Pengukuran kuat tarik ASTM 1983 Pengukuran laju transmisi O

36 asam laurat 0,375, 8 penambahan asam stearat 0,125, 9 penambahan asam stearat 0,25, dan 10 penambahan asam stearat 0,375. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah : Y ij = µ + τ i + ε ij Dimana, Y ij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum τ i = pengaruh perlakuan ke-i ε ij = pengaruh galat pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i = banyaknya perlakuan j = banyaknya ulangan. Prosedur Analisis 1. Ketebalan film metode microcal mesmer, ASTM 1983 Ketebalan film diukur dengan menggunakan mikrometer sampai pendekatan 0,001 mm pada lima tempat yang berbeda, yaitu satu di tengah film, empat lainnya di empat sudut film. Kemudian diambil rata-rata dari kelima pengukuran ketebalan film tersebut.

2. Pengukuran kuat tarik ASTM 1983

Kuat tarik diukur dengan Tensile strength Machine Strograph-MI Toyoseiki . Sebelum dilakukan pengukuran, film dikondisikan pada ruangan bersuhu 25 o C, 37 kelembaban RH 50 selama 48 jam. Alat diset pada initial grip separation 50 mm, Crosshead speed 50 mmmenit dan loadcell 50 kg. Kuat tarik ditentukan berdasarkan beban maksimum.

3. Pengukuran laju transmisi O

2 dan CO 2 metode manometer ASTM 1983 Permeabilitas film terhadap O 2 dan CO 2 diukur dengan menggunakan gas transmission rate tester tipe Speedivac 2 merk Shinko Denshi Gambar 6. Sebelum dilakukan pengukuran, film dikondisikan dalam ruangan bersuhu 25 o C dan RH 50 selama 24 jam. Film yang akan diuji dipotong dengan diameter 105-108 mm. Film harus bebas dari kerusakan atau cacat. Contoh ditempatkan pada dasar sel, ditutup dan sekrup dikencangkan. Ujung alat pengukur dimiringkan ke kiri sehingga tetesan merkuri pada dasar tabung pengkur akan bergerak menuju pipa kapiler. Kran ditutup, kecuali kran A dan 4, serta pompa vakum dihidupkan. Tabung tekanan kompresi dan tabung pengukuran divakumkan sesempurna mungkin kira-kira 5 menit untuk mengurangi gas yang terabsorpsi dan teradsopsi. Pemompaan dilanjutkan sampai tekanan dalam ruang kurang dari 0,2 mmHg 27 pa, lalu kran 4 ditutup. Alat pengukuran dikembalikan dalam posisi tegak lurus. Udara dimasukkan perlahan-lahan pada distributor dengan cara membuka kran 3 sampai benang merkuri menuju kapiler pada skala nol dan kran A ditutup. Gas uji dimasukkan melalui sel penutup dan aliran diatur. Benang merkuri akan turun dimana lajunya tergantung pada permeabilitas film yang diuji. Selanjutnya dibuat grafik hubungan antara tinggi merkuri h dalam cm terhadap waktu t dalam jam. 38 Gambar 6. Gas transmission rate tester Speedivac 2 Shinko Denshi Laju transmisi gas G pada tekanan 1 atmosfir dihitung dengan rumus : To 1 10 V + 2 ah G = 24 x — x — x — x ———— x dhdt T Po A H – cH dimana : To = 273 K G = laju transmisi gas ccm 2 hari T = suhu pengujian K Po = tekanan atmosfir normal 1 atm A = luas permukaan film uji cm 2 V = volume awal ruang cm 3 a = penampang melintang tabung kapiler cm 2 h = tinggi merkuri dalam kapiler dibaca pada waktu mulai cm H = tinggi kolom merkuri dihubungkan dengan tekanan atmosfir cm c = faktor koreksi 1 dhdt = slope dari kurva pada titik t cmjam. 39

4. Uji laju transmisi uap air ASTM 1983