Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga. menunjukkan berbeda nyata pada uji-t pada taraf 5 .
Peubah Pascapanen
Semakin matang buah maka padatan terlarut total PTT semakin tinggi. Pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan
padatan terlarut total bagian ujung buah 27.01
o
briks dibandingkan kontrol. Namun, pemotongan bunga jantan 3 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga
tidak berbeda nyata terhadap padatan terlarut total kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran 11, nilai tengah padatan terlarut total pada klon pisang tipe pendek
disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai Tengah Padatan Terlarut Total pada Klon Pisang Tipe Pendek
Perlakuan Padatan Terlarut Total
o
Briks
Pangkal Tengah Ujung Rataan
Kontrol 24.72 23.59 23.19 23.83 P1 23.81
22.62 25.07
23.83 P2 24.76
24.96 27.01
25.56 P3 24.29
22.98 23.70
23.66 Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman
berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga. menunjukkan berbeda nyata
pada uji-t pada taraf 5 .
Pemotongan Bunga Jantan pada Klon Pisang Tipe Tinggi Pertambahan Ukuran Tandan
Panjang tandan pada semua perlakuan terus mengalami peningkatan ukurannya Lampiran 12. Pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah
tanaman berbunga
memiliki panjang tandan lebih tinggi dari pada semua perlakuan dari 2 MSP – 8 MSP. Namun, pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah
tanaman berbunga
memiliki panjang tandan yang lebih rendah dari kontrol Gambar 10a.
21 Lingkar tandan pada semua perlakuan terus mengalami peningkatan
ukurannya Lampiran 13. Pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah
tanaman berbunga
memiliki lingkar tandan lebih tinggi dari pada semua perlakuan dari 2 MSP - 8 MSP. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah
tanaman berbunga
memiliki lingkar tandan yang hampir sama dengan kontrol Gambar 10b.
Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu
tanaman berbunga.MSP = Minggu Setelah Pemotongan
Gambar 10. Pertambahan Panjang Tandan a dan Lingkar Tandan b pada Klon Pisang Tipe Tinggi dari 0 MSP – 8 MSP
Pemotongan bunga jantan 3, 4, dan 5 minggu setelah
tanaman berbunga
tidak berbeda nyata dengan panjang tandan kontrol. Pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah
tanaman berbunga
meningkatkan rataan lingkar tandan. Namun, pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah
tanaman berbunga
tidak berbeda nyata dengan lingkar tandan kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran
14, nilai tengah pertambahan lingkar tandan pada klon pisang tipe tinggi pada 8 MSP disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Nilai Tengah Pertambahan Panjang Tandan dan Lingkar Tandan pada Klon Pisang Tipe Tinggi pada 8MSP
Peubah Panjang Tandan cm
Lingkar Tandan cm Pangkal Tengah Ujung Rataan
Kontrol 2.33 12.33 8.33
7.17 9.28
P1 1.67 15.83 19.33
10.33 15.17
P2 6.00 26.00 22.50
15.67
21.39
P3 3.67 16.67 15.67
12.00 14.78
Keterangan: Kontrol= Tanpa pemotongan, P1= Pemotongan setelah 3 minggu, P2= Pemotongan setelah 4 minggu, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu. berbeda nyata pada uji-
t pada taraf 5 . menunjukkan berbeda sangat nyata pada uji-t pada taraf 1. 1
2 3
4 5
6 7
II IV
VI VIII
Panjang Tandan cm
MSP Peride Pengamatan
a
5 10
15 20
25
II IV
VI VIII
Li ngkar Tandan
cm
MSP Periode Pengamatan
b
Kontrol P1
P2 P3
22
Pertambahan Ukuran Buah
Panjang buah pada semua perlakuan terus mengalami peningkatan ukuran tandannya Lampiran 15. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman
berbunga memiliki panjang tandan lebih tinggi dari pada semua perlakuan mulai dari 2 MSP – 8 MSP. Namun, pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah
tanaman berbunga memilki panjang buah lebih kecil dari kontrol Gambar 11a. Lingkar buah semua perlakuan terus mengalami peningkatan selama
pertumbuhannya Lampiran 16. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga memiliki lingkar buah lebih tinggi dari pada semua perlakuan
mulai dari 2 MSP – 8 MSP. Namun, pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga memiliki panjang buah cenderung sama dengan kontrol
Gambar 11b.
Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu
tanaman berbunga. MSP = Minggu Setelah Pemotongan
Gambar 11. Pertambahan Panjang Buah a dan Lingkar Buah b pada Klon Pisang Tipe Tinggi dari 0 MSP – 8 MSP
Pemotongan bunga jantan 3, 4, dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berdeda nyata dibandingkan dengan panjang buah kontrol. Pemotongan
bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan lingkar buah 3.08 cm terutama bagian pangkal 3.24 cm dan tengah 3.03 cm dibandingkan
kontrol masing – masing. Namun, pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata dibandingkan dengan lingkar buah
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
II IV
VI VIII
Panjang B u
ah cm
MSP Periode Pengamatan
a
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
II IV
VI VIII
Li ngkar B
u ah
cm
MSP Periode Pengamatan
b
Kontrol P1
P2 P3
23 kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran 17 dan Lampiran 18, nilai tengah
pertambahan lingkar buah pada klon pisang tipe tinggi pada 8 MSP disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai Tengah Pertambahan Panjang Buah dan Lingkar Buah pada Klon Pisang Tinggi pada 8 MSP
Perlakuan Panjang Buah cm
Lingkar Buah cm Pangkal Tengah Ujung Rataan Pangkal Tengah Ujung Rataan
Kontrol 2.57 2.60 1.76 2.50 2.19 2.02 1.45 2.04 P1 4.27
3.62 4.02
3.99
3.24 3.03