d. Melaksanakan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya yang sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi peraturan yang tercantum dalam
rencana kerja dan syarat-syarat RKS. e. Laporan tingkat kemajuan pekerjaan dan persiapan pengambilan termin.
f. Menyelesaikan dan penyerahan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang
telah ditatapkan dalam kontrak. g. Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pembangunan.
h. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana.
2.2. Hubungan Kerja Antara Unsur-unsur Organisasi Proyek
Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan proyek, hubungan kerja antara unsur- unsur dari organisasi yang terlibat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Secara Teknis ; dan 2. Secara Hukum
2.2.1. Hubungan Kerja Secara Teknis
Sebuah pendapat lain dikemukakan oleh Ervianto 2005, hubungan kerja secara teknis merupakan suatu hubungan tanggung jawab pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan suatu proyek. Dalam hal ini semua masalah teknis perencanaan diserahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK kepada
perencana. Berdasarkan penunjuk pengawasan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK, maka seluruh teknik pengawasan diserahkan kepada pengawas. Jika
terdapt suatu masalah teknis yang perlu dibicarakan, Pejabat Pembuat Komitmen PPK tidak dapat berhubungan langsung kepada pelaksana melainkan harus
melalui pengawasan. Dalam pelaksanaan dilapangan pengawasan memiliki kuasa penuh untuk menegur pelaksana apabila pekerjaan yang dilaksanakannya
menyimpang dari bestek. Untuk lebih jelas hubungan kerja antar unsur-unsur organisasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.
8
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas P.U Bina Marga
Pengawas PT. Diantama Rekanusa
Pelaksana PT. Promix Prima Karya
Perencana Core Team Wil. II
Lintas Barat-Selatan
Ket : Garis Perintah
Garis Konsultasi
Gambar 2.1: Struktur Hubungan Kerja Secara Teknis Ssumber : Ervianto 2005
2.2.2. Hubungan Kerja Secara Hukum
Sebuah pendapat lain dikemukakan oleh Ervianto 2005, secara hukum masing-masing pihak mempunyai kedudukan yang sama dan terikat dengan
kontrak, sehingga masing-masing pihak menjalankan tugasnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.
Pelaksana dan pengawas proyek bertanggung jawab terhadap Pejebat Pembuat Komitmen PPK keduanya saling terkait satu sama lain, sehingga
didapat hasil proyek sesuai dengan yang direncanakan. Sama halnya dengan pelaksana dan pengawas proyek, perencana juga bertanggung jawab terhadap
Pejabat Pembuat Komitmen PPK. Untuk lebih jelas hubungan kerja antar unsur- unsur organisasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2
9
Pejabat Pembuat Komitmen
Pengawas Direksi
Pelaksana Contractor
Perencana Counsultant
Ket : Membayar jasa kepada konsultan
perencana, pengawas, kontraktor Memberi jasa kepada pimpinan pelaksana kegiatan
Konrak Mengawasi RKS
Realisasi RKS
Gambar 2.2 : Skema Hubungan Kerja Secara Hukum Sumber : Ervianto 2005
2.3. Jenis Pelelangan