Preferensi Risiko Religiusitas Muslim

5

2.2.1. Preferensi Risiko

Untuk mengukur tingkat penghindaran risiko, digunakan pertanyaan terkait resiko finansial individu dalam data karakteristik individurumah tangga buku 3A seksi SI. Dua pertanyaan preferensi risiko yng dianalisis adalah pertanyaan SI21 dan SI22. Jika pilihan responden dalm pertanyaan SI21 adalah C dan dilakukan uji konsistensi melalui cross-check jawaban dari pertanyaan SI22. Jika responden tadi kemudian juga menjawab C pada pertanyaan SI22 maka dia dianggap memiliko prefrensi menghindari resiko risk-averse. Nilai 1 adalah kode untuk respon menghindari risiko, dan nilai-nilai dari 1 dikodekan untuk lainnya biak risk-lover maupun risk-neutral.

2.1.2. Religiusitas Muslim

Dalam kuisioner karakteristik individurumah tangga pada IFLS4, pada buku 3A seksi TR pada pertanyaan TR11, responden juga diminta untuk mengevaluasi religiusitas sendiri dari ukuran 4 skala negatif mulai dari ; 1. sangat taat, 2. taat, 3. agak taat dan 4. tidak taat. Selanjutnya pada pertanyaan TR12, juga ada pertanyaan tentang agama responden sehingga mereka dapat memilih antara Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu serta Tidak Menjawab. Item konghucu dan tidak menjawab, akan didrop dari analisis. Selanjutnya kedua variabel; religius dan agama ini diinteraksikan. Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka hanya variasi religiusitas responden muslim yang akan menjadi regressors utama. Pertanyaan religiusitas di IFLS-4 adalah pertanyaan penilaian diri sendiri self-assessment Oleh karena itu perlu untuk mengkaji bagaimana jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini berhubungan dengan perilaku yang diamati. Untuk penganut masing-masing agama, IFLS-4 meminta sepasang pertanyaan tentang praktik keagamaan seseorang. Muslim diminta menjawab pertanyaan TR13 tentang berapa kali mereka berdoa shalat setiap hari dan apakah mereka mengamati kebutuhan makanan halal. Sebuah penelitian dalam tema yang berbeda namun dalam konteks dan variabel yang sama Gaduh, 2012 menggunakan data ini untuk memvalidasi penilaian diri religiusitas responden. Berikut tabel analisis yang digunakan dalam penelitian 1 beliau. Tabel 2 : Distribusi Praktek Ibadah Responden Muslim Menurut Tingkat Religiusitas Not Somewhat Religious Very Refused religious religious religious to answer Muslim How many times do you pray each day? [X 2 9, 25856 = 8.9e + 03, p = 0.00] Do not practice 0.66 0.25 0.04 0.01 0.19 Between 0 and 5 0.25 0.43 0.11 0.09 0.07 5 times 0.08 0.29 0.73 0.65 0.47 More than 5 0.01 0.02 0.11 0.25 0.07 Refused to answer 0.00 0.00 0.00 0.00 0.21 Sumber: Gaduh2012 Tabel 2 di atas memperlihatkan pola korelasi yang kuat antara self-assesment religiusitas seseorang dan kepatuhan dia akan praktik keagamaan. Untuk responden 1 Informasi lebih detail tentang test yang digunakan untuk menguji konsistensi status religiusitas inidividu muslim dengan praktek ibadah keseharian, dapat dilihat pada paper Arya Gaduh 2012, Religion, Social Interaction and Cooperative Attitude : Evidence from Indonesia. 6 muslim, semakin religius dia menikai dirinya, semakin besar kemungkinan bahwa ia mengikuti dan melampaui jumlah wajib shalat lima kali sehari. Sedikit berbeda dan untuk tujuan penyederhanaan analisis, maka dalam konteks ini, kemudian pilihan jawaban 1, 2 dan 3 dikategorikan sebagai religius dan dikodekan dengan 1, sementara 0 untuk jawaban lainnya. Dari skala ini kemudian diperoleh informasi tambahan bahwa setiap tambahan 1 satu unit ibadah akan memperbesar probabilitas responden untuk menjadi religius 2 . .9 .9 5 1 Pr R el ig iu s 1 2 3 4 5 ibadah Adjusted Predictions with 95 CIs Gambar 1. Margin Map--Ibadah dan Probabilita Religiusitas Sumber : Data diolah dari modul individu IFLS

2.2. Strategi Estimasi