0.15 11.94 1.51 0.15 Pengaruh Pemotongan Bunga Jantan Terhadap Produksi Dan Mutu Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.)

19 Bobot Panen Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan bobot tandan panen utuh 12.45 kg sebesar 48.21 lebih tinggi dari pada kontrol. Namun, pemotongan bunga jantan saat 4 dan 5 minggu tidak berbeda nyata terhadap bobot tandan kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran 8, nilai tengah bobot panen utuh klon pisang tipe pendek disajikan pada Tabel 4. Bobot panen tanpa tangkai diperoleh dari penimbangan bobot panen utuh dari lapang dikurangi dengan bobot tangkai tandan. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan bobot tandan 11.94 kg sebesar 47.22 dan bobot sisir tanpa tangkai 1.51 kg sebesar sebesar 29.06 lebih tinggi dari pada kontrol. Namun, pemotongan bunga jantan dua dan tiga minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata terhadap bobot tandan tanpa tangkai dan bobot sisir tanpa tangkai kontrol. Berdasarkan uji-t Lampiran 9, nilai tengah bobot panen pisang tanpa tangkai disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai Tengah Bobot Panen Pisang Utuh dan Bobot Panen Pisang Tanpa Tangkai pada Klon Pisang Tipe Pendek Perlakuan Bobot Panen Utuh Kg Bobot Panen Tanpa Tangkai Kg Tandan Sisir Buah Tandan Sisir Buah Kontrol 8.4 1.24 0.09 8.11 1.17 0.08 P1 12.45

1.56 0.15 11.94 1.51 0.15

P2 11.14 1.37 0.11 10.6 1.3 0.1 P3 9.4 1.29 0.09 9.17 1.24 0.09 Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga. menunjukkan berbeda nyata pada uji-t pada taraf 5 . Bobot Sisir Ekonomis Bobot sisir ekonomis didapatkan dari 4 sisir pertama setiap tandan. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan bobot sisir ekonomis utuh 1.96 kg sebesar 41.01 dan bobot sisir ekonomis tanpa tangkai 1.85 kg sebesar 40.15 lebih tinggi dibandingkan kontrol masing – masing. Sedangkan pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata dibandingkan kontrol. Berdasarkan uji-t Lampiran 10, nilai tengah bobot sisir ekonomis pada klon pisang tipe pendek disajikan pada Tabel 5. 20 Tabel 5. Nilai Tengah Bobot Sisir Ekonomis pada Klon Pisang Tipe Pendek Perlakuan Bobot Sisir Ekonomis kg Utuh Tanpa Tangkai Kontrol 1.39 1.32 P1 1.96 1.85 P2 1.71 1.62 P3 1.55 1.49 Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga. menunjukkan berbeda nyata pada uji-t pada taraf 5 . Peubah Pascapanen Semakin matang buah maka padatan terlarut total PTT semakin tinggi. Pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan padatan terlarut total bagian ujung buah 27.01 o briks dibandingkan kontrol. Namun, pemotongan bunga jantan 3 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata terhadap padatan terlarut total kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran 11, nilai tengah padatan terlarut total pada klon pisang tipe pendek disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai Tengah Padatan Terlarut Total pada Klon Pisang Tipe Pendek Perlakuan Padatan Terlarut Total o Briks Pangkal Tengah Ujung Rataan Kontrol 24.72 23.59 23.19 23.83 P1 23.81 22.62 25.07 23.83 P2 24.76 24.96 27.01 25.56 P3 24.29 22.98 23.70 23.66 Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga. menunjukkan berbeda nyata pada uji-t pada taraf 5 . Pemotongan Bunga Jantan pada Klon Pisang Tipe Tinggi Pertambahan Ukuran Tandan Panjang tandan pada semua perlakuan terus mengalami peningkatan ukurannya Lampiran 12. Pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah tanaman berbunga memiliki panjang tandan lebih tinggi dari pada semua perlakuan dari 2 MSP – 8 MSP. Namun, pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga memiliki panjang tandan yang lebih rendah dari kontrol Gambar 10a. 21 Lingkar tandan pada semua perlakuan terus mengalami peningkatan ukurannya Lampiran 13. Pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah tanaman berbunga memiliki lingkar tandan lebih tinggi dari pada semua perlakuan dari 2 MSP - 8 MSP. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga memiliki lingkar tandan yang hampir sama dengan kontrol Gambar 10b. Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga.MSP = Minggu Setelah Pemotongan Gambar 10. Pertambahan Panjang Tandan a dan Lingkar Tandan b pada Klon Pisang Tipe Tinggi dari 0 MSP – 8 MSP Pemotongan bunga jantan 3, 4, dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata dengan panjang tandan kontrol. Pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan rataan lingkar tandan. Namun, pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata dengan lingkar tandan kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran 14, nilai tengah pertambahan lingkar tandan pada klon pisang tipe tinggi pada 8 MSP disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai Tengah Pertambahan Panjang Tandan dan Lingkar Tandan pada Klon Pisang Tipe Tinggi pada 8MSP Peubah Panjang Tandan cm Lingkar Tandan cm Pangkal Tengah Ujung Rataan Kontrol 2.33 12.33 8.33 7.17 9.28 P1 1.67 15.83 19.33 10.33 15.17 P2 6.00 26.00 22.50 15.67 21.39 P3 3.67 16.67 15.67 12.00 14.78 Keterangan: Kontrol= Tanpa pemotongan, P1= Pemotongan setelah 3 minggu, P2= Pemotongan setelah 4 minggu, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu. berbeda nyata pada uji- t pada taraf 5 . menunjukkan berbeda sangat nyata pada uji-t pada taraf 1. 1 2 3 4 5 6 7 II IV VI VIII Panjang Tandan cm MSP Peride Pengamatan a 5 10 15 20 25 II IV VI VIII Li ngkar Tandan cm MSP Periode Pengamatan b Kontrol P1 P2 P3 22 Pertambahan Ukuran Buah Panjang buah pada semua perlakuan terus mengalami peningkatan ukuran tandannya Lampiran 15. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga memiliki panjang tandan lebih tinggi dari pada semua perlakuan mulai dari 2 MSP – 8 MSP. Namun, pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga memilki panjang buah lebih kecil dari kontrol Gambar 11a. Lingkar buah semua perlakuan terus mengalami peningkatan selama pertumbuhannya Lampiran 16. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga memiliki lingkar buah lebih tinggi dari pada semua perlakuan mulai dari 2 MSP – 8 MSP. Namun, pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga memiliki panjang buah cenderung sama dengan kontrol Gambar 11b. Keterangan: Kontrol = Tanpa pemotongan, P1 = Pemotongan setelah 3 minggu tanaman berbunga, P2 = Pemotongan setelah 4 minggu tanaman berbunga, dan P3 = Pemotongan setelah 5 minggu tanaman berbunga. MSP = Minggu Setelah Pemotongan Gambar 11. Pertambahan Panjang Buah a dan Lingkar Buah b pada Klon Pisang Tipe Tinggi dari 0 MSP – 8 MSP Pemotongan bunga jantan 3, 4, dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berdeda nyata dibandingkan dengan panjang buah kontrol. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan lingkar buah 3.08 cm terutama bagian pangkal 3.24 cm dan tengah 3.03 cm dibandingkan kontrol masing – masing. Namun, pemotongan bunga jantan 4 dan 5 minggu setelah tanaman berbunga tidak berbeda nyata dibandingkan dengan lingkar buah 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 II IV VI VIII Panjang B u ah cm MSP Periode Pengamatan a 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 II IV VI VIII Li ngkar B u ah cm MSP Periode Pengamatan b Kontrol P1 P2 P3 23 kontrol. Berdasarkan hasil uji-t Lampiran 17 dan Lampiran 18, nilai tengah pertambahan lingkar buah pada klon pisang tipe tinggi pada 8 MSP disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai Tengah Pertambahan Panjang Buah dan Lingkar Buah pada Klon Pisang Tinggi pada 8 MSP Perlakuan Panjang Buah cm Lingkar Buah cm Pangkal Tengah Ujung Rataan Pangkal Tengah Ujung Rataan Kontrol 2.57 2.60 1.76 2.50 2.19 2.02 1.45 2.04 P1 4.27 3.62 4.02 3.99

3.24 3.03

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat

29 178 110

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

Ekstraksi dan Karakteristik Pati Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum)

0 6 132

PENGARUH BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOLIK BONGGOL PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebaga

3 11 17

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET FE DAN BUAH PISANG AMBON (MUSA PARADISIACA VAR. SAPIENTUM (L) KUNT) Efektifitas Pemberian Tablet Fe Dan Buah Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum (L) Kunt) Dengan Tablet Fe Dalam Meningkatkan Kadar Hemoglobin Siswi

2 13 15

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET FE DAN BUAH PISANG AMBON (MUSA PARADISIACA VAR. SAPIENTUM (L) KUNT) Efektifitas Pemberian Tablet Fe Dan Buah Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum (L) Kunt) Dengan Tablet Fe Dalam Meningkatkan Kadar Hemoglobin Siswi

0 2 15

PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN LAMA FERMENTASI KULIT PISANG AMBON ( PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN LAMA FERMENTASI KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca L. var sapientum kuntze) TERHADAP KADAR ALKOHOL.

0 0 13

PENDAHULUAN PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN LAMA FERMENTASI KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca L. var sapientum kuntze) TERHADAP KADAR ALKOHOL.

0 0 6

Pengaruh Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca va. Sapientum) terhadap Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa.

0 0 18

PENGARUH PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN BUAH PISANG AMBON (Musa x paradisiaca L. var. sapientum (L.) Kuntze) ASAL TAWANGMANGU.

0 0 20