RASIONALITAS CHINA MEMPERTAHANKAN KERJASAMA SUMBER ENERGI DENGAN IRAN PADA TAHUN 2012

(1)

i

SKRIPSI

RASIONALITAS CHINA MEMPERTAHANKAN KERJASAMA

SUMBER ENERGI DENGAN IRAN PADA TAHUN 2012

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh :

WINDIYATI AYU PRISTIYANTI NIM : 201010360311109

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

i

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Windiyati Ayu Pristiyanti Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 25 Oktober 1992 NIM : 201010360311109

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul: “RASIONALITAS CHINA MEMPERTAHANKAN KERJASAMA SUMBER ENERGI

DENGAN IRAN PADA TAHUN 2012”

Adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 06 Januari 2015 Yang Menyatakan

Windiyati Ayu Pristiyanti


(3)

ii Nama : Windiyati Ayu Pristiyanti NIM : 201010360311109

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : RASIONALITAS CHINA MEMPERTAHANKAN KERJASAMA

SUMBER ENERGI DENGAN IRAN PADA TAHUN 2012

Disetujui

DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I

Gonda Yumitro, MA

Pembimbing II

Helmia Asyathri, S.IP

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Ketua Jurusan

Gonda Yumitro, MA

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Windiyati Ayu Pristiyanti NIM : 201010360311109


(4)

iii Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : RASIONALITAS CHINA MEMPERTAHANKAN KERJASAMA SUMBER ENERGI DENGAN IRAN PADA TAHUN 2012

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Sabtu Tanggal : 24 Januari 2015 Tempat : Ruang Dosen FISIP

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji

1. Hafid Adim P. MA 1. ………. 2. Ruli Inayah Ramadhoan, M. Si 2. ………. 3. Gonda Yumitro, MA 3. ……….. 4. Helmia Asyatri, S. IP 4. ………..

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Windiyati Ayu Pristiyanti 2. NIM : 201010360311109


(5)

iv 4. Jurusan : Hubungan Internasional

5. Judul Skripsi : RASIONALITAS CHINA MEMPERTAHANKAN KERJASAMA SUMBER ENERGI DENGAN IRAN PADA TAHUN 2012

6. Pembimbing : 1. Gonda Yumitro, MA 2. Helmia Asyathri, S. IP 7. Kronologi Bimbingan

No Tanggal Keterangan Paraf Pemb I Paraf Pemb II

1 14 April 2014 Acc Judul

2 13 Juni 2014 Acc Seminar Proposal 3 22 Agustus 2014 Seminar Proposal 4 19 Desember 2014 Acc Bab I, II,

III, IV, dan V 5 06 Januari 2015 Acc Ujian

Skripsi 6 24 Januari 2015 Ujian Skripsi

Mengetahui, Pembimbing I

Gonda Yumitro, MA

Pembimbing II


(6)

v ABSTRAKSI

Windiyati Ayu Pristiyanti, 201010360311109, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang, Rasionalitas China Mempertahankan Kerjasama Sumber Energi Dengan Iran Pada Tahun 2012, Pembimbing I : Gonda Yumitro MA, Pembimbing II : Helmia Asyathri, S.IP

China dan Iran menjalin hubungan kerjasama pada tahun 1990, dimana kerjasama tersebut didasari dengan adanya persamaan prinsip saling percaya, saling membutuhkan antara China dan Iran, Oleh sebab itu China bersedia untuk menjalin hubungan kerjasama dengan Iran yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan hubungan persahabatan antara kedua negara tersebut menjadi lebih baik. Perekonomian China yang berkembang secara pesat menyebabkan permintaan akan sumber energi China semakin besar, Karena adanya keterbatasan sumber energi yang dimiliki China. Sumber energi merupakan sumber kebutuhan China dalam menjaga kestabilan perekonomian China. Namun China lebih mengupayakan untuk mempertahankan hubungan kerjasamanya dengan Iran dibanding mendukung adanya sanksi yang ditujukan DK PBB dan Amerika Serikat untuk Iran..

Penulis menggunakan konsep Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy Analysis) dan teori Rational Actor untuk menjelaskan fenomena ini. Mengenai Alasan China mempertahankan hubungan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012. Ada beberapa faktor yang mendorong China untuk bekerjasama dengan Iran, salah satu faktor tersebut karena adanya keterbatasan dan kepentingan China terhadap sumber energi.

Kata Kunci : Sumber Energi, Keterbatasan Sumber Energi, Kepentingan China bekerjsama dengan Iran

Malang, 27 Desember 2014

Mengetahui, Pembimbing I

Gonda Yumitro, MA

Pembimbing II


(7)

vi

ABSTRACT

Windiyati Ayu Pristiyanti, 201010360311109, Department Of International Relation, Faculty of Social and Political Sciences. University of Muhammadiyah Malang, Rationality of China Sustaining Energy Resources Cooperation with Iran in 2012, Advisor I : Gonda Yumitro MA, Advisor II : Helmia Asyathri S.IP

China and Iran have established cooperation since 1990, in which the cooperation was based on the principles of mutual trust and mutual benefits. Thus, China was willing to engage cooperation with Iran in order to improve the relationship between two countries. The recent

increasing of China‟s economics has led to the higher needs of energy resources, meanwhile, China is lacking of the energy resource. The energy resource is highly necessary for sustaining

China‟s economy stability. Despite the sanction imposed by Security Council of the United

Nations and the United States upon Iran, China has decided to sustain its relationship and cooperation with Iran.

Researcher used the concept of Foreign Policy Analysis and Rational Actor Theory in order to explain this phenomenon related to the rationality of China to sustain its cooperation and relationship with Iran in terms of energy resource cooperation. One of the factors found in this

research is the lack of China‟s energy resources which then led to the interest of China to

acquire additional energy resource.

Keywords: Energy Sources, Energy Sources Limitation, the China interest in cooperation with Iran

Malang, 27 December 2014 Approved,

Advisor I

Gonda Yumitro, MA

Advisor II

Helmia Asyathri, S.IP


(8)

vii

Assalamualaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan dengan selesainya skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul Rasionalitas China Mempertahankan Kerjasama Sumber Energi Dengan Iran Pada Tahun 2012. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menyeleseikan studi strata pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Pada dasarnya di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata, Oleh sebab itu penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis guna sebagai penyempurnaan dalam skripsi ini, selain itu penulis menyadari bahwa bantuan dan bimbingan dari semua pihak sangat berperan penting dalam penyusunan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari banyak orang yang selalu memberikan motivasi kepada penulis. Penulis mempersembahkan tulisan ini kepada kedua orang tuaku beserta kakakku yang selalu mendukung penulis hingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya. Terima kasih yang begitu mendalam untuk kedua orang tuaku yang selalu mendampingi dan mendoakan setiap langkahku.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang luar biasa kepada :

1. Bapak Dr. Muhajir Effendy, M.AP sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang 2. Seluruh Pembantu Rektor UMM, PR I, PR II, dan PR III

3. Bapak Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik beserta seluruh staff dan karyawan Universitas Muhammadiyah Malang

4. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gonda Yumitro, MA selaku dosen pembimbing I, atas segala kesabaran dan nasehat-nasehatnya dalam membimbing saya sampai akhir. Terimakasih yang sebesar-besarnya juga kepada Ibu Helmia Asyathri, S.IP selaku dosen pembimbing II saya dengan segala kesibukkan dan tugas yang banyak untuk meluangkan waktunya membimbing saya sampai skripsi ini selesei. Terimakasih kepada Bapak Gonda Yumitro, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Muhammadiyah Malang,


(9)

viii

5. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ruli Inayah Ramadhoan M.Si dan Bapak Hafid Adim Pradana, MA selaku penguji saya.

6. Terimakasih untuk semua kenangan selama studi Di HI UMM, khususnya HI angkatan 2010, dosen, dan semuanya terimakasih banyak.

Terimakasih untuk Nanang Abdul Manan orang yang selalu mendukung setiap langkah saya dan memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini hingga sampai selesai. Kesabaran dan dukunganmu selalu memotivasiku dalam sesegera mungkin saya harus menyelesaikan tugas akhir ini. Sekali lagi Terimakasih untuk ayah, ibu,kakak-kakakku, ami, nanang dan semua teman-teman HI angkatan 2010.

Walaikumsalam Wr.Wb

Malang, 27 Desember 2014

Penulis

WINDIYATI AYU PRISTIYANTI


(10)

ix

Succesful Man Will Never Complain But Will Be Busy

Repairing it Self From The Mistakes That Have Been


(11)

x DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS ………... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ………. ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ……….………. iii

BERITA ACARA SKRIPSI ………... iv

ABSTRAKSI ………... v

KATA PENGANTAR ……….. viii

MOTTO ……… ix

DAFTAR ISI ……… x

BAB I Pendahuluan………... 1

1.1Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2Rumusan Masalah ………... 3

1.3Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ……….. 3

1.3.1 Tujuan Penelitian ………. 3

1.3.2 Manfaat Penelitian ………... 4

a. Secara Praktis ……….. 4

b. Secara Akademik ………... 4

1.4Penelitian Terdahulu ……….. 4

1.5Kerangka Teori atau Konsep……….. 12

1.5.1 Foreign Policy Analysis ……….. 1.5.2 Rational Actor Model ………... 13 14 1.6Metode Penelitian ………... 16


(12)

xi

1.6.1 Variabel Penelitian ……….. 1.6.2 Level Analisa ……….. 1.6.3 Tipe Penelitian ………. 1.6.4 Teknik Pengumpulan Data ……….. 1.6.5 Teknik Analisa Data ……….... 1.6.6 Ruang Lingkup Penelitian ………... 1.7 Hipotesa ……….

1.8 Sistematika Penulisan ………

16 16 17 18 18 19 20 21

BAB II Kerjasama China dan Iran ……….. 2.1 Kerjasama China dan Iran terkait Sumber Energi ……….

2.1.1 Perkembangan Kerjasama Sumber Energi antara China dan Iran.. 2.1.2 Bentuk Kerjasama China dan Iran ……….

A. Investasi ……….... B. Perdagangan ……….. 2.2 Hambatan Kerjasama China dan Iran ………... 2.3 Hubungan Diplomatik China dan Iran ………..

23 23 25 29 29 35 36 38

BAB III Kebutuhan dan Kepentingan Sumber Energi China di Iran… 3.1 Keterbatasan China Terhadap Sumber Energi ……….. 3.2 Kebutuhan Minyak China di Negara-Negara Timur Tengah ………... 3.3 Kepentingan China akan Sumber Energi ………..

42 43 46 51


(13)

xii

BAB IV Penutup ………

Kesimpulan ……….………. Saran ………...

DAFTAR PUSTAKA ……….

56 56 58 59

DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN GRAFIKTABEL

1.1 Penelitian Terdahulu ……….

1.2 Unit Analisa ………..

2.1 Enam Besar Negara Ekspor Minyak ……… 3.1 China’s Crude Oil Import by Source……… 3.2 Ketergantungan China akan Sumber Energi ………

9 17 34 47 50

GAMBAR

2.1 Peta Blok 14 ... 2.2 Blok 14 di Pantai South Pars Field,Iran ... 3.1 Laut Kaspia ………

GRAFIK

3.1 Konsumsi dan Produksi Minyak ……… 3.2 Presentasi Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan GDP Setiap Tahun ……. 3.3 Tipe Total Konsumsi Energi China Berdasarkan Tipe Tahun 1985, 2008, 2009 dan 2010 ………...

33 33 49

48 54


(14)

xiii DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abu Bakar Eby Hara, 2011, Pengantar Analisis Politik Luar Negeri Dari Realisme Sampai Kontrukvisme. Nuansa-Bandung

Aimin Ma. 2007. China‟s energy policy and China-US cooperation. Embassy of the people’s Republic of China in the U.S.

Asikin Zainaldan Amirudin. 2003.PengantarMetodePenelitianHukum.Jakarta PT Raja Grafindo Persada

China's Mineral Resources Shortage Endangers Its National Security.13 January 2003. Phoenix TV 24 December 2000.Fueling China's Growth.New York Times

Daojiong Zha. 2006. China‟s Energy Security : Domestic and International Issue. Renmin University : Central for International Energy Security

Dr. Anak Agung Banyu Perwita dan, Dr Yanyan Mochamad Yani, 2006. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

G.Moore. Thomas. 2002.China in the World Market: Chinese Industry and International Sources of Reform in the Post-Mao Era. New York : Cambridge University Press

Hanjiang. Henry Wang. 1999. China‟s Oil Industry and Market. Oxford. Elsevier Hamayoun. Khan. 2010. China‟s Energy Drive and Diplomacy International Review


(15)

xiv

Jatmika Sidik.“Politik Timur Tengah” Bahan Ajar Politik dan Pemerintahan Timur Tengah. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Kolas Ashil. Stein Tonnesson 2006. Energy Security in Asia, China, India, Oil and peace. Oslo: International Peace Research Institute

Kolas Ashil. Stein Tonnesson. op,cit

Mas’oed, Mocthar, 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Displin Dan Metodologi, Jakarta :

LP3ES

Mas’oed, Mocthar, 1990, Ilmu Hubungan Internasional. Jakarta : LP3S

Priddle. Robert. 2010.Internasional Energy Agency. China‟s World Wide Quest for Energy Security. Partners in Energy Co-operation and Policy Dialogue

U.S. Department of Energy, Energy Information Administration. International Energy Outlook 1999. Washington : DoE/EIA

World Bank. 1997. China 2020: Development Challenges in the New Century, Washington DC

Qiang Wu dan Qian Xuemei. China‟s Energy Cooperation. dalam Debate on Energy Security. Erica S Downs, the China Quarterly. Santa Monica RAND Corporation

Skripsi

Skripsi Ramatul Widad, 2009, “Rasionalitas Iran Dalam Meningkatkan Kerjasama Ekonomi

Dengan China Ditengah Embargo Ekonomi AS pada Era Mahmud Ahmadinejad”

Universitas Muhammadiyah Malang


(16)

xv

Nugroho. Wibawanto. January-Juni 2009. “Pertahanan Negara Dikaitkan dengan Kemampuan Negara”, Jurnal Hubungan Internasional. Universitas Pelita Harapan Tangerang

Rosenau N James. 197 6. World Politics:An Introduction Free Press: New York hal 27 dalam Robiat Pahlevi. e Journal Ilmu Hubungan Internasional “Peranan Mahmoud

Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar di Kawasan Timur

Tengah”http://ejournal.hi.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/Jurnal%20by %20Robiat%20Fahlevie%20(06-01-13-03-26-23).pdf

Zahirinejad Mahnaz & Vrushal Ghoble. Energy Factor in China-Iran Relations. April-September.2010.Journal of Peace Studies

Zahirinejad, Mahnaz & Vrushal Ghoble. Energy Factor in China-Iran Relations. 3.April September. 2010. Journal of Peace Studies. Dalam

http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2144/JURNAL.pdf?sequen ce=1

Website

Asia News.“Beijing‟s peaceful”Invasion of Central Asia dalam

http://www.asianews.it/news-

en/Beijing%E2%80%99%s-%E2%80%9Cpeaceful%E2%80%9D-Invasion-of-Central-Asia-2428.html diakses pada juni 2013

Becker. Antoaneta “As Sanctions Rise, China Steps Deeper Into

Iran”.http://www.globalissues.org/news/6457 diakses pada 13 September 2014

Charlek-Paley Tanya. Richard Sokolsky dan. 1999. NATO Caspian Security: A Mission to Far. Santa Monica rani. diakses pada 12 Maret 2013 dari www.aksesdeplu.com


(17)

xvi China foreign policy energy 2009,

http://www.marshallfoundation.org/documents/ChinaForeignPolicyEnergy.pdf . diakses

pada 13 Juli 2014

China‟s oil demand set to lead world again in 2012. diakses dari

http://www.reuters.com/article/2011/10/12/us-china-oil-demand-idUSTRE79B1GY20111012. pada tanggal 15 Januari 2013.

China vs US energy consumption dalam

http://www.guardian.co.uk/business/datablog/2010/aug/03/us-china-energyconsumption data diakases pada 03 September 2014

Explanation of Vote by Ambassador Li Baodong on New Security Council Resolution on Iranian Nuclear Issue. 2009. http://www.chinaembassy.ir/eng/dtxw/t707743.htm. diakses pada 18 Agustus 2014

G. Moore. Thomas. 2002. China in the World Market : Chinese Industry and International Sources of Reform in the Post-Mao Era. New York : Cambridge University Press. Hal. 17. Melalui Jurnal.Pdf

http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2144/JURNAL.pdf?sequen ce=1

Graham. T Anallison, 2001, Conceptual Model and The Cubban Missile Crisis. Diakses dalam

http://www3.nccu.edu.tw/~lorenzo/Allison%20Conceptual%20Models.pdf pada

14/08/2014 (09:06 WIB)

Independent Statistic and Analysis 2010. “Country Analyses”. US Energy International

Adminitration, diakses tanggal 27 Januari 2012,


(18)

xvii

Oil. Gas and other Energy Sector Development in China 2010, Fact Global Energy. Volume VI, Issue No. 8. 15 Desember 2010, diakses tanggal 30 Januari

2012.http://www.fgenergy.com/?page=article_type&action=read&id=17#

Liangxiang Lin. 2009. “Energy First: China in the Middle East,” Middle East Quarterly

http://www.meforum.org/article/694 diakses pada 13 September 2014

Lih, “Sengketa Nuklir, Iran dan China Teken Kontrak Minyak”, Kompas, Sabtu 18 Febuari 2009

Mengutip dari http://www.merdeka.com/ekonomi-internasional/cnpc-china-investasi-us-3-6-miliar-di-iran-rwbzeuf.html

Mengutip dari http://jitunews.com/read/493/china-investasi-rp-6-7-triliun-untuk-proyek-petrokimia-iran

New Scientist, „‟China‟s Emission may surpass the US in 2007‟‟ dalam

http://www.newscientist.com/article/dn11707 diakses 09 September 2014

http://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2659-china-dan-india-siap-impor-gas-bumi-untuk-penuhi-kebutuhan-listrik.html?tmpl=component&print=1&page

Olcott Brill. Dr.Martha Senior Associate di Carnegie Endowment For International Peace. 1910. Sebuah NGO yang berada di AS sejak.

http://carnegieendownment.org/about/index.cfm?fa=history diakses pada 06 Agustus

2014

Strategi Cina Hadapi Krisis Energi.dari

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0508/fokus/1984892.htm diakses pada 09 juni 2014

Wang Henry. Hajiang. 1999. “China’s Oil Industry and Markets”. Elsievier, London.“1998-2011

China GDP Annual Growth Rate”, Tranding Economics, diakses pada 08 Juli 2013 melalui http://www.trandingeconomics.com/china/gdp-growth-annual


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Energi merupakan kebutuhan suatu negara yang harus dipenuhi guna untuk mencukupi kebutuhan perekonomiannya. Energi sebagai alat dalam mengembangkan perekonomian yang semakin maju disuatu negara. Negara industrilisasi akan membutuhkan sumber energi lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan perekonomian suatu negara.

Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin besar pula permintaan akan sumber energi yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan perekonomian tersebut. dimana permintaan sumber energi didasari akan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berbagai macam sumber energi yang dibutuhkan suatu negara dalam memenuhi kebutuhan perekonomiannya seperti minyak mentah, gas dan batu bara. Dimana dari ketiga sumber energi tersebut merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan selalu dibutuhkan oleh negara dalam memenuhi kebutuhan perekonomian domestiknya.

Suatu negara akan memilih bekerjasama dengan negara yang memiliki sumber daya alam (sumber energi) lebih banyak dan menjamin adanya keamanan pasokan akan sumber energi yang menjadi salah satu faktor dalam memenuhi kebutuhan ekonomi suatu negara. Namun demikian seperti yang terjadi pada hubungan kerjasama bilateral antara China dan Iran terhadap sumber energi.


(20)

2

China dan Iran menjalin hubungan kerjasama pada tahun 1990 dimana kerjasama tersebut didasari dengan adanya persamaan prinsip antara China dan Iran dalam bekerjasama, oleh sebab itu kedua negara tersebut mempunyai tujuan yang sama.

Pada satu dekade China mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dan mendorong besarnya permintaan atas sumber daya energi berupa minyak dan gas yang dibutuhkan untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan energi dalam bidang industri China. China merupakan negara industri yang semakin berkembang pesat dari waktu kewaktu.

Industri yang telah dijalankan oleh China meliputi industri tekstil, industri elektronik, serta industri mesin sehingga industri yang dikembangkan oleh China mendapatkan posisi teratas dalam bidang industri terbaik dikawasan asia timur dan asia tenggara.1 Persoalan yang harus dihadapi pemerintah China ditengah-tengah pesatnya perkembangan industri adalah China mampu memenuhi kebutuhan minyak dan gas didalam negerinya (China) karena minyak merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam kepentingan nasional China.

Pada saat ini hubungan kerjasama China dan Iran terhadap sumber energi tetap seperti dahulu, China tetap mendukung Iran dalam pemanfaatan fasilitas pengayaan uranium yang dimiliki Iran sebagai bentuk perdamaian dunia. Kedua negara ini memiliki hubungan kerjasama yang saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan tersebut terlihat pada perilaku China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012. Penelitian ini sangat menarik untuk dibahas.

1

G.Moore Thomas.2002. China in the World Market : Chinese Industry and International Sources of Reform in the Post-Mao Era. New York : Cambridge University Press. Hal.17


(21)

3

Maka dari latar belakang ini peneliti memutuskan untuk mengambil judul yaitu “Rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut Bagaimana Rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran ?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah

a. Untuk mengetahui dan menganalisis rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.

b. Untuk menjelaskan rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.

c. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penyebab China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Secara Praktis

Manfaat praktis dari penelitian yaitu sebagai salah satu syarat untuk pembuatan tugas akhir dalam menempuh ujian sidang strata satu (S1) pada jurusan Hubungan


(22)

4

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

b. Secara Akademik

Manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan keilmuan ilmu Hubungan Internasional, baik secara maupun konsep dari kajian penelitian yang dilakukan oleh peneliti maupun dijadikan sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan kajian yang sama atau berhubungan dengan kajian peneliti ini sendiri.

1.4 Penelitian Terdahulu

Untuk memudahkan penelitian bagi tulisan ini, maka penulis mengambil lima tulisan yang dirasa memiliki relavansi terkait dengan tulisan yang tengahditeliti oleh penulis. Tulisan pertama diambil dari journal yang berjudul “Kerjasama Pemerintah Rusia dan China Dalam Menguasai Energi di Asia Tengah (2003-2008)”Randi Andaru Putra

Dalam jurnal penelitian Randi Andaru Putra menjelaskan bahwa Rusia mempunyai posisi penting dalam perdagangan energi dunia. Sebagai negara yang memiliki cadangan gas terbesar di dunia dengan jumlah cadangan terbukti sebesar 1.680 TCFlebih besar dibandingkan cadangan gas Iran, terbesar kedua untuk cadangan batubara setelah Amerika Serikat.

Sebuah hubungan kerjasama dengan berbagai negara untuk mengeskplorasi energi adalah salah satu bentuk cara yang dilakukan oleh China dalam memenuhi kebutuhan energi mereka dan negara yang menjadi sasaran untuk bekerjasama dalam bidang hal ini adalah negara-negara berkembang yang memiliki sumber daya energi yang besar, namun tidak mampu untuk


(23)

5

mengelolah sendiri kekayaan alam yang mereka miliki. Pertumbuhan ekonomi China yang mengalami peningkatan secara pesat tidak sebanding dengan permintaan sumber energi yang dibutuhkan China. China melihat negara-negara kawasan timur tengah sebagai negara-negara yang menarik dan strategis dalam menjalin sebuah hubungan kerjasama bilateral.

Penelitian kedua diambil dari journal yang berjudul “Dukungan ChinaTerhadap Program Nuklir Iran (2006-2009)” Agung Nugroho,Jurnal Transnasional Vol.4 No.1 Juli 2012

Dalam jurnal penelitian agung nugroho menjelaskan bahwa dukungan China kepada Iran tidak jauh dari adanya kepentingan China dalam sumber energi tetapi China juga tidak menutup pintu kepada negara-negara didunia untuk menjalin hubungan kerjasama khususnya negara yang mempunyai sumber energi yang lebih banyak dibandingkan China.

Sumber energi merupakan sumber kebutuhan sehari-hari China dalam mewujudkan perekonomian China berkembang pesat. Sumber energi yang China miliki tidak sebanding dengan kebutuhan China, oleh sebab itu China memberikan dukungan kepada Iran dalam pengembangan nuklir karena China membutuhkan sumber energi dari Iran untuk memenuhi sumber kebutuhannya.

China merupakan negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat meningkat dari waktu kewaktu karena adanya peningkatan kebutuhan minyak dan gas sehingga kebutuhan minyak dan gas China mengalami keterbatasan sumber daya. Oleh sebab itu China membutuhkan minyak mentah dan gas dari Iran untuk memenuhi kebutuhan China dalam bidang industri.


(24)

6

Penelitian ketiga diambil dari Skripsi yang berjudul “Kondisi Keamanan Energi India:

Potensi Konflik dan Perlambatan Perkembangan Ekonomi” Radityo Dharmaputra, Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Dalam penelitian Radityo Dharmaputra ini menjelaskan bahwa India telah membangun pembangkit listrik guna untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Dimana semakin banyak india mendirikan pembangkit listrik, semakin besar pula permintaan akan sumber energi yang dibutuhkan India untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listriknya. Pada tahun 2005 permintaan sumber energi India menjadi semakin meningkat karena adanya perkembangan pembangkit listrik yang meningkat secara pesat.

Namun India memiliki keterbatasan sumber energi yang sangat rendah dibandingkan negara-negara lainnya yang memiliki sumber energi lebih banyak. Peningkatan sumber energi yang dibutuhkan oleh India hampir sama dengan permintaan China akan sumber energi guna untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Kebutuhan sumber energi akan semakin lebih besar apabila perekonomian India mengalami pertumbuhan secara pesat.

Penelitian keempat diambil dari Skripsi yang berjudul “Rivalitas Kepentingan Ekonomi Amerika Serikat dan Republik Rakyat China DalamMendapatkan Sumber Daya Energi di

Indonesia” Vika Mayasari Tana, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Hasanuddin. Dalam penelitian Vika Mayasari Tana ini menjelaskan bahwa dengan adanya pertumbuhan ekonomi China, membuat China lebih agresif dalam mencari mitra kerjasama dalam bidang sumber energi kepada negara-negara didunia internasional. Permintaan China akan sumber energi yang cukup besar dari Amerika Serikat, mengakibatkan persaingan antara China


(25)

7

dan Amerika Serikat dalam memperoleh sumber energi dari negara-negara dunia internasional salah satunya Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu pilihan China dan Amerika Serikat dalam memperoleh sumber energi, mengingat Indonesia memiliki sumber eneergi (minyak) yang sangat besar. Hal tersebut dipilih China dan Amerika Serikat guna untuk mengamankan pasokan sumber energi dalam negerinya. China dan Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki perekonomian maju sehingga membutuhkan pasokan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan perekonomian domestik.

Peneltian kelima diambil dari skripsi yang ditulis Ramatul Widad “Rasionalitas Iran Dalam Meningkatkan Kerjasama Ekonomi Dengan China Ditengah Embargo Ekonomi AS Pada

Era Mahmud Ahmadinejad”Mahasiswa Jurusan HubunganInternasional FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang.2

Dalam skripsi ini menjelaskan keadaan Iran dibawah kepimpinan Mahmud Ahmadinejad yang mempunyai tekad untuk melanjutkan upaya pengolaan uranium dalam memperkuat struktur domestik agar dapat mendukung penuh program nuklirnya ditengah tekanan amerika serikat yang ingin Iran menghentikan pengolaan uraniumnya tersebut. Terlihat Iran masih mampu meningkatkan kerjasama ekonominya di era Ahmadinejad dengan China di tengah embargo Amerika Serikat yang telah membuat banyak perusahaan asing keluar dari kerjasama dengan Iran.

2Skripsi Ramatul Widad, 2009, “

Rasionalitas Iran Dalam Meningkatkan Kerjasama Ekonomi Dengan China


(26)

8

Sikap diskriminasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Iran dapat dilihat melalui kebijakan luar negerinya yang cenderung untuk mempermasalahkan program nuklir Iran namun disisi yang berbeda Amerika Serikat cenderung menunjukkan sikap diam dengan keberadaan nuklir Israel yang secara terang-terangan memiliki senjata nuklir. Sehingga perbedaan sikap tersebut jelas membuat isu nuklir Iran semakin sulit untuk diselesaikan.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No Nama/judul Metodologi/Alat

Analisa Hasil

1 Randi Andaru Putra,Kerjasama Pemerintah Rusia dan China Dalam Menguasai Energi di Asia Tengah (2003-2008), Journal

- National Interest

Hasil dari penelitian ini adalah Rusia dan China mempunyai kepentingan dalam memperoleh sumber energi dari negara-negara kawasan timur tengah. China sebagai negara yang menjadi mitra kerjasama Rusia tentu mempunyai kepentingan nasional yang akan dicapainya dalam kerjasama tersebut. Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, China merupakan negara konsumen energi kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Untuk tetap menjaga kestabilan energi dan perkembangan perekonomian dalam negerinya, China harus bisa menjamin pasokan energi dalam negerinya


(27)

9

yang didatangkan dari luar tidak mengalami pemberhentian atau hambatan. China melihat Asia Tengah adalah sebagai kawasan yang mempunyai cadangan energi yang kaya dan melalui kerjasama yang terjalin dengan Rusia, tentu akan semakin mudah bagi China untuk mendapatkan sumber energi yang ada di negara-negara kawasan timur tengah.

2 Agung Nugroho,

Dukungan China Terhadap Program Nuklir Iran (2006-2009) ,Journal Transnasional Vol.4 No.1 Juli 2012

-Foreign Policy -Rational Actor Model

-Adaptive Model -Energy Security

Hasil dari penelitian ini adalah Sikap China mendukung program nuklir Iran tidak terlepas dari faktor ekonomi.Di tengah tekanan dunia internasional khususnya negara ba-rat terhadap Iran namun pemerintah China justru semakin meningkatkan perekonomiannya.

3 Radityo

Dharmaputra,Kondisi Keamanan Energi India: Potensi Konflik dan Perlambatan Perkembangan Ekonomi,,Ilmu Hubungan -Kebijakan Luar Negeri -Energy Security

Hasil dari penelitian ini adalah konflik antar negara karena adanya keterbatasan sumber daya alam. Seperti halnya China dan India yang memiliki sumber energi terbatas, namun China dan India memiliki keunggulan tersendiri dalam sektor perekonomian. Keterbatasan dan


(28)

10 Internasional, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

ketergantungan sumber energi India akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi India di masa yang akan datang.

4. Vika Mayasari Tana,Rivalitas Kepentingan Ekonomi Amerika Serikat dan Republik Rakyat China DalamMendapatkan Sumber Daya

Energi di Indonesia, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Hasanuddin. -Kepentingan Nasional -National Power -Ekonomi Politik

Hasil penelitian ini adalah Amerika Serikat sebagai negara yang memiliki high power sehingga Amerika Serikat membutuhkan sumber energi lebih banyak guna memenuhi perekonomiannya. Amerika Serikat bekerjasama dengan negara-negara yang memiliki sumber energi yang cukup banyak. China dan Amerika Serikat menjalin hubungan kerjasama dengan Indonesia karena adanya kepentingan nasional. Dimana kepentingan dari kedua negara tersebut tidak lain ialah sumber energi. Indonesia memiliki sumber daya alam yang begitu besar.

5. Ramatul Widad,

Rasionalitas Iran Dalam Meningkatkan Kerjasama Ekonomi Dengan China Eksplanatif -Rational Choice Theory

Hasil dari penelitian ini hubungan Iran dan AS yang semakin memburuk pada era Mahmud Ahmadinejad terkait perkembangan nuklir. Yang dimana negosiasi yang


(29)

11

Ditengah Embargo Ekonomi AS pada Era Mahmud Ahmadinejad

Skripsi

dilakukan Iran telah gagal dan AS telah melakukan embargo ekonomi terhadap Iran.

6. Windiyati Ayu Pristiyanti,

Rasionalitas China Mempertahankan Kerjasama Sumber Energi Dengan Iran Pada Tahun 2012,

Skripsi Eksplanatif -Foreign Policy Analysis (FPA) -Rational Choice Theory -National Interest

Hasil dari penelitian ini adalah lebih ke rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012. Dimana China memiliki kepentingan nasionaldan menjaga stabilitas perekonomian China khusus-nya dalam segi sumber energy (minyak mentah)

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis disini persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh kelima penelitian terdahulu yakni mengkaji sebuah fenomena melalui faktor-faktor yang berbeda. Perbedaan dari tulisan yang terdahulu dengan sekarang yaitu penulis lebih mengarah kepada Rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.

1.5Kerangka Teori dan Konsep

Untuk menganalisa suatu permasalahan dalam hubungan internasional membutuhkan teori, yang merupakan penjelasan paling umum mengapa sesuatu ini terjadi dan kapan peristiwa


(30)

12

tersebut akan terjadi lagi. Teori dapat digunakan sebagai alat eksplanasi dan prediksi.3 Atau lebih jelas dipaparkan bahwa teori berfungsi untuk memahami memberikan kerangka hipotesis secara logis dan menjelaskan beberapa fenomena yang ada. Oleh sebab itu penulis menggunakan teori rational choice untuk menjelaskan aktor dalam pengambilan kebijakan luar negeri serta untuk kepetingan nasionalnya.

1.5.1 Foreign Policy Analysis

Menurut Rosenau Kebijakan luar negeri (foreign policy analysis) merupakan langkah atau strategi dalam membuat suatu rencana yang dibentuk oleh para pembuat keputusan suatu negara dalam menghadapi negara lain atau dunia internasional. Dalam hal tersebut kebijakan luar negeri yang mempunyai tujuan untuk mencapai kepentingan nasional. Kebijakan luar negeri dalam suatu negara didasarkan pada kepentingan nasional dan diterapkan dalam dunia internasional.4

Demikian yang diterapkan China dalam menentukan kebijakan luar negerinya mengenai rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012. Suatu bentuk kebijakan luar negeri yang didasari China pada kepentingan nasionalnya yaitu kebutuhan China yang sangat besar akan suplai sumber energi dari Iran mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi China yang meningkat setiap tahunnya.

3Mocthar Mas’oed, 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Displin Dan Metologi Dictiory, LP3ES, Jakarta. Hal.217

4

James N.Rosenau, 197 6, World Politics ;An Introduction, Free Press : New York hal 27 dalam Robiat Pahlevi, e

Journal Ilmu Hubungan Internasional “ Peranan Mahmoud Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar di Kawasan Timur Tengah”

http://ejournal.hi.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/Jurnal%20by%20Robiat%20Fahlevie%20(06-01-13-03-26-23).pdf


(31)

13

1.5.2 Rational Actor Model

Dalam pembuatan keputusan tentunya ada beberapa faktor baik eksternal maupun internal yang turut mempengaruhi jalannya keputusan yang dibuat baik tingkat individu maupun kelompok. Model rational aktor, perilaku negara digambarkan seperti aktor individual rasional dan sempurna yang umumnya diasumsikan memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap situasi, dan mencoba untuk memaksimalkan apa saja nilai dan tujuan berdasarkan situasi yang ada. Berbagai tindakan negara-negara dianalisis dengan asumsi bahwa negara-negara itu mempertimbangkan semua pilihan dan pertimbangkan semua pilihan dan bertindak rasional untuk memaksimalkan keuntungan. Dalam model ini pemerintah dianggap sebagai aktor utama, pemerintah meneliti seperangkat tujuan-tujuan, mengevaluasinya berdasarkan keuntungan, baru kemudian memilih salah satu yang memberikan keuntungan atau pay off paling tinggi.5

... in term of this conceptual model, analysis attempt to understand happenings as the more or less pirposive acts of unifield national government. For the analysts, the point of an explanation is to show how the national for these analysis, the point of an explanation

is to show how the nation or government”6

Model rational actor (Graham T.Allison) tersebut menganalisa kejadian yang terjadi dalam negara. Poin tersebut menganalisa dan memperlihatkan sisi dari negara dan pemerintahan sebagai pengambil kebijakan. Dalam kasus ini aktor rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.

Kebijakan luar negeri merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitas untuk dapat mengatasi dan memperoleh keuntungan. Kebijakan

5

Abu bakar Eby Hara, 2011, Pengantar Analisis Politik Luar Negeri Dari Realisme Sampai Kontrukvisme. Nuansa-Bandung Hal 93

6

Graham. T Anallison, 2001, Conceptual Model and The Cubban Missile Crisis.

Diakses dalam http://www3.nccu.edu.tw/~lorenzo/Allison%20Conceptual%20Models.pdf pada 14/08/2014 (09:06


(32)

14

luar negeri ini bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup dari suatu negara.7 Kebijakan dibuat karena adanya kepentingan nasional untuk mencapai, mengejar, memperoleh titik terbaik pada kepentingan negara. Dalam pengambilan kebijakan tidak terlepas pada peran Perdana Menteri untuk mencapai hasil. Tentu saja hasil tersebut didasarkan pada rasionalitas China untuk mengambil suatu langkah kebijakan.

“...Governmemts select the action that will maximize strategic goals and objectives. These “Solutions” to strategic problem are te fundamental categories in termm of which

the anayst perceives what is to be explained”8

Dalam rational aktor ini pemerintah sangat menentukan strategi dan tujuan dalam pengambilan kebijakan sehingga proses pengambilan kebijakan ditentukan oleh rasionalitas Chinamempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iranpada tahun 2012. Itu sebabnya rational aktor sangat berperan dalam menganalisa faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.

Model pengambilan keputusan ini akan sangat membantu memperdalam kasus terutama mengenai faktor apa saja yang menjadi pertimbangan pemerintah China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012 dilihat dari teori rational aktor model (Graham T.Allison).

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Variabel Penelitian

7

James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W.Thampson, 1976, World Politics: An Introduction. New York : The Free Press dalamDr.AnakAgung Banyu Perwitadan, DrYanyanMochamad Yani,2006.

PengantarIlmuHubunganInternasional, Bandung : PT RemajaRosdaKarya. Hal 49

8


(33)

15

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel dependen, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisa, diramalkan dan diprediksi oleh variabel independen.9 Dalam penelitian ini yang menjadi variable independen (unit eksplanasi) adalah “Kebijakan China bekerjasama dengan Iran” sedangkan variabel dependen (unit analisa) yang dikaji adalah “Rasionalitas China memperthankan kerjasama

1.6.2 Level Analisa

Agar dapat terperinci dengan baik maka penulis menitikberatkan permasalahan dengan menggunakan level analisis yaitu level Korelasionis.10 Kedudukan unit eksplanasinya (Kebijakan China bekerjasama dengan Iran,

9Mochtar Mas’oed.1990.

Ilmu Hubungan Internasional. Jakarta :LP3S.hal 35

10

Jika unit Eksplanasi lebih rendah dibandingkan unit Analisa. Pengertian ini diperoleh Mas’oed. 1990. Ilmu


(34)

16

negara) seimbang dengan unit analisa (Rasionalitas China memperthankan kerjasama, negara) Alasan penulis menggunakan level analisis Korelasionis terkait fenomena yang dikaji, karena kebijakan luar negeri China yang dibahas mampu dijelaskan melalui perilaku negara, karena hubungan internasional adalah akibat dari perilaku negara yang berinteraksi didalamnya.11 Oleh karena itu, peneliti lebih melihat rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.

Unit analisa

Individu & Kelompok

Negara-bangsa

Sistem Regional & Global Individu &

kelompok

Negara-bangsa Korelasionis Sistem regional

& global

Tabel 1.3 Unit analisa dan unit eksplanasi.

1.6.3 Tipe Penelitian

Penulisan ini termasuk jenis penelitian eksplanatif.12 Analisa dalam penelitian ini digunakan sebagai aspek pengujian atas hipotesa yang telah dirumuskan. Penulis berusaha untuk menggambarkan atau menjelaskan rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada

11

Ibid.hlm.39

12

Penelitian eksplanatif adalah penelitian yang melibatkan hubungan 2 variabel atau lebih dengan penggunaan teori dan konsep-konsep dalam menjelaskan suatu fenomena. Penelitian eksplanatif juga mengharuskan peneliti

menentukan hipotesis dalam penelitiannya Ulber Silalahi. 2009

Unit Eksplanasi


(35)

17

tahun 2012. Sehingga rasionalitas tersebut menjadi hasil akhir dalam melihat alasan China dalam mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran dilihat dari Rational Actor.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penulisan ini adalah data yang diambil dari fakta-fakta yang saling terkait melalui pembacaan secara kritis terhadap beragam sumber dan berhubungan dengan permasalahan yang penulis teliti. Berasal dari data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku, surat-kabar dan internet atau literatur lain yang memuat tentang pembahasan yang terkait dengan penelitian.13

a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pencatatan data yang diperoleh dari referensi atau arsip.

b. Studi pustaka yaitu dengan cara mempelajari buku-buku, literatur, internet dan lainya yang berhubungan dengan permasalahan politik luarnegeri dan definisi para pakar.

13

Zainal Asikin dan Amirudin. 2003. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Hal


(36)

18

Demikian penulis mengelompokan atau menyeleksi data dan informasi berdasarkan kategori dan relevansi untuk dianalisis dan disimpulkan.

1.6.5. TeknikAnalisa Data

Analisa data melalui metode kualitatif.14 yaitu dengan menggunakan data mengenai kata-kata tertulis yang terdapat dalam kepustakaan dengan mengangkat fenomena-fenomena yang terjadi yang menyangkut permasalahan dalam penelitian sesuai dengan konsep yang digunakan penulis.

14


(37)

19

Penulisan memulai masalah dengan mengeksplor, kemudian digali dan diperdalam melalui teori-teori yang telah ada hingga sedemikian rupa pada masalah tersebut benar-benar berada dalam kerangka dan tubuh teori yang digunakan. Penulis tidak lagi mendiskripsikan data dalam bentuk sederhana seperti eksplorasi, akan tetapi menggunakan pola pikir yang deduktif, yaitu teori yang merupakan generalisasi abstrak dengan mendudukan masalah hingga mendapatkan kesimpulan yang bersifat hipotesa.

1.6.6 Ruang Lingkup Penelitian

A. Batasan Materi

Agar tidak mengarah kepemikiran Iran dan persepsi yang berbeda atas kajian ini, Maka peneliti membatasi bidang kajian ini hanya pada aspek-aspek yang menyangkut rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.


(38)

20

Dalam penelitian ini penulis membatasi waktu pada tahun 2012 masa pemerintahan presiden Hu Jianao dikarenakan pada tahun 2012 adanya embargo yang dilakukan oleh Amerika Serikat kepada Iran.

1.7 Hipotesa

Penulis memiliki hipotesa dalam menjawab rumusan masalah penelitian ini, bahwa rasionalitas China mempertahakan hubungan kerjasama sumber energi dengan Iran didasari oleh kepentingan nasional. Salah satu dari kepentingan nasional China adalah mempetahankan sumber energi dari Iran. Karna Sumber energi menjadi salah satu kepentingan yang harus diprioritaskan oleh China. mengingat sumber energi merupakan sumber kebutuhan China, yang dimana sumber energi yang dimiliki China tidak sebanding dengan kebutuhan China. Iran merupakan negara pemasok sumber energi kepada China pertama kali hubungan kerjasama bilateral telah disepakati oleh kedua negara tersebut. Adanya kedua kepentingan nasional tersebut yang menjadi rasionalitas China mempertahankan hubungan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.


(39)

21

1.8Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Manfaat Penelitian a. Secara Praktis b. Secara Akademik 1.4 Penelitian Terdahulu

1.5 Landasan Teori atau Konsep 1.5.1 Foreign Policy Analysis 1.5.2 Rational Actor Model 1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Variabel Penelitian 1.6.2 Level Analisa 1.6.3 Tipe Penelitian

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data 1.6.5. Teknik Analisa Data 1.6.6 Ruang Lingkup Penelitian 1.7Hipotesa


(40)

22

2 BAB ll

3 Kerjasama China dan Iran 4

5 2.1 Kerjasama China dan Iran terkait Sumber Energi

6 2.1.1 Perkembangan Kerjasama Sumber Energi antara China dan Iran 7 2.1.2 Bentuk Kerjasama China dan Iran

8 A. Investasi 9 B. Perdagangan

10 2.2 Hambatan Kerjasama China dan Iran 11 2.3 Hubungan Diplomatik China dan Iran

12 13 14 BAB III

15 Kebutuhan dan Kepentingan Sumber Energi China di Iran 16

17

18 3.1 Keterbatasan China Terhadap Sumber Energi

19 3.2 Kebutuhan Minyak China di Negara-Negara Timur Tengah 20 3.3 Kepentingan China akan Sumber Energi

2 1

22

23

24 BAB IV PENUTUP 25 Kesimpulan

26

27


(41)

(1)

Demikian penulis mengelompokan atau menyeleksi data dan informasi berdasarkan kategori dan relevansi untuk dianalisis dan disimpulkan.

1.6.5. TeknikAnalisa Data

Analisa data melalui metode kualitatif.14 yaitu dengan menggunakan data mengenai kata-kata tertulis yang terdapat dalam kepustakaan dengan mengangkat fenomena-fenomena yang terjadi yang menyangkut permasalahan dalam penelitian sesuai dengan konsep yang digunakan penulis.


(2)

Penulisan memulai masalah dengan mengeksplor, kemudian digali dan diperdalam melalui teori-teori yang telah ada hingga sedemikian rupa pada masalah tersebut benar-benar berada dalam kerangka dan tubuh teori yang digunakan. Penulis tidak lagi mendiskripsikan data dalam bentuk sederhana seperti eksplorasi, akan tetapi menggunakan pola pikir yang deduktif, yaitu teori yang merupakan generalisasi abstrak dengan mendudukan masalah hingga mendapatkan kesimpulan yang bersifat hipotesa.

1.6.6 Ruang Lingkup Penelitian

A. Batasan Materi

Agar tidak mengarah kepemikiran Iran dan persepsi yang berbeda atas kajian ini, Maka peneliti membatasi bidang kajian ini hanya pada aspek-aspek yang menyangkut rasionalitas China mempertahankan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.


(3)

Dalam penelitian ini penulis membatasi waktu pada tahun 2012 masa pemerintahan presiden Hu Jianao dikarenakan pada tahun 2012 adanya embargo yang dilakukan oleh Amerika Serikat kepada Iran.

1.7 Hipotesa

Penulis memiliki hipotesa dalam menjawab rumusan masalah penelitian ini, bahwa rasionalitas China mempertahakan hubungan kerjasama sumber energi dengan Iran didasari oleh kepentingan nasional. Salah satu dari kepentingan nasional China adalah mempetahankan sumber energi dari Iran. Karna Sumber energi menjadi salah satu kepentingan yang harus diprioritaskan oleh China. mengingat sumber energi merupakan sumber kebutuhan China, yang dimana sumber energi yang dimiliki China tidak sebanding dengan kebutuhan China. Iran merupakan negara pemasok sumber energi kepada China pertama kali hubungan kerjasama bilateral telah disepakati oleh kedua negara tersebut. Adanya kedua kepentingan nasional tersebut yang menjadi rasionalitas China mempertahankan hubungan kerjasama sumber energi dengan Iran pada tahun 2012.


(4)

1.8Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Manfaat Penelitian a. Secara Praktis b. Secara Akademik 1.4 Penelitian Terdahulu

1.5 Landasan Teori atau Konsep 1.5.1 Foreign Policy Analysis 1.5.2 Rational Actor Model 1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Variabel Penelitian 1.6.2 Level Analisa 1.6.3 Tipe Penelitian

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data 1.6.5. Teknik Analisa Data 1.6.6 Ruang Lingkup Penelitian 1.7Hipotesa


(5)

2 BAB ll

3 Kerjasama China dan Iran

4

5 2.1 Kerjasama China dan Iran terkait Sumber Energi

6 2.1.1 Perkembangan Kerjasama Sumber Energi antara China dan Iran 7 2.1.2 Bentuk Kerjasama China dan Iran

8 A. Investasi 9 B. Perdagangan

10 2.2 Hambatan Kerjasama China dan Iran 11 2.3 Hubungan Diplomatik China dan Iran

12 13

14 BAB III

15 Kebutuhan dan Kepentingan Sumber Energi China di Iran

16

17

18 3.1 Keterbatasan China Terhadap Sumber Energi

19 3.2 Kebutuhan Minyak China di Negara-Negara Timur Tengah 20 3.3 Kepentingan China akan Sumber Energi

2 1

22 23

24 BAB IV PENUTUP

25 Kesimpulan

26 27 28


(6)