Aplikasi pelapis edibel pada buah durian terolah minimal

34 diletakkan diantara mulut tabung. Setelah kurang lebih 12 jam, alat SPME dengan fiber CARPDMS dimasukkan pada lubang yang ada pada tabung, baik pada bagian atas A kosong maupun bawah B berisi buah durian dan dibiarkan selama 30 menit, selanjutnya alat SPME disuntikkan ke GC-MS. Pengamatan dilakukan setiap 12 jam untuk pengujian film edibel pada suhu ruang dan suhu 5 o C. Gambar 5. Ilustrasi pengukuran komponen flavor durian dengan SPME

2. Aplikasi pelapis edibel pada buah durian terolah minimal

Pelapis edibel yang dibuat berdasarkan formula yang diperoleh pada tahap C.1.b. yang mempunyai karakteristik paling sesuai, yaitu mempunyai laju tranmisi uap air rendah, permeabilitas terhadap O 2 dan CO 2 rendah, berwarna jernih, dan mempunyai kemampuan untuk menahan sebagai barrier komponen volatil, diaplikasikan pada buah durian terolah minimal. Metode pelapisan yang digunakan adalah dipping pencelupan. Pembuatan larutan bahan pembuat pelapis edibel sama dengan Gambar 4. Larutan bahan pelapis edibel dituangkan ke dalam baki plastik. Baki plastik yang lain berisi larutan CaCl 2 0,75. Durian A SPME SPME Durian Film edibel B 35 terolah minimal dimasukkan ke dalam keranjang yang sudah dilubangi kurang lebih sebesar ponggearil durian. Kemudian keranjang berisi durian dicelupkan ke dalam larutan pelapis edibel sampai pongge durian tercelup semua selama 15 detik dan ditiriskan selama 5 detik, lalu dicelupkan dalam larutan CaCl 2 selama 15 detik dan ditiriskan selama 5 detik. Lalu keranjang berisi pongge durian dicelupkan lagi dalam larutan pelapis edibel selama 15 detik dan ditiriskan 5 detik, lalu dicelupkan lagi dalam larutan CaCl 2 selama 15 detik. Setelah ditiriskan selama 5 – 10 detik, keranjang berisi pongge durian yang sudah dilapis pelapis edibel dikeringkan dalam oven pada suhu 30 o C selama 24 jam. Selanjutnya buah durian berpelapis edibel dan yang tanpa pelapis kontrol disimpan pada suhu ruang dan suhu 5 o C. Variabel yang diamati meliputi kadar air AOAC, 1995, total asam Apriyantono et al., 1989, komponen volatilaroma dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi, jumlah mikroba, serta organoleptik. Pengamatan dilakukan selama penyimpanan 5 – 7 hari untuk suhu ruang dan 13 hari untuk suhu 5 o C. Rancangan Percobaan Pada penyempurnaan film edibel digunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal one-way ANOVA dengan 10 level perlakuan yang diulang 3 kali. Perlakuan tersebut adalah 1 tanpa penambahan komponen hidrofobik kontrol, 2 penambahan lilin lebah 0,125, 3 penambahan lilin lebah 0,25, 4 penambahan lilin lebah 0,375, 5 penambahan asam laurat 0,125, 6 penambahan asam laurat 0,25, 7 penambahan 36 asam laurat 0,375, 8 penambahan asam stearat 0,125, 9 penambahan asam stearat 0,25, dan 10 penambahan asam stearat 0,375. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah : Y ij = µ + τ i + ε ij Dimana, Y ij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum τ i = pengaruh perlakuan ke-i ε ij = pengaruh galat pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i = banyaknya perlakuan j = banyaknya ulangan. Prosedur Analisis 1. Ketebalan film metode microcal mesmer, ASTM 1983 Ketebalan film diukur dengan menggunakan mikrometer sampai pendekatan 0,001 mm pada lima tempat yang berbeda, yaitu satu di tengah film, empat lainnya di empat sudut film. Kemudian diambil rata-rata dari kelima pengukuran ketebalan film tersebut.

2. Pengukuran kuat tarik ASTM 1983